Sementara di istana, sudah banyak tamu undangan yang hadir dan memberikan ucapan panjang umur kepada Ratu.
"Salam yang mulia, semoga anda senantiasa berumur panjang" ucap Panglima bersama dengan istri dan putra putrinya.
"Bukannya anda memiliki dua putri, Panglima? Kemana salah satu putrimu?" tanya Raja.
"D-dia tidak dapat ikut, yang mulia. Karena kondisi kesehatannya yang sangat buruk" ucap Panglima dengan menundukkan kepalanya.
Sementara disisi lain Putra Mahkota yang mendengar perkataan Panglima sangat marah karena rencana yang sudah disusunnya bisa gagal.
"Baiklah, kalau begitu kalian duduklah dan nikmati acara ini bersama yang lain" ucap Raja.
"Wanita itu ternyata bukan hanya buruk rupa dan cacat ternyata dia juga penyakitan, bagaimana bisa yang mulia Raja menjodohkan putraku dengan wanita seperti itu, sungguh putraku yang malang" batin Ratu.
"Yang mulia, apa kau yakin akan menjodohkan putra kita dengan wanita seperti itu?" bisik Ratu.
"Sebenarnya aku juga ragu, tetapi kali ini biarkan Putra Mahkota yang mengambil keputusan karena ini bukan hanya demi masa depannya tetapi juga untuk masa depan kerajaan ini" ucap Raja.
"Sepertinya putra kita telah menyiapkan pembatalan pernikahan dengan Putri Panglima, yang mulia" ucap Ratu.
"Kenapa dia tidak memberitahukan hal itu sebelumnya kepadaku?" ucap Raja dengan raut wajah kurang senang.
"Mungkin dia benar-benar tidak ingin menikahi Putri Panglima karena banyak rumor yang tersebar bahwa anak itu cacat" ucap Ratu.
Mendengar ucapan Ratu, Raja pun kembali menjadi ragu akan menjodohkan Putra Mahkota dengan Putri Panglima.
"Terima kasih karena kalian semua telah hadir di acara perayaan ulang tahun Ratu kerajaan kita, sepertinya akan ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh Putra Mahkota kepada kalian semua yang telah hadir" ucap Raja.
Mendengar ucapan ayahnya Putra Mahkota tersenyum ternyata ayahnya berpihak kepada dirinya, jadi hal ini akan memudahkannya untuk memberitahukan pembatalan pernikahannya dengan Putri Panglima yang cacat itu.
"Seperti yang dikatakan oleh yang mulia Raja, hari ini aku Putra Mahkota kerajaan ini akan mengumumkan pembatalan pernikahanku dengan Putri Panglima" ucap Putra Mahkota mengagetkan beberapa orang yang berada di sana.
Putri Nesha yang mendengar hal tersebut tersenyum lebar karena tanpa diketahui oleh siapa pun selama ini Putra Mahkota telah berselingkuh dengan adik Talitha sendiri.
Putra mahkota lalu mengeluarkan sebuah kertas pembatalan pernikahan dan menyerahkannya kepada yang mulia Raja.
"Jadi aku sebagai Raja dari kerajaan ini menyetujui pembatalan pernikahan Putra Mahkota dan Putri Panglima" ucap sang Raja dengan lantang hingga dapat di dengar oleh semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut.
"Mulai saat ini Putri Panglima dan aku sudah tidak memiliki hubungan apa-apa" ucap Putra Mahkota dihadapan semua orang.
Banyak gadis yang sudah mengetahui hal tersebut Akan terjadi, jadi mereka sudah menyiapkan dengan memakai pakaian yang mewah dan riasan yang tebal agar dapat memikat Putra Mahkota.
"Akhirnya aku bisa menjadi pendamping Putra Mahkota dimasa depan dan Talitha akan menjadi gelandangan diluar sana" batin Nesha.
"Kalian semua bisa kembali menikmati acaranya" ucap Raja.
Di saat semua orang sedang menikmati acaranya Talitha datang bersama dengan Mia, kali ini dia sudah tidak lagi memakai kursi beroda nya namun Talitha sengaja memakai cadar karena tidak ingin wajahnya terlihat oleh orang-orang itu.
"Siapa wanita itu?"
"Wah siapa wanita bercadar itu? dia memiliki bentuk tubuh yang indah nyaris sempurna aku penasaran bagaimana dengan wajah dibalik cadar itu" ucap Pangeran ketiga Royce.
"Benar, tubuhnya sangat indah bahkan wanita yang selama ini bersama ku tidak ada yang seperti ini" ucap Putra Mahkota yang tidak sadar jika Nesha sedang menatap tajam dirinya.
"Salam hormat saya kepada yang mulia Raja dan yang mulia Ratu, semoga kalian senantiasa berumur panjang dan diberikan kesehatan, maafkan atas keterlambatan saya" ucap Talitha.
"Berdirilah nak, kalau boleh tahu kau berasal dari keluarga mana?" tanya Raja.
Talitha sekilas melirik kearah Panglima sekeluarga dan kembali menjawab pertanyaan Raja.
"Aku bukan dari keluarga mana pun aku kemari hanya ingin menyaksikan pembatalan pernikahanku dengan Putra Mahkota. Namun, ternyata aku terlambat jadi sekarang aku resmi tidak memiliki hubungan apa pun dengan Putra Mahkota" ucap Talitha dengan sedikit tersenyum di balik cadarnya.
"Jadi kau adalah Putri Panglima? Kenapa kau tidak mengakui keluarga mu, mereka bahkan sekarang berada disini" tanya Raja.
"Memang benar aku pernah menjadi Putri Panglima. Namun, sekarang aku bukan lagi putrinya aku telah memutuskan hubungan dengan seluruh keluarga panglima" ucap Talitha dengan nada datar.
"Anak ini ingin mempermalukan aku di hadapan Raja dan Ratu" ucap Panglima marah.
"Namun Panglima sendiri yang mengatakan bahwa salah satu putrinya sedang sakit dan yang saya tahu putrinya lumpuh dan kau sama sekali berbeda dengan yang dikatakan oleh Panglima" ucap Ratu.
"Benarkah?" ucap Talitha menatap Panglima.
"Bukannya waktu itu sudah sangat jelas bahwa aku sudah bukan lagi putri Anda Tuan Panglima? Kenapa kau menutupi hal ini dan mengatakan yang tidak-tidak tentangku?" ucap Talitha.
"K-kau benar-benar Thalita?" tanya Panglima.
"Menurut mu? Apa kau sudah tidak mengenali anak mu sendiri? Ohya aku lupa sekarang kita hanya orang asing dan tidak mempunyai hubungan apa-apa lagi" ucap Talitha.
Nesha yang melihat kejadian itu mulai mengambil kesempatan agar Raja dapat melihat dirinya dan menjodohkan dia dengan putra mahkota.
"Hiks, kakak aku tahu kau marah dengan kami, akan tetapi jangan membawa masalah rumah kita disini. Aku sebagai adik mu memohon kembali lah ke rumah aku sangat kesepian tanpamu" ucap Nesha maju memegang tangan Talitha dan pura-pura bersedih dan memohon dihadapannya.
"Drama apa lagi yang di mainkan anak pelacur satu ini" batin Talitha.
"Lepaskan tangan menjijikan mu itu dariku!" ucap Thalitha dingin dan menghempaskan tangan Nesha.
"Wanita ini sangat kasar padahal adiknya sudah memohon seperti itu kepadanya namun dia tetap berhati dingin"
"Benar, padahal adiknya itu bermaksud baik untuk mengajaknya kembali"
"Wanita itu sangat tidak sopan dihadapan Raja dan Ratu"
Begitulah yang dibicarakan orang-orang yang melihat kejadian itu sementara para Pangeran tersenyum menyaksikan pertunjukan dihadapannya.
"Ada apa dengan wanita itu? Kenapa dia memohon-mohon apakah dia melakukan kesalahan?" tanya Pangeran Kafel kepada Pangeran ketiga Royce.
"Ini yang dinamakan pemberontakan seorang Putri Kak" ucap Pangeran Royce.
Demi mengambil kesempatan untuk dikasihani oleh orang-orang Nesha sengaja menjatuhkan dirinya didepan semua orang.
"Talitha! Tidak seharusnya kau melakukan itu pada saudari mu sendiri" ucap Istri Panglima sekaligus ibu Nesha.
"Padahal aku tidak melakukan apa pun? dasar ibu-anak sama saja, mereka sangat pintar berakting hingga membuat semua orang mengasihaninya" batin Talitha.
"Ck, jangan menyebut dirinya sebagai saudariku aku sungguh tidak sudi mempunyai saudari dari seorang pelacur seperti mu" ucap Talitha datar dan menantang.
Omongan Thalitha didengar oleh semua orang tidak terkecuali Raja dan Ratu.
"Anak ini sungguh berani bahkan dia tidak memiliki rasa takut kepadaku yang jelas-jelas seorang Raja sedang berada dihadapannya" batin Kaisar.
Putra Mahkota lalu maju dan membantu Nesha berdiri dan kesempatan itu tidak dilewatkan oleh Nesha.
"Aku tahu kau tidak menyukai adikmu tetapi tidak seharusnya kau melakukan ini kepadanya Nona." ucap Putra Mahkota.
"Apa urusan mu? Kau tidak mempunyai hak apapun untuk mengatur apa yang harus ku lakukan" ucap Talitha membuat Putra Mahkota malu dihadapan semua orang.
"Dasar tidak tahu diri! pantas saja Putra Mahkota membatalkan pernikahannya denganmu ternyata bukan hanya wajahmu yang sangat buruk, bahkan sifat aslimu lebih buruk" maki Nesha.
Kini gadis itu berani melawan karena dia mengira Putra Mahkota sedang berpihak kepadanya.
"Benarkah? jika wajahku sangat buruk bagaimana dengan wajahmu itu yang dilapisi oleh bedak setebal itu untuk menutupi bintik-bintik di wajahmu" ucap Talitha.
"K-kau!" ucap Nesha emosi langsung menarik cadar yang kini sedang terpasang di wajah Talitha.
Semua orang terkejut bukan main, bukan karena perbuatan Nesha tetapi setelah melihat wajah Talitha yang sangat cantik dan putih bahkan sudah mencapai kata sempurna.
"K-kau? bagaimana mungkin" ucap Nesha menutup mulut dengan salah satu tangannya.
"Sudahlah aku lelah berdebat dengan kalian Mia serahkan hadiah yang sudah di siapkan untuk yang mulia Ratu setelah itu ayo kita pergi dari tempat ini" ucap Talitha.
Mia lalu maju dan menyerahkan sebuah kotak yang berbentuk persegi yang terukir dengan sangat indah.
Ratu secara langsung menerima kotak yang diberikan oleh Mia karena menurutnya hadiah yang diberikan Talitha agak berbeda dari hadiah lain yang diterima nya.
Setelah membuka kotak itu Ratu terlihat terkejut dengan isinya yang begitu indah dan sesuai seleranya.
"Dimana anak ini mendapatkan benda berharga seperti ini?" Batin Ratu.
...***...
Jika kalian tertarik pada ceritanya jangan lupa Di like komen dan vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
jumriati
lanjut
2023-01-23
2