Kejadian Aneh

Akhirnya Kami sampai di Provinsi Jambi, Provinsi kelahiranku yang mempunyai jutaan Adat Melayu, yang memiliki jutaan Pepatah Adat.

Salah satunya yang Aku suka yaitu.

"Bunyi siamang dibukit pangkah.

Kalau tergemang ulak langkah.

Turun kekuluk memakan padi.

Sementaro main belum jadi."

Artinya Orang tua ikut memperhatikan gerak gerik, tingkah laku atau budi pekertinya anaknya.

Itu hanya salah satu pepatah dari bumi Melayu Kami. Sepucuk Jambi sembilan lurah..

Waktu malam itu sudah Aku jelaskan tentang adat adat Jambi kepada Mereka, Makanya mereka sangat bersemangat ketika sampai di Bandara Jambi..

Aku masih duduk di kursi pesawat ku, Sementara orang orang sudah sibuk mengambil barang barang Mereka di bagasi kabin.

Walaupun merasa bahagia tetapi Aku tidak bisa berbohong kepada diriku bahwa Aku masih ingat dengan sosok kakek misterius itu.

Aku masih termenung dikursi Ku.

"Hoooiiii, mau turun gak Loh? Koper lo tu diambil, Noh orang orang udah pada turun" Rio menggertakku sehingga Aku sampai kaget.

" Ah Lo Rio, Bikin kaget Gua aja lo, noh liat orang masih antrian noh"

" Gua udah gak sabar nih pengen cepat cepat lihat suasana Jambi bro "

Jawab si Rio.

Lalu Wisnu berkata

"Gak boleh tergesa gesa Rio, Kata orang kalau tergesa gesa bakalan ada bahaya yang datang, Kayak Lo dulu pernah kecelakaan mobil gara gara mau cepat cepat datang ke kampus "

"Benar tu kata Wisnu "

Danu pun ikut berbicara.

Aku pun angkat suara

"Udah duduk aja bentar sambil nunggu orang orang antrian nih"

Kami semua pun duduk sejenak sambil menunggu orang orang selesai mengambil barang barang Mereka di bagasi kabin pesawat.

Rio pun melihat keluar jendela dengan perasaan penuh penasaran tentang tanah Melayu Jambi, Lalu menoleh ke arah Ku dengan tersenyum lalu mengangkat kedua alis matanya sambil mengatakan

" Mantap Broo".

Aku pun membalas dengan mengangkat jempol tangan kanan Ku.

Setelah suasana didalam pesawat sudah tidak ramai lagi Kamipun bergegas mengambil barang barang,

Lalu Kami melangkah menuju pintu keluar pesawat dengan dihiasi senyuman manis Pramugari.

Ternyata Rio membuat ulah, Dia merayu Pramugarinya dengan gombalan mautnya.

" Neng?? Neng tau gak,? kalau Saya ditanya, Saya termasuk golongan orang mampu atau tidak mampu?? Maka Saya akan menjawab orang tidak mampu "

Pramugari secara spontan berkata

" Kok bisa kak?? "

Rio menjawab

"Kakak tidak mampu hidup tanpa mu"

Kamipun semua tertawa sementara Pramugarinya tersipu malu mendengar jawaban Rio si Raja Gombal.

Akupun menarik tangan Rio

" Ayo ayo Rio, Nanti aja lanjutin gombalnya "

"Ah lo ko,Ganggu aja "

jawab si Rio.

"Uah ya neng calon imam mu mau pergi dulu" Ucap Rio sambil melambaikan tangannya kepada pramugari.

Kamipun akhirnya turun dari pesawat sambil mengamati sekeliling landasan pesawat dan menuju pintu keluar dari Bandara.

Setiba diluar bandara Kami sudah ditunggu oleh Bapak Edi selaku sopir yang akan mengantar kan kami menuju lokasi.

Aku pun langsung melihat Bapak Edi yang berdiri didepan mobil avanzanya dan melambaikan tangan kepada Kami lalu berteriak

"Adek adek?? Sini !, Ni Bapak Edi yang bertugas mengantarkan Kalian menuju lokasi Kalian "

Wisnu pun Berteriak kembali.

"Ok Pak, Bisa Bapak bantuin Kami mengangkat barang ini gak??

Pak Edi pun langsung berlari kecil menuju Wisnu untuk mengangkat barang barangnya.

Danu langsung berkata

"Wisnu di bantu Kami enggak, Ah bapak pilih kasih"

Dengan nada bercanda.

Pak Edi pun membalas dengan candaan

"Tangan Bapak cuma dua Dek, Kalau empat nanti Kalian malah takut sama Bapak"

" Ah Bapak bisa ae" jawab si Danu.

Kamipun menuju avandzanya Pak Edi yang sudah terparkir rapi didepan Kami.

Rio membuka pintu mobil dan menaruh semua barang barang Kami.

"Rio? , Barang barang taruh di belakang aja biar Kita bisa rebahan didalam mobil nanti " Lontar si Wisnu.

" Bagus juga ide Lo Nuh, Tumben lu pinter"

" Buset dah, Perasaan Gue udah pintar selama ini"

Bapak Edi pun langsung mengambil barang barang dan menaruh dibelakang.

Kamipun masuk kedalam mobil.

Sebelum mobil berangkat Pak Edi pun mengingatkan Kami untuk memasang sabuk pengaman.

Setelah itu akhirnya Kami berangkat dari Bandara Sulthan Tahha menuju lokasi pada pukul 10 : 40 wib.

20 menit berlalu Kami diperjalanan.

Rio bertanya kepada bapak Edi

"Pak?? Berapa jam kira kira dari sini menuju lokasi "

Bapak edipun menjawab

"Gak nentu Dek?? Paling cepatnya 5 jam lah "

"Lama juga ya Pak! "

Cetus si Rio

Bapak Edi menjawab

"Kalian kalau mau tidur tidur aja dulu, Nanti kalau udah sampai Bapak bangunin soalnya lumayan lama juga nih perjalanan Kita"

Lalu Rio menjawab

"Iya Pak, Saya udah ngantuk, Soalnya dipesawat tadi gak tidur"

Akhirnya teman temanKu tidur semua, Tinggal Aku dan Pak Edi yang bangun.

Mata Ku melihat ke arah luar mengamati kota jambi yang sudah lama Aku tinggal, Walaupun kota Jambi tidaklah seperti kota Jakarta yang mempunyai gedung menjulang tinggi tapi Aku tetap merindukannya.

Ku tatap kanan dan kiri seolah olah Aku tidak mau ketinggalan satupun momen kota Jambi.

Di tengah perjalanan Aku bertanya kepada Bapak Edi

"Bapak asli mano?"

dengan memakai bahasa Jambi karna kami sama sama orang Melayu Jambi , Yang artinya " Bapak asli mana"

Bapak Edi pun menjawab

"Bapak orang Jambi seberang Dek "

Aku bertanya lagi

"Jambi sebrangnyo dimano Pak?? ( Jambi seberangnya dimana Pak?)

"Di Olak Kemang Dek"

Jawab Bapak Edi,

" Oh Olak Kemang yo Pak, Sayo dulu sekolah di Pesantren As'ad Olak Kemang Pak"

Jawab ku kepada Bapak Edi.

"Nah itu dak terlalu jauh dari rumah Bapak"

Aku pun mengajukan pertanyaan kepada bapak Edi lagi, Mengenai masalah mimpi.

"Bapak bisa tafsir mimpi gak Pak?, Soalnya Saya mimpi aneh tadi pas diperjalanan"

Aku masih penasaran dari maksud mimpi Ku tadi, Siapa tau Bapak Edi bisa membantuKu.

Sambil memegang setir mobil dan melihat kedepan Pak Edi menjawab

"Gak tau Bapak Dek, Emangnya Adek mimpi apa?.

Akupun menceritakan mengenai mimpi Ku tadi.

" Gini pak tadi pas diperjalanan Saya mimpi berada di sebuah Desa kecil yang aneh, Semua warga desa disana memakai baju kuning semuanya, Lalu ada sosok Kakek tua yang berambut putih yang dipenuhi uban, Sambil memegang tongkat menghampiri Saya pokoknya kakek itu wajah seraaam banget Pak dan berdiri tepat dihadapan Saya lalu berkata, "Nak jangan kau teruskaan perjalanan mu "

Ketika Aku menceritakan itu kepada Bapak Edi gak tau kenapa bulu kuduk ku berdiri semua, Aku merasa ada sesuatu yang aneh..

Belum selsai Ku menceritakan mimpiKu kepada Bapak Edi tiba tibaa

" Ddddddaaaaaakkkkkkkkkkk"

Aku dan Bapak Edi kaget, Suara keras seperti ada sesuatu yang meledak, Sampai Rio,Danu dan Wisnu terbangun dari tidur.

Dan Kami pun berhenti untuk melihat kondisi mobil, Ternyata ban mobil kami pecah.

Pak Edi pun berkata kecil

"Kok bisa pesah ya ?, Padahal ini ban baru Bapak tukar minggu lalu ".

Aku merasa ada sesuatu yang mengganjal, soalnya belum selesai kuceritakan kepada bapak edi mengenai mimpi seram itu ban Kami meledak padahal itu ban masih baru, belum sampai dua minggu.

Tapi Aku berusaha untuk tetap biasa saja tentang kejadian itu dan beranggapan karna ban mobilnya gak bagus, Mungki sudah lewat tanggal kadaluarsanya.

Ternyata tempat Kami pecah ban ini ditempat yang sepi tepatnya di Muaro Jambi, Salah satu Kabupaten setelah Kota Jambi untuk perjalanan menuju tujuan Kami.

Kami melihat disekitar hanya ada pohon durian dan semak semak yang menghiasi pinggir jalan dan yang pastinya tidak ada satupun rumah rumah warga sekitar itu.

Untung Bapak Edi menyiapkan ban serap, Jadi Kami hanya mengganti ban yang pecah dengan ban serap itu.

Bapak Edipun menyuruh Aku mengambil alat alat.

"Ko tolong ambilkan kunci kunci yang berada dibawah jok depan, Bapak mau nukar ban mobil".

Aku pun mencari kunci yang dibilang Bapak Edi.

" Pak? Kok gak ada"

Tanya ku kepada pak edi.

"Di jok depan Ko!, Samping jok Bapak"

Jawab Bapak Edi.

" Oh ya pak ni ada"

Akupun memberikan kunci kunci itu kepada Bapak Edi..

Aku melihat raut wajah teman temanku yang masih mengantuk, Mereka duduk dipinggir jalan sambil menunggu Bapak Edi mengganti ban mobil.

Sekitaran 23 menit Bapak Edi mengganti ban serapnya akhirnya selesai juga.

Wisnu pun berkata

"Alhamdulullah akhirnya bisa melanjutkan perjalanan lagi ".

Kamipun melanjutkan perjalanan dan berdoa supaya tidak ada musibah yang datang lagi.

Terpopuler

Comments

Alriani Hespiapi

Alriani Hespiapi

lanjut kk

2022-10-16

1

Marni Spniam

Marni Spniam

MBK penulis nya org Jambi kah

2022-04-24

1

yuzu

yuzu

aku prnh kuliah di jambi, dan muara jambi emng sepi,bengkel pun ssh di cari

2022-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 Kakek misterius
2 Kejadian Aneh
3 Kembali Terulang
4 Rumah Makan Padang
5 Kucing Hitam Pembawa sial
6 Tempoyak Ukhti Alfi dan Ukhti Fitri
7 Sudah Hampir Sampai
8 Di Sambut Oleh Warga
9 Kamar Misteri
10 Malam Pertama Di Desa Batu Sawar
11 Salah Baca Do'a
12 Wisnu Dalam Bahaya
13 Di Prank Wisnu
14 Hari Kedua
15 Tiga Larangan yang tidak boleh dilanggar.
16 Edisi mancing mania mantapp
17 Ikan Fuck Boy
18 Malam ke dua dengan suara tangisan
19 Danu Lari Kedalam Kamar Mandi
20 Pagi Setelah Insiden Menyeramkan itu
21 Baru Mau Masuk Hutan
22 Rio Di Sengat Kelabang
23 Salah Kasih Obat
24 Tertidur Semua
25 Rio Hampir Hilang
26 Ustadz Ilham Yang Hebat.
27 Lauk Gangan Berasam
28 Rio Ada Dua
29 Rio KW Menghilang
30 Ternyata Rio Masih Di Ikuti Mahluk Tak Kasat Mata.
31 Tugas Ku Membunuh Ku
32 Hujan tiba tiba datang
33 Rio Menghilang
34 Bapak Arif Berguru kepada Rio
35 Tempat Berdiamnya Penungguh Wilayah Terlarang
36 Awal Mula Danau DEWO AEK
37 Rio Mengganggu Suasana
38 Pengumuman
39 Wisnu Sakit Perut
40 Pak Arif Melanjutkan Ceritanya
41 Ibu Dewi Masuk Kedalam Danau
42 Air Danau Yang Tidak Boleh Di Minum Oleh Ibu Dewi.
43 Ceritanya selesai
44 Mencari senter yang tidak ada.
45 Hari ke Dua, Rio di ikuti mahluk astral.
46 Awal malam yang tidak menyenangkan
47 Salah sasaran
48 Hampir Di Tampol Bapak Botak
49 Jari Kakinya Copot.
50 Menonton Bioskop
51 Terganggu
52 Wisnu Dan Rio Pingsan
53 Ruh Rio Terbawa ke Desa yang hilang
54 Keluarnya Mahluk Desa Yang Hilang
55 Di Kerumuni Oleh Mahluk Desa Yang Hilang
56 Di Amuk Warga
57 Keputusan Ku
58 Hujan Deras
59 Wisnu Hampir Hilang
60 Kata Kata Terakhir
61 Menuju Keperbatasan
62 Pengumuman
63 Sampai Di Perbatasan Hutan Desa Yang Hilang
64 Ada yang mengganggu
65 Tamu Tak Di Undang
66 Masih Misteri
67 Suara Tangisan Anak Kecil
68 Danu Dan Wisnu Sudah Mulai di Ganggu
69 Mahluk Astral
70 Jam Dua Malam
71 Pohon Yang Berhoyang
72 Entah Siapa Yang Salah
73 Istirahat Dengan Tenang
74 Danu Menghilang
75 Kesedihan terbesar adalah kehilangan. Pegang erat orang yang disamping mu sebelum dia benar benar me
76 Mandi disungai
77 Santapan Lezat
78 Jejak Misterius
79 Bukan Waktu Bercanda
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Kakek misterius
2
Kejadian Aneh
3
Kembali Terulang
4
Rumah Makan Padang
5
Kucing Hitam Pembawa sial
6
Tempoyak Ukhti Alfi dan Ukhti Fitri
7
Sudah Hampir Sampai
8
Di Sambut Oleh Warga
9
Kamar Misteri
10
Malam Pertama Di Desa Batu Sawar
11
Salah Baca Do'a
12
Wisnu Dalam Bahaya
13
Di Prank Wisnu
14
Hari Kedua
15
Tiga Larangan yang tidak boleh dilanggar.
16
Edisi mancing mania mantapp
17
Ikan Fuck Boy
18
Malam ke dua dengan suara tangisan
19
Danu Lari Kedalam Kamar Mandi
20
Pagi Setelah Insiden Menyeramkan itu
21
Baru Mau Masuk Hutan
22
Rio Di Sengat Kelabang
23
Salah Kasih Obat
24
Tertidur Semua
25
Rio Hampir Hilang
26
Ustadz Ilham Yang Hebat.
27
Lauk Gangan Berasam
28
Rio Ada Dua
29
Rio KW Menghilang
30
Ternyata Rio Masih Di Ikuti Mahluk Tak Kasat Mata.
31
Tugas Ku Membunuh Ku
32
Hujan tiba tiba datang
33
Rio Menghilang
34
Bapak Arif Berguru kepada Rio
35
Tempat Berdiamnya Penungguh Wilayah Terlarang
36
Awal Mula Danau DEWO AEK
37
Rio Mengganggu Suasana
38
Pengumuman
39
Wisnu Sakit Perut
40
Pak Arif Melanjutkan Ceritanya
41
Ibu Dewi Masuk Kedalam Danau
42
Air Danau Yang Tidak Boleh Di Minum Oleh Ibu Dewi.
43
Ceritanya selesai
44
Mencari senter yang tidak ada.
45
Hari ke Dua, Rio di ikuti mahluk astral.
46
Awal malam yang tidak menyenangkan
47
Salah sasaran
48
Hampir Di Tampol Bapak Botak
49
Jari Kakinya Copot.
50
Menonton Bioskop
51
Terganggu
52
Wisnu Dan Rio Pingsan
53
Ruh Rio Terbawa ke Desa yang hilang
54
Keluarnya Mahluk Desa Yang Hilang
55
Di Kerumuni Oleh Mahluk Desa Yang Hilang
56
Di Amuk Warga
57
Keputusan Ku
58
Hujan Deras
59
Wisnu Hampir Hilang
60
Kata Kata Terakhir
61
Menuju Keperbatasan
62
Pengumuman
63
Sampai Di Perbatasan Hutan Desa Yang Hilang
64
Ada yang mengganggu
65
Tamu Tak Di Undang
66
Masih Misteri
67
Suara Tangisan Anak Kecil
68
Danu Dan Wisnu Sudah Mulai di Ganggu
69
Mahluk Astral
70
Jam Dua Malam
71
Pohon Yang Berhoyang
72
Entah Siapa Yang Salah
73
Istirahat Dengan Tenang
74
Danu Menghilang
75
Kesedihan terbesar adalah kehilangan. Pegang erat orang yang disamping mu sebelum dia benar benar me
76
Mandi disungai
77
Santapan Lezat
78
Jejak Misterius
79
Bukan Waktu Bercanda

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!