Setelah mengantar Ivanka ke kamarnya Leon masuk ke dalam ruangan kerjanya yang ada di lantai bawah yang di siapkan khusus untuk pria itu bisa bekerja dari rumah saat ia tidak bisa ke kantor.
Di sana Leon membuka laptop dan memeriksa setiap email dan laporan yang sudah di kirimkan oleh para pekerjanya karena seharian ini ia selalu ada di samping Ivanka untuk mendampingi gadis malang itu.
Leon fokus menatap laptop yang ada di depannya, memeriksa setiap laporan dengan teliti dan ia harus berhenti ketika suara pintu di ketuk oleh seorang kepala pelayanan rumah yang memberitahukan makan malam sudah siap, akhirnya ia memutuskan untuk makan malam bersama Ivanka karena tidak tega gadis itu makan sendiri.
Leon menutup laptopnya dan bergegas menuju kamar Ivanka untuk mengajak adik kesayangan yang baru saja ia angkat untuk makan malam.
*Tok...tok...tok* pintu di ketuk.
Ivanka keluar dari balik pintu yang masih menggunakan baju handuk model kimono dan handuk yang melilit di atas kepalanya, ternyata gadis itu baru saja habis mandi belum sempat menggantikan pakaiannya.
"Kamu baru habis mandi? Cepatlah berganti pakaianmu dan aku menunggu di meja makan, kita makan malam bersama!" Perintah Leon sambil memandang Ivanka tanpa berkedip karena menurutnya adiknya itu sangat menarik dengan tampilan seperti itu.
Sebagai lelaki normal jujur ia langsung tergoda.
Lalu Ivanka langsung menutup kembali pintu kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian santai, ia menggunakan kaos t-shirt dan celana pendek sepaha, membuat mata Leon semakin tidak berkedip ternyata Ivanka wanita yang cukup seksi tidak kalah dengan ja*lang-ja*lang yang sering menemaninya.
"Kenapa kakak memandang aku seperti itu? tanya Ivanka melihat Leon yang sibuk menatapnya.
Pertanyaan Ivanka menyadarkan lamunannya seketika yang sudah sempat melayang sejenak berfantasi membayang tubuh seksi gadis itu, sambil mengucek matanya Leon menjawab "Aku menunggu kamu Vanka, lama sekali kamu mengganti pakaianmu," ucap Leon sambil tersenyum.
"Maaf kak aku sudah membuat kakak menungguku," sahut Ivanka.
"Ayo kita makan," balas Leon sambil mempersilakan Ivanka bergabung dengannya.
Ia mengambil piring untuk gadis itu dan mereka makan malam dengan suasana hening hanya suara dentingan sendok yang terdengar.
Leon diam-diam mencuri pandang menatap wajah polos Ivanka yang tanpa make-up dan nampak segar.
"Kenapa gadis ini terlihat sangat menarik dan cantik di mataku? Bukankah aku sudah menganggap dia sebagai adikku, kenapa sekarang hatiku seperti tertarik untuk memiliki dirinya? Tidak ... tidak kamu tidak boleh gila Leon, dia adikmu dan umurnya masih sangat kecil. Jangan kamu rusak gadis kecil yang malang ini, kamu terlalu brengsek Leon," ucapnya sendiri dalam hati.
Setelah mereka selesai makan malam Ivanka ingin segera kembali ke kamarnya, namun Leon menarik tangan gadis itu.
"Kamu mau kemana?" tanya Leon sambil memegang tangan Ivanka.
"Kembali ke kamar kak," jawab Ivanka.
"Temani kakak nonton di sini dulu, masih sore untuk kamu tidur. Aku tau kamu pasti menangis sendiri di dalam kamar kan?" ucap Leon.
Gadis itu mengangguk dan menuruti permintaan sang kakak dan mereka berdua mulai menyalakan televisi yang layarnya sangat lebar menyesuaikan ruangan tengah rumah Leon yang sangat luas.
"Jangan sedih lagi, mulai sekarang kamu adalah adikku dan aku akan bertanggung jawab terhadap hidupmu," kata Leon sambil memeluk Ivanka.
Kenapa ada getaran yang yang berbeda ketika ia menatap dan menyentuh tubuh gadis itu, dirinya seperti sedang tersengat aliran listrik membuat ia harus salah tingkah.
"Sebentar lagi kakak ingin pergi dan kamu istirahat di rumah, jika ingin sesuatu mintalah bantuan kepada pelayan yang ada di rumah ini," ucap Leon.
"Baik kak dan hati-hati di jalan," sahut Ivanka.
Setelah jam dinding sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Leon meminta Ivanka untuk beristirahat di kamarnya.
Sedangkan Leon sendiri masuk ke kamarnya mengganti pakaiannya dengan celana jeans dan kaos t-shirt press body dan jaket hitam tidak lupa memakaikan topi di kepalanya, menyemprotkan sedikit parfum yang wangi maskulin membuat ia semakin tampan dan mempesona.
Leon siap berpesta di club malam bersama teman-temannya dan para ja*lang yang siap untuk menemani mereka berpesta.
Pria itu melajukan mobilnya menuju sebuah club malam yang sangat terkenal bernama black devil, setelah sampai di sana ia bergabung bersama teman-temannya yang sudah lebih dulu berada di tempat itu.
Leon duduk di depan bartender dan memesan minuman Vodka di sana lengkap dengan es batunya lalu membawanya ke meja dimana ia dan teman-temannya berkumpul, mereka siap berpesta.
Lampu yang berwarna-warni menghiasi club tersebut dan suara dentuman musik yang sangat memekakkan telinga bagi mereka yang tidak terbiasa, tetapi bagi Leon dan teman-temannya hal itu paling menyenangkan.
Leon menyalahkan sebatang rokok sambil menegak Vodka, menggoyang tubuhnya menikmati alunan musik yang di mainkan seorang DJ seksi menambah semangat Leon untuk terus bergoyang.
Para Ja*lang mulai mendekati Leon dan teman-temannya untuk menemani malam panjang mereka saat ini.
Setelah memilih seorang Ja*lang yang cukup seksi dengan baju yang memiliki belahan dada sedikit terbuka, membuat seketika juniornya langsung menegang.
Ingin ia segera merema*s gundukan gunung kembar wanita itu yang terlihat sangat montok dan menggairahkan.
Tanpa berpikir panjang Leon langsung meluma*t bibir kenyal si wanita malam tersebut dan menariknya sambil meremas panta*tnya yang terlihat berisi.
Ciuman Leon semakin panas dan dalam ia mulai mengeksplor rongga mulut wanita itu sehingga juniornya sudah benar-benar tidak kuat dan siap menyerang.
Kali ini Leon benar-benar sudah tidak tahan lagi segera ia membawa wanita ja*lang itu menuju kamar yang sudah biasa ia booking di berada di atas club tersebut.
Ia menarik wanita ja*lang tersebut dan membawanya masuk ke dalam kamar tersebut, melemparkan wanita itu di atas kasur dan segera melucuti semua pakaiannya.
Lalu wanita itu membalas dengan membuka jaket Leon dan melucuti bajunya lalu melemparkan ke sembarang tempat, membuka celana pria itu di sana juniornya sudah menegang lurus, besar dan panjang.
Segera wanita itu mengu*lum junior Leon membuat pria itu menjerit, ja*lang satu ini nampak sangat berpengalaman dalam hal memuaskan pelanggannya.
Setelah Leon merasakan puas sekarang giliran ia yang menjelajah setiap jengkal tubuh wanita itu, bermain di bagian in*timnya membuat suara desahan panjang, malam ini akan menjadi malam yang panjang buat mereka berdua.
Setelah ja*langnya sudah mendesah dan menjerit panjang cairan kental bening itu sudah keluar membuat bagian sensitifnya menjadi basah.
Langsung Leon memasukkan juniornya kedalam gua sorga milik wanita itu lalu memompanya dengan gerakan cepat dan bertenaga.
Wanita itu terus mendesah dan menjerit ada kenikmatan luar biasa yang ia dapat malam ini dari seorang Leon.
Sampai jeritan panjang keluar dari mulut keduanya, Leon memuntahkan lahar panas miliknya di dalam mulut si ja*lang, ia lelaki pintar yang tidak ingin memasukkan benihnya di rahim wanita yang di beli dengan uangnya.
Mereka berdua terkulai lemas tidak berdaya, tenaganya terkuras demi pertandingan dengan wanita malamnya.
Setelah selesai Leon mengeluarkan uang dari dompetnya lembaran yang berwarna merah dan mengeluarkan cukup banyak lembarnya dan memberikan kepada si ja*lang sebagai imbalan atas service yang di berikan kepadanya, ia melemparkan uang tersebut di atas kasur lalu meninggalkan wanita itu sendiri.
🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴
Jangan lupa untuk memberikan vote, like dan komen setelah membaca ... happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
uhuuuyyy
wow...keren aq syuka hot hot kyk gini
2021-08-26
0
Yuang Masti
panjang san besar.wahhhhh nikmatttt.ahhhhh.
2021-07-29
0
Yuang Masti
panjang san besar.wahhhhh nikmatttt.ahhhhh.
2021-07-29
0