Bab 4

Dengan singkat pernikahan antara Devan dan Zeera pun terjadi. Bagaikan di kejar deadline, dalam waktu singkat Zeera sudah resmi menjadi istri dari Presdir ternama. Namun, baik Devan maupun Zeera tidak ada yang memberitahu siapapun mengenai pernikahan mereka, kecuali Aldi, Dito dan para pelayan yang bekerja di rumah Devan. Keduanya sepakat untuk menyembunyikan pernikahannya dari publik sampai batas waktu yang tidak bisa di tentukan.

Walau sudah resmi menikah, namun bukan berarti mereka tinggal dalam satu kamar yang sama. Keduanya tetap tinggal dalam kamar masing-masing demi menjaga perasaan Zeera yang baru saja di campakkan oleh suaminya.

Bagi Devan, ia hanya membutuhkan status agar tidak di desak terus oleh ibu nya yang terus menjodohkannya dengan berbagai macam gadis kenalan nya.

Seperti saat ini contohnya, setelah menikahi Zeera, Devan bergegas ke rumah utama seorang diri yang telah memakai cincin pernikahan di jari manisnya. Kedatangan nya di sambut oleh sang ibu dan juga seorang gadis yang merupakan dari putri keluarga terhormat.

Devan duduk disana dengan raut wajah dingin nya.

"Kau masih ingat dengan nya? Dia Celine, putri pak Broto yang baru saja pulang dari luar negeri. Saat kecil kalian selalu bermain bersama, tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, kalian sudah tumbuh dewasa." Ucap Intan.

"Lalu?" Sahut Devan.

"Celine akan bekerja di Asterion group sebagai sekretaris kamu." Ucap Mahendra yang baru saja tiba disana.

Devan segera menoleh ke arah ayah nya, "pa! aku gak membutuhkan sekretaris lain, sudah ada Aldi dan Dito yang akan mengurus semuanya." Jawab Devan dengan tegas.

"Apapun alasan mu, Celine akan tetap bekerja di perusahaan mu. Papa harap kamu bisa menjaga nya dengan baik."

Devan beranjak dari duduknya, "terserah, selama dia tidak menganggu ku." Sahut Devan bergegas pergi, "oh satu lagi," pria itu kembali berbalik, "aku sudah memilki isteri jadi jangan harap kalian bisa menjodohkan ku dengan siapapun!" Tegas Devan menunjukkan cincin pernikahan nya.

"Kamu pikir kita anak kecil yang bisa di bodohi hanya dengan cincin pernikahan palsu?" Ucap Mahendra.

Devan menujukkan foto buku pernikahannya dalam ponselnya, "apa dengan ini cukup?"

"Bagaimana bisa kamu menikah tanpa mama dan papa?" Ucap Intan.

"Buktinya aku bisa kan? jadi stop untuk menjodohkan aku dengan gadis manapun!" Tegas Devan kembali melangkah.

"Tante... Gimana ini? bagiamana jika apa yang di katakan oleh Devan itu benar?" Rengek Celine.

"Sudah, kamu tenang aja. Selama Tante dan om tidak merestui pernikahan mereka, tidak akan ada yang bisa menjadi menantu keluarga Erlangga." Ucap intan membelai rambut Celine.

Gadis itu tersenyum lebar, ia merasa mendapatkan dukungan penuh dari intan dan Mahendra yang ingin menjadikannya sebagai menantu, di tambah jika dengan menikahkan Devan dan Celine maka akan memperkuat Asterion group dalam bisnis nya.

*

Beberapa hari setelah pernikahan itu, Zeera kembali bekerja di hotel. Walau sudah menjadi istri dari seorang Presdir, namun Zeera tidak bisa bergantung pada Devan. Bagaimanapun juga pernikahan itu hanya status untuk menguntungkan satu sama lain.

Entah hari ini hari sial atau bukan bagi Zeera, seorang tamu VIP berhasil membuat masalah untuk Zeera yang selaku menager disana. Zeera yang merasa bahwa itu adalah tanggungjawab nya segera menghampiri tamu tersebut yang masih berada di loby.

Zeera terdiam sejenak ketika melihat Ragil bersama dengan Fani disana. Ia menarik nafasnya dan membuang nya perlahan yang kemudian kembali melangkah menghampiri kedua manusia itu.

"Maaf jika sudah membuat kalian tidak nyaman, apa ada yang bisa di bantu?" Ucap Zeera dengan ramah.

"Oh jadi kamu manager disini? Baguslah jika begitu. Minggu ini aku ingin menyewa aula hotel serta beberapa kamar untuk pernikahanku dengan Ragil. Kau bisa melayani nya?"

"Sebelumnya saya minta maaf, karena bertepatan dengan waktu yang di sebutkan tadi tempat ini sudah ada yang reservasi lebih dulu. Jadi tolong kalian mencari tempat lain dan jangan mengacau disini." Ucap Zeera dengan sopan.

"Tch, kamu pikir dengan menjadi manager disini sudah membuat mu merasa hebat? Pokoknya aku ingin menggunakan hotel ini untuk resepsi nanti. Berapapun akan aku bayar." Sahut Fani semakin nyolot.

"Maaf, tapi tidak bisa."

"Oh atau jangan-jangan, kamu gak sanggup untuk melihat Ragil yang akhirnya menikah dengan ku?"

Zeera tersenyum miring, "aku hanya merasa kasihan sama kamu karena sudah memungut sampah masyarakat seperti dia." Ucap Zeera sedikit berbisik.

"Kau!" Fani hendak menampar Zeera, namun berhasil di tahan oleh Zeera.

"Jangan kurang ajar kamu sama dia, kamu pikir kamu siapa bisa melawan nya?" Ucap Ragil membela Fani.

"Pergi dari sini dan jangan pernah muncul lagi di hadapan ku! Sungguh pasangan yang menjijikan." Ucap Zeera.

Plaakk!!

Kali ini Fani berhasil menampar Zeera di depan staff lainnya. Kanya yang berada disana langsung menghampiri Zeera dan hendak membalas perbuatan Fani. Namun, Zeera menahan gadis itu agar tetap diam. Bagaimanapun juga ini masalahnya sendiri tidak ingin melibatkan orang lain.

Disaat terjadi keributan, Devan datang bersama dengan beberapa bawahannya untuk melakukan inspeksi secara langsung. Sengaja ia sendiri yang turun tangan untuk melakukan inspeksi hotel. Selain itu, tujuan Devan hanya ingin melihat pekerjaan istrinya disana.

Semua membungkuk menyambut kedatangan Devan yang secara tiba-tiba, kecuali Zeera yang menatap tidak percaya suami barunya itu tiba-tiba berada disana.

"Ada apa?" Tanya Devan dengan suara dingin.

"Mereka memaksa ingin mengadakan resepsi disini Minggu ini, bersamaan dengan itu sudah ada yang reservasi lebih dulu yang merupakan tamu VIP." Jelas Zeera.

"Dia Ragil, mantan suaminya Bu Zeera." Bisik Aldi.

"Urus mereka!" Ucap Devan pada Aldi, "dan kau..." sambungnya menatap Zeera, "ikut aku!" Ucap nya kembali.

Zeera mengangguk, ia mengikuti langkah Devan menuju sebuah ruangan khusus yang berada di hotel tersebut. Kini hanya ada Devan dan Zeera di dalam ruangan itu.

"Kamu ngapain disini? terus bagaimana bisa Aldi mengusir mereka?"

"Hanya ingin melakukan inspeksi, kebetulan sepertinya kamu sedang dalam masalah."

"Ins-- Peksi?" Ulang Zeera dengan suara terputus.

"Hm, hotel Edelweiss masih berada di bawah naungan Asterion group."

"Kenapa aku baru tau? Sudah lima tahun lamanya, sepertinya aku baru tau sekarang." Ucap Zeera.

"Karena kamu hanya fokus mencari uang hingga tidak memperhatikan hal lainnya."

Zeera mendecak pelan seraya mendelik, "jika tidak ada urusan lain, aku akan kembali bekerja." Pamit Zeera.

"Jadi dia mantan suami kamu?" Tanya Devan seolah mengulur waktu.

Zeera mengangguk, "maaf jika sudah membuat keributan."

"Lain kali jika sedang dalam masalah, hubungi aku. Cepat kembali bekerja." Ucap Devan.

Zeera kembali mengangguk dengan agak ragu, ia pun berbalik dan keluar dari ruangan tersebut. Dengan langkah gontai nya Zeera memikirkan kata-kata yang di ucapakan oleh Devan barusan.

"Bukankah pernikahan kita hanya untuk status? Lalu untuk apa aku mencarinya? Ah sudah lah, seorang Presdir kayak dia paling juga hanya untuk main-main." Gumam Zeera kembali bekerja.

Sementara disisi lain, ada Fani yang masih kesal dengan Zeera karena telah gagal untuk mempermalukan wanita itu.

***

TBC. . .

Terpopuler

Comments

Abimanyu Rara Mpuzz

Abimanyu Rara Mpuzz

typo kak palsu

2025-03-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!