Episode 2. Rencana Ranti

Suara Ranti begitu lantang menggema di seluruh ruangan.

"Dasar pelakooor! Beraninya kau merusak rumah tanggaku! Aarrrrrgh....!"

Alice meringkuk di sudut kamar dengan tubuh gemetar. Matanya basah oleh air mata, tetapi ia tidak berani menatap sosok yang berdiri di depannya dengan penuh amarah. Ranti, istri pertama Arya, menatapnya dengan penuh kebencian. Tatapan tajamnya seakan bisa menembus kulit Alice dan membakar jiwanya.

"Kau pikir bisa merebut Arya dariku begitu saja?" suara Ranti penuh amarah. Ia melangkah mendekat dengan langkah yang berat, membuat Alice semakin mengecil di sudut ruangan.

Alice menggigit bibirnya, mencoba menahan tangis. Ia tahu, melawan atau membantah hanya akan memperburuk keadaan. Sudah berkali-kali Ranti menyiksanya, baik dengan kata-kata maupun fisik. Alice hanya bisa pasrah.

Tanpa peringatan, Ranti meraih tangan Alice dan mencengkeramnya erat. "Jawab aku! Kau pikir bisa hidup tenang setelah merebut suamiku, dengan kehamilanmu?"

Alice menggeleng dengan lemah, tetapi Ranti tidak peduli. Tamparan keras mendarat di pipi Alice, membuatnya terhuyung ke samping. Nyeri menjalar di wajahnya, tetapi lebih dari itu, rasa takut semakin mencekiknya. Ia menangis terisak dan tertahan.

"Dasar perempuan murahan! Kau hanya anak kecil yang tidak tahu diri!" Ranti meluapkan amarahnya. Ia menarik rambut Alice dengan kasar, membuat Alice berteriak pelan.

"Sudah Mbak... Sudah... sakit Mbak... Huhuhu...!"

Alice mencoba melepaskan diri, tetapi tenaganya jauh lebih lemah dibandingkan Ranti. Ia hanya bisa menahan sakit dan berharap Ranti segera puas dengan penyiksaannya. Namun, harapan itu pupus ketika Ranti mendorongnya hingga jatuh kembali ke lantai. Sikap arogan Ranti semakin menjadi.

"Lihat dirimu sekarang! Apa kau masih berpikir bisa menjadi istri Arya? Aku tidak akan berhenti membuatmu hancur. Atau mau aku hancurkan wajahmu saja yah? Supaya Arya tidak suka lagi sama kamu?" Ranti tertawa sinis penuh ejekan.

Alice menahan isak tangisnya, tetapi tubuhnya bergetar ketakutan. Ranti melangkah lebih dekat dan mengangkat tangannya, siap untuk melayangkan pukulan lagi. Kali ini, ia mengincar perut Alice. "Ini kan bayi Arya? Bayi ini harus mati!"

Namun, sebelum tangannya mengenai perut Alice, sebuah tangan kuat menahan pergelangannya di udara.

Ranti terkejut dan menoleh dengan tajam. Tatapannya bertemu dengan seorang pria tampan yang berdiri di dekatnya. Pria itu memegang tangannya dengan erat, mencegahnya melanjutkan tindakannya.

"Siapa kamu?" Ranti bertanya dengan suara penuh kecurigaan.

Pria itu menatapnya dengan tajam. "Namaku Galang, tetangga Alice. Aku mendengar suara ribut-ribut dari rumah ini, dan memutuskan untuk melihat apa yang terjadi."

Ranti mendengus. Ia menilai pria ini masih muda dan tampan. Dalam benaknya yang penuh dengan siasat licik, ia langsung memikirkan cara untuk memanipulasinya. Jika ia bisa memanfaatkan pemuda ini, maka ia bisa membuat Alice semakin menderita.

Dengan cepat, Ranti menarik tangannya dan memasang senyum palsu. "Oh, jadi kau tetangga Alice? Seharusnya kau tahu, dia bukan wanita baik-baik. Dia merebut suamiku."

Pria itu tetap diam, tidak menunjukkan reaksi apapun.

Ranti melanjutkan dengan suara lebih lembut, berpura-pura menjadi korban. "Aku hanya ingin memberinya pelajaran agar dia tidak terus-terusan menghancurkan rumah tangga orang lain. Kau pasti bisa mengerti, kan?"

Namun, pria itu tidak tertipu oleh sandiwara Ranti. Matanya tetap tajam menatap wanita itu, lalu ia berkata, "Kekerasan bukan cara menyelesaikan masalah. Aku tidak akan diam saja jika kau terus menyakiti Alice."

Alice yang masih terduduk di lantai menatap pria itu dengan penuh harapan. Untuk pertama kalinya, ada seseorang yang berani menentang Ranti demi dirinya.

Ranti menyipitkan matanya. Ia tahu, pria ini bukan orang yang mudah dipermainkan. Namun, ia tidak akan menyerah begitu saja. Ia akan mencari cara lain untuk membalas Alice. Jika kekerasan fisik tidak bisa dilakukan, maka ia akan menggunakan cara yang lebih licik: fitnah.

Ranti tersenyum tipis, lalu berbalik. "Baiklah, aku tidak akan menyentuhnya lagi," katanya sambil melangkah menuju pintu. "Tapi aku akan memastikan dia mendapatkan balasan yang pantas."

Setelah mengatakan itu, Ranti pergi, meninggalkan Alice yang masih ketakutan dan pria itu yang tetap waspada.

Alice menatap pria tersebut dengan mata penuh rasa terima kasih. "Terima kasih..." suaranya bergetar.

Pria itu tersenyum kecil. "Kau tidak sendirian. Jika wanita itu mencoba sesuatu lagi, aku akan ada di sini untuk membantumu."

Namun, baik Alice maupun pria itu tidak menyadari bahwa Ranti sudah menyusun rencana jahat lain. Ia tidak akan membiarkan Alice hidup dengan tenang, dan kali ini, ia akan memastikan Alice hancur dengan cara yang lebih kejam.

Ranti berdiri di luar rumah Alice, menunggu pria yang menolong Alice keluar. Matanya tajam mengawasi pintu, dan ketika pria itu akhirnya melangkah keluar, Ranti segera menarik tangannya.

"Ikut aku," bisiknya tajam.

Galang menatapnya heran. "Ada apa?"

"Aku ingin bicara empat mata denganmu."

Galang awalnya ragu, tetapi melihat ekspresi serius Ranti, ia akhirnya setuju. Mereka berjalan menuju sebuah kantin yang sepi, tempat yang sempurna untuk berbicara tanpa gangguan.

"Aku ingin menawarkan kerja sama," kata Ranti dengan nada licik.

"Kerja sama?" Galang menyipitkan mata.

Ranti mengangguk. "Aku ingin Alice hancur. Kau bisa membantuku."

Galang menggeleng. "Aku tidak ingin terlibat dalam masalah seperti ini. Kekerasan bukan solusi."

Ranti tersenyum kecil. Ia mengeluarkan amplop coklat dari dalam tasnya dan menyodorkannya ke Galang. "Di dalamnya ada segepok uang. Ini hanya uang muka. Jika kau setuju, akan ada bonus lebih banyak lagi."

Galang menatap amplop itu ragu. Ia tidak ingin terlibat, tetapi uang dalam jumlah besar itu begitu menggoda. Setelah beberapa saat berpikir, ia akhirnya mengangguk.

Ranti tersenyum puas. "Bagus. Sekarang, kau harus mulai mempercayai bahwa Alice bukan orang baik. Dia perusak rumah tanggaku. Pelakor yang tidak tahu malu. Kau harus membantuku menjatuhkannya."

Galang menghela napas, tetapi akhirnya menyimpan amplop itu di sakunya. "Baiklah, aku akan membantu."

Ranti tersenyum licik. Rencana barunya baru saja dimulai.

Ranti membisikkan sesuatu ke telinga Galang. Beberapa saat, Galang mengangguk tanda mengerti.

Ranti tersenyum picik. "Kalau kau berhasil, aku akan menambahkan bonus untukmu. Kau tidak perlu khawatir. Aku butuh WA kamu," ucap Ranti dengan suara rendah.

Galang membuka ponselnya, memberikan nomor kontak untuk di salin ke ponsel Ranti.

"Ingat Galang, aku tidak ingin Alice hidup bahagia di atas penderitaan orang. Aku akan terus menghubungimu untuk mendapatkan info yang pasti. Nanti sore kita mulai rencana ini. good luck. Dan tunggu aba-aba dariku...!" titah Ranti.

Galang mengangguk tersenyum. Walau sebenarnya hatinya menolak, tapi uang yang di berikan Ranti, dan yang Ranti janjikan bonus besar bila berhasil, tentu saja Galang tidak bisa menolak. Bagaimana tidak, Galang seorang pria yang sulit mencari kerjaan. Dan sekarang malah rezeki datang sendiri. "Aku benar-benar beruntung hari ini," gumamnya.

. 𝗥𝗮𝗻𝘁𝗶 𝗦𝘂𝗿𝘆𝗮𝗻𝘁𝗶

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

knpa Alice gak nelpon suaminya sih

2025-03-22

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Tamu Tak Diundang
2 Episode 2. Rencana Ranti
3 Episode 3. Maafkan Aku
4 Episode 4. Masa Kelam Arya Dan Ranti
5 Episode 5. Menyesal
6 Episode 6 Ranti Yang Arogan
7 Episode 𝟕. Pernikahan Arya Dan Ranti
8 Episode 8 Jebakan Ranti Ke 2
9 Episode 𝟗. Kembali Ke Masa Kini
10 Episode 10 Jebakan Untuk Arya Dan Alice
11 EPISODE 11
12 Episode 𝟏𝟐
13 Episode 𝟏𝟑
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 EPisode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24. Penahanan Arya
25 Episode 25 Di Ruang Sidang
26 Episode 26. Teman Baru
27 Episode 27. Arya Bebas
28 Episode 28 Bos Davidson
29 Episode 29 Pekerjaan Menjanjikan
30 Episode 30 Terbongkar
31 Episode 31 Hanya Vino Yang terbaik
32 Episode 32 Kehamilan ke. 2
33 Episode 33 Warisan
34 Episode 34 Persaingan Perusahaan
35 Episode 35 Bermain sabun
36 Episode 36 Dirumah Sakit
37 Episode 37 Mike Menghilang
38 Episode 38 Ternyata Bayi Perempuan
39 Episode 39 Anak Yang Tertukar
40 Episode 40. 𝟓 Bulan Kemudian
41 BAB 41. Ranti vs Alice
42 BAB 42 Alice Dirawat
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45 Anak-anak Arya
46 BAB 46 Generasi muda
47 Episode 𝟒𝟕
48 Episode 48
49 Episode 49
50 BAB 50 Pertempuran Arya dan Mike
51 BAB 51
52 Episode 52 Kembali Pulang
53 Episode 53
54 Episode 54 Mike Terpuruk
55 EPISODE 55
56 BAB 56
57 BAB 57 Wanda Memanggil Arya
58 Episode 58
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Episode 1. Tamu Tak Diundang
2
Episode 2. Rencana Ranti
3
Episode 3. Maafkan Aku
4
Episode 4. Masa Kelam Arya Dan Ranti
5
Episode 5. Menyesal
6
Episode 6 Ranti Yang Arogan
7
Episode 𝟕. Pernikahan Arya Dan Ranti
8
Episode 8 Jebakan Ranti Ke 2
9
Episode 𝟗. Kembali Ke Masa Kini
10
Episode 10 Jebakan Untuk Arya Dan Alice
11
EPISODE 11
12
Episode 𝟏𝟐
13
Episode 𝟏𝟑
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
EPisode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24. Penahanan Arya
25
Episode 25 Di Ruang Sidang
26
Episode 26. Teman Baru
27
Episode 27. Arya Bebas
28
Episode 28 Bos Davidson
29
Episode 29 Pekerjaan Menjanjikan
30
Episode 30 Terbongkar
31
Episode 31 Hanya Vino Yang terbaik
32
Episode 32 Kehamilan ke. 2
33
Episode 33 Warisan
34
Episode 34 Persaingan Perusahaan
35
Episode 35 Bermain sabun
36
Episode 36 Dirumah Sakit
37
Episode 37 Mike Menghilang
38
Episode 38 Ternyata Bayi Perempuan
39
Episode 39 Anak Yang Tertukar
40
Episode 40. 𝟓 Bulan Kemudian
41
BAB 41. Ranti vs Alice
42
BAB 42 Alice Dirawat
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45 Anak-anak Arya
46
BAB 46 Generasi muda
47
Episode 𝟒𝟕
48
Episode 48
49
Episode 49
50
BAB 50 Pertempuran Arya dan Mike
51
BAB 51
52
Episode 52 Kembali Pulang
53
Episode 53
54
Episode 54 Mike Terpuruk
55
EPISODE 55
56
BAB 56
57
BAB 57 Wanda Memanggil Arya
58
Episode 58

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!