Setelah mobil yang di kendarai Ivanka menabrak pohon terpaksa Leon harus mengganti mobilnya dengan mobil yang lain, karena mobil yang sekarang hancur depannya, namun bersyukur ia dan Ivanka bisa selamat.
Leon berpikir bahwa gadis itu akan merasa trauma berat namun ternyata ia salah, Ivanka masih bisa tertawa, melihat hal itu Leon yang tadinya kesal dan takut sekarang bisa merasakan sedikit lega.
Akhirnya Leon minta Ivanka untuk bertukar posisi, gadis itu duduk di kursi penumpang dan ia yang memegang kemudi.
Namun acara Leon mengajak Ivanka untuk pergi jalan-jalan tidak boleh di batalkan.
Mereka berdua akhirnya menggunakan mobil yang lain milik Leon dan pergi jalan berdua.
Ivanka nampak malu-malu duduk di samping Leon dengan sedikit curi-curi pandang, demikian juga sikap yang di tunjukkan Leon kepada Ivanka.
"Sial kenapa gadis ini kelihatannya manis sekali?" gumamnya dalam hati.
Ivanka tidak bisa memungkiri hatinya Leon adalah lelaki yang cukup tampan sekalipun usianya sepuluh tahun lebih tua darinya, namun pria itu sungguh punya daya pikat ekstra, membuat hatinya bergetar.
Duduk berdekatan dengan pria setampan Leon seperti saat ini bisa membuat Ivanka salah tingkah dan jantungnya jumpalitan.
Demikian dengan Leon seorang lelaki dewasa yang biasa bermain dengan banyak wanita tentu ia membayangkan pasti akan lebih menantang kalau ia bisa bercinta dengan gadis seperti Ivanka.
Namun Leon menepis pikiran setan yang dari tadi menguasai otaknya, "Ivanka hanya seorang gadis belia yang menjadi adikku."
Semakin ia menepis perasaannya semakin kuat getaran dalam hatinya untuk memiliki dan selalu dekat dengan Ivanka.
"Perasaan apa ini?" Tanya Leon dalam hati.
Setan dalam dirinya semakin berbisik untuk ia bisa memiliki gadis itu bukan hanya sekadar sebagai adik namun lebih dari itu.
Ketika mata mereka bertemu pandang keduanya saling melempar senyum sambil malu-malu.
"Kamu sudah punya pacar Vanka?" tanya Leon.
Ivanka hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum malu.
'Aku masih kecil kak, masih kuliah. Aku harus memikirkan pendidikanku lebih dulu baru nanti pacaran," jawab Ivanka.
"Serius kamu belum punya pacar?" tanya Leon sambil tersenyum.
"Heem," jawab Ivanka.
Lega hati Leon mendengar Jawaban Ivanka, padahal hal ini tidak ada urusannya dengan dirinya. Namun entah mengapa hatinya sebahagia ini mendengar gadis itu belum mempunyai tambatan hati.
"Kita mau pergi kemana kak?" tanya Ivanka.
"Kemana saja yang penting kamu senang," jawab Leon.
"Bisa kita pergi ke tempat yang sepi supaya aku fokus merenung kenapa Tuhan begitu tega menghukum aku? Apakah dosaku terlalu berat sehingga aku harus di beri cobaan seperti ini? Tetapi kakak aku anggap sebagai dewa penolongku, disaat kesedihan melanda hidupku, kakak adalah orang yang memberi aku kekuatan untuk bertahan hidup," ucap Ivanka dengan muka sedihnya.
"Bagaimana kalau kita ke villa aku? Disana suasananya sepi. Tapi ingat aku tidak ingin melihat kamu bersedih lagi Vanka!
Apapun yang terjadi padamu cobalah mengucap syukur, Tuhan tidak akan mencobai umatnya di luar kemampuannya, kalau ini terjadilah pasti Allah tahu kamu kuat untuk menanggungnya," sahut Leon.
Leon melajukan kendaraannya menuju villa pribadinya yang berada di sebuah pegunungan, suasana di sana sepi dan tempatnya indah penuh dengan hamparan bunga yang beraneka warna, sejuk begitulah keadaan sekeliling villa milik pria itu.
Mata Ivanka di manja dengan pemandangan sekitar villa yang sangat asri, bersih dan sangat indah.
Hatinya senang berada di sini, ia merasakan ada ketenangan dan suasana sejuk membuat hatinya di penuhi kedamaian.
"Ini villa kakak?" tanya Ivanka.
"Heem, apakah kamu suka berada di sini?" tanya Leon balik.
"Suka sekali, tempatnya sangat tenang. Aku suka bunga-bunga di sini kak," ucap Ivanka sambil berlari ke tengah bunga yang sedang bermekaran.
"Sini Vanka," ucap Leon sambil mengambil setangkai bunga dan menyelipkan di atas telinga Ivanka.
"Kamu cantik," lanjutnya sambil menatap gadis itu penuh arti.
Jantung Ivanka berdetak kencang dan menjadi salah tingkah, tersenyum malu, seandainya saja Leon mengerti apa yang ia rasakan saat ini.
Sumpah mati, wajah Leon sungguh tampan dan menawan jika mereka saling menatap dari dekat seperti ini.
Lelaki itu sudah membuat hatinya menjadi tidak karuan, Leon terlalu sempurna bagi Ivanka.
Leon pun tidak sengaja mengucapkan kata-kata itu dari mulutnya, namun ia sulit memungkiri hatinya yang mengakui kalau Ivanka adalah seorang gadis yang sangat cantik.
Hatinya bergetar ketika setiap berdekatan dengan Ivanka, apakah ia sanggup menahan perasaannya? Bagaimana juga Leon adalah lelaki normal yang mudah terbawa perasaan.
"Kenapa kakak menatapku seperti itu?" tanya Ivanka malu-malu.
"Kamu terlalu cantik membuat siapapun menatapmu pasti terpesona," jawab Leon.
"Kakak jangan terlalu memujiku," ucap Ivanka dengan muka bersemu merah.
"Kamu pantas untuk di puji, karena kenyataan kamu cantik. Mulut kakakmu tidak pernah berdusta," sahut Leon sambil terkekeh.
"Baru kakak lelaki pertama yang memuji aku cantik selain orang tuaku, mendengar pujian kakak aku seperti ingin terbang ke langit ketujuh," balas Ivanka sambil tertawa malu-malu.
"Benarkah aku lelaki pertama yang memuji kamu cantik? Gadis secantik kamu belum pernah di puji oleh siapa pun? Hari ini aku lelaki yang paling berbahagia di dunia ini bisa memuji dirimu," kata Leon dengan sedikit menggombal.
"Jangan teruskan kak, apa kakak sendiri punya seorang kekasih?" Tanya Ivanka.
"Kekasih hati kakak sekarang itu adalah kamu. Kakak punya tanggung jawab menjaga kamu dan mengurus kamu," jawab Leon.
"Terima kasih kakak sudah sangat baik sama Vanka, bersyukur sekali Tuhan bisa mempertemukan aku dengan orang sebaik kakak," sahut Ivanka.
"Boleh kakak memelukmu?" tanya Leon.
Ivanka merentangkan tangannya dan Leon menghampiri gadis itu lalu memeluknya.
Jantung mereka berdua berpacu kencang, detaknya sudah tidak beraturan baik Leon maupun Ivanka merasakan sebuah rasa yang berbeda.
Leon dan Ivanka hanyalah dua orang dewasa yang di pertemukan Tuhan dengan cara kebetulan, Leon sang dewa penolong bak malaikat tak bersayap yang di percayakan Ivanka sebagai orang yang bisa membawanya untuk bahagia.
Leon memeluk tubuh mungil Ivanka dan mereka berdua merasakan kehangatan satu dengan yang lain.
Gadis mungil itu merasa nyaman dalam pelukan Leon ia bersandar di dada bidang lelaki itu, tetapi beda Leon ia merasakan suatu getaran dahsyat yang membuat dirinya harus melepaskan pelukannya itu.
Leon takut hilang kontrol karena memeluk Ivanka membuat juniornya meradang, memang dia laki-laki nakal yang pantang kena sedikit sentuhan langsung bereaksi.
"Huh ... bisa gila aku dekat-dekat dengannya, usir setan dalam dirimu Leon dan kuatkan imanmu untuk tidak tergoda," umpatnya dalam hati.
"Kamu memang lelaki baji*ngan Leon," ucap Leon dalam hatinya.
Dengan berat hati ia harus melepaskan pelukannya daripada sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Jangan lupa like, komen, dan vote setelah membaca, terima kasih ... happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Kadek Pinkponk
junior leon biasa di manja wanita cantik..selalu aj berkedut
2021-05-22
0
Kiki94030908
juniormu meresahkan leon, dket wanita dikit lngsung on
2021-04-21
0
Tionar Linda
junior Leon terlalu sehat,,, dekat dikit sm cewek cantik dn seksi langsung aja aktif jaringan nya hehehe 🤭
2020-12-01
0