3. Episode 3

Sementara saat Panglima dan Selirnya baru saja keluar dari ruang utama, Nesha datang dan mengadukan hal yang tidak-tidak kepada ayah dan ibunya.

"Kenapa kau kembali, Nesha? bukannya kau pergi menemui Kakak mu?" Tanya panglima.

"Hiks, ayah saat aku kesana kak Talitha sama sekali tidak menghargai ku sebagai Adiknya, dia bahkan menghina Ayah dan Ibu lalu mengatakan bahwa aku hanya anak selingkuhan mu saja" ucap Nesha.

"Keterlaluan sekali anak itu ternyata dia hanya berpura-pura baik di hadapanku" ucap Panglima marah setelah mendengar pengakuan dari Nesha.

Sedangkan Ibu Nesha hanya diam dan tersenyum puas, dia tahu bahwa anaknya itu merencanakan sesuatu agar membuat Talitha dimarahi dan dihukum oleh suaminya.

"PENGAWAL!" Teriak Panglima.

"Ada apa tuan?" Tanya Pengawal.

"Bawa Putri Pertama ke hadapanku sekarang juga!" Ucap Panglima.

"Baik Tuan" Ucap Sang Pengawal lalu pergi ke kediaman Talitha.

..........

Beberapa saat kemudian Talitha datang dengan memakai kursi roda dan di dorong oleh Mia bersama pengawal yang tadi di perintahkan oleh panglima.

"Ada apa Anda memanggil saya?" Ucap Talitha dengan nada dingin.

"Dasar anak cacat bikin malu keluarga saja kamu bahkan omongan mu seperti anak tidak terdidik, apa benar yang dikatakan oleh Nesha bahwa kau telah menghina Ibumu sendiri?" tanya Panglima.

"Ibuku? Siapa? Dia?" Tanya Talitha sambil menunjuk selir panglima.

"Jaga sikap mu Talitha!" Ucap Panglima dengan meninggikan suaranya.

Sementara Nesha dan ibunya tersenyum puas saat melihat Talitha di marahi oleh ayahnya.

"Kenapa? memang benar bukan yang ku katakan dia bukan ibuku dia hanya selingkuhanmu yang kau ambil dari rumah pelacuran dan kau bawa ke rumah ini" Ucap Talitha dengan nada menantang.

Sebuah tangan lalu melayang ke arah wajah Talitha hingga wajah cantik, mulus, nan putih miliknya kini memerah.

"Kau sudah keterlaluan Talitha! Bahkan kau berani membuka masa kelam Ibumu sendiri" Ucap Panglima.

"Ku tegaskan sekali lagi dia bukan Ibuku dan mulai sekarang aku Talitha putri pertama dikediaman ini memutuskan hubungan ku dengan mu dan seluruh keluarga mu Tuan Panglima!" Ucap Talitha dengan lantang dan dengan nada yang dingin.

"Ayo kita pergi dari sini Mia" Ucap Talitha.

Setelah itu Mia dan Talitha pergi dari Sana.

Panglima hanya diam dan tak sanggup berkata-kata dia tak menyangka putrinya sendiri yang akan memutuskan hubungan ayah-anak antara mereka. sedangkan, Nesha dan ibunya sangat-sangat bahagia didalam hati.

Saat sampai di kamarnya, Talitha menyuruh Mia menyiapkan seluruh bajunya dan bersiap pergi dari kediaman panglima Yang sekarang dia tempati.

"Akhirnya rencana awalku berhasil, Kita lihat saja siapa Yang akan tersenyum pertama dan siapa yang akan tersenyum terakhir" Batin Talitha tersenyum puas.

"Nona semua barang telah saya siapkan, tapi kita mau pindah keman, nona?" Tanya Mia.

"Jika kau tidak mau ikut bersamaku tinggallah di kediaman ini, Mia" Ucap talitha.

"Tidak Nona, saya akan ikut kemana pun anda pergi" ucap Mia.

"Mia apa aku pernah diberi uang selama tinggal dikediaman ini?" Tanya Talitha.

"Semua uang anda dipegang oleh nyonya, Nona. Tapi setiap dia memberi anda uang hanya separuh dari semestinya" Ucap Mia.

"Dasar pelacur serakah" batin Talitha.

" Dimana uang itu berada?" Tanya Talitha.

"Anda menyimpannya di dalam kotak dibawah kasur anda, Nona." Ucap Mia.

Talitha lalu mengangkat kasurnya dan benar apa yang dikatakan oleh Mia tapi dia heran didekat kotak itu ada sebuah bungkusan kecil.

"Mia apa ini?" Tanya Taleetha heran dan membuka bungkusan tersebut.

"Oh itu barang peninggalan ibu anda, Nona" Ucap Mia.

"Apa kau pernah melihat isinya?" Tanya Talitha dan Mia menggelengkan kepala.

"Aku penasaran dengan isinya" ucap taleetha lalu mengambil isi dari bungkusan tersebut.

Dan benda yang pertama dia lihat adalah sebuah anting yang tinggal sebelah dan sepucuk surat.

Isi surat:

Talitha, putri ibu tersayang, saat kau membuka surat ini ibu harap kau membacanya dengan baik-baik. Sebenarnya kau bukan anak kandung ibu sayang, dulu seorang wanita menitipkan mu pada ibu. Mungkin kau penasaran dengan keluarga kandung mu maka dari itu pergi dan carilah mereka, anting yang ada didalam kotak itu mungkin bisa menjadi petunjuk untukmu.

Setelah talitha membaca isi surat itu dia lalu menaruh kembali surat tersebut kedalam bungkusan memakai anting itu di telinga kirinya.

"Anting ini tidak terlalu buruk juga tapi sayangnya hanya ada sebelah" Ucap Talitha.

"Kita sudah memiliki cukup uang untuk menyewa sebuah tempat tinggal diluar sana" Ucap Talitha.

Setelah membereskan semuanya Talitha keluar dengan kursi beroda nya dan didorong oleh Mia, mereka keluar dan melewati semua orang yang berada di sana.

"Jika kau sudah memutuskan untuk pergi dari kediaman ini, jangan pernah lagi kau menginjakkan kakimu di kediaman ini dimasa depan, bahkan jika kau kembali untuk memohon kepadaku aku tidak akan pernah mengizinkanmu untuk kembali, dasar anak tidak tahu diri!" Ucap panglima hingga didengar oleh semua orang yang berada di sana.

"Aku tidak akan kembali tuan, jadi anda tenang saja. Suatu hari nanti kita akan lihat siapa yang akan memohon kepada siapa" Ucap Talitha.

"Tunggu saja permainan akan segera dimulai setelah aku keluar dari kediaman ini, jika saat itu tiba kalian tidak akan hidup dengan nyaman lagi seperti saat ini" Batin Talitha.

Setelah mereka keluar dari kediaman panglima, terlihat di luar kediaman sangat ramai, banyak orang-orang yang berlalu-lalang.

"Apa anda tidak ingin melepas kursi beroda ini, Nona. Kita kan sudah pergi dari kediaman panglima" Ucap Mia.

"Jangan sekarang, aku curiga jika mereka menyuruh seseorang memata-matai" Ucap Talitha dengan nada dinginnya.

"Oh ya kenapa semua orang terlihat sangat terburu-buru?" Tanya Talitha.

"Apakah anda lupa? Besok kan adalah hari untuk merayakan ulang tahun Ratu, apa anda ingin ke istana juga?" Tanya Mia.

"Aku akan pergi untuk melakukan pembatalan pernikahan dengan Putra Mahkota" Ucap Talitha.

"Kita harus segera mencari tempat tinggal, disini terlalu ramai, aku tidak terlalu menyukainya" Lanjutnya.

Beberapa saat kemudian setelah mencari-cari tempat menginap untuk mereka, mereka sudah menemukan tempat tinggal yang cocok dengan mereka, setelah itu Talitha pergi membeli kain untuk membuat bajunya sendiri.

"Nona, kenapa anda tidak langsung saja membeli baju?" Tanya Mia.

"Aku ingin membuat baju sesuai dengan model yang ku inginkan karena aku tidak terbiasa memakai baju seperti ini" Ucap Talitha.

"Ada apa sebenarnya dengan nona Talitha? Semenjak dia bangun dari tidurnya dia menjadi sangat berubah, dia yang dulunya pendiam dan lembut sekarang terlihat agak kasar dan dingin" Batin Mia.

Mereka lalu pergi ketempat perancangan baju dan Talitha menunjukan beberapa model baju untuk dibuat, awalnya mereka agak sulit untuk mengikuti kemauan Talitha akan tetapi akhirnya mereka menyetujuinya dengan paksaan dari Talitha.

"Aku akan mengambil baju-bajuku malam ini, jadi kalian harus segera menyelesaikannya" Ucap Talitha dingin.

"Baik Nona" ucap pemilik tempat perancangan baju.

Talitha dan Mia lalu bergegas kembali ke rumah yang mereka sewa itu, tetapi saat ingin kembali mereka dihalangi oleh empat pria berbadan besar di jalanan.

"Sepertinya aku tidak pernah melihat mu di daerah ini, Nona. Kau harus membayar jika ingin melewati jalan ini" Ucap salah satu pria berbadan besar.

"Tolong jangan menghalangi jalan kami, Tuan" ucap Mia.

"Kalau begitu serahkan barang kalian, maka kami akan membiarkan kalian lewat" Ucap pria itu lagi.

Tidak ada orang yang berani membantu mereka karena mereka tahu siapa keempat pria besar itu bahkan mereka tak segan-segan membunuh orang.

"Apa kalian tidak malu? pekerjaan kalian hanya meminta-minta pada orang-orang, apa bedanya kalian dengan pengemis di jalanan" Ucap Talitha dengan nada meremehkan mereka.

"Dasar gadis lumpuh! Seret gadis itu ke sini" Ucap pria itu dengan emosi.

Kemudian salah satu diantara mereka maju dan ingin menarik lengan Talitha akan tetapi saat dia ingin menyentuh gadis itu_

Jika kalian suka pada ceritanya jangan lupa di like, komen dan vote ya.

Terpopuler

Comments

Siti Mutmainah

Siti Mutmainah

aku suka jalan ceritanya

2023-07-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!