Ardi sedang sarapan nasi goreng di meja makan. Dengan ditemani ayah dan ibunya. Ardi bergegas menyelesaikan makannya. Setelah menghabiskan suapan terakhir dia meneguk segelas air putih yang ada di dekat nya.
" Yah,bu...Aku berangkat dulu ya.. Hari ini ada janji temu sama orang. " Ardi berdiri dari tempat duduknya lalu menyalami ke dua orang tuanya.
" Ok sayang..hati-hati di jalan ya.." Kata ibu ketika Ardi menyalaminya.
" Oiyah, Di..kalau siang nanti ada waktu kamu mampir ke kantor ayah ya.." Kata ayah sembari mengulurkan tangannya yang hendak disalami oleh Ardi.
" Iya, yah..Tapi gak janji ya..Kalau sempet nanti diusahakan dateng. Aku pamit barangkat ya.."
Ardi memasuki mobilnya yang sudah terparkir didepan gerbang. Pak Salim sudah berdiri di samping pos jaga, siap membuka pintu gerbang. Tin..Tin..! Suara klakson mobil sebagai tanda untuk Pak Salim melakukan tugasnya. Ardi langsung menancapkan gasnya dan memberikan klakson lagi sebagai tanda terima kasih.
Ardi hari ini menyetir mobilnya sendiri, tanpa menggunakan sopir pribadi. Hari ini dia banyak kegiatan diluar sehingga itu lebih memudahkan dirinya untuk mobilitas. Dalam mobil Ardi tiba-tiba merasa ragu, apakah ada file yang tertinggal ? Kemudian di perempatan depan lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah. Ardi langsung menghentikan mobilnya dan memeriksa file yang ada di kursi sebelah.
Huufftt..! Ardi menghubuskan nafasnya tenang. Ternyata file sudah lengkap. Lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau. Ardi melihat ke kaca spion samping kiri dan kanan. Tiba-tiba ketika dia hendak tancap gas, dia melihat sesosok cewek mengendarai motor menyalipnya dari arah kanan. Ardi tersenyum melihat motor itu yang berbelok ke kanan lalu mulai hilang dari pandangan. Lalu dia melanjutkan perjalanannya menuju kantor.
Sesampainya di kantor Ardi langsung memasuki ruangannya. Diletakkannya tas kerja diatas meja lalu dia menyalakan laptopnya. Memeriksa kembali hasil lemburnya kemarin malam. Tak lama kemudian muncul OB mengantarkan secangkir kopi untuknya.
" Terima kasih, pak yadi.." Jawab Ardi singkat dengan mata masih tertuju pada laptopnya.
Tok..tok..tok..!! Pintu ruangan Ardi diketuk.
" Silahkan masuk.." Jawab Ardi tak memalingkan matanya dari laptop.
" Pak, Pak Direktur Wawan sudah menunggu di ruangannya. " Kata perempuan cantik berambut panjang, sekretaris Pak Direktur.
" Baik Tiara. sebentar saya menyimpan filenya dulu ke flashdisk.....Ok! Sudah siap mari kita ke ruangan Pak Wawan. " Ardi bangkit dari tempat duduknya, berjalan keluar ruangan mengikut sekretaris menemui Pak Direktur.
Mereka berjalan menyusuri lorong kantor dan menuju sudut ruangan untuk menunggu lift. Ruangan Pak Direktur berada dua lantai di atas dari ruangan kantornya Ardi. Ting! Pintu lift terbuka. Ardi dan Tiara si sekretaris masuk ke dalam lift.
Di dalam lift Tiara mencuri padang ke arah Ardi. Sudah lama dia jatuh hati pada Pak Manager tampan ini. Tidak hanya si sekretaris, karyawati yang lainnya pun jatuh hati dengannya. Mereka tidak hanya jatuh hati karena ketampanannya. Kepribadiannya yang ramah dan gampang bergaul juga membuat para wanita terpesona.
Ting! Pintu lift terbuka. Ardi keluar dari dalam lift lalu disusul oleh Tiara. Sesampainya didepan pintu ruangan Pak Direktur, Ardi memundurkan satu langkah kebelakang mempersilahkan Tiara untuk mengetuk pintu.
Tok..tok..tok.. Tiara mengetuk.
" Masuk " Jawab seorang pria dari dalam ruangan.
Tiara membuka pintu dan memasuki ruangan dengan Ardi berjalan di belakangnya.
" Pak Ardi sudah datang,Pak.." Ucap sekretaris kepada pria yang tengah duduk sambil memainkan HPnya.
" Ohiya..Terima kasih Tiara,kamu boleh kembali ke meja mu.." Pak Direktur mengalihkan pandangannya dari HP dan melihat ke arah orang yang bicara.
" Baik, Pak.." Tiara keluar ruangan dan tidak lupa menutup pintu.
" Silahkan duduk, Pak Ardi.." Pak Direktur bangkit dari kursi, berjalan ke arah sofa tamu yang ada di depan meja kerjf.anya.
" Terima kasih, Pak.." Ardi menganggukan kepala dan menunggu Pak Direktur duduk terlebih dahulu.
" Bagaimana Pak Ardi, Anda sudah bulat dengan keputusan anda untuk keluar dari kantor ini ? " Tanya Pak Direktur menyelidik.
" Sudah Pak, maka dari itu dari beberapa hari ini saya sedang menyiapkan file-file yang sekiranya penting agar saya bisa dengan mudah menyerahkan atau memindah tugaskan kerjaan saya kepada pengganti saya nanti. " Ardi menjawab mantap.
" Apa kamu yakin, tidak perlu menimbangnya lagi ? " Pak Direktur mencoba mempertahankan karyawan terbaiknya. " Sebenarnya saya sangat menyayangkan keputusan anda. Karena kinerja anda bagus diperusahaan ini. "
" Terima kasih untuk apresiasi yang Pak Direktur berikan kepada saya. " Jawab Ardi dengan senyum.
" Baiklah kalau keputusanmu sudah bulat. Setelah ini temui Ibu Yulianti di kantor cabang. Bawa file-file yang perlu. Dan oiyah temui Pak Rizal juga disana. Biar kalian bertiga diskusikan tentang masalah itu disana ya. Dan file yang saya minta sudah kamu siapkan ? " Pak Direktur menyandarkan punggungnya di sofa.
" Sudah, Pak... Semua file yang Bapak minta sudah ada dalam flashdisk ini. " Ardi mengeluarkan flashdisk dari saku dalam jas kantornya.
" Yasudah kalau begitu..kamu bisa melanjutkan lagi pekerjaanmu. "
" Baik pak, terima kasih " Ardi pamit dan keluar dari ruangan Pak Direktur.
Tiara menatap Ardi yang berjalan menjauh menuju lift. Raut mukanya sedih karena sebentar lagi dia tidak bisa melihat Ardi lagi. Tiara masih memandangi punggung lelaki tampan itu yang sedang menunggu pintu lift terbuka. Sekretaris cantik tersadar dari lamunan ketika telpon intercomnya berbunyi. Dan Pak Manager sudah hilang dari pandangan.
Ardi langsung bergegas kembali ke ruangannya. Menyiapkan beberapa file untuk dibawa ke kantor cabang. Selesai merapikan, Ardi langsung menuju resepsionis menitip pesan bahwa bila ada yang mencarinya bisa langsung telpon ke HP atau bisa menitip pesan atau datang lagi besok. Karena seharian ini dia akan sibuk diluar.
Ardi menuju tempat parkir mobilnya. Jarak beberapa meter Pak Manager tampan mengeluarkan kunci mobil dari sakunya. Dia menekan tombol buka kunci. Dan bunyi Bip! tanda kunci mobil sudah terbuka. Ardi membuka pintu mobil. Duduk dibalik kemudinya. Dia menaruh tas kerja dan filenya dikursi penumpang sebelah pengemudi.
Suara mesin mobil sudah berderum. Ardi menginjakkan gasnya menuju kantor cabang. Dilihatnya jam tangan yang tepasang di tangan kanannya. " Hmm..sudah jam 10..semoga sebelum jam makan siang sudah selesai diskusinya. " Gumam Ardi dalam hati.
Mobil terparkir di kantor cabang. Ardi memasuki pintu dan menemui resepsionis untuk memberitahukan bahwa dia sudah janjian dengan Ibu Yulianti. Tidak lama Pak Rizal datang menemuinya dan mengantarnya ke ruangan orang yang dituju.
Ketika berada diruangan Ardi menjelaskan secara terperinci tentang file yang dibawa beserta pemindahan tugas yang akan diberikan kepada penggantinya nanti. Mereka berdiskusi dalam pembagian kerja sementara selama belum menemukan orang yang tepat. Setelah dirasa cukup Ardi berpamitan untuk pergi ketempat yang lain.
Pak Rizal mengantarkan Ardi keluar ruangan hingga kedepan pintu kantor. Ketika berjalan di lorong kantor itu, lagi-lagi Ardi melihat sesosok wanita yang sedang fokus menatap layar komputernya. Dia memerhatikannya dari jauh sebelum akhirnya keluar dari kantor itu. Setelah berjabat tangan dengan Pak Rizal,dia langsung menuju mobilnya. Dan dia melihat Pak Rizal sudah masuk kembali ke kantornya.
Jam tangan Ardi sudah menunjukan pukul sebelas lebih tiga puluh lima menit. Sebentar lagi jam makan siang. Akhirnya dia membelokan mobilnya ke arah kantor Ayahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Ade Yayuk
aq hadir walau terlambat
2021-01-22
0
April Pky
like
2021-01-11
0
Mei Shin Manalu
Next
2020-12-25
0