Bab 5 Mencoba menghubungi Risa

***(

Karena kegelisahanya Roni tidak bisa tidur semalaman, dia baru bisa tidur dini hari. Matahari sudah mulai terbit, Roni masih saja tertidur dengan pulasnya. Ibu mendengar dari kandang ayam terdengar suara ayam berisik minta makan.

"Roni mana ya udah siang kok belum ngasih makan ayam-ayamnya," kata Ibu.

Ibu melihat pintu kamar Roni masih tertutup, Ibu menuju ke kamarnya Roni, Ibu mengetuk pintunya Roni berkali-kali sambil memanggil namanya.

"Ron, Ron...," dan tidak ada jawaban Ibu langsung membuka pintunya dan melihat Roni masih tertidur pulas, dan terlihat hand phonenya ada di atas dadanya.

"Ya Alloh Ron!!!, kamu masih aja tidur, ayo bangun-bangun, udah siang," ucsp Ibu sambil menarik tanganya Roni, Ibu membangunkanya.

Ronipun bangun sembari mengedip-ngedipkan matanya yang susah dibuka karena masih mengantuk.

"Ini pasti gara-gara kamu punya hand phone kan semalaman gak tidur,," kata ibu teriak-teriak. Roni masih saja terdiam karena masih mengantuk dan tak merespon teriakan ibunya.

"Apa to Buk-Buk pagi-pagi sudah teriak-teriak, nanti di dengar tetangga," sahut Bapak.

"Ini lo pak anak kesayanganmu jam segini baru bangun, itupun ibu yang ngebangunin, ini pasti gara-gara dia punya hand phone."

"Maklumin to Buk, punya hand phone baru pasti pingin makek terus, kayak Ibu kalo punya baju baru bawaanya pingin makek terus kan," rayu Bapak pada Ibu yang sedang marah.

"Kali ini Ibu maklumin, tapi besok jangan seperti itu lagi sampai lupa kewajibanya dan pekerjaanya."

"Tu dengerin Ron kata ibumu."

"Ya Pak," jawab Roni yang masih saja mengantuk. Ibupun berlalu pergi bersama Bapak memberi makan ayam-ayamnya.

Roni uang masih berada di dalam kamar dia mencari hand phone, akhirnya ketemu. Roni membuka dan mengecek pesan yang dikirim ke nomernya Risa, ternyata masih terlihat centang satu

"Ini nomernya Risa atau bukan ya," Roni berbicara sendiri.

Roni semakin pusing di buatnya. Roni keluar dari kamarnya, dan segera membantu Ibu mengurus ayam-ayamnya. Selesai mengurus ayamnya mereka bertiga sarapan bersama.

"Gimana Ron kamu sudah bisa berhubungan dengan Risa," tanya Bapak sambil makan.

"Belum Pak."

"Lo kok belum kenapa?" tanya Bapak lagi.

"Kamu nggak punya nomernya," sahut ibu.

"Punya Bu, aku sudah menghubunginya berkali-kali tapi tidak di jawab, aku kirimin pesan juga nggak ada jawaban, itu yang bikin aku nggak tidur semalaman."

"La terus gimana," kata Bapak yang nggak ngerti soal HP.

*** Di tempat Risa..

Risa terlihat sedang menyisir rambutnya di depan kaca dan menguncir rambutnya. Tanpa memakai makeup Risa tetap terlihat cantik, dia akan berangkat kuliah, dia memasukkan buku-bukunya, dan tak ketinggalan Hand phonenya tanpa mengecek apa ada pesan yang masuk langsung saja dimasukkan kedalam tas.

Risa pun berangkat kuliah dengan berjalan kaki karena kampusnya dekat dengan tempat kosnya.

Sesampainya di kampus, Risa mampir di kantin untuk membeli minuman. Sambil menunggu kelas masuk Risa duduk dkantin,Risa mengeluarkan hand phonenya, dia melihat ada sepuluh panggilan tak terjawab di layar notifikasi. Segera Risa membukanya, terlihat nomer baru tidak ada namanya.

"Siapa sih yang nelpon semalaman berkali-kali kayak penting banget. hah!!!, paling juga orang iseng, nggak penting," karena nomernya tidak dikenal Risa menghapus riwayat panggilan tersebut.Risa melihat notifikasibpesan WA, lalu dia membukanya, terlihat pesan bertuliskan

"Hai aku orang yang kamu rindukan selama ini."

Risapun membaca pesan itu dan tak menghiraukanya, dia melihat walpapernya pengirim pesan tersebut,terlihat foto cowok yang sangat guanteng.

"Ini siapa sih kok ganteng banget, kok kirim pesan kayak gitu sama aku," Risa sedikit gr, tapi dia merasa paling ini orang yang modus di sosmed. Kelas pun sudah masuk dan Risa segera mematikan hand phonenya, dan beranjak masuk kelas.

*** Di rumah Roni...

Seperti biasa Roni ada kerjaan dirumah tetangganya. Kali ini dia mebenahi kompor yang rusak, tak lupa Roni membawa hand phone.

Sesekali Roni mengecek hand phonenya terlihat tidak ada notifikasi apapun Roni memasukkan kembali kedalam saku dan melanjutkan pekerjaannya. Roni berharap dapat balasan panggilan dari nomernya Risa.

selang waktu terdengar nada panggilan di hand phone Roni, dengan segera Roni mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon, dia menjawab.

"Hai Risa, apa kabarmu sudah lama kita tidak bertemu."

"Hei aku sinta!!!, bukan Risa," bentak Sinta.

"Eh maaf Sinta, aku kira kamu Risa, yang dari semalam tidak menjawab telephonku."

"Emang kamu sudah menghubunginya."

"Sudah, nomernya juga aktif, tapi tidak pernah di angkat aku hubungi berkali-kali."

"Mungkin dia sedang sibuk atau sedang tidur."

"Kalau dia udah nggak sibuk kenapa nggak telephon ulang," keluh Roni.

"Emang kamu nelfon aku ada apa?" tanya Roni.

"Aku cuman mastiin aja kalau kamu udah bisa menggunakan HP kamu atau belum, dan kayaknya kamu udah mahir deh, udah dulu ya, jam istirahatku sudah habis waktunya masuk kelas, daaah..."

Ronipun menutup telephonnya dan melanjutkan pekerjaannya lagi, dengan wajah yang kecewa. Selang waktu berjalan Roni selesai membenahi kompor Busemi yang rusak.

"Ni Bu kompornya udah bisa nyala lagi."

"Oh!! , sudah nyala lagi, wah kamu hebat ya Ron, makasih banyak lo,ini upah kamu," Roni menerima upah dari Busemi dengan wajah murung.

"Kenapa wajah kamu murung sedari tadi setelah menerima telephon, kamu di putusin pacar kamu ya."

"Nggak Bu."

"La terus kenapa, kok sedih gitu."

"Aku pingin ketemu sama orang yang ku sayangi."

"Sapa?" tanya Ibu Semi penasaran.

"Nanti kalau sudah ketemu Ibu akan tahu. Ya udah bu saya pamit pulang dulu, terimakasih"

"Assalamualaikuuum..."

Roni sampai dirumahnya masih dengan wajah yang murung.

"Assalamualaikum....," ucap Roni masuk rumah.

"Waalaikum salam," jawab Ibu.

"Kenapa kamu kok murung gitu, capek," tanya Ibu.

"Ya capek hatiku Bu, nungguin balesan telfon dari Risa."

"Oh jadi gara-gara HP lagi kamu bersedih, gimana sih punya HP susah, nggak punya HP susah."

Ibu meninggalkan Roni yang sedang duduk bersandar di ruang tamu.

"Risa-Risa kenapa kamu gak balas telfon aku," gumam Roni dalam hatinya yang sudah keberapa kalinya. Roni coba menghubungi nomernya Risa lagi, bukannya di jawab malah di tolak, Roni mencoba kirim fotonya yang sekarang ini, tapi tetap tidak ada balasan.

"Ngapain sih cowok ini telfan-telfon, pakek kirim fotonya segala, sok kegantengan, aku nggak akan tergoda ya, aku masih setia menunggu tambatan hatiku yaitu Roni cinta pertamaku," ucap Risa yang sebel sama cowok di HPnya itu.

Roni termenung di ruang tamu, sekilas dia memandang fotonya di dinding, yaitu foto kelulusan Roni waktu Sekolah Dasar. Roni punya ide.

"Gimana kalau aku kirimin fotoku yang ini Risa masih ingat aku nggak ya," Roni memotret foto kelulusanya dengan HPnya lalu dikirim ke nomernya Risa.

*Apa yang terjadi setelah Roni mengirimkan foto kelulusan Sekolah Dasar pada Risa, apakah Risa masih mengenal Roni cinta pertamanya?*

***tungguin kisah selanjutnya......***

Terpopuler

Comments

🌟Queen Panda🐼🍀

🌟Queen Panda🐼🍀

like lagi kak😘

2021-01-20

1

anotherbyl

anotherbyl

Di like dulu

2021-01-05

5

Phiwin

Phiwin

Lanjut ➡️

2020-12-24

4

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Prolog
2 Bab 2 Pingin beli hand phone
3 Bab 3 Butuh uang dua juta
4 Bab 4 Membeli hand phone
5 Bab 5 Mencoba menghubungi Risa
6 Bab 6 Terhubung dengan Risa
7 Bab 7 Risa pulang kampung
8 Bab 8 Kejutan buat Roni
9 Bab 9 Risa menyindir Bapaknya
10 Bab 10 Pak Danu khawatir
11 Bab 11 Risa minta di lamar
12 Bab 12 Berkunjung ke rumah Pak Lek
13 Bab 13 Lamaran di tolak
14 Bab 14 Kekecewaan
15 Bab 15 Perjuangan di mulai
16 Bab 16 Ke Jakarta
17 Bab 17 Menjadi preman
18 Bab 18 Menyerang
19 Bab 19 Beroperasi lagi
20 Bab 20 Di bantai
21 Bab 21 Kegelisahan Risa
22 Bab 22 Terdampar
23 Bab 23 Selamat
24 Bab 24 Ikut mengemis
25 Bab 25 Bersedekah
26 Bab 26 Pangeran dari kali
27 Bab 27 Rumah kardus
28 Bab 28 Nggak ada kabar
29 Bab 29 Mengemis lagi
30 Bab 30 Penasaran
31 Bab 31 Beda R dan T
32 Bab 32 Belajar Ikhlas
33 Bab 33Masih penasaran
34 Bab 34 Jalan-jalan
35 Bab 35 Terpental
36 Bab 36 Di Rumah Sakit
37 Bab 37 Kangen
38 Bab 38 Semoga bertemu lagi
39 Bab 39 Bertepuk sebelah tangan
40 Bab 40 Janji
41 Bab 41 Selamat tinggal
42 Bab 42 Kasur buat Kakek
43 Bab 43 Berpikir kritis
44 Bab 44 Cowok nggak jelas
45 Bab 45 Partner kerja
46 Bab 46 Promosi pertama
47 Bab 47 Di Rt dua
48 Bab 48 Masih di Rt dua
49 Bab 49 Makin gemes
50 Bab 50 Sangat marah
51 Bab 51 Persaingan
52 Bab 52 Hari H
53 Bab 53 Kalah
54 Bab 53
55 Bab 54 Bela sungkawa
56 Bab 55 Lintah darat
57 Bab 56 Bingung
58 Bab 57 Melunasi hutang
59 Bab 58 Habis sudah
60 Bab 59 Hand phone baru
61 Bab 60 Nggak terhubung
62 Bab 61 Sedih
63 Bab 62 Menunggu
64 Bab 63 Tidak pulang
65 Bab 64 Sakit keras
66 Bab 65 Meninggal
67 Bab 66 Di Stasiun
68 Bab 67 Bertemu Bimo
69 Bab 68 Menunggu Kereta
70 Bab 69 Terkejut
71 Bab 70 Sampai di rumah
72 Bab 71 Lima ratus juta
73 Bab 72 Terbelalak
74 Bab 73 Di maafkan
75 Bab 74 Mengambil uang
76 Bab 75 Menjalankan Misi
77 Bab 76 Bersedekah
78 Bab 77 Syukuran
79 Bab 78 Lamaran
80 Bab 79 Menikah
81 Bab 80 Bahagia
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 Prolog
2
Bab 2 Pingin beli hand phone
3
Bab 3 Butuh uang dua juta
4
Bab 4 Membeli hand phone
5
Bab 5 Mencoba menghubungi Risa
6
Bab 6 Terhubung dengan Risa
7
Bab 7 Risa pulang kampung
8
Bab 8 Kejutan buat Roni
9
Bab 9 Risa menyindir Bapaknya
10
Bab 10 Pak Danu khawatir
11
Bab 11 Risa minta di lamar
12
Bab 12 Berkunjung ke rumah Pak Lek
13
Bab 13 Lamaran di tolak
14
Bab 14 Kekecewaan
15
Bab 15 Perjuangan di mulai
16
Bab 16 Ke Jakarta
17
Bab 17 Menjadi preman
18
Bab 18 Menyerang
19
Bab 19 Beroperasi lagi
20
Bab 20 Di bantai
21
Bab 21 Kegelisahan Risa
22
Bab 22 Terdampar
23
Bab 23 Selamat
24
Bab 24 Ikut mengemis
25
Bab 25 Bersedekah
26
Bab 26 Pangeran dari kali
27
Bab 27 Rumah kardus
28
Bab 28 Nggak ada kabar
29
Bab 29 Mengemis lagi
30
Bab 30 Penasaran
31
Bab 31 Beda R dan T
32
Bab 32 Belajar Ikhlas
33
Bab 33Masih penasaran
34
Bab 34 Jalan-jalan
35
Bab 35 Terpental
36
Bab 36 Di Rumah Sakit
37
Bab 37 Kangen
38
Bab 38 Semoga bertemu lagi
39
Bab 39 Bertepuk sebelah tangan
40
Bab 40 Janji
41
Bab 41 Selamat tinggal
42
Bab 42 Kasur buat Kakek
43
Bab 43 Berpikir kritis
44
Bab 44 Cowok nggak jelas
45
Bab 45 Partner kerja
46
Bab 46 Promosi pertama
47
Bab 47 Di Rt dua
48
Bab 48 Masih di Rt dua
49
Bab 49 Makin gemes
50
Bab 50 Sangat marah
51
Bab 51 Persaingan
52
Bab 52 Hari H
53
Bab 53 Kalah
54
Bab 53
55
Bab 54 Bela sungkawa
56
Bab 55 Lintah darat
57
Bab 56 Bingung
58
Bab 57 Melunasi hutang
59
Bab 58 Habis sudah
60
Bab 59 Hand phone baru
61
Bab 60 Nggak terhubung
62
Bab 61 Sedih
63
Bab 62 Menunggu
64
Bab 63 Tidak pulang
65
Bab 64 Sakit keras
66
Bab 65 Meninggal
67
Bab 66 Di Stasiun
68
Bab 67 Bertemu Bimo
69
Bab 68 Menunggu Kereta
70
Bab 69 Terkejut
71
Bab 70 Sampai di rumah
72
Bab 71 Lima ratus juta
73
Bab 72 Terbelalak
74
Bab 73 Di maafkan
75
Bab 74 Mengambil uang
76
Bab 75 Menjalankan Misi
77
Bab 76 Bersedekah
78
Bab 77 Syukuran
79
Bab 78 Lamaran
80
Bab 79 Menikah
81
Bab 80 Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!