chapter 5

Sekarang ketiga-nya sedang berkumpul di ruang tamu rumah Alesya, seperti inilah mereka saat weekend. Berkumpul dan saling bertukar cerita. Dengan kesibukan masing-masing membuat mereka jarang bertemu terutama Alesya.

Makanan yang tadi di pesan Audrey sudah sampai dan, sedang kami nikmati bersama.

"Le gimna kerjaan Lo lancar?" tanya Audrey. Aku hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Syukurlah, kalo ada apa-apa hubungi kita." lanjutnya.

"kalian tahu gak?" Tanya Adela.

"Apaan?" jawabku.

"Tebak dong."

"Males, buruan." ucap Audrey.

"Mangkanya tebak dulu." balas Adela

"Ribet banget, mau ngasih tau harus pake tebak-tebakkan segala dasar bocah." ucap Audrey.

"sialan, gue bukan bocah." balas Adela

"Yaudah kenapa, anak kucing Lo lahiran atau, anjing tetangga yang gendut itu gigit kaki Lo terus, Lo kena rabies dan jadi gila. Apa jangan-jangan Lo...KUTUAN." tutur Audrey.

"Camvret, rambut gue wangi gini mana ada kutunya. Noh kalo si Welyn baru, rambutnya kan kaya sarang burung walet keriting bwangett. Mana nih ya pas gua lagi di toliet dia malah ngeluarin lipstik dari rambutnya, beuhh dikira kantong doraemon, jadi ngeri gue." cerocos Adela.

"Hush kamu jangan gitu, nanti gimna kalo dia denger kan bisa sakit hati." ucapku.

"Yaealah Le, emng si Welyn serumah ama lo, kan enggak. Mana bakal tau tuh anak." Belanya.

"Kan aku rekam kamu pas lagi ngomong." ucapku jahil.

"Demi apa Le, Lo rekam gue ngomong. Tega Lo sama sahabat sendiri, jangan dong Le. Lo gak kasian apa sama jones limited edition ini, ntar cowo-cowo pada kehilangan dong." Ucapnya dibuat sedih.

"Halah palingan semua cowo juga pada ngeri sama Lo yang kelakuannya sebelas duabelas sama Mak lampir."ucap Audrey.

" Masalah Lo apa sih, ngejelekin gue mulu perasaan."Sewot Adela.

"Yeuhhh emang kenyataannya gitukan." balas Audrey.

"Au ahh gue marah." cemburut Adela.

"Marah kok bilang." ucap Audrey.

"terserah." singkat Adela sembari memasukan sepotong pizza penuh ke mulutnya.

"Jangan ngambek dong, kamu liat kan dari tadi aku gak pegang hp." ucapku serius.

"terus." ucap Adela

"Emang otak udang, ya berarti Alesya daritadi cuman ngerjain lo Pinter." ucap Audrey kesal dengan kelakuan sahabat nya yang satu ini.

"Benaran Le?" tanya Adela

"Hmmm."

"Aishh Lo bikin gue mati cepet tau gak, padahal tadi gue udah ngebayangin, gimana nanti kalo si Welyn tahu bisa-bisa gue di jadiin penunggu rambut keribonya." ucap Adela.

"Lo nya aja yang kepinteran, mangkanya pikir pake otak jangan pake dengkul burik Lo." ucap Audrey.

"Emng dengkul Lo gak burik gituh? perasaan sama aja deh." bela Adel.

"Mana sini dengkul kalian berdua sejajarin sama yang punya aku juga." ucapku.

"Mau ngapain?" tanya Audrey.

"Udah siniin aja, cepet." ucapku sambil menselonjorkan kaki kedepan, kemudian Rey dan Adel melakukan hal sama.

"Nah kan bener, sama semua." ucapku polos. Kami pun saling pandang, Aku tahu mereka masih bingung dan, hanya diam mencerna apa yang Aku lakukan. Setelah tahu maksudnya Kami pun tertawa terbahak-bahak.

"Konyol sekali." Batinku.

"Sungguh aneh." Batin Audrey berucap.

"Memang gila." kini batin Adela berucap dan, tanpa mereka ketahui ketiga-nya melakukan hal yang sama.

Adela yang panikan dan juga lemot sedangkan, Audrey yang dewasa, kasar dan agak konyol itu membuat kami selalu terhibur akan tingkah menyebalkannya. Sesibuk apapun kita pasti akan menyempatkan sedikit waktu sekedar nongrong dan bercerita kecil, sejenak membuatku lupa akan kesedihan jika sedang bersama mereka.

"jadi apa?" tanyaku, hinggal hampir lupa dengan apa yang akan Adela sampaikan.

"Di acara seminar kampus, gue denger akan ada sambutan dari pemilik EGU." ucap Audrey.

"God, gue harus dandan yang cantik dong kalo gitu. Siapa tahu dia liat gue dan di jadiin istrinya." Ucap antusias Adel.

"Percaya diri banget Lo, jangan harap. Tipenya tuh modelan gue gini." balas Audrey sambil berpose layaknya model.

"Phtttt..Hahahahahha...kalian ngomongin siapa sih sampe harus terlihat perfect, cuman pemilik kampus doang kan." ucapku sambil tertawa.

"Alesya sayang, Lo tau kan pemilik kampus kita itu pengusaha termuda dunia yang jadi incaran semua kaum wanita." jelas Adela.

"Siapa?" dengan polosnya aku bertanya."Apa aku salah bicara, kenapa reaksi mereka berlebihan seperti ini." Batinku melihat Rey dan Adel melongo akan pertanyaan ku barusan.

"Ya tuhan mengapa manusia ini bodoh sekali. Lo gak tahu?" tanya-nya, dan aku hanya mengangguk. Aku tidak selah bukan, karena aku MABA belum tahu siapa pemiliknya dan tidak mau tahu juga kalau mereka tidak membahasnya.

"Serius?" lanjutnya kembali bertanya.

"Iya aku tidak tahu, memang seberapa penting aku harus mengetahui pemilik kampus. Aku kuliah bukan untuk mengencaninya bukan." ucapku asal.

"Nggak gitu juga." sahut Audrey.

"Yaudah pokonya nanti Lo liat aja pemiliknya gimna, gue yakin Lo pasti langsung terpesona." tutur Adela.

Tak terasa kami berbincang sudah seharian, Rey dan Adel pamit pulang karena, besok kami harus menghadiri seminar kampus. Setelah selesai bersih-bersih aku bergegas untuk tidur.

Gilbert pov

Di lain tempat seseorang sedang memandang selembar foto dengan senyum misteriusnya tanpa ada yang tahu, rencana apa yang sedang ia siapkan. Sesekali dia menengguk cairan bening dalam gelas kesayangannya, kemudian bergumam.

"Ternya kau sudah ditakdirkan tuhan untukku." ucapnya mengelus foto itu dengan lembut.Namun sedetik kemudian Ia remas dengan kuat, terlihat kilatan kebencian yang sudah terpendam sejak lama.

Tanpa orang tahu, dirinya menyimpan kesedihan yang begitu mendalam kecuali sahabatnya. Karena pengkhianatan sang kekasih membuatnya lupa akan dirinya sendiri, Gil yang sekarang sangat berbeda dengan Gil yang dulu. Dia begitu mencintainya dengan tulus namun, kejadian yang membuatnya merubah perasaan cinta itu menjadi benci.

Tuhan seakan mendunkungnya, untuk mendapatkan gadis yang membuatnya seperti ini.

Drttttt...drtttttt... ponselnya bergetar

"Katakan." ucap Gil singkat.

"saya sudah mendapatkan informasi yang anda inginkan sir. Ternyata dia tinggal di daerah pinggiran kota New York, dan orang tuanya telah meninggal. Dia melanjutkan study di EGU milik anda sir. Laporan yang anda minta sudah saya kirimkan." ucap pria di sebrang sana.

"Kerja bagus Tom, tunggu perintahku selanjutnya."

"Baik sir." panggilan pun di akhiri.

"Ternyata takdir sudah menuntunmu kepadaku bi*ch." ucapnya dingin.

Terpopuler

Comments

An Nur Waopo Hanafi

An Nur Waopo Hanafi

lo gue.. padahal latarx Amerika...

2022-03-14

0

senja

senja

ko lu gue seeeh, jd gak enak bacanya 😏

2021-02-05

0

Rhenii RA

Rhenii RA

latar tempatnya di LN tapi bahasanya pake lo-gue.

2021-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 4
5 chapter 5
6 chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 Chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51 WEDDING MARVELINO & ADELA
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 54
55 chapter 55
56 chapter 56
57 chapter 57
58 chapter 58
59 chapter 59
60 chapter 60
61 chapter 61
62 chapter 62
63 chapter 63
64 chapter 64
65 chapter 65
66 chapter 66
67 chapter 67
68 chapter 68
69 chapter 69
70 chapter 70
71 chapter 71
72 chapter 72
73 chapter 73
74 chapter 74
75 chapter 75
76 chapter 76
77 chapter 77
78 chapter 78
79 chapter 79
80 chapter 80
81 chapter 81
82 82. END
83 83. Extra Part
Episodes

Updated 83 Episodes

1
chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 4
5
chapter 5
6
chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
Chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51 WEDDING MARVELINO & ADELA
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 54
55
chapter 55
56
chapter 56
57
chapter 57
58
chapter 58
59
chapter 59
60
chapter 60
61
chapter 61
62
chapter 62
63
chapter 63
64
chapter 64
65
chapter 65
66
chapter 66
67
chapter 67
68
chapter 68
69
chapter 69
70
chapter 70
71
chapter 71
72
chapter 72
73
chapter 73
74
chapter 74
75
chapter 75
76
chapter 76
77
chapter 77
78
chapter 78
79
chapter 79
80
chapter 80
81
chapter 81
82
82. END
83
83. Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!