DESA YANG HILANG
Perkenalkan namaku adalah Riski Riko.
Aku berasal dari Jambi.
Aku adalah mahasiswa semester empat di salah satu universitas di jakarta.
Aku mengambil jurusan teknik geologi.
Ilmu teknik geologi ini mempelajari tentang bebatuan dan semua hal yang terkait di dalamnya. Cakupan ilmu geologi mulai dari mempelajari jenis batuan, proses terjadinya, mineral yang terkandung di dalam kerak bumi (termasuk minyak dan gas bumi), seputar gunung api, panas bumi, hingga ilmu tentang gempa bumi.
Karna Aku sangat suka sekali dengan potensi alam indonesia makanya Aku mengambil jurusan teknik geologi.
Ku awali cerita yang sangat menakutkan ini ketika Aku dan Tiga orang temanku mendapatkan tugas dari Fakultas untuk meneliti bebatuan di wilayah pelosok Desa di Jambi.
Pertama kali Aku bahagia karena Aku dapat tugas di Provinsiku sendiri tapi tidak tau pasti didaerah manakah Aku akan ditempatkan.
Karena di Jambi itu sangat luas dari satu Kabupaten ke Kabupaten lainya lumayan jauh.
Aku tidak pernah berpikir bahwa tugas ini akan menjadi sebuah tugas yang sangat menyeramkan didalam ingatanku.
Aku, Rio, Danu dan Wisnu.
Rio berasal dari Bandung, Danu berasal dari Jakarta sedangkan Wisnu berasal dari Bali.
Kami berempatlah yang akan meneliti di salah satu pelosok Jambi.
Dari pertama kali mau berangkat penelitian Kami semua sudah merasa ada sesuatu yang mengganjal.
Tapi semua itu tidak Kami hiraukan karna Kami terbebani oleh tugas sebagai seorang mahasiswa.
Kami akan berangkat tepatnya pada tanggal dua puluh dua April 2019.
Satu hari sebelum keberangkatan yaitu pada tanggal Dua Puluh Satu April Kami berkumpul untuk mempersiapkan semua kebutuhan.
Kami sudah setuju tempat berkumpulnya Kami nanti di kampus Kami sendiri.
Kami akan berkumpul di Kampus sekitar jam 09:00 wib.
Aku tiba di Kampus jam 08:56 wib.
Aku melihat di sekeliling tempat pertemuan Kami tidak melihat siapapun dari ke tiga temanku.
Aku langsung saja menelpon salah satu mereka yaitu Wisnu.
Tuuuutttt tuuutttt tuutttt
Bunyi nada hpku menandakan bahwa nomer Wisnu actif tapi belum Dia angkat sama sekali sampai telpon itu terputus.
Aku mencoba lagi menelponnya
tuuuuuuttt tuuuuttt tuuuuttt
Suara nada hp kembali berbunyi.
Akhirnya diangkat juga sama Wisnu
" Hallo ko?, Gua masih dijalan ni sama Rio dan Danu"
jawab si Wisnu.
"Gua udah lama ni nunggu Kalian"
gumamku
" Yaelah lo aja yang kecepatan datengnya, Udah udah bentar lagi sampai ni, Assalamualaikum ttooooongggg "
jawab si Wisnu.
"Walailakumsalam koddoookkk "
Jawabku dangan sedikit bercanda.
Tak lama kemudian Mereka bertiga tiba di Kampus jam 09: 20 dengan memasang wajah yang tak bersalahnya.
Aku pun langsung melambaikan tangan dan berkata
" Ahh elo elo pada, gak ada yang on time, long time semua"
Rio pun dengan wajah sok imutnya berkata
" Biasa orang sibuk, Jadwal padat bos"
" Padat kepala Lo"
Jawabku sambil sedikit mengangkat bibir.
Kami pun memulai diskusi masalah persiapan ke pelosok Jambi, Dari masalah penginapan, Alat alat, Etika orang disana ,Sampai masalah cewek cewek nya yang manis manis hhhhhhh.
Aku selaku orang jambi dan Orang Melayu asli menceritakan masalah Adat Adat Melayu kepada Mereka, Yang mana yang boleh dilakukan dan Yang mana yang tidak boleh dilakukan, dan Bagaimana cara sopan santun orang Melayu didalam percakapan.
Diakhir diskusi Kami, Kami pun sepakat besok pagi jam 09:00 sudah siap di Bandara Soekarno Hatta.
Sebelum diskusi kami berakhir tiba tiba Rio berkata
" Brooo ,Kenapa ya perasaan Gua gak enak mau berangkat besok ni, Kayak ada sesuatu yang mengganjal gitu".
Wisnu pun langsung ngomomong
" Ah Loo rio, Palingan Lo kepikiran cewek Lo yang disinikan, Jujur aja deh, Lo kan gak bisa pisah ama Ummi Lo kan hhhhhhh"
" Kampret benar Lo, Gua serius ******" Bantah si Rio.
Aku pun berusaha meyakinkan mereka
" Sudah sudah, Itu cuma perasaan lo doang kok,Kita kan mau penelitian bukan untuk hura hura, Tapi inget disana etika harus kita jaga jangan sampai orang sana merasa risih dengan kedatangan Kita ".
Mereka serentak menjawab
" Ok siap ketua".
Akhirnya Kami pulang dan mempersiapkan semua kebutuhan masing masing.
Aku yang pastinya mempersiapkan oleh-oleh untuk keluarga walaupun Aku gak tau apakah bisa mampir kerumah atau tidak, Soalny Aku belum mengetahui di wilayah manakah Kami akan di tempatkan.
Aku selesai semuanya sekitar jam 12 malam.
Setelah itu , Aku pun ke kamar mandi untuk mengambil air Whudu, Membersihkan badan lalu siap - siap berlayar di lautan kapas. wwkwkkw.
Hingga tibalah waktu keberangkatan kami tanggal 22 April 2019.
Pagi pagi sekali Kami baru mendapatkan informasi lokasi tugas Kami, Ternyata tepatnya di Desa Batu Sawar ,Kecamatan Marosebo Ulu, Kabupaten Batanghari.
Yang pastinya Aku bahagia dong karna itu masih di Kabupaten kelahiran Ku yaitu Kabupaten Batanghari.
Setelah itu Akupun langsung otw ke bandara karna pemberangkatan kami jam 09:30.
Aku seperti biasanya, Pastinya yang pertama kali datang ke lokasi, Dan lagi lagi teman temanku pasti terlambat.
Aku pun menunggu mereka sebentar sebelum chek in dilakukan.
Tidak menjelang lima menit, Tiga serumpun itu datang sambil berlari kecil,
Lalu si Rio berkata
" Kami gak ketinggalan pesawat kan???"
Aku pun langsung menjawab dengan nada cuek
"teellaat ! ! , Ayo dah Kita chek in biar enak tinggal nunggu waktu aja".
Kami pun langsung melakukan chek in dan Pesawat Kami berangkat jam 09:30.
Dan tiba waktunya giliran Kami berangkat semua penumpang yang lainnya sudah bergegas memasuki pesawat dan Kami pun mendapatkan kursi yang berdekatan, Aku mendapatkan kursi di dekat jendela.
Sebelum sampai ke Bandara Jambi, Aku habiskan waktu itu untuk istirahat tidur, Lumayan waktunya hampir satu jam untuk mencapai Provinsi Jambi.
Ditengah tengah dinginya didalam pesawat mataku mulai memejam sedikit demi sedikit hingga Aku tertidur pulas.
Didalam tidurku yang sangat pulas itu, Aku begitu kaget bagaimana tidak, Tiba tiba Aku berada di suatu tempat yang tidak pernah Aku kunjungi.
Seperti sebuah Desa kecil, dan Warga Desa yang semuanya memakai baju warna kuning, Seketika ada seorang Kakek berambut putih dan memakai baju serba kuning dengan wajah yang sudah banyak kerutanya menghampiriku.
Kakek itu sepertinya berumuran diatas 80 tahun, Berjalan saja kakek itu hanya selangkah demi selangkah, Lalu berdiri tepat didepan Ku dan blBerkata
" Naakkkk jangaaaan Kauu terusskan perjalanan Mu "
dengan nada tertatih tatih .
Aku pun bingung, Kenapa Kakek ini berkata seperti itu kepada Ku?? Lalu Aku bertanya
" Apa maksud Kakek ?? Saya tidak mengerti??
Kakek itu lagi lagi berkata
" Jangan Kau teruskan Nak"
Dengan nada sedikit tegas.
Jiwaku merinding semua, dan bergetar mendengar kata kata Kakek itu, Apa maksud kakek ini sehingga menyuruhku untuk tidak melanjutkan perjalanan, Seolah olah ada bahaya yang sangat besar didepan Kami, Mata Ku melihat sekeliling Ku dan Mendapatkan pemandangan sebuah Desa kecil yang sangat aneh sekali.
Tiba tiba dari arah belakang ada yang menampar pundak Ku.
plaaakkkk
Suara tamparannya yang begitu keras.
Akupun terbangun dari tidur ternyata Rio menepuk pundak Ku karna sudah sampai di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin Jambi.
Tapi ingatanku masih sangat kuat dengan wajah sosok Kakek misterius itu, Dan Aku masih bingung, Apa maksud dari semua itu.
Apakah Kami dalam bahaya atau bagaimana??
Ah sudahlah itu hanya sebuah mimpi mungkin karna Aku terlalu kecape'an,
Makanya mimpi yang enggak enggak.
Bersambung
Terimakasih yang sudah baca, mohon kritikan saran dan motivasinya.
jangan lupa like ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
@νιєσℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
merinding kak. lanjut
2022-12-02
1
🎯™Neli SyifaE𝆯⃟🚀 ⍣⃝కꫝ🎸
kata sebagian orang mimpi adalah bunganya tidur tapi mimpi juga bisa jadi kenyataan, berhati2 saja Ko, Wisnu, Rio, Danu kalian ditempat baru didesa Jambi.. yang penting selalu sadar jangan melamun
2022-12-02
1
Yulita
saya penggemar yg seram seram Thor,walau asli nya penakut🤫
2022-10-28
1