Hari beranjak sore aku mempersiapkan diri untuk pergi menghadiri pengajian rutin di masjid agung tempat dimana abi mengajar, kurapikan buku - buku yang berserakan diatas meja mengambil flashdish berbandul miniatur Alquran milikku yg ada di atas nakas, menutup pinta menuruni anak tangga dan beranjak pergi setelah sebelumnya berpamitan pada Umi.
sepanjang perjalanan masukkan flashdisc yg dari tadi ku genggam ke dalam kantong celana. hari ini aku sudah berjanji pada syarif akan mentransfer file - file video dan mp3 ceramah dari syaikh dan guru besar Al azhar yg selalu ku rekam setiap kali aku punya kesempatan untuk mendengarkan ceramah - ceramah dan semua nya ku simpan dalam flashdisc itu.
kakiku hampir saja menyeberang menuju gerbang masjid diujung kanan jalan didepanku ketika tanganku merogoh kantong dan tidak menemukan flash disc milikku didalamnya.
" Asstaghfirullah, kemana flash discnya...? "
Seingatku tadi aku menaruhnya dikantong, tapi kenapa nggak ada...?
aku mengingat - ingat dimana kira - kira menjatuhkan benda itu.
" ya Allah "
aku menepuk dahi ketika menyadari kemungkinan flash disc itu jatuh ketika aku merogoh kantong mengambil ponsel membalas sms dari syarif beberapa waktu lalu.
ku putuskan berbalik dan menyusuri jalan dan trotoar yg baru saja kulewati tadi untuk menemukan benda itu ketika " aduuh " suara seorang wanita menyadarkanku jika baru saja tubuh ini menabrak seseorang.
" oh maaf kmu gak apa - apa? "
ucapku tak enak karena telah membuat gadis itu terjatuh.
" ooh gak apa - apa "
jawab gadis itu masih sibuk membersihkan bagian bawah gamisnya yg terlihat kotor tak begitu menghitaukan pertanyaanku. aku tersenyum padanya ketika gadis itu menengadahkan wajah menghadapku.
" Maaf ukthi nggak apa - apa kan....? "
" apa ada yang luka ukthi.....? "
Ucapku khawatir, dibalas senyum samar oleh gadis itu.
" aaah nggak apa - apa akhi cuma bagian bawah gamisku saja yang sedikit kotor. "
" alhamdulillah kalo begitu, saya akan merasa sangat bersalah jika ukhti terluka.
sepertinya aku sering liat ukhti tapi dimana yah...? "
tanyaku sedikit mengingat - ngingat karena melihat wajah gadis itu yg sangat familiar.
"ooh ya..? mungkin akhi liat saya di masjid "
jawabnya membuatku tersadar jika dia aalah salah satu santri di pengajian juga.
*Ooh ya bener, Ukhti ikut pengajian di masjid agung juga ternyata, murid siapa ukhti kalo boleh tau....?
Ustadz yashir abi akhi
eem klo boleh tau akhi sedang apa tadi sampai - sampai tidak melihat saya berjalan?
tanyanya mengingatkan ku kembali dengan alasan ku menyusuri jalan ini.
Itu saya sedang mencari flashdish yg tidak tau jatuh dimana, tapi saya yakin tadi membawanya waktu berangkat, banyak data - data penting yg saya simpan disitu.
Kalo boleh saya bisa membantu mencarinya akhi.....? tanyanya menawarkan bantuan.
ooh silahkan kalo tidak merepotkan ukhti.
jawabku tak enak hati menolak tawarannya
aku dan dia berpisah jalan menelusuri trotoar yang tadi telah aku lewati agar lebih mudah menemukan benda kecil itu.
akhi apa ini flashdishnya..?
gadis itu menjerit kearahku sambil menenteng sebuah flashdish dengan tali biru berbandul miniatur alquran.
Alhamdulillah....!
syukurku lega karena telah berhasil menemukan flash dish itu, aq berjalan kearahnya yg berdiri ditempatnya seraya mengambil flashdish yg disodorkannya padaku.
terima kasih ukhti.....!
kalo bukan karna bantuan ukhti mungkin saya masih kebingungan mencari flash dish ini.
ucapku di sela-sela perjalanan kami menuju masjid agung, aku menawarkannya pergi bersama karena kebetulan memang kami menuju tempat yang sama.
Berterima kasihlah kepada allah akhi karna dialah kita berdua bertabrakan tadi.
jawabnya tersenyum ke arahku, jawaban yg sangat bijak menurutku. ku tanggapi perkataannya dengan senyum.
Faraah...!
panggil seorang gadis ketika kami memijakkan kaki di ambang pintu masjid, ku lihat gadis itu tersenyum berlari kecil menuju tempat dimana gadis yg memanggilnya itu duduk.
oooh jadi namanya farah...!
batinku seraya berjalan menuju tempat santri laki - laki dan duduk di tempat yg sudah disediakan syarif untukku masih memperhatikan gadis itu.
kemana aja ente lama banget tih...?
tepukan Syarif dibahuku membuyarkan pandanganku dari gadis bergamis biru itu.
Nggak tadi ada insiden kecil yg membuat ku harus datang terlambat.
jawabku singkat
*ente liatin siapa sih tih dari tadi...?
tanya syarif menyelidik matanya ikut melayang kearah tempat para santriwati berkumpul.
itu Rif ente kenal gak gadis bergamis biru itu!
yang mana Tih..?
yg berhijab silver itu...?
bukan Rif itu yg berhijab pink ..!
Farah maksud ente...?
iya kenal lah, dia tu teman SMA ane, emang kenapa tih*..?
ente naksir sama farah...? ucap syarif menyelidik.
" kalo naksir ayo nanti ane salamin"
astagfirullah, apa - apa an sih ente, dia itu tadi yg nolongin ane nyari flash dish ane yang jatuh dijalan Rif suudzhon aja ente...!
" Ckckkckck kali aja Tih ente naksir, bisalah ane nanti jadi mak comblangnya"
sekali - kali dapet job jadi mak comblang asik tuh kayaknya...!
Ucap Syarif jahil yg kubalas dengan desisan sebal
ente punya no hp nya gak rif..?
ana belum ngucapin terima kasih ke dia tadi.
tanyaku syarif merogoh kantong celananya mengambil ponsel dan memberikan nomor ponsel farah padaku, setelah mendapatkan nomor itu aku langsung mengetik pesan di handphoneku dan mengirimkannya pada farah.
"assalamualaikum ukthi " maaf jika saya mengganggu hanya ingin mengucapkan terima kasih atas bantuannya tadi dan ini no hp saya di save ya "
***eh ya ternyata nama ukthi Farah lailatul fitriah bukan?
Saya tau dari teman maaf kalau saya lupa bertanya nama ukthi tadi salam kenal ya ukhti
* A.F****
kulirik gadis itu membaca sms ku tersenyum samar dan melirik kearahku. aku menyibukkan diri mengobrol dengan syarif dengan mata yg masih memperhatikan gadis itu diam - diam.
*** La Tahla Jangan Mengeluh ***
Farah Pov
Hari-hari berlalu aku semakin akrab dengan pemuda itu dia begitu baik. mau menjadi tempatku berbagi ilmu, membantuku mengerti bagaimana cara membaca Alquran dengan matan - matannya. tak jarang juga ia memberikan nasehat - nasehat yg begitu bijak untuk memecahkan masalah yg terkadang tak bisa ku hadapi sendiri.
kepintaran dan ketampanannya membuat hatiku terpaut, jujur diam - diam aku menyukainya. dia memang begitu sempurna bagi gadis sepertiku yg hanya anak seorang guru agama di salah satu sma negeri di kota Palembang, Kota indah yg menyuguhkan panorama alam yg begitu asri gemerlap lampu jalan begitu menambah keindahan kota ini.
Author pov
Malam itu fatih yg sedang asyik membaca novel islami kegemarannya terusik oleh panggilan ustadz yashir abinya.
"santai nih tih" sapa sang abi yg di sambut anggukan dan senyuman fatih.
Iya bi mumpung gak ada kerjaan santai dikitlah. jawabnya..
Ya..ya.... jawab ustadz yashir lagi.
Itulah cepetlah cari calon istri tih biar nggak pacaran terus sama novel - novel kamu itu abikan sudah pengen gendong cucu.
seru ustadz yashir, fatih yg di ajak bicara malah tertawa.
nantilah bi tunggu aja tanggal maennya kalo sudah pasti abi bakal tau sendiri. jawabnya.
Apa sudah ada calon nih dari abi..?
tanyanya curiga disambut senyum ustadz yashir
calon mah banyak buat kamu tih tapi abi mau nunggu pilihan kamu dulu, pasti cantik....!
canda abinya seraya pergi meninggalkan fatih. Yg di tinggal malah senyum sambil memandangi foto seseorang yg disimpan dalam novel yg tengah dipegangnya.
masih dengan senyumnya fatih, menelisik lebih jauh foto yg ia selipkan di dalam novel yg di bacanya itu. foto seorang gadis yg berdiri di atas balkon masjid kedua tangannya ia tumpu kan pada pagar balkon dengan wajah menengadah memandang lekat pelangi yang melingkar indah menghiasi awan sore yg sedikit mendung. Sebenarnya tak ada yang special dari foto itu tapi entah mengapa fatih begitu senang melihatnya.
*** La Tahla Jangan Mengeluh ***
Namanya adalah Farah Lailatul Fitria.
" Farah " begitu gadis cantik berwajah tirus dan berkulit Putih itu biasa dipanggil, gadis santun yang wajahnya selalu terpampang di majalah sekolah saat ia masih belajar di salah satu SMA Negeri ternama di mana tempat Ibundanya biasa mengajar.
Bila melihat dari prestasi nya dalam berbagai bidang akademik di sekolah terutama dalam bidang keagamaan ditambah dengan kecantikan wajahnya maka wajar saja jika Farah menjadi Queen di sekolahnya dahulu.
Itu cerita dulu, sudah bertahun - tahun lamanya sejak Farah Lulus dari sebuah SMA negeri di kawasan Basuki Rahmat itu. Ia Sangat Terkenal Bukan karena dia anak seorang guru tapi karena kepintarannya, kecantikannya, kesantunannya juga keramahannya lah yang membuat Farah disukai banyak orang.
Mulai dari teman sesama wanita yang senang berteman dengan farah tak sedikit murid laki - laki juga berulang kali mencoba mendekati bahkan ada beberapa guru PKL pun menaruh hati padanya.
Ia adalah anak ke Dua dari Tiga bersaudara, ia mempunyai seorang kakak Laki - laki bernama Farhan dan seorang adik perempuan bernama Shafira. Ayahnya Seorang Pensiunan dan Ibunya adalah Seorang Guru Agama di sebuah SMA negeri di Kawasan Basuki Rahmat. Sekolah yang juga menjadi tempat Farah menimba Ilmu dahulu.
Farah.....!
Farah.........!
Mengapa namamu selalu terbersit di hatiku....?
To be Continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Irma Mangin
nilai like nih....
2020-08-25
0
Tukiyem Samudra
138
2020-06-12
0
moemoe
tinggal d talang betutu atau talang jambe klu tino ni.. masih asri uji nyo. mun tau aku katek lg t4 asri d kota palembang tu. 😄😄😄
2020-03-19
0