Ceklek! Grab!
Drap..Drap..Drap.. Dara keluar kamarnya langsung berlari menuruni anak tangga.
" Mama, Bi Odah..aku telaatt..!! " Teriak Dara berlari menuju ruang makan yang bersebelahan dengan dapur.
" Neng..pelan-pelan..hati-hati.." Balas Bi Odah dengan tangan yang sudah menyiapkan bekal buat Dara.
" Makasih, Bi.." Dara mengambil kotak bekalnya dari tangan Bi Odah.
" Ma, aku langsung berangkat ya..udah telat nih.." Dara mengangkat cangkir teh yang ada didepan Mama lalu menyeruputnya cepat.
" Aduuhh..panas! " Dara menjulurkan lidahnya lalu mengipasinya dengan tangannya.
" Pelan-pelan dong sayang...Makanya jangan buru-buru.." Mama menasehati.
" Iya ma, udah ya Dara berangkat..Dah Mama..Muah.." Dara mencium pipi Mamanya dan langsung berlalu pergi.
" Gak sarapan dulu naaakk ? " Mama bertanya setengah teriak.
" Gak mah, dah telaatt..." Dara melmbaikan tangannya sambil terus berlari ke garasi.
" Iihh.. ini anak, bukannya semalem dia katanya mau tidur cepat ya..? Kenapa jadi telat sekarang ? " Mama menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Dara.
Dara masuk ke garasi langsung mengeluarkan motor matiknya. Dengan dibantu Pak Maman, Dara sudah siap berangkat ke kantor.
" Pak Maman, makasih ya..tolong tutupin pintunya ya..aku berangkat.." Dara menjalankan motornya.
" Iya neng, hati-hati di jalan.." Pak Maman berteriak.
" Tin..Tin.." Dara membunyikan klakson motornya tanda dia menjawab perkataan Pak Maman.
Dara menyusuri jalan raya yang sudah mulai penuh dengan kendaraan. Dia mengendari dengan sedikit mengebut. Dia memacu motornya dengan meliuk-liuk untuk menyalip kendaraan-kendaraan yang ada di depan. Dan tiba-tiba saja lampu lalu lintas berubah menjadi merah. Spontan Dara langsung mengerem motornya.
Ciiiittt..!! Nyaris saja Dara menabrak mobil yang ada di depannya.
" Huufft...hampir aja.." Dara mengelus-uelus dadanya.
" Ting..! " Lampu berubah menjadi warna hijau.
Kembali Dara memacu kuda besinya dengan lebih hati-hati dan dalam batas kecepatan normal, karena sudah mendekati kantornya.
Dara membelokan motornya ke arah area parkir. Dia memarkirkan motornya tidak jauh dari pintu masuk kantor. Dia langsung lari masuk kantor dengan masih menggunakan helmnya.
" Pagi, Mas Jono.." Dara menyapa ke salah satu OB yang sedang bersih-bersih di salah satu sudut ruangan.
" Pagi Mba Dara..." Sapa balik OB tersebut dengan muka heran.
Dara langsung duduk di kursi kerjanya. Menyalakan komputer dan sedikit membanting tasnya ke meja kerjanya. Dia langsung mencari beberapa file yang ada di sudut meja dan segera membacanya. Komputer mulai nyala. Dara masih membaca dan membolak-balikan file yang ada di tangannya. Kemudian Dara membuka file powerpoint yang tersimpan kemarin. Dia mulai mengetik memasukan data dari file itu. Para karyawan yang lain mulai memasuki ruangan. Dara masih serius mengetik.
" Ra, kamu pake pelindung biar gak diomelin Bu Yanti ya ? " Ledek Novi, yang meja kerjanya sebelahan dengan Dara.
" Apaan sih lu nov ? Gak ngerti gue..Lagi fokus nih.." Dara masih sibuk dengan komputernya.
Novi hanya bisa tersenyum menahan tawanya, takut mengganggu Dara.
" Tak..tak..tak.....klik..klik..klik.." Bunyi suara keyboard dan mouse Dara.
" Taakkk ! Oke..finish.." Dara memencet tombol enter.
Tak..tok..tak..tok.. Suara sepatu memasuki ruangan menuju meja Dara.
" Eeehhhh..!! akhirnya..." Dara mengangkat kedua tangannya untuk meregangkan badannya.
" Dara ! Kamu apa-apan didalem ruangan pake helm ? " Tanya wanita paruh baya yang sekarang berdiri di depan meja Dara.
" Eh..Bu Yanti..kaget..saya.." Dara menyeringai.
" Itu..kamu ngapain di dalam kantor pake helm ? " Bu Yanti menunjuk helm yang masih terpasang di kepala Dara.
" Ya Allah.. maaf bu..saya gak sengaja.." Dara langsung membuka helmnya dan menaruhnya di bawah meja kerjanya.
" Hmmm.." Bu Yanti menggelengkan kepalanya.
" Sudah selesai laporan bulanan yang untuk persentasi rapat nanti ? "
" Sudah bu, ini sudah saya simpan di flashdisk. " Dara memberikan ke Bu Yanti.
" Ok. untuk file printnya mana ? "
" Ini, bu.." Dara memberikan file yang dibacanya tadi.
" Ok. Thank you ya.." Bu Yanti berlalu menuju ruangannya yang ada di ujung lorong lantai ini.
" Woi..!! Kenapa lu gak bilang dari tadi,kalo gue masih pake helm..? " Dara menepuk punggung Novi sedikit kencang.
" Woi..!! Sakit woi.." Novi mengusap-usap bahunya.
" Kan gue udah bilang dari pertama dateng. Itu lu lagi pake pelindung biar gak dimarahin sama Bu Yanti ? Yeee..dasar lu nya aja yang gak ngeh ! "
" Abis gue lagi ngejar laporan yang mau dibuat presentasi nanti siang. Kan lu tahu sendiri kemarin filenya baru dateng pas gue dah dijalan pulang. Yudah jadi gue baru bisa nyelesaiinnya sekarang. " Bela Dara.
" Iya deh iya..." Jawab Novi sembari memutar balik badannya ke depan komputer lagi.
Dara kembali menatap komuternya. Menyalakan winamp dan memasukan beberapa list lagu disana. Setelah lagu dinyalakan Dara bangkit dari tempat duduknya berjalan menuju dapur kantor. Dia mengambil cangkir kesayangannya dan menaruh satu kantong teh celup kedalamnya. Tak lupa dia memasukan satu sendok gula pasir dan menambahkan air panas dari dispenser. Ketika sedang mengaduk teh manisnya tiba-tiba dia dikagetkan dengan suara cowok yang menyebut namanya.
" Ra, PP buat presentasi nanti siang udah dikasih ke Bu Yanti ? " Tanya seorang cowok yang sedang berdiri didepan pintu.
" Ya Ampun ! Mas Rizal, ngagetin ajah...udah Mas tadi..kerjanya ngebut lagi.." Jawab Dara sembari nyeruput teh manis hangatnya.
" Heh ! Ini di kantor, panggil aku dengan Pak Rizal. " Kata Mas Rizal sambil salah satu tangannya bertolak pinggang.
" Ups ! Maaf Pak Rizal. " Dara menutup mulutnya dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya membawa cangkir teh hangatnya.
" Ya sudah kalau begitu, aku balik ke kantor ku dulu. Daahh... " kata Mas Rizal meninggalkan Dara yang masih asik menyeruput teh hangatnya.
Dara menuangkan lagi air hangat di cangkirnya sebelum dia melangkah ke meja kerjanya. Ketika sedang berjalan dia seperti melihat punggung seseorang yang dia kenal. Orang itu diantar oleh Mas Rizal menuju ruangannya Bu Yanti.
" Itu siapa ya ? Berasa kenal.." Dara tertegun melihat punggung orang itu yang sekarang sudah masuk ke ruangan Bu Yanti.
" Woi..! Udah ngambil teh manisnya ? Tuuhh..ada kerjaan lagi dari Pak Rizal. Filenya udah nunggu di meja. " Kata Novi membuyarkan lamunan Dara.
" Iihh..ngagetin ajah lu..Iya ini mau balik ke meja. Lu sendiri mau kemana ? " Dara tanya balik ke Novi.
" Mau ambil minum juga lah..Haus gue.." Jawab Novi berlalu ke dapur kantor.
Dara balik ke meja kerjanya. Dia mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Rizal dengan fokusnya. Masih bertemankan playlist di winamp. Tidak berapa lama Dara merasa ada yang memperhatikannya sedari tadi. Dia mengangkat kepalanya dari depan komputer tapi tidak menemukan siapa-siapa. Dia hanya melihat Mas Rizal yang akan masuk ke dalam ruangannya. Hmm..mungkin hanya perasaannya dia saja. Pikir Dara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
نو فيتا الايو كا ندرا🥀
semangat thorr
2021-02-01
1
April Pky
like hadir
2021-01-11
0
@_M.B.U.L••••}{}-----
like like
2020-12-05
0