Semua orang yang berada didalam mobil kaget mendengar suaraku meminta pertolongan..
Mobil kepinggir jalan dan berhenti, bapak edi yang disampingku langsung memegang ku dan berkata kepada Rio
"Tolong kasihkan air kepada Riko"
Rio pun menoleh ke arah kiri dan melihat sebotol air mineral lalu memberikanya kepada ku sambil berkata
"Lo gak apa apa ko..?"
Aku mengambil air yang diberikan Rio tanpa menjawab pertanyaanya.
"Lo kenapa ko..?? sakit.??"
Tanya si Wisnu.
Aku masih diam tak bisa berkata apa apa, yang ada di ingatanku hanyalah, mimpii mimpi dan mimpi.
Bapak Edi melihat kearahku dengan tangan masih memegang setir mobil, seolah olah heran akan kejadian itu.
Aku melihat jam tangan ku, ternyata sudah pukul 14: 15.
Aku pun menceritakan kepada teman teman dan Pak Edi tentang insiden didalam mimpiku.
Tak satupun dari mereka yang menanggapinya dengan serius, termasuk Pak Edi.
Dan beranggapan itu hanyalah sebuah mimpi biasa.
Roi bergumam
"Ah palingan lo kecape'an ko, masak siang siang bolong mimpi seram amat"
Aku hanya terdiam dengan wajah yang sangat pucat sambil menyenderkan badan kepintu mobil, dalam hatiku berkata
" Kok bisa mimpi ini terulang kembali,jika hanya mimpi biasa tidak mungkin akan terulang lagi , tapi ya sudahlah, Aku tidak ingin membuat Mereka khawatir dan takut"
Akhirnya Aku menyakinkan mereka bahwa ini hanyalah sebuah bunga tidur.
Pak Edi sebenarnya masih belum mau melanjutkan perjalanan karna melihat kondisiku yang belum stabil, Tapi Aku menyuruh untuk tetap terus melanjutkan perjalanan.
Dengan suasana yang masih belum stabil, Bapak Edi menghidupkan mobil lalu berkata
"Mungkin Riko ini laper,makanya mimpi yang aneh aneh"
Wisnu menjawab dengan cepat
"Nah benar banget tu pak, Ni cacing udah pada kelaparan,makanya tadi banyak di tugu juang pada demo mintak nasi "
"Dasar si raja makan, otaknya makan mulu "
jawab si Danu sambil melihat ke arah Wisnu.
"Awas lu ya nanti, jangan makan kalau berhenti",
jawab si Wisnu dengan nada tinggi dan menunjuk ke arah Danu.
"Yeeee biariin Gua makan, Uang, uang Gua bukan uang Elu ",
Balas si Danu sambi mengejek Wisnu.
Rio ikut ngomong membantu si Danu
" Wisnu Wisnu, gak di Jakarta, Gak di Jambi,pikiran lu makaaaaaaannnn mulu"
"Biariiinnnn yang penting Gua kenyang, Ayaaammm panggang!! Ayam golek!!!, Dua singgit je, Akuuu datanggg..."
Jawab si Wisnu sambil menunjuk kearah depan.
Pak Edi sambil mengendarai mobil hanya bisa tersenyum melihat kelakuan teman teman kocak ku.
Sementara Aku masih terdiam duduk di kursi disamping Bapak Edi sambil menyenderkan kepala ke pintu disampingku.
Pak Edi melihat ke arah kaca sepion atas kepalanya lalu melihat kearah Wisnu ,Danu,Dan Rio kemudian berkata
"Sebentar lagi kita bakalan sampai di rumah makan padang"
Wisnu pun tersenyum lebar sambil menepuk bahu si Danu yang Berada disampingnya lalu berkata
"Nasiii padaaang nasi padanggg"
Danu langsung menangkis tangan Wisnu yang menempel di bahunya dan berkata
" Dasarrr lo ya, bikin malu Gua aja"
"Terseraaaahhhhhhhhhh"
Jawab si Wisnu.
Aku hanya mendengar perdebatan kecil Mereka dan tak Ku respon sama sekali.
Menjelang beberapa menit kemudian Kami menemukan sebuah rumah makan yang bernuansa padang dengan ciri khas dua ujung atap menjulang tinggi layaknya menyerupai perahu.
Pak Edi pun memarkirkan mobil tepat didepan rumah makan tersebut.Lalu berkata
"Ayo kita sudah sampai di rumah makan padang, Silahkan sepuas Kalian makannya, Uang makan sudah disiapkan oleh pihak Fakultas"
Wisnu sontak saja berkata
" Nah ini yang Gua suka, Fakultas yang memfasilitasi semua kebutuhan mahasiswa".
Rio menjawab
" Ayo wiss, Kitaa hajarrr, Eh nanti pakai bahasa Jambi gak ya pelayan rumah makannya..?? Gua kan gak bisa ngomong Jambi "
"Udah selow aja, Kalau ada yang nanya jawab aja iyoo"
Wisnu menjawab sambil keluar dari mobil.
Kami pun berlima masuk kedalam rumah makan padang, aku semeja dengan Bapak Edi dan sementara teman teman ku di meja yang lain.
Kemudian satu cewek cantik pelayan rumah makan tersebut mendatangi meja teman temanku lalu bertanya
"Apo lauknyo bang..?"
Tidak ada satupun dari mereka yang mengerti bahasa Jambi, terlihat ekspresi mereka saling bertanya satu sama lain.
Mereka bertiga langsung serentak melihat ke arah meja kami lalu serentak berteriak
"Ko apa artinya"
Sontak saja Bapak Edi, Aku , dan pelayan tertawa melihat ekspresi mereka yang seperti orang kebingungan.
Pak Edi pun menipu mereka dengan menjawab
" Dia nanya kalian, Apakah masih ada yang jomblo?"
Sontak saja Rio si raja gombal memandang kearah pelayan cantik tersebut dengan wajah sok gantengnya lalu berkata
" Abang masih sendiri dek ".
Terlihat wajah pelayan cantik itu kemerahan karna mendengar kata si Rio kemudian berkata sambil tertawa kecil dan menutup mulut
"Bukan itu maksudnya yang Saya tanyakan kk"
"Dasar pak Edi".
Ucap Rio sambil melihat sinis kearah Bapak Edi.
"Makan tu jombloo",
Jawab si Wisnu dan si Danu secara serempak.
Aku dan pak edi pun tertawa keras karna pak Edi berhasil menipu Rio yang tidak mengerti sama sekali bahasa jambi.
Rasa cemasku hilang melihat tingkah tingkah konyol teman temanku.
kemudian Bapak Edi berkata ke Rio
" Kalian mau menu apa, Itu yang ditanya ama nona cantik"
Mereka bertiga menjawab "Oohhhhh"
"Aku pesan rendang satu, ama ikan panggang satu, nasinya agak banyak, dikasih sambel pedas, jangan lupa kuah yang banyak" Jawaban cepat yang terlontar dimulut si Wisnu.
"Sekalian aja lo bawa adek cantik ni ",
Jawab si Danu, kemudian melihat kearah pelayan cantik lalu berkata
"Aku rendang aja dek".
Giliran Rio si raja gombal berbicara
" Kk pesan senyuman adek aja, Karna itu lebih enak dari pada rendang "
Si Wisnu langsung menjawab
"Makan tu senyum".
Kemudian berkata kepada pelayan cantik
"Yang satu ini gak usah kasih apa apa dek, Cukup air putih aja".
Rio pun menjawab
"Gak apa apa dek, Air putih yang tawar akan menjadi manis jika minumnya sambil melihat adek"
Tampak sekali pelayan cantik itu tersipu malu mendengar gombalan dari si raja gombal.
"Benaran gak makan ni kk..?? cuma air putih ...? " tanya si pelayan kepada raja gombal.
Rio pun menjawab dengan nada pelan
"Rendang aja dek" sambil tersenyum kecil
pelayan cantikpun tertawa,kemudian kebelakang mengambil semua pesanan yang telah di pesan.
Kamipun makan dengan lahap, menyantap semua pesanan yang telah dipesan.
Tampak sekali si raja makan menikmati hidangan tanpa berkata kata sedikitpun,
semua makanan yang ada dihadapannya ludes, hanya tersisa tulang ikan, mungkin kalau tulang ikan itu bisa dimakan, bakalan lenyap juga tu.
Rio,Danu,Wisnu, Aku dan Pak Edi akhirnya selsai juga makan siang, Semuanya istirahat sebentar sambil menghisap rokok kecuali Aku.
Karna Aku sama sekali tidak menyukai rokok.
Ketika mereka semua hampir selesai merokok, Tiba tiba dari luar rumah makan ada seorang kakek tua memakai baju compang camping tanpa memakai alas kaki, Terlihat sekali badannya yang kotor karna mungkin tidak pernah mandi lalu menghampiri kami dan meminta sesuap nasi, mungkin sudah beberapa hari tidak makan.
"Nak tolong kakek, kakek lapar",
Rintih si kakek sambil mengangkat tangan kearah kami
Akupun menyuruh pelayan rumah makan untuk memberi makan kakek itu.
Karna kami harus melanjutkan perjalanan, kamipun langsung pergi setelah membayar semua makanan kami dan makanan si kakek tua tadi.
Kamipun berangkat dari rumah makan tersebut pada pukul 14.57 Wib.
#Bersambung#
Terimakasih bagi pembaca, jangan lupa like ,koment dan votenya.
karna semua itu yang memberikan semngat buat saya berkarya lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
🌸so0bin🌸
jadi pengen nasi Padang 😁😁😁
2021-04-22
3
taehyung kim💜
aku cuma mau bilang ini 😂😂🙃
2021-04-09
1
🐾🐾🎯Chandra Dewi♐🐾🐾
ngomong rumah makan padang jd kangen pengen makan ayam bakar padang, menu favorit aku selain rendang dan cincang.. tp disini susah kali nyari menu ayam bakar padang..😟
2021-02-18
2