***
Malam pun telah tiba, Roni tidak sabar menunggu besok pagi karena ingin segera mambeli hand phone, mereka bertiga berkumpul sedang menonton tv.
"Ron besok kamu beli hand phonennya sama siapa?", tanya Bapak.
"Sama siapa ya," pikir Roni.
"Gimana kalo sama Sinta aja, besokkan hari minggu pasti Sinta libur sekolah."
"Ya ntar saya tanyain bisa apa nggak nganter aku."
"Jangan lupa izin Bapaknya Sinta boleh nggak anaknya diajak sama kamu,"kata ibu.
Bapaknya Roni menyuruh Roni untuk minta di temani sama Sinta yang sudah pengalaman dalam membeli hand phone yang ada di pasar kota, karena sinta sekolahnya ada di dekat pasar kota.
"Ya udah pak saya mau ke rumahnya Sinta sekarang ntar keburu malam."
Roni pamit pergi ke rumah sinta dengan berjalan kaki, karena rumahnya tidak terlalu jauh dari rumah Roni.
"Assalamualaikum...," Roni sampai dirumah Sinta dan mengucapkan salam.
"Waalaikum salam," jawab Bapaknya Sinta.
"Ada apa malam-malam kamu kesini Roni,perasaan gak ada yang rusak barang di rumah saya," sangka Bapaknya sinta.
"Sintanya ada Pak."
"Ada di kamarnya, untuk apa mencari Sinta," tanya Bapaknya sinta.
"Nggak pak saya kesini mau minta tolong di temenin sama sinta besok ke pasar kota, kira-kira boleh nggak Pak."
"Kok kamu mintanya di temenin sama Sinta,emangnya kamu mau pacaran ya."
"Nggak pak saya mau beli hand phone,kata Bapak saya,saya disuruh belinya sama Sinta yang sudah berpengalaman dikota."
"La emangnya kamu nggak punya temen laki-laki kok ngajak anak perempuan,"kata Bapaknya Sinta Yang hawatir.
"Punya Pak, tapi anaknya nggak tau dimana tempat belinya Handphone, saya minta tolong pak izinin Sinta buat nemenin saya," pinta Roni sambil bersalaman.
"Ya udah Bapak izinin tapi kamu jangan macem-macem ya sama anak saya, dia itu masih anak SMA."
"Ya Pak," jawab Roni sambil menundukkan kepala.
"Saya panggilkan Sinta dulu."
Bapak menuju kamar Sinta dan memanggilnya.
"Tok, tok, tok, Sin, sudah tidur belum,tu ada yang nyariin kamu."
"Siapa pak," jawab sinta.
"Roni, anaknya pak slamet"
"Hah!!!, Roni, ngapain dia nyariin aku malam-malam begini," gumam sinta yang terkejut.
"Ya pak," sinta segera keluar dari kamarnya dan menemui Roni di ruang tamu.
"Ada apa Ron kamu kesini," tanya Sinta
"Gini Sin besok aku mau beli hand phone, kamu bisa nggak nemenin aku di pasar kota, kamu sering ke kota, pasti kamu tau tempatnya."
"Kebetulan besok sekolah libur, kayaknya bisa."
"Kita berangkat jam berapa," tanya Roni yang udah nggak sabar pingin beli handphone.
"Jam delapan pagi ya."
"Oke,kita naik bis ya," ajak Roni.
"Pakek sepeda motor aku aja ya,ntar kamu yang boncengin."
"Boleh-boleh," jawab Roni dengan semangat.
"Udah malam aku pamit pulang ya, salam buat Pak Bayan, sampai jumpa besok," kata Roni pamit.
Keesokan harinya, Roni bangun sangat pagi sekali, seperti biasa Roni memberi makan ayam-ayamnya di kandang. Kali ini dia kerjakan lebi awal, karena dia akan pergi ke kota yang perjalananya cukup jauh dari desa Roni. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, Roni bergegas mandi.
"Tet, tet, tet," terdengar dari depan rumah Roni bunyi klakson sepeda motor Sinta. Terlihat Roni belum keluar juga,lalu Sinta masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikum salam," jawab ibu Roni.
"Eh Sinta ayo masuk dulu, Roni masih ganti baju,Ron cepet ganti bajunya, sudah di tunggu Sinta lo."
"Ya, ya, Bu," jawab Roni tergesa-gesa.
"Aku udah siap ayo kita bersngkat," akhirnya merekapun berangkat ke kota bersama.
Selang waktu berjalan merekapun sampai di pasar kota.
"Stop, sudah sampai kita berhenti disini," Sinta turun dari boncengan Roni.
"Ini tempatnya."
"Oh ini ya tempatnya."
lalu mereka berdua masuk ke toko khusus penjual hand phone, Roni terbelalak melihat banyak toko hand phone disana.
"Ya Alloh banyak banget ya hand phonenya."
Sinta mengajak Roni masuk ke salah satu toko hand phone.
"Kamu mau beli hand phone yang mana," tanya Sinta.
"Nggak tahu, aku nggak ngerti soal hand phone, pokoknya aku minta yang bagus,bisa buat sosial media kayak anak jaman sekarang," maklum karena Roni anak kampung yang kurang pergaulan.
"Uang kamu ada berapa?" tanya sinta lagi.
"Aku bawa uang dua juta, kira-kira cukup nggakya."
"Aku cariin harganya yang di bawah dua jutaan ya..!!"
"Oke terserah kamu kamu yang lebih ngerti."
"Mbak aku minta hand phone yang harganya di bawah dua jutaan, tapi yang udah bisa buat sosmed ya..!!"
"Oke," jawab pelayan toko itu.
"Ini mbak yang harganya satu juta tujuh ratus, layarnya besar, model sekarang, dan sudah lengkap buat sosmed."
"Ni Ron hand phonenya, coba kamu lihat," Sinta menunjukkan pada Roni.
"Wah bagus banget, gede banget layarnya,aku suka."
"Ya udah mbak yang ini aja."
Pelayan toko itu membungkus hand phone yang di pilih Sinta.
"Ron kamu bayar satu juta tujuh ratus ya," perintah Sinta.
"Oke, makasih mbak," mereka berdua keluar dari toko itu. Roni tersenyum bahagia karena sudah mendapatkan hand phone.
"Aku seneng banget Sin, akhirnya aku bisa punya hand phone, makasih ya Sin, udah nganterin aku," Sinta memandang wajah Roni yang sangat ceria dan bahagia.
"Ya sama-sama, aku seneng kok bisa ngelihat orang yang pernah aku sayangi bahagia."
"Oh ya kamu pasti lapar,,ayo kita mampir diwarung makan."
Saking gembiranya Roni tak sadar dia reflek merangkul Sinta, Sintapun merasa kikuk di buatnya. Merekapun makan di warung bersama, sambil makan mereka mengobrol.
Roni membuka hand phone barunya, sambil berkata.
"Sin ni gimana cara makeknya."
Maklum Roni belum pernah punya hp sebelumnya dan belum bisa memakainya."
"Sini aku ajarin, ini tombol buat nyalain," sinta menunjukkan ini itu pada Roni. Tidak lama kemudian Ronipun mengerti cara menggunakan HP.
"Cekrak-cekrek, Roni selfi-selfi bersama Sinta, lalu mereka beranjak pulang.
Dalam perjalanan pulang sambil mengendarai motor Roni berkata pada Sinta.
"Sin makasih banyak buat hari ini, kamu udah mau nganterin aku, nemenin aku hingga tercapai tujuanku. Bagiku punya HP sangat penting supaya aku bisa mencari tambatan hatiku yang hilang. Makasih juga, karena uang yang kamu berikan padaku bisa buat tambahan beli Hp, pokoknya makasih banget kamu teman terbaiku."
"Ya, ya, aku seneng kalo orang yang aku sayangi bahagia, terus semangat ya, semoga keinginanmu tercapai," ucap sinta. Selang waktu berjalan merekapun sampai dirumah.
"Udah nyampek, makasih banyak ya," ucap Roni sambil tersenyum dan masuk rumah.
"Gimana Ron udah dapet HPnya."
"Sudah Pak."
"Pantesan kamu senyum-senyum gitu, ya udah cepet sana mandi sudah mau maghrib," Roni bergegas mandi dan mengerjakan sholat maghrib karena di ingatkan Bapaknya.
Selesai sholat maghrib, Roni langsung mencari nomer telephon Risa yang di berikan oleh pembantunya dan langsung mencatat di HPnya.
Roni mencoba menghubungi nomernya Risa, sampai berulang-ulang tidak ada jawaban. Roni coba nge Chat masih aja centang satu, Roni sampai gelisah memikirkannya.
***Apa yang sebenarnya terjadi,tunggu kisah selanjutnya....jangn lupa like dan komment,makasihhh...
#Mohon di maklumin ya masih belajar menulis novel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Dhina ♑
Busyet cakep cakep banget
2021-05-14
1
Maristy
mampir thor
2021-03-19
1
lMUT
hadir y kk
2021-01-09
0