Masih ada

Percakapan kedua sahabat itu makin seru, karena pertemuan itu sudah lama dinantikan sejak perpisahan beberapa tahun yang lalu.

"Terus apa yang akan kamu lakukan sekarang? untuk mengurangi kerinduan mu pada kekasih mu itu", tanya Novi lagi

"Aku hanya bisa memandangi foto kita saat bersama", jawab Diva

"Ah cuma gitu aja, setelah setahun dia tidak ada kabar?", tanya Novi lagi.

"Iya, mau bagaimana lagi?", tanya Diva

"Mana Handphone kamu", kata Novi sambil merampas handphone Diva dengan gesitnya. Dan menanyakan.

"Tertulis apa namanya dikontak handphone kamu?".

Iiihh apa'an sih kamu Nov", kata Diva sambil mengambil handphonenya kembali.

"Yaa mau nelpon pacarmu itu, yang sok sibuk dan melupakan pacarnya yang disini".

Kata Novi sambil nyengir becandain sahabatnya.

"Hubungan Kita sudah berakhir Nov, ngapain kamu mau nelpon-nelpon dia, lagian aku bukan tipe cewek agresif kayak kamu", ketus Diva berkata dengan kesalnya.

Diva lalu menghadap ke arah laut lepas dan mulai berjalan ditepian pantai. Sesekali mengambil batu kerikil dan melemparkannya ke arah air laut yang tengah membiru.

Aku ingin mengubur sejuta kekesalan ku disini, aku ingin menepis kerinduan yang semakin lama semakin menjadi-jadi. Aku harus bisa untuk melupakannya.

Jika memang dia akan ditakdirkan untukku tidak akan menjadi milik orang lain. Karena dia yang terbaik adalah bukan yang datang dengan segala kelebihannya, namun tetap bertahan dengan segala kekurangan pasangannya.

Akan kembali bersama atau tidak kita hanya bisa berencana, karena pada akhirnya semua adalah permainan takdir.

Diva terus memberikan penguatan kepada dirinya sendiri.

Kalau bukan aku siapa lagi yang bisa membuatku kembali menghadapi hari indah di masa depan. Semua ini hanya masalah waktu, dan aku pasti bisa untuk melewatinya, gumam Diva yang telah memberhentikan langkahnya dan lalu duduk di atas pasir putih sambil memeluk kedua lututnya.

Rambutnya tergerai indah mengikuti irama angin yang kala itu meniup dengan sepoi-sepoi.

Novi kembali mendekati Diva yang sedang asik menikmati lamunannya sambil membawakan roti dan minuman.

"Nih dimakan dulu", kata Novi.

"Nggak ah"...jawab Diva singkat sambil terus memandang ke arah pantai.

"Hmm masih merajuk nih, maafkan aku yaa, aku becanda aja kok tadi, gak mungkin aku lakukan hal yang akan memalukan sahabat aku sendiri", kata Novi sambil memeluk Diva.

Diva hanya tersenyum, melihat sahabatnya Novi dengan tingkah lucunya yang membujuk Diva agar bisa untuk memaafkan.

"Aku nggak apa-apa Nov, dah ah becandanya, kamu membuyarkan semua lamunanku loo....", jawab Diva sambil mengambil minuman yang dibawakan Novi tadi.

"Habiskan minumannya yaa Diva sahabat ku, karena aku masih hutang dulu tadi sama mbak yang jualan disana tuh", kata Novi sambil menunjukkan arah tempat yang dimaksud.

"Haach?!, jadi belum kau bayar nih semua yang kau bawa kesini?", tanya Diva dengan kagetnya.

"Yaaa belumlah, siapa yang habisin minuman nya lebih dulu dia yang bayar hahahha", kata Novi sambil berlari ke arah tepi pantai, yang kemudian di ikuti oleh Diva sambil memercikkan sisa minuman ke tubuh Novi.

"Kamu yang membujuk aku masa' aku yang membayar semuanya, awas kau yaa, nih air garam untuk kamu", kata Diva sambil mengisi botol minuman dengan air garam yang akan di percikkan ke sahabatnya itu. Mereka berdua pun kejar-kejaran kembali ceria dan melupakan kesalahan yang sempat dilakukan oleh Novi.

Novi memang sengaja untuk membuat kesal Diva, karena hanya ingin melihat ekspresi Diva saja dan Novi pun tahu, bahwa Diva pasti akan memaafkannya. Karena Diva adalah sahabat yang baik, penurut dan selalu menghargai persahabatan meski kadang harus mengorbankan perasaannya sendiri, karena Diva lebih memilih Friendship is better than love lines dan walaupun terkadang juga kebaikannya seringkali dimanfaatkan oleh teman-teman yang lain.

Terpopuler

Comments

Maheera Indra

Maheera Indra

jejak 2

2022-01-13

0

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

itulah prinsipnya manusia hanya bisa berencana namun takdir sudah di atur oleh Tuhan
eeeh tapi kan takdir diva ada di ujung pena author 🤭🤭

2021-11-19

2

Qiana

Qiana

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

2021-11-13

2

lihat semua
Episodes
1 Separuh hati yang merindu
2 Curahan hati
3 Masih ada
4 Awalnya
5 Mengagumi mu
6 Senyum Terindah
7 Mengagumi Dia
8 Awal bahagia
9 Pagi yang Ceria
10 Kesal
11 Berani Tampil
12 Lewat Sebuah Lagu
13 Bahagia di Awal
14 Mimpi
15 Bertanya Kabar
16 Kedatangan disambut duka
17 Pernikahan
18 Datang dan Pergi
19 Kekhawatiran Cinta
20 Akhir Cerita
21 Pertemuan tak disengaja
22 Berdamai Dengan Waktu
23 Penasaran
24 Bertemu Teman Lama
25 Edisi Curhat
26 Bertemu Novi
27 Rindu yang Masih Tersisa
28 Rindu Menepi
29 Rutinitas Aku dan Kamu
30 Rindu Berharap Temu
31 Awal Komunikasi
32 Kabar Malam
33 Perihnya Hati Melewati Malam
34 Menjaga Jarak
35 Temu Tak Berujung
36 Belum Berakhir
37 Menunggu mu
38 Silaturahmi dengan kenangan
39 Sepenggal Harapan
40 Cerita ku belum usai
41 Kejujuran berujung Luka
42 Janji Temu
43 Pertemuan
44 Coretan Malam
45 Bersama Wulan
46 Ungkapan Suara Hati
47 Aku..Kamu dan Dia
48 Sedihku masih ada
49 Untuk Kamu
50 Hari yang sibuk
51 Hadir yang tak di anggap
52 Emosi
53 Pertemuan lagi
54 Dari hati ke hati
55 Jawaban Hati
56 Harapan kosong
57 Kesepakatan
58 Bertemu Lagi
59 Indah yang tersamarkan
60 Hadirnya Senja
61 Senja dan Kenangan
62 Jalan Semesta
63 Tentang Rizky
64 Usaha Winda
65 Berharap usaha tidak sia-sia
66 Dekapan Indah
67 Bahagia bersama
68 Perubahan Sikap
69 Senyuman Indah
70 Kerjasama yang Baik
71 Motivasi Hati
72 Kehamilan Winda
73 Bertemu lagi
74 Masih Mencari
75 Pujian Untuk Rizky
76 Usaha di Awal
77 Tentang Dia
78 Gelisah Hati
79 Rindu
80 Ikhlas Demi Bahagia mu
81 Perlahan Mulai Terlupakan
82 Awal Pdkt
83 Gombal Lagi
84 Pertemuan
85 Cemburu
86 Malam Minggu
87 Cinta itu masih ada
88 Menyatukan Rasa
89 Tentang Rizky
90 Ungkapan Rasa
91 Hujan
92 Penasaran
93 Tentang Varid
94 Cari Tahu
95 Temu Pisah
96 Surprise
97 Pernikahan
98 Ikhlas Mencintai mu
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Separuh hati yang merindu
2
Curahan hati
3
Masih ada
4
Awalnya
5
Mengagumi mu
6
Senyum Terindah
7
Mengagumi Dia
8
Awal bahagia
9
Pagi yang Ceria
10
Kesal
11
Berani Tampil
12
Lewat Sebuah Lagu
13
Bahagia di Awal
14
Mimpi
15
Bertanya Kabar
16
Kedatangan disambut duka
17
Pernikahan
18
Datang dan Pergi
19
Kekhawatiran Cinta
20
Akhir Cerita
21
Pertemuan tak disengaja
22
Berdamai Dengan Waktu
23
Penasaran
24
Bertemu Teman Lama
25
Edisi Curhat
26
Bertemu Novi
27
Rindu yang Masih Tersisa
28
Rindu Menepi
29
Rutinitas Aku dan Kamu
30
Rindu Berharap Temu
31
Awal Komunikasi
32
Kabar Malam
33
Perihnya Hati Melewati Malam
34
Menjaga Jarak
35
Temu Tak Berujung
36
Belum Berakhir
37
Menunggu mu
38
Silaturahmi dengan kenangan
39
Sepenggal Harapan
40
Cerita ku belum usai
41
Kejujuran berujung Luka
42
Janji Temu
43
Pertemuan
44
Coretan Malam
45
Bersama Wulan
46
Ungkapan Suara Hati
47
Aku..Kamu dan Dia
48
Sedihku masih ada
49
Untuk Kamu
50
Hari yang sibuk
51
Hadir yang tak di anggap
52
Emosi
53
Pertemuan lagi
54
Dari hati ke hati
55
Jawaban Hati
56
Harapan kosong
57
Kesepakatan
58
Bertemu Lagi
59
Indah yang tersamarkan
60
Hadirnya Senja
61
Senja dan Kenangan
62
Jalan Semesta
63
Tentang Rizky
64
Usaha Winda
65
Berharap usaha tidak sia-sia
66
Dekapan Indah
67
Bahagia bersama
68
Perubahan Sikap
69
Senyuman Indah
70
Kerjasama yang Baik
71
Motivasi Hati
72
Kehamilan Winda
73
Bertemu lagi
74
Masih Mencari
75
Pujian Untuk Rizky
76
Usaha di Awal
77
Tentang Dia
78
Gelisah Hati
79
Rindu
80
Ikhlas Demi Bahagia mu
81
Perlahan Mulai Terlupakan
82
Awal Pdkt
83
Gombal Lagi
84
Pertemuan
85
Cemburu
86
Malam Minggu
87
Cinta itu masih ada
88
Menyatukan Rasa
89
Tentang Rizky
90
Ungkapan Rasa
91
Hujan
92
Penasaran
93
Tentang Varid
94
Cari Tahu
95
Temu Pisah
96
Surprise
97
Pernikahan
98
Ikhlas Mencintai mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!