Pelajaran sedang berlangsung, April memperhatikan pelajaran yang diterangkan oleh gurunya dia sesekali bertanya kepada gurunya karena ada sedikit yang dia tidak faham, setelah istirahat tiba bel berbunyi dan guru meninggalkan ruangan.
"Hai nama kamu April kan" seseorang menepuk pundaknya dari belakang.
"Iyha, nama kamu siapa" tanya April karena sebelumnya April belum sempat bekenalan dengnnya akrena dia sedang sibuk dengan yang lain.
"Aku Nisa, kita ke kantin bareng yuk" ajak nisa sambil memegang tangan April.
Akhirnya mereka berdua saling berkenalan satu sama lain dan pergi kekantin sama sama. Waktu di kantin semua nya antri berdesakan karena ada begitu banyak orang yang ingin memesan dan akhirnya dengan tidak sengaja April mendorong seorang senior yang membuatnya hampir terjatuh untung saja dia bisa menahannya lalu terjadilah pertengkaran.
" Lo punya mata nggak" tanya si senior tersebut.
" Maaf kak aku gak sengaja menabrak kakak"
masih mencoba menahan tangannya agar senior tidak terjatuh.
" Gak usah lo pegang pegang tangan gue" senior itu mengibaskan tangan April karena tidak mau disentuh.
"Iyha kak" April melepaskan tangannya dan dia terlihat sangat ketakutan dan menundukkan wajahnya.
" Lo anak baru kan, jadi kenalin dulu gue Marisa orang tercantik di sekolahan ini, jadi lo jangan macam macam sama gue ngerti gak!" Jelas Marisa dengan kata kasar mencoba memperingatkan April agar lebih berhati hati padanya.
"Iyha kak maaf" April menjawabnya dengan gemetaran.
Marisa lalu meninggalkan tempat itu dengan wajah penuh amarah, dia memang tidak suka jika ada orang yang mengusik ketenangannya apalagi itu adalah anak baru jadi kemarahan Marisa jadi lebih besar dari biasanya, Marisa tidak suka jika anak baru begitu berani dengannya.
" Girl ayo pergi dari sini gue udah gak mood makan lagi" Marisa mengajak teman temannya untuk meninggalkan kantin karena merasa jengkel dengan April.
" Oke" jawab teman teman nya.
April yang masih ketakutan di tenangin sama Nisa temannya.
" Udah deh Pril gak usah di pikirin terus, ayo cepet pesen makan sana nanti keburu bel masuk loh" Nisa menyuruh April untuk memesan makanan.
" Iyhaa" April berjalan menuju kasir dan memesan makanannya.
Setelah selesai makan mereka kembali ke kelas, April yang memang sedari dulu suka belajar langsung membuka pelajaran yang mau diajarkan nanti.
" Pril lo semangat banget belajarnya" tanya Nisa.
" Ini gue baca pelajaran b.indonesia sekarang pelajaran ini kan?'' sambil menunjukkan buku yang di pegangnya.
" iyha tapi ya santai aja lah gak usah terlalu kutu buku gitu hahaha" gurau Nisa karena merasa kalau April terlalu serius dalam pelajaran.
" Iyha gue gak ingin nanti kesulitan dalam pelajaran" April mencoba menjelaskan agar tidak di ketawain sama Nisa lagi.
Bel berbunyi guru sudah masuk ke kelas, pelajarannya berjalan dengan lancar dan sudah waktunya pulang sekolah semua murid berhamburan keluar dari kelas setelah guru meninggalkan kelas.
" Pril lo pulang naik apa" tanya Nisa.
" Gue biasanya naik angkot" Jelas April yang masih membereskan buku bukunya yang ada di meja.
" Ya udah gue duluan yha" Nisa meninggalkan April duluan.
" Oke.
Lalu Nisa meninggal kan April yang juga sudah bersiap pulang dan dia menuju ke jalan raya untuk mencari angkot yang lewat, ketika April sedang asik berjalan ke luar gerbang sekolah tiba tiba ada seorang yang sedang memanggil namanya, April pun berhenti dan menoleh ke arah sumber suara.
" April" Seseorang memanggil nya dari belakang, lalu April menengok ke arah sumber suara.
" Eh kak Hendra" sapa April.
" Udah mau pulang?" tanya Hendra berbasa basi.
" Iyha kak" April menjawabnya sambil tersenyum.
" Mau gue anterin gak?" Hendra menawarkan tumpangan untuk April.
" Gak usah kak aku naik angkot aja'' April berusaha menolak karena dia nggak ingin merepotkan.
" Tapi gue pengen nganterin lo" jelas Hendra yang serius dengan ucapannya.
" Eh kenapa?" April merasa bingung dengan perkataan Hendra.
" Karena pengen tau rumah lo, biar gue apelnya enak gak usah cari cari alamat lagi hahahaha" gurau Hendra supaya diperbolehkan mengantarnya pulang.
" Eh kak Hendra nih bercanda aja" April merasa tersipu malu mendengar kata kata dari Hendra.
" Eh gue beneran lo mau gue anterin gak?,
serius nih gue" ucap Hendra dengan nada lebih serius lagi.
" Yaudah kalau kak Hendra gak keberatan gpp deh" April terpaksa mau diantar oleh Hendra dari pada nanti terus berdebat malah nggak pulang pulang.
" Ih kamu suka kan aku anterin pulang" ejek Hendra.
" Apaan sih kak" April tersipu malu.
" Tapi motor gue masih di tempat temenku, gpp kan lo jalan sampai ke tempat temen gue?, gak jauh kok dari sini" mencoba menjelaskan agar nanti nggak kaget kalau di ajak jalan dulu.
" Iyha kak gpp" ucap April.
Setelah berjalan tidak jauh dari sekolah mereka sudah sampai ke tempat dimana motornya Hendra di parkir, ternyata memang benar Hendra menitipkan motornya di tempat temannya, April mengira kalau Hendra sedang membohonginya karena Hendra pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
" Kita sudah sampai, ayo naik" Hendra menyuruh April untuk naik ke motornya.
" Iyha" April langsung menaikinya.
Mereka menuju rumah April sambil menunjukkan arah arah jalan rumahnya April pun memajukan tangannya sambil menyuruh belok jika arahnya belok, setelah beberapa lama kemudian akhirnya mereka sampai di rumah April yang memang letaknya tidak terlalu jauh jika di tempuh dengan motor, tapi jika April yang selalu naik angkot akan memakan waktu cukup lama karena dia harus menunggu jika nanti angkotnya kadang kadang berhenti untuk menurunkan penumpang ataupun ada penumpang yang harus naik.
" Kak gak mampir dulu" ajak April supaya Hendra mampir ke rumahnya untuk istirahat sebentar.
" Gak usah deh, gue langsung pulang aja" Hendra menjawabnya sambil menyalakan motornya.
" Yaudah makasih ya kak" April mengucapkan terima kasih karena sudah diantarkan pulang.
"Iyha, hari minggu ada acara gak" Ucap Hendra penasaran dan dia mematikan mesin motornya.
" Emangnya kenapa kak" tanya April.
" Mau ajak jalan, kalau mau haha" Hendra ingin mengajak jalan tapi takut kalau ditolak makanya sedikit bergurau nadanya.
" Kayaknya gak ada deh kak
tapi mau tanya ibu dulu boleh apa nggak aku jalan hari minggu" April menjelaskan bahwa dia ingin bertanya dulu dengan ibunya.
" Oke deh, nanti kabarin gue yha kalau bisa jalan, dan minta nomornya hehehe" kesempatan Hendra buat meminta nomor telponnya April.
" Iyha kakak tulis ya" April mengambil ponselnya dan mau membacakan nomornya.
" Ok" Hendra sudah siap untuk menulisnya.
" 085 335 ××× ×××.
" Makasih, gue pulang dulu yha" pamit Hendra.
" Iyha kak" April masuk kedalam rumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Radin Zakiyah Musbich
Ceritanya seru kak 👍👍👍
ijin promo ya 🍎🍎🍎
jgn lupa baca novel dg judul "HITAM"🍎🍎
kisah tentang pernikahan yg tak diinginkan,
jangan lupa tinggalkan like and commen 🍎🍎🍎
2021-01-08
0
nayla ais
lanjut baca thor... mari mampir kekaryaku, untuk saling dukung.
salam dari KAMULAH TAKDIRKU
2020-12-19
0
zsarul_
hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa ❤️
mari saling support 😍
thanks
2020-12-07
3