Hari ini hari sabtu sebelum berangkat sekolah April tidak lupa berpamitan pada ayah dan ibunya setelah selesai sarapan April mau berangkat sekolah.
" Buk aku mau bawa bekal aja ya?" izin April pada ibunya.
" Loh kenapa kok bawa bekal, biasanya gak bawa?" tanya ibunya penasaran.
" Iyha buk tapi di sekolah makannya mahal mahal daripada buat beli makan mending aku bawa bekal trus uangnya bisa di tabung kan" jelas April.
" Ya udah kamu siapin sendiri ya bekalnya" ibunya melanjutkan pekerjaannya dan menyuruh April menyiapkan bekal sendiri.
" Iyha buk" April mulai meyiapkan bekal makanannya, setelah selesai dia berpamitan pada ayah dan ibunya.
" Yah buk aku berangkat sekolah dulu yha'' pamit April pada kedua orangtuanya.
" Iyha hati hati nak" ucap ayahnya agar April selalu berhati hati di perjalanan.
" Iyha yah" ucap April.
April berjalan kaki menuju jalan raya dan menunggu angkot di pinggir jalan tak berapa lama kemudian angkotnya datang April langsung naik kedalam angkot sambil ditanya sama tukang kernet.
" Berhenti dimana dek" tanya si tukang kernet.
" Sma nusa pak" sahut April.
Selang berapa lama April sudah sampai di sekolah dia berjalan menuju ke kelas.
" April" seseorang memanggilnya.
" Eh kak Hendra pagi kak" sambil menengok ke belakang.
" Iyha pagi, kita kok selalu barengan yha, apa jangan jangan kita jodoh hahahaha" gurau Hendra biar bisa memecahkan suasananya.
" Ih kakak nih selalu aja bercanda, ini masih pagi loh" April merasa malu hingga tudak bisa berkata lagi karena jantungnya sudah berdebar tidak karuan.
" Emang kenapa kalau pagi, kan biar tambah semangat belajarnya" ujar Hendra dengan nada bercanda.
" Iyha iyha" April pasrah aja dengan perkataan Hendra.
" Kamu jadi semangat kan belajarnya jika setiap pagi ketemu aku" canda Hendra lagi.
" Ih apaan gak lah biasa aja" April merasa sangat malu dan bahagia bila mendapat gombalan dari Hendra.
" Alah gak usah malu gue udah tau kok" tebak Hendra ngawur.
" Eh tau apa" April bingung dengan perkataan Hendra.
" Tau kalau lo suka sama gue" dengan pedenya Hendra mengatakan itu semua.
Langsung kaget April mendengar perkataan Hendra, kenapa kak Hendra bisa tau ya kalau gue suka sama dia, kan gue gak pernah bilang sama siapa siapa, jangan jangan gerak gerikku sangat kelihatan kalau gue suka sama kak Hendra ( dalam pikiran April).
" Eh gue hanya bercanda , kenapa lo seriusin sih" Hendra menepuk pundak April karena melihat April langsung melamun ketika mendengar perkataannya tadi.
" Eh ah be.. beneran bercanda?" jawab April sambil terbata bata.
" Ya iyha lah, emang maunya serius nih?" canda Hendra lagi.
" Eh gak lah" April merasa salah tingkah.
" Yaudah gue ke kelas dulu ya?" pamit Hendra dan menuju ke kelasnya.
" Ok" jawab April instan.
'' Kenapa jantung gue berdebar kencang banget sih mendengar kata katanya kak Hendra, kenapa juga dia harus bercanda nyangkutin masalah perasaan jadinya kan gue salting.
Gimana yha kalau dia tau kalau gue bener bener suka sama dia, April trus melamun sambil jalan menuju ke kelas.
" Eh Pril ngapain lo ngelamun pagi pagi, entar kesambet loh" sapa Nisa yang melihat April sedang melamun padahal masih pagi.
" Eh siapa yang ngelamun gue hanya mikir aja" April berusaha mengelak perkataan Nisa.
" Sama aja kalee lo mikirin apa sih sampek segitunya" Nisa penasaran dengan lamunan April yang masih pagi.
" Bukan apa apa kok cuma hal biasa" April tidak mau mengaku pada Nisa.
" Yaudah gak usah mikir lagi tuh udah bel masuk, ayo cepetan masuk deh" Nisa menggandeng tangan April sambil menuju ke kelas.
" Hmmm" cuma itu yang dijawab April sambil mengikuti langkah Nisa.
Pelajaran berlangsung sangat lama hingga bel istirahat telah berbunyi pak guru meninggalkan ruang kelas dan murid murid pun juga langsung berhamburan keluar kelas mereka menuju ke kantin.
" Pril kekantin yuk" Ajak Nisa.
" Eh gausah deh gue udah bawa bekal jadi gak usah ke kantin makan di kelas aja" sambil mengeluarkan bekalnya
" Loh kenapa kok bawa bekal sendiri?" Nisa penasaran.
" Gpp lagi pengen bawa aja sekalian meng hemat uang lah, uangnya juga bisa ditabung" jelas April.
" Eh emang ya orang udah pinter hemat lagi gue salut sama lo, yaudah gue tinggal dulu ya" Nisa memuji April.
" Ok" jawab April.
Setelah Nisa pergi meninggalkan kelas April mulai membuka bekalnya dan mau memakannya tiba tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kelasnya.
" Tok tok tok apa aku boleh masuk" Hendra mengetuk pintu kelas April.
" Eh kak Hendra, masuk kak nggak papa kok" April menyuruh Hendra untuk masuk ke dalam kelas.
" Kamu gak ke kantin?" tanya Hendra karena Hendra dari tadi mengamati kalau April belum keluar kelas.
" Nggak kak tadi aku bawa bekal jadinya gak ke kantin" Jelas April.
" Bawa bekal apa? mau dong" Hendra penasaran dengan bekalnya April.
" Eh cuma nasi sama telur ceplok kak, kakak mau ? kenapa kakak gak kekantin ?" tanya April penasaran.
" Males lah di kantin ramai mending sama kamu disini sepi, kan enak kalau sepi hehehe" gurau Hendra.
" Yaudah kalau kakak mau ayo makan berdua" ajak April.
" Suapin" Hendra bersikap manja pada April.
" Kakak makan sendiri aja lah" April merasa malu kalau harus menyuapi Hendra.
" Gak mau maunya di suapin" Hendra semakin bersikap manja pada April.
" Eh malu lah aku kak" April sangat malu jika harus menyuapi seseorang.
" Malu sama siapa orang gak ada siapa siapa kok disini" jelas Hendra.
" Yaudah nih aaak" April menyuapi Hendra.
" Ini lo yang masak ?" Hendra penasaran dengan siapa yang masak makanan itu.
" Iyha kak kenapa? keasinan yha? soalnya biasanya aku suka asin" April takut kalau telur nya keasinan.
" Nggak, enak kok" jawab Hendra.
Setelah selesai makan mereka berbincang bincang soal rencananya pergi jalan jalan besok. Mungkin Hendra sudah tidak sabar menunggu hari esok hingga dia terus terusan bertanya pada April.
" Eh besok bisa gak?'' tanya Hendra yang menunggu kepastian.
" Belum tanya ibuk kak, aku lupa hehehe nanti sepulang sekolah deh aku tanyain" April kemarin lupa menanyakan pada ibunya.
" Yaudah deh" merasa kecewa tapi tidak memperlihatkan pada April.
" Emang mau kemana kak kita besok" tanya April penasaran.
" Rahasia lah, aku mau buat kejutan sama kamu" jawab Hendra dengan penuh tanda tanya di pikiran April.
" Yaudah deh gak tanya lagi kalau gitu" jawab April dengan sedih.
" Oke kalau gitu gue ke kelas dulu ya" pamit Hendra karena sudah mau bel masuk.
" Iyha kak" jawab April singkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-11-26
1
Nurtiana
aku ingin dapat
2020-11-23
2
Nurtiana
kak apa aku bisa dapat
2020-11-23
1