Mungkinkah Dibuang?

Keesokan harinya, Jordan kembali mengajak Freya untuk berlatih.

"Aku ingin kau lebih serius Fre!" kata Jordan dengan tegas sambil berdiri di sebelah Freya.

"Aku akan berusaha." Jawab Freya dengan nada yang sedikit bergetar.

Hatinya kembali berdebar-debar, entah karena gugup, atau karena takut.

Kemudian Freya mengambil pistol yang disodorkan Jordan padanya. Mengangkatnya, dan mengarahkannya ke depan, menekan pelatuknya, dan dooorrr!!

Tembakan Freya meleset, cukup jauh dari sasaran.

Dua kali, tiga kali, sampai sepuluh kali, tembakan Freya masih meleset, belum ada satupun yang mengenai sasaran.

"Ahhh, kenapa ini sangat sulit. Ternyata belajar menembak tak semudah yang kubayangkan." Gumam Freya dalam hati.

"Kau harus lebih serius Freya!" bentak Jordan. Kali ini tak ada lagi senyuman di bibirnya.

"Aku sudah meluangkan waktuku untuk ini, jadi jangan kau anggap semua ini hanya mainan. Kau paham!" kata Jordan dengan nada yang lebih tinggi. Kesabarannya sudah menipis.

"Aku mengerti, maaf aku akan mencoba lagi." Jawab Freya dengan pelan.

"Cepat!" teriak Jordan.

Freya berusaha dengan keras, mengarahkan tembakannya tepat pada sasaran. Akan tetapi, karena diselimuti rasa takut ia kembali gagal. Puluhan kali ia menembak, tetap saja meleset.

"Jangan salahkan aku, kalau aku mengembalikanmu ke jalanan!" bentak Jordan sambil melangkah pergi.

Freya menatap kepergian Jordan dengan sedih, air matanya mulai menetes.

"Harusnya aku tidak memutuskan untuk ikut denganmu. Kau adalah mafia, pasti sangat sulit untuk menjalin hubungan baik denganmu. Kenapa aku bisa sebodoh ini." Gumam Freya. Ia sangat menyesali keputusannya.

Freya menangis seorang diri, kenapa hidupnya bisa sehancur ini. Bayangan tentang malam itu, kembali terlintas dalam ingatannya. Ia sangat menyayangi keluarganya, ia tak pernah menyangka jika mereka akan mengkhianatinya.

Ia pergi dari rumah dengan membawa emosi, dan rasa benci, hingga ia bisa begitu saja menerima tawaran Jordan, tanpa memikirkan konsekuensinya.

Sekarang semuanya sudah terlambat, ia sudah berada di Moskow, sudah jauh dari negara asalnya. Apa yang akan ia lakukan, jika Jordan membuangnya ke jalanan. Untung jika dikembalikan ke Indonesia, kalau dibuang di sini, bisa mati kelaparan dia.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang." Gumam Freya sambil menangis.

Ia duduk sambil memeluk lututnya, dan menyembunyikan wajahnya di sana.

Setelah cukup lama ia menangis, tiba-tiba ada yang memegang bahunya.

"Kau baik-baik saja Fre?"

Freya mendongak, dan menatap seseorang yang mendekatinya, ternyata Alex yang datang.

"Kau menagis, kenapa?" tanya Alex sambil duduk di sebelah Freya.

"Aku tidak apa-apa." Jawab Freya sambil mengusap air matanya.

"Jordan memang seperti itu, keras dan tidak sabaran, jangan diambil hati," ucap Alex menenangkan Freya.

"Aku memang bodoh, dua hari latihan, tapi tidak ada hasilnya sama sekali. Wajar jika dia marah." Kata Freya dengan pelan sambil menunduk.

"Baru dua hari kan, masih ada banyak waktu kok. Kamu tenang saja, jika Jordan tak mau lagi melatihmu, aku yang akan melatihmu sampai kau bisa," ucap Alex sambil mengusap puncak kepala Freya.

Hati Freya sedikit tenang. Setidaknya masih ada orang yang baik padanya.

"Terima kasih." Ucap Freya sambil tersenyum.

"Tidak perlu berterima kasih, kita teman kan," jawab Alex sambil membalas senyuman Freya.

"Kau mau ikut bersamaku?" tanya Alex sambil menatap Freya.

"Ke mana?"

"Jordan menyuruhku mengambil senjata yang baru dipesannya, kau mau ikut?"

"Apakah jauh?" tanya Freya.

"Lumayan." Jawab Alex.

"Tapi..."

"Tapi apa?"

"Apa Jordan akan mengijinkan?" tanya Freya sambil menatap Alex.

"Jordan sudah pergi, dia tidak ada di rumah. Lagipula dia tidak akan marah, kalau kau pergi bersamaku." Kata Alex.

"Begitu ya, baiklah," jawab Freya.

"Kalau begitu bersiap-siaplah, kita harus segera pergi," kata Alex sambil mengajak Freya berdiri.

Kemudian mereka berdua berjalan memasuki rumah.

Freya masuk ke dalam kamarnya, sedangkan Alex menunggunya di ruang tamu.

Tak lama kemudian Freya keluar dengan memakai baju panjang berwarna merah, dipadu dengan celana jeans panjang berwarna hitam. Rambutnya digulung ke atas dengan rapi.

"Sudah siap?" tanya Alex sambil menatap Freya.

"Sudah." Jawab Freya sambil mengangguk.

Kemudian mereka berdua beranjak pergi, mereka menaiki mobil hitam milik Alex.

"Kita hanya berdua?" tanya Freya saat mobil sudah mulai melaju.

"Ada beberapa bawahanku yang akan mengikuti kita dari belakang." Jawab Alex.

"Oh." Gumam Freya singkat.

"Apa kau takut Fre, jika kita hanya berdua?" tanya Alex.

"Tidak, tapi biasanya selalu ada pengawal setiap kali melakukan tugas penting." Jawab Freya.

"Aku kira kau takut, dan meragukan aku," ucap Alex sambil tertawa.

"Mana mungkin, kau sangat hebat." Puji Freya.

"Kau berlebihan Fre, di duniaku, aku masih sangat lemah." Kata Alex.

"Kau bercanda."

"Aku serius Fre. Kau tahu, aku pernah koma selama dua bulan, karena ada peluru yang bersarang di kepalaku. Dan itu aku dapatkan dari anak buahnya Mr.X." Kata Alex sambil memandang Freya.

"Anak buahnya?" tanya Freya tidak percaya. Jika anak buahnya saja bisa melukai orang sehebat Alex, lalu bagaimana dengan Mr.X sendiri, pasti sangat luar biasa. Dan dirinya yang akan disiapkan untuk menjadi lawan dari Mr.X, apa kira-kira dia bisa?

"Ya. Memang hanya anak buahnya, karena Mr.X adalah orang yang selalu sembunyi di balik layar. Kita tidak tahu identitasnya, itu sebabnya kita kesulitan melawan dia." Jawab Alex.

"Sehebat itu dia bersembunyi? memangnya kalian belum pernah bertemu dengannya?" tanya Freya.

"Kita pernah bertemu, tapi dia selalu menggunakan masker, dan pakaiannya selalu panjang. Yang kita tahu hanyalah dia berambut hitam, dan bermata hitam, mungkin dia orang Asia," jawab Alex menjelaskan.

"Identitas kita sangat jelas, banyak orang yang tahu, kalau kita adalah mafia. Jadi aku rasa itulah alasannya, kenapa Mr.X sangat pandai bersembunyi dari kita." Sambung Alex.

"Apa Jordan waktu itu datang ke Indonesia juga karena Mr.X?" tanya Freya.

"Iya, kita curiga jika Mr.X adalah orang Indonesia." Jawab Alex.

"Pantas saja waktu itu dia menganggapku mata-mata." Gumam Freya.

"Jordan memang selalu waspada.

Itulah sebabnya Fre, kita butuh kamu. Kita akan menjadikanmu mafia, dan menyembunyikan identitasmu. Kita butuh kamu untuk menguak identitas Mr.X, kita akan menggunakan strategi yang sama untuk mengalahkannya," kata Alex menjelaskan.

"Tapi aku ragu Lex, belajar menembak saja aku tidak bisa, apalagi menyelesaikan tugas sebesar itu." Ucap Freya.

"Kau jangan pesimis Fre, sesuatu itu sulitnya memang diawal. Asal jangan menyerah, aku yakin kau pasti bisa," kata Alex sambil tersenyum.

Freya juga tersenyum, ia kembali menemukan kepercayaan dalam dirinya.

"Ahh semoga saja, aku benar-benar bisa Lex." Gumam Freya dalam hati.

****

Sekitar tiga jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah sederhana di pinggiran kota. Freya turun dari mobil dengan perasaan heran. Benarkah mereka akan mengambil senjata di rumah ini. Rumah yang bahkan jauh lebih kecil dari rumahnya Freya di Indonesia.

Mereka mulai memasuki pelataran rumah, dan disambut oleh rumput-rumput liar yang tumbuh di sekeliling rumah. Ahh seperti tak ada penghuninya saja.

Apakah mereka salah tempat?

Pikir Freya kala itu.

Tapi mana mungkin orang seperti Alex bisa tersesat.

Atau jangan-jangan ini akan menjadi tempat tinggalnya. Mungkin saja Jordan sengaja menyuruh Alex untuk membuangnya di sini. Hati Freya mulai berdebar keras, kemungkinan-kemungkinan buruk melintas begitu saja dalam otaknya.

Tidak!

Ini tidak mungkin!

Bersambung...

Terpopuler

Comments

yuiwnye

yuiwnye

disemua novel knp para penulis jarang sekali menggunakan kata KAMI??Pdhal fungsi kata KAMI &KITA itu berbeda 🤔🤔

2024-12-16

1

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

masih nyimakkk blm beralih ke ❤

2021-09-30

0

Tiktok: misshel_author

Tiktok: misshel_author

Mr. X ...? Penasaran🤭

2021-08-05

0

lihat semua
Episodes
1 PROlOG
2 Menerima Tawaran
3 Awal Yang Buruk
4 Mungkinkah Dibuang?
5 Dooorrr!
6 Memulai Hal Baru
7 Perasaan Yang Mulai Ada
8 Tantangan Yang Sebenarnya
9 Ijinkan Aku Mencintaimu
10 Tidak Ada Harapan
11 Masa Lalu Jordan
12 Memulai Misi
13 Hari Pertama Kerja
14 Jebakan Mr.X
15 Jordan Terluka
16 Jordan Selamat
17 Mulai Menguak Identitas
18 Mendekati Target
19 Rencana Baru
20 Memulai Rencana Baru
21 Membuat Kekacauan
22 Kabar Buruk
23 Aku Ingin Berteman Denganmu
24 Pertemuan Di Club Malam
25 Pergi Ke Puncak
26 Momen Di Puncak
27 Niat Licik Marcel
28 Mungkinkah Ini Cinta?
29 Kembali Beraksi
30 Berhadapan Dengan Mr.X
31 Aku Butuh Jawaban
32 Menggali Informasi
33 Shally Anna Kyle
34 Kematian Jonathan
35 Hubungan Marcel Dan Jonathan
36 Diamond Dan Mr.X
37 Masa Lalu Calvin
38 Aku Juga Mencintaimu
39 Ternyata Benar-benar Dia
40 Cinta Yang Sebenarnya
41 Masa Lalu Calvin
42 Serangan Balik
43 Membunuh Marcel
44 Detik-Detik Pertemuan
45 Terungkap
46 Cinta Ini Membunuhku (Calvin)
47 Kebohongan Yang Fatal
48 Habiskan Usia Dalam Peluk Semata
49 Tiga Bulan Kemudian
50 Aku Ingin Selamanya Mencintaimu
51 Aku Tidak Memaksamu
52 Aku Menerima Lamaranmu
53 Pengakuan Yang Meresahkan
54 Pesta Pernikahan
55 Kenyataan Pahit
56 Transplantasi Jantung
57 Lima Tahun Kemudian
58 Menuntaskan Dendam
59 Akhir Hidup Sherin
60 Surat Dari Alex
61 Kenyataan Pahit
62 Kacau
63 Meruntuhkan Keangkuhanmu
64 Salah Paham
65 Kamila Sakit
66 Karena Bagiku, Kau Berharga
67 Aku Ingin Menangis Di Hadapan-Nya
68 Ibuku Orang Asia
69 Fakta Tak Terduga
70 Aku Mencintaimu
71 Segenggam Kasih Untuk Kamila
72 Berhasil Menguak Informasi
73 Pahitnya Masa Lalu
74 Rencana Pernikahan
75 Masih Gagal
76 Sah Tapi Gagal
77 Oh Ternyata
78 Masuk Rumah Sakit
79 Merayu Tuhan
80 Ujung Kisah
81 Ucapan Terima Kasih
82 Elegi Cinta Aynara
83 Padam Suluh Jiwa
Episodes

Updated 83 Episodes

1
PROlOG
2
Menerima Tawaran
3
Awal Yang Buruk
4
Mungkinkah Dibuang?
5
Dooorrr!
6
Memulai Hal Baru
7
Perasaan Yang Mulai Ada
8
Tantangan Yang Sebenarnya
9
Ijinkan Aku Mencintaimu
10
Tidak Ada Harapan
11
Masa Lalu Jordan
12
Memulai Misi
13
Hari Pertama Kerja
14
Jebakan Mr.X
15
Jordan Terluka
16
Jordan Selamat
17
Mulai Menguak Identitas
18
Mendekati Target
19
Rencana Baru
20
Memulai Rencana Baru
21
Membuat Kekacauan
22
Kabar Buruk
23
Aku Ingin Berteman Denganmu
24
Pertemuan Di Club Malam
25
Pergi Ke Puncak
26
Momen Di Puncak
27
Niat Licik Marcel
28
Mungkinkah Ini Cinta?
29
Kembali Beraksi
30
Berhadapan Dengan Mr.X
31
Aku Butuh Jawaban
32
Menggali Informasi
33
Shally Anna Kyle
34
Kematian Jonathan
35
Hubungan Marcel Dan Jonathan
36
Diamond Dan Mr.X
37
Masa Lalu Calvin
38
Aku Juga Mencintaimu
39
Ternyata Benar-benar Dia
40
Cinta Yang Sebenarnya
41
Masa Lalu Calvin
42
Serangan Balik
43
Membunuh Marcel
44
Detik-Detik Pertemuan
45
Terungkap
46
Cinta Ini Membunuhku (Calvin)
47
Kebohongan Yang Fatal
48
Habiskan Usia Dalam Peluk Semata
49
Tiga Bulan Kemudian
50
Aku Ingin Selamanya Mencintaimu
51
Aku Tidak Memaksamu
52
Aku Menerima Lamaranmu
53
Pengakuan Yang Meresahkan
54
Pesta Pernikahan
55
Kenyataan Pahit
56
Transplantasi Jantung
57
Lima Tahun Kemudian
58
Menuntaskan Dendam
59
Akhir Hidup Sherin
60
Surat Dari Alex
61
Kenyataan Pahit
62
Kacau
63
Meruntuhkan Keangkuhanmu
64
Salah Paham
65
Kamila Sakit
66
Karena Bagiku, Kau Berharga
67
Aku Ingin Menangis Di Hadapan-Nya
68
Ibuku Orang Asia
69
Fakta Tak Terduga
70
Aku Mencintaimu
71
Segenggam Kasih Untuk Kamila
72
Berhasil Menguak Informasi
73
Pahitnya Masa Lalu
74
Rencana Pernikahan
75
Masih Gagal
76
Sah Tapi Gagal
77
Oh Ternyata
78
Masuk Rumah Sakit
79
Merayu Tuhan
80
Ujung Kisah
81
Ucapan Terima Kasih
82
Elegi Cinta Aynara
83
Padam Suluh Jiwa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!