Tawaran indah untuk Syafa

hari masih pagi saat ini, mentari mulai memancarkan sinarnya aku berjalan menyusuri pinggiran sungai musi mengedarkan pandanganku pada air sungai yg mengalun lembut diterpa ombak terlihat jelas caffe kampung kapitan yg berada tepat di seberang tempat ku berdiri sekarang. anganku kembali menerawang mengingat pertemuan ku dan fatih di caffe itu.

Allahu Akbar...!!

lamunanku terbuyar saat aku merasakan seseorang menyentuh pundakku.

hahahahhaha.....

Astri yg ku lihat berdiri di belakangku terpingkal melihat reaksiku saat ia sengaja mengagetkanku tadi.

huuh Ast kamu ini hampir saja jantungku copot gara - gara kamu.

aku cemberut pura - pura marah dengan kebiasaan jahil Astri, kali ini gadis itu nyengir masih memegang perutnya yg sakit akibat menahan tawa.

sorry far abis kamu sih pagi -pagi begini ini udah ngelamun ntar dirasuki hantu cantik sungai musi baru tau kamu.

cerocos astri masih dengan cengirannya.

huuuh mana ada hantu pagi - pagi gini....!

aq mendengus ingin rasanya ku jitak kepala gadis berhijab di sebelahku ini sàat keusilannya kambuh seperti tadi, jika saja aku tak mengingat kalau aku lah yang memintanya untuk datang dan menemani ku pagi ini.

Far kemana aja kamu kemaren....?

aku tunggu kamu tau di rumah syafa eeeh kamu malah ilang gak ada kabar.

mendengar ucapan Astri aku baru teringat dengan syafa yang mengundang ku ke rumahnya kmarin, ada acara kecil untuk merayakan ulang tahunnya yg menginjak 23 tahun saat ini.

Astagfirullah Sstri aku lupa..!

jawabku seraya mengangkat tangan dan menepuk jidatku sendiri.

ya Allah aku benar-benar lupa Ast kalo kemarin hari ultah syafa, Jadi gimana?

apa syafa marah ?

tanyaku penasaran pada astri, Astri yg menatapku sedari tadi memanyunkan bibir menerawang.

" hadeeeh Far masa dirimu benar -benar lupa sih...? Kayak orang tua aja kamu "

*abis gimana Ast aku bener - bener lupa sumpah...!

lagian kemaren aku sibuk  sampe rumah juga sudah agak larut*.

elakku pada astri dengan wajah tertekuk, menyadari jika alasan yang ku berikan adalah sebuah kebohongan.

" tapi aku tak sepenuhnya bohong kok memang kemaren aku sibuk, sibuk bertemu dan mengobrol panjang lebar dengan akhi fatih, ckckkck lagian Astri juga gak nanya aku sibuk apa"

sisi lain hatiku berbisik membenarkan tindakanku.

" Apa sih kamu Far...? tetep aja itu bohong dosa tau..."  ujar sisi baik hatiku ikut berbicara.

aq mendengus sambil terus merutuki kenapa aku berbohong tentang kesibukanku.

ya Allah maaf bukan maksudku untuk berbohong aku hanya menghindari pertanyaan - pertanyaan maut yg akan keluar dari bibir mungil itu jika aku berkata jujur padanya.

astri yg mendengar ucapan penyesalanku hanya bisa menarik nafas panjang.

ya wees la far sudah kejadian ini mau di apain lagi coba...? Syafa nggak marah Far, cuma dia nyariin kamu kenapa bisa dak hadir di acaranya kemaren.

gadis itu kemudian menceritakan segala hal yg aku lewatkan di acara kemarin dengan antusias penuh, bibirnya tak berhenti tersenyum dengan kaki yang mengayun indah di tembok pembatas sungai yang kami duduki saat ini.

hari menjelang siang aku dan astri memutuskan pulang, namun sebelum itu kami berdua singgah di sebuah toko yg berada di pasar yg berlokasi sangat dekat dari benteng kuto besak untuk membelikan sebuah khimar sebagai kado untuk syafa, lalu kami singgah di masjid agung untuk menunaikan sholat dhuha sebelum kami melangkah pulang ke rumah.

*** La Tahla Jangan Mangeluh ***

Siang itu di kediaman ustadz Mizan

tampak ustadz mizan keluar dari kamar menghampiri meja makan yg disekeliling nya terlihat beberapa menu lauk makan siang mereka ada pindang tulang iga dan seluang goreng, Nuget tempe, Lalapan dengan Sambal buah kesukaan ustad mizan, melihat apa yg terhidang di atas meja itu seketika ustad mizan berdecap.

"*woaah makan besar nih mi..!

mana anak - anak mi sudah wktunya makan belum kesini juga?

ada bi sebentar lagi juga datang tadi sudah umi panggil*.

sahut khodijah istri ustad Mizan, tak lama muncullah Syafa dan Putra dari kamarnya dan bergabung d meja makan mereka siang itu.

woaah makan besar nih bi...!

ucap Putra matanya berbinar melihat menu maksn siang yg dibuatkan umi mereka saat ini, Pindang tulang, seluang goreng, Udang goreng tepung, Capcay Sayuran, Nuget Tempe semuanya hampir masakan kesukaannya.  syafa yg melihat tingkah adiknya itu hanya tersenyum.

iya nih kayaknya umimu lagi seneng.

ucap ustad Mizan sambil melirik istrinya yg sedang menyendokkan nasi untuknya. khodijah hanya tersenyum melihat tingkah suami dan anak Laki - laki kesayangannya itu, sedang Syafa hanya tersenyum sambil menyendok lauk ke dalam piring.

iya lah put kan kemaren kakak mu tambah umur makanya umi seneng itu tandanya bentar lagi umi bakal punya mantu hihihi.

ucap Khadijah menjahili anak gadis yg ada di hadapannya itu sambil melirik suaminya berharap ustad Mizan membantu menyampaikan keinginannya agar syafa segera melepas masa lajangnya.

ustad Mizan yg mengerti maksud istrinya pun melancarkan aksinya, sedang putra hanya bisa tersenyum geli melihat wajah kakaknya yg kini telah merah padam menahan malu.

iya nak umurmu itu sudah 23 thn sudah seharusnya kamu menikah umi dan abimu ini kan udah dak sabar pengen nimang cucu iya kan mi..?

ucap ustad Mizan di sambut anggukan di kepala khadijah, syafa yg sedari tadi menahan malu semakin dibuat keki oleh kedua orangtuanya.

*aduuh abi umi apaan sih..! syafa mah gak menargetkan umur berapa syafa nikah bi tapi yah belum ketemu jodohnya gimana donk bi..?

masa iya syafa nikah sama sembarangan orang, nikah kan bukan cuma buat sehari mi tapi selamanya*.

ucap syafa memberi penjelasan kepada umi dan abinya. khadijah melirik ustad Mizan lalu berkata.

kalo umi yg cariin calon kamu mau?

pertanyaan khodijah itu sontak membuat syafa yg baru saja menyendokan makanan kemulutnya tersedak, tak menyangka jika godaan - godaan umi dan abinya kali ini benar - benar serius, buru - buru ia minum.

*kalo itu sih asal menurut umi dan abi baik dan orangnya memang baik ya syafa dak bisa nolak donk mi.

naah naaah bagus tuh mi jodohin aja kakak sama si udin mi murid abi yg berkaca mata itu looh mi*.....!

celetuk putra yg sedari tadi hanya tersenyum geli mendengar obrolan orangtua dan kakaknya, celetukan yg berhasil membuat syafa melototkan matanya.

ahahahaha...!

ia tergelak melihat aksi kakak satu- satunya itu.

aduuuh Putra kamu tu seneng bener jahilin kakakmu si Udin mah gak cocok sama Syafa Put lah si Udinkan pendiam sedang kakakmu sama, ibu gak bisa membayangkan sepinya rumah ini kalo mereka nikah.

ucapan uminya itu berhasil membuat suara tawa meledak dari ustad Mizan dan Putra.

hahaha iya juga mi mana tampang si udin sudah kayak kutu buku alias culun gitu ckkckckck.

perkataan Putra sontak membuat ustad Mizan berdehem.

hmm putra tidak boleh menghina orang seperti itu nak...!

putra pun akhirnya diam syafa menjulurkan lidahnya melihat adik ny itu manyun.

hihihi rasain abis seneng banget bully kakak sendiri fikirnya.

Fa kalo sama Fatih gimana?

ucapan ustad Mizan itu seketika membuat pipi syafa bersemu merah fikirannya melayang membayang kan pria yg namanya barusan di sebutkan abinya itu.

*dia anak yg baik Fa pintar, hafidz Quran..!

satu lagi bi Ganteng*.....! 

celetuk  khadijah menambahkan, tangannya masih sibuk membereskan piring kotor.

naah klo itu Putra setuju mi..!

ucap putra sambil berlalu dari meja makan.

iya Syafa gimana  nak klo sama Fatih kamu mau?

tanya khadijah penasaran melihat ke arah shafa, sedang yg dilihatnya hanya tertunduk malu dengan pipi bersemu merah menandakan bahwa gadis itu merasa malu.

gelagat syafa bisa di baca jelas oleh khadijah maupun ustad Mizan.

" eem ka..kalo i..itu menurut ab..abi baik ya shafa ng..gak bisa nolak bi..!

akhirnya keluar juga kalimat persetujuan dari bibir mungil gadis itu ustad Mizan dan khadijah saling lirik dan tersenyum.

baiklah nak jika kau tidak menolak dalam waktu dekat ayah akan bicarakan hal ini dengan ustadz Yasir.

kata ustad Mizan seraya memeluk anak gadisnya itu, Ia bahagia mendapati keputusan syafa yg menerima perjodohannya dengan fatih pemuda yang sudah lama ia dambakan untuk menjadi menantu.

disisi lain syafa Tak henti - hentinya mengucap syukur dan bedoa dalam hatinya jika benar ditakdirkan Allah menjadi pendamping hidup pemuda yang ternyata telah lama ia kagumi diam - diam itu.

Allah nikmat Apalagi yang bisa aku dustakan darimu jika saja rencana pernikahan ini benar - benar terlaksana, tak terbayangkan oleh ku betapa bahagia dan beruntungnya aku, bisa berada disisinya, mendampinginya dan menjadi ibu dari anak - anaknya.

Allah entah bagaimana aku harus mencurahkan rasa syukur ini padamu, karena telah memhuka jalan untukku bisa mewujudkan keinginan yang telah lama aku pendam. terima kasih ya Robb.

To be continue

Terpopuler

Comments

Herry Handayani

Herry Handayani

kasian farahnya thor😭😭😭😭

2021-04-07

1

Dharsha Alfysya

Dharsha Alfysya

fara bisa patah hati nih....😭😭😭

2020-07-28

2

Tukiyem Samudra

Tukiyem Samudra

112
hadir lagi

2020-06-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!