Malam telah berlalu, pagi-pagi seperti biasa Roni berada di belakang rumahnya membantu ibunya memberi makan ayam-ayam peliharaanya. Pandangan Roni tertuju pada ayam-ayam yang sedang asyik makan sembari berkata dalam hati.
"Wah ayam-ayamku ini sekarang sudah besar-besar, sudah bisa di jual.aku pingin apa ya..."
Terlintas di pikiranya Roni, dia ingin membeli hand phone supaya dia bisa berhubungan dengan Risa lagi.
"Bu ayam-ayamnya sudah tumbuh besar ni,udah bisa di jual, nanti uangnya buat aku ya bu."
"Emangnya kamu mau beli apa?", tanya ibu.
"Mau beli sesuatu yang bisa buat aku bahagia dan menemukan orang yang aku cintai"
"Sesuatu apaan, yang jelas ngomongnya",cetus Ibu Roni.
"Aku pingin beli hand phone, kayak anak-anak muda sekarang ini."
"Buat apa, emangnya kamu bisa makeknya, gayamu itu lo kayak anak orang kaya."
"Bisalah Bu kalo belajar, aku kan anaknya pintar walaupun hanya lulusan Sekolah Dasar, buktinya aku bisa ngebenerin benda-benda yang rusak tanpa harus sekolah dulu."
"Emang harga hand phonenya berapa," tanya ibu lagi." sekitar dua jutaan Bu."
"Apaaaa...," sahut Ibu dengan teriaknya.
"Harganya dua juta, mana cukup hanya dengan jual ayam, ibu aja nggak pernah punya uang segitu banyaknya, buat belanja sehari-hari aja ibu masih ngutang di warung-warung."
"Kamu tau sendiri Bapakmu tu kerjanya cuma jadi tukang cukur rambut, yang upahnya nggak cukup buat kebutuhan sehari-hari. Mendingan kamu gak usah deh beli hand phone yang nggak begitu penting it.""
"Tapi Bu bagiku itu penting banget, aku butuh banget hand phone buat nyari seseorang yang sudah lama aku rindukan"
"Emangnya siapa? anaknya pak bayan itu ya yang sering dateng kesini nyariin kamu"
"Bukan-bukan dia Bu"
"Lalu siapa",tanya ibu penasaran.
"Ibu ingat gak, waktu aku masih sekolah di bangku Sekolah Dasar, aku punya temen cewek namanya Risa anaknya Pak Danu yang sekarang menjadi kepala desa. Dia sering main di rumah kita, wajahnya cantik dan anaknya baik. Aku suka Bu sama dia,dan aku juga sudah menyatakan cintaku padanya."
"Oh Risa!, kemana ya dia sekarang kok ibu nggak pernah melihatnya, dan juga gak pernah main kesini."
"Ya sejak kita lulus Sekolah Dasar, tiba-tiba dia menghindar begitu saja, itu yang membuat aku penasaran sampai sekarang, aku dari dulu sampai sekarang masih mencintainya dan sangat merindukannya."
"Lalu bagaimana dengan Risa apa dia juga mencintai kamu," tanya ibu lagi yang terharu dengan cerita anaknya.
"Risa juga sama sangat mencintai aku, dia ingin kita bisa bersama sampai beranak cucu, tapi kenapa dia jadi begitu," ucap Roni dengan muka yang sangat sedih.
"Ya udah Ibu izinin kamu beli hand phone, tapi kamu juga harus bilang Bapakmu."
"Tapi aku takut Bapak marah."
"Ya udah nanti biar ibu yang ngomong sama Bapak kamu."
"Makasih ya Bu, aku sayang Ibu," ucap Roni sambil memeluk ibunya.
***
Bapak Roni yang sedang menata alat cukurnya mendengar suara.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikum salam...," jawab Bapaknya Roni pada seorang pria paruh baya yang sedang membutuhkan tenaga Roni.
"Roninya ada pak?" tanya pria itu.
"Ya ada,ada apa nyariin Roni."
"Saya butuh tenaga Roni untuk membantu saya."
""Ron-Ron....," dengan suara keras Bapak memanggil Roni yang masih ada di belakang rumah bersama ibunya.
"Ya Pak ,ada apa?" sambil berlari Roni memenuhi panggilan Bapaknya.
"Mi ada orang yang butuh tenaga kamu."
"Oh Pak Samin."
Pak Samin adalah orang yang bekerja dirumah pak Bayan.
"Ada apa Pak ,kerannya rusak lagi?" tanya Roni yang kemarin baru saja ngebenerin keran di rumahnya Sinta anaknya Pak Bayan.
"Bukan keranya yang rusak Ron, tapi hatinya mbak Sinta yang rusak"
"Emangnya kenapa Pak dengan Sinta"
"Sudahlah ayo kita cepat kesana."
Roni segera berangkat ke rumah Sinta dengan Pak Samin.
Sesampainya di rumah, Sinta dan Roni bertemu dengan pak Bayan ayahnya Sinta.
"Kamu apakan anak saya hingga jadi seperti itu," kata Pak Bayan yang marah dengan Roni.
Roni bergegas menuju kamarnya Sinta, terlihat banyak tissu berserakan di lantai, Sintapun terlihat menangis tersedu-sedu hingga matanya memerah dan bengkak.
"Sinta kenapa kamu?" tanpa menjawab Sinta langsung memeluk Roni sambil berkata.
"Roni kamu gak boleh begitu kenapa kamu menolak cintaku,bsakit hatiku," Roni melepaskan pelukan Sinta dan berkata.
"Bukan maksud aku menyakiti hatimu, aku juga sama seperti kamu entah ditolak atau bagaimana pada cewek yang aku cintai, dia meninggalkan aku tanpa sebab hingga sekarang aku tak tau jawabannya. Tapi aku masih setia menunggunya dan akan mencarinya."
Mendengar perkataan Roni Sinta jadi terharu, dan hatinya sudah rela melepaskan Roni yang akan mencari cinta sejatinya.
"Gimana kamu sudah sembuh hatinya," dengan tersenyum Sinta menjawab.
"Ya aku sudah baikan, aku salut sama kamu yang masih setia dengan cinta sejatimu, tetap semangat ya"
"Ya udah aku pamit ya."
"Tunggu sebentar, ini upah kamu yang kemarin belum aku kasih, karna waktu itu hatiku sedang kacau balau"
"Nggak usah terima kasih."
"Udah terima aja, siapa tau ini berguna buat kamu."
*** Di rumah Roni
Ibunya sedang menyeduh kopi panas yang akan diberikan kepada suaminya, yang sedang menonton Tv Ibu pingin ngasih tau Bapak soal keinginan anaknya," Bapak ini Ibu buatin kopi di minum ya"
"Ya, Istriku yang cantik," jawab bapaknya Roni sambil memuji istrinya.
"Pak Ibu pingin ngomong sama Bapak "
"Ngomong apa bu kok slinta-slintut gitu, nggak seperti biasanya Ibu pingin ngomong sama Bapak pakai izin dulu."
"Gini lo pak, Roni pingin beli hand phone."
"Apa!!!, beli hand phone," jawab bapak terbelalak.
"Untuk apa to Bu, Hand phone itu mahal harganya jutaan dari mana kita dapat uang sebanyak itu."
"Kita jual saja ayam kita yang sudah besar-besar itu."
"Mana cukup Bu,emangnya apa pentingnya Roni mau beli Hand phone."
"Itu penting pak buat Roni, dengan punya Hand phone Roni bisa mencari cinta sejatinya sejak kecil, dan ingin bisa berhubungan denganya dari jarak jauh," kata Ibu menjelaskan pada Bapaknya Roni.
"Bukannya Sinta pacarnya Roni, yang rumahnya dekat sini, ngapain pake hp-hpan segala."
"bukan Pak, yang ibu maksud itu Risa teman sekolahnya Roni waktu di Sekolah Dasar, dia anaknya pak Danu yang sekarang jadi kepala desa kita."
"Oh seperti itu," sepertinya Bapak suka karna anaknya mencintai Risa anak pak kepala desa yang kaya raya itu.
"Risa itu cinta pertamanya Roni, tapi setelah lulus sekolah dasar, Roni tidak pernah berhubungan denganya lagi entah karna apa, tapi Roni masih setia menunggunya.
"Ya udah Bu, akan aku usahakan supaya Roni bisa membeli hand phone."
***tungguin episode selanjutnya ya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dhina ♑
aku juga pengen beli Hand Phone
tapi uang tak cukup
2021-05-14
1
Dhina ♑
Roniii
2021-05-05
1
👑Meylani Putri Putti
sedih aku thor ky kisah ku dulu.teman- teman udah punya hp baru aku masih hp jadul.dukung juga karyaku thor.#ketika takdir menyatukan aku dan mereka. # mencintai mu dalam gelap. semangat
2021-03-08
1