Ep.05

" Ra, makan yuk..laper niihh..udah jam dua belas tahu.." Ucap Novi memutarkan badannya kearah Dara.

" Iya bentar, gue save dulu filenya.." Dara mengarahkan krusor mousenya dan mengklik beberapa kali. " Ok! finish..yuukk mau makan dimana ? Tapi aku bawa bekel. "

" Gue lagi pengen makan mie ayam nih.." Jawab Novi.

" Kalau mie ayam gue gak bisa nolak..Bekal gue kasih ke OB ajah deh kalo gitu. " Dara berjalan menuju dapur kantor. Tetapi dia tidak melihat satu OB pun disana. Akhirnya dia hanya meninggalkan saja kotak bekalnya disana.

" Ayok,Ra..dah laper nih.." Kata Novi yang ternyata mengikutinya dibelakang.

Mereka berjalan menuju parkiran motor dimana motor Dara berada. Tanpa menggunakan helm, Dara memboncengakan Novi menuju warung mie ayam di komplek belakang kantor mereka. Sesampainya disana ternyata sudah penuh dengan pelanggan yang lain dan hanya menyisakan dua bangku kosong dipojokan.

Novi memesankan dua porsi mie ayam pangsit basah dan dua es jeruk. Sembari menunggu pesanan datang mereka mengobrol tentang pekerjaan kantor dan isu atau gosip yang sedang beredar disana.

" Ra, lu denger gak kalo ada berita tentang Manager dikantor pusat mau resign." Novi membuka pembicaraan.

" Bodo amat, gak ada hubungannya ma gue. " Jawab Dara cuek,matanya tertuju pada layar HP.

" Lu mah gitu..Kan tadi Managernya dateng ke kantor kita. Dan denger-denger dari resepsionis katanya dia ganteng banget loh,Ra.." Kata Novi mencoba mendeskripsikan kata ganteng yang dibilang oleh para resepsionis. " Katanya sih mirip Andy Arsyil gitu.."

" Masa sih..? segitu gantengnya emang ? " Dara tidak percaya.

" Bisa jadi, Ra..soalnya yang gue denger dari sumber yang terpercaya kalo karyawan cewek di kantor pusat banyak yang kesengsem sama ketampanan Pak Manager. " Ucap Novi berapi-api.

Pesenan mereka pun datang.

" Makasih, Pak....... Tapi, menurut gue gantengan calon suami gue deh. " Jawab Dara tersenyum.

" Uhuk..uhuk..!! " Novi yang sedang menyedot es jeruknya tersedak mendengar perkataan Dara. " Calon suami lu yang mana ? Pacaran aja gak lu.." Lanjut Novi.

" Ada lah..Lu inget gak, Nov..Kalau gue pernah cerita kalau gue punya sahabat cowok yang pernah hilang lalu sekarang balik lagi..? " Dara memandang Novi menunggu reaksinya.

" Iya gue inget. Kenapa emang ? " Tanya Novi penasaran.

" Yaitu....Dia yang mau jadi calon suami gue. " Dara memegangi kedua pipinya menahan gejolak bahagia.

" Srruuupp! Gimana ceritanya ? gue gak ngerti deh." Novi menyeruput mie ayamnya.

" Jadi, tadi malem dia nembak gue. Dia nembak bukan minta gue jadi pacar lho..Tapi langsung jadi istrinya..Waahh senangnya.." Jawab Dara berbunga-bunga.

" Berarti sekarang PJ dong..Bisa nambah satu mangkok lagi nih gue. " Novi nyengir minta persetujuan.

" PJ apaan ? orang gue belum jadian...belum jawab pertanyaannya gue.." Dara mengunyah mie ayamnya.

" Kok gitu ? Kenapa lum dijawab ? Kan lu dah suka dia dari dulu. Kenapa gak langsung jawab iya aja sih ? " Novi menyeruput es jeruknya.

" Pengennya sih langsung jawab IYA. Tapi ternyata gue terlalu jaim buat ngomongnya. Dan dianya sendiri juga ngasih waktu buat gue mikir. Paling cepet tiga hari dan paling lama seminggu. " Dara menyelesaikan makanannya dan menyeruput habis es jeruknya.

" Tapi lu nya sendiri perasaannya gimana ? " Novi mengelap tisu pada mulutnya.

" Perasaannya ya..Yes,I Do. Tapi gue takutnya kedepannya gimana kalo ternyata hubungan kita gak sampe kepelaminan ? Gue gak mau kalo sampe kehilangan dia lagi kaya kemarin. " Raut muka Dara berubah sedih

" Yang belum terjadi jangan dikhawatirin,Ra..jalani aja kaya air mengalir. Kalau berjodoh pasti dimudahkan jalannya sekalipun nanti didepannya ada batu terjal. Dan kalaupun tidak berjodoh ya berarti itu sudah kehendak Tuhan. Untuk masalah pertemanan biar waktu yang menjawab nanti. " Novi mengusap-usap dengan lembut lengan Dara, memberi motivasi kepada sahabatnya. Dara mengangguk.

Mereka kembali ke kantor. Dalam perjalanan Dara memikirkan pendapat dari Novi. Nanti malam dia harus berbicara dengan kedua orang tuanya.

Memasuki kantor Dara langsung menuju meja kerjanya untuk mengambil alat tulis dan beberapa file yang akan dibawanya ke ruang meeting. Disana sudah berkumpul beberapa karyawan dari bagian yang lain. Dara duduk di salah satu kursi yang kosong. Lalu masih ada beberapa karyawan lagi yang masuk kemudian disusul Bu Yanti dan Pak Rizal. Pintu ditutup dan meeting dimulai.

Meeting kali ini berjalan sedikit lama. Banyak yang dibicarakan dari pertemuan tadi. Mulai dari laporan bulanan disetiap bidang hingga pembagian tugas Pak Manager pusat yang hendak resign.

Dara menatap file yang sekarang sudah ada di tangannya. Haaahh..!! Dara menghela nafasnya. Ditaruhnya file itu diatas meja kerja. Lalu dia merapikan beberapa file yang sedikit berantakan kedalam masing-masing mapnya. Dara melihat jam disudut kanan bawah layar komputernya. Jam sudah menunjukan tujuh belas lebih sebelas menit. Novi sudah tidak ada di mejanya, dia sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Dara melihat ponselnya yang sedari tadi diubah menjadi mode getar. Dara murung, orang yang dia tunggu tidak ada telpon atau pun chat WAnya. Padahal status WAnya online. Masih memandangi HPnya, Dara bertanya-tanya dalam hati. Kamu kemana seharian ini kok gak ada kabar ? Sebenarnya yang semalem beneran gak sih ? Tapi kok kenapa sampai sekarang gak ada chat ataupun telpon ? Kamu menyesal ya sudah nembak aku semalam, makanya kamu nyuekin aku kaya gini ?

Plak! Plak! Plak! Dara memukul-mukul pipinya sendiri. Mencoba menyadarkan diri dari pikiran-pikiran negatif itu.

" Gak! Kak Ardhi gak kaya gitu. Mungkin hari ini dia lagi sibuk. Gue ajah baru kelar meeting barusan. Apalagi dia yang seorang Manager. Pasti lebih sibuk. " gumam Dara dalam hati.

Dara mengenakan jaketnya. Lalu menggendong tasnya di punggungnya dan tangan kanannya memeluk helm yang tadi pagi lupa ditaruhnya di rak penitipan barang deket parkiran. Dara melajukan motornya pulang menuju rumahnya.

Tin..Tin..!! Dara membunyikan klason motor, memberi kode untuk membukakan pintu gerbang. Tidak lama Pak Maman datang membukakan pintu. Dara memarkirkannya di depan pintu garasi. Biar dimasukin kedalam garasi kuda besinya sama Pak Maman.

Dara menuju kamarnya dan langsung ke kamar mandi yang ada didalam kamarnya. Selesai membersihkan diri dan berganti baju, Dara turun kebawah untuk menemui kedua orang tuanya. Dicarinya mereka di ruang makan, tidak ada. Di taman belakang, tidak ada. Di ruang tv keluarga, tidak ada. Akhirnya Dara menuju kamar kedua orang tuanya.

" Pah..mah.." Dara mengetuk pintu.

" Iya sayang, masuk aja nak.." Suara Mama dari dalam kamar.

" Mah, aku mau ngomong sama mama sama papa juga. Papa dimana, Mah ? " Dara mengedarkan pandangannya di kamar itu mencari sesosok Papanya.

" Ada diruang kerjanya sayang..Mau ngomong apaan sih..." Mama menatap Dara dari pantulan cermin meja riasnya.

" Ya sudah ayo kita ke ruangannya papa dulu..nanti disana aku bakal ceritain semua " Dara menarik tangan Mamanya keluar kamar. Mama hanya mengikuti langkahnya.

Terpopuler

Comments

im_ha

im_ha

5 like untukmu ya Thor. mampir juga di karyaku DOAKU BERBEDA DENGAN DOAMU 💪

2021-05-14

0

April Pky

April Pky

makin seru😊

2021-01-11

0

Mei Shin Manalu

Mei Shin Manalu

Okee deh... Jejak 5 like udh mendarat... Semangat updatenya... Nnti aku mmpir lagi untuk bca kelanjutan cerita ini... 😗

Datang dan kasih feedback juga ke novelku ya... Danke ♥️

2020-12-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!