( Don'T ) Promise, Please 4 Tertahan

○

“ Di antara semua janji kosong yang pernah ia terima, masih ada orang-orang yang benar-benar ada untuknya. ”

《 Masih Dihari Yang Sama 》

Giovandra Alvin Renova

Lisa, tolong..

Mentari Ralisa Megantara

// berhenti lagi ; menghembuskan napas kasar sebelum berbalik. Apa?

Giovandra Alvin Renova

// tampak ragu ; tangannya mengepal di sisi tubuhnya. Kita bisa ngomong baik-baik, kan?

Mentari Ralisa Megantara

// tertawa kecil. Ngomong baik-baik?

Mentari Ralisa Megantara

Kayak lo waktu ninggalin gue di-chat buat nongkrong sama ‘sahabat kecil’ lo?

Giovandra Alvin Renova

// mengusap tengkuknya. Itu bukan gitu maksudnya, Lis.

Mentari Ralisa Megantara

Oh, terus gimana? // menyilangkan tangannya di dada.

Mentari Ralisa Megantara

Lo nggak balas chat, terus gue lihat lo nongkrong asik sama dia.

Mentari Ralisa Megantara

Gue harus nangkep maksudnya gimana?

Levina Eunha Diandra

Lis, jangan salah paham, ya.

Levina Eunha Diandra

Gue sama Jungkook cuma teman.

Mentari Ralisa Megantara

// menatapnya sebentar sebelum kembali melihat Jungkook. Gue nggak butuh klarifikasi dari lo, Eunha.

Giovandra Alvin Renova

// menghela nafasnya. Lisa, gue nggak bermaksud—

Mentari Ralisa Megantara

Terserah, Jung.

Mentari Ralisa Megantara

Gue capek.

Mentari Ralisa Megantara

Kalau lo mau terus-terusan begini, silakan.

Mentari Ralisa Megantara

Tapi gue nggak bakal nunggu lo lagi.

Kali ini, dia tidak menunggu jawaban. Lisa berbalik dan melangkah pergi, meninggalkan Jungkook yang masih berdiri di tempatnya, menatap punggungnya dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Giovandra Alvin Renova

// ingin menyusul Lisa.

Levina Eunha Diandra

// menahan tangannya. Jangan, Jungg.

Giovandra Alvin Renova

Kenapa? Gue cuma mau—

Levina Eunha Diandra

// menggenggam lengan Jungkook lebih erat. Dia butuh waktu sendiri.

Levina Eunha Diandra

Kasih dia ruang dulu.

Giovandra Alvin Renova

Tapi, Eun—

Levina Eunha Diandra

Percaya sama gue. // nada suaranya sedikit memohon.

Levina Eunha Diandra

Kalau lo maksain sekarang, lo malah makin bikin dia menjauh.

Jungkook mengepalkan tangan. Matanya masih tertuju ke arah Lisa yang semakin menjauh, punggungnya perlahan menghilang di antara keramaian kantin.

Giovandra Alvin Renova

Gue harus ngomong sama dia. // bergumam.

Levina Eunha Diandra

Bukan sekarang.

Levina Eunha Diandra

Lo juga butuh waktu buat mikirin semuanya, kan?

Jungkook mendesah, akhirnya membiarkan tubuhnya sedikit mengendur. Dia tahu Eunha ada benarnya. Lisa sudah cukup tersakiti—dan kalau dia terus memaksakan sesuatu sekarang, mungkin Lisa benar-benar bakal menjauh selamanya.

Levina Eunha Diandra

// menunduk sedikit ; menyembunyikan senyum kecil yang terukir di wajahnya. ( Yesss! Berhasil! )

Jungkook nggak jadi nyusulin Lisa.

Dia bisa merasakan betapa bimbangnya Jungkook tadi, betapa laki-laki itu hampir saja berlari mengejar Lisa kalau saja dia nggak menahannya. Tapi sekarang? Jungkook ada di sini, bersamanya. Bukan dengan Lisa.

Levina Eunha Diandra

Udah??

Giovandra Alvin Renova

// mengangguk.

Levina Eunha Diandra

Temenin gue ke kelas yuk?

Giovandra Alvin Renova

Yaudah, ayoo.

Senyum Eunha makin lebar. Dia berhasil lagi—untuk kali ini, dia masih bisa menahan Jungkook tetap di sisinya.

[] Koridor []

Lisa berjalan menyusuri koridor sekolah, membawa skateboardnya dengan satu tangan. Suasana masih cukup sepi, hanya beberapa siswa yang berlalu-lalang.

Mentari Ralisa Megantara

// berhenti di depan lokernya ; memasukkan skateboard ke dalamnya.

cwe

Haiiii Liss!!

cwe

Lo baru dateng?

Mentari Ralisa Megantara

// menoleh. Ohh.. Haiii na.

Mentari Ralisa Megantara

Iya, baru aja. // tersenyum kecil.

Raina Roseanne Diningrat

Gila, pagi-pagi udah kelihatan capek.

Raina Roseanne Diningrat

Lo habis balapan sama angin?

Mentari Ralisa Megantara

Kurang lebih.

“Lisa! Lo udah dateng?”

Dari arah berlawanan, Seseorang datang menghampiri mereka dengan senyum lebar.

Mentari Ralisa Megantara

// mengangkat kantong plastik di tangannya ; menahan senyum. Udah, nih. Dan tenang, pesenan kalian aman.

Raisa Jisoo Diningrat

Emang paling bisa diandalkan, adik kita satu ini!

Raina Roseanne Diningrat

// mengambil rotinya dan langsung menggigitnya. Lo sendiri udah sarapan belum?

Mentari Ralisa Megantara

// menggeleng pelan. Belum lapar.

Jennie Zervannya Jane

// melirik tajam. Ya ampun, Lisa! Makan dulu, dong. Lo nggak boleh bolos sarapan.

Mentari Ralisa Megantara

// terkekeh kecil. Nanti kak.

Raina Roseanne Diningrat

Btw, gue denger ada gosip baru!

Raina Roseanne Diningrat

// sambil mengunyah rotinya.

Raisa Jisoo Diningrat

Huum, gue juga denger dek.

Raisa Jisoo Diningrat

Gue denger ada yang ketemu mantan sama cewek lain.

Lisa tahu ke mana arah pembicaraan ini, tapi ia hanya tersenyum datar.

Mentari Ralisa Megantara

Oh ya??

Raina Roseanne Diningrat

// mengangguk cepat. Iya, katanya mereka kelihatan akrab banget.

Raina Roseanne Diningrat

Dan mantannya itu kayak… mau ngejar cewek satu lagi tapi ditahan.

Jennie Zervannya Jane

// mengernyit. Seriusan?

Mentari Ralisa Megantara

Biasa aja kali.

Raisa Jisoo Diningrat

// menatap Lisa. Lis… lo baik-baik aja, kan?

Mentari Ralisa Megantara

// tersenyum tipis. Gue selalu baik-baik aja.

Jawaban itu membuat mereka saling berpandangan, tapi tidak ada yang langsung membantah. Mereka tahu Lisa tipe yang sulit bercerita kalau sedang ada masalah.

Jennie Zervannya Jane

// mencondongkan tubuhnya ; menepuk bahu Lisa pelan. Kalau ada apa-apa, kita di sini, oke?

Mentari Ralisa Megantara

// mengangguk. Aman, kak.

Setidaknya, di antara semua janji kosong yang pernah ia terima, masih ada orang-orang yang benar-benar ada untuknya.

Raina Roseanne Diningrat

Ekhem! Jadi, setelah sekolah kita jadi nongkrong, kan? // mencoba mencairkan suasana.

Raisa Jisoo Diningrat

// mengangguk setuju. Setuju. Kita cari tempat yang cozy.

Mentari Ralisa Megantara

// tersenyum kecil. Boleh, deh.

Jennie Zervannya Jane

// tersenyum balik melihat Lisa juga tersenyum. Sip! Setelah sekolah kita langsung cabut, ya.

Lisa mengangguk, merasa sedikit lebih ringan dibanding pagi tadi. Mungkin hari ini akan lebih baik.