Pertemuan Kedua

Sepeninggal Albert dari rumah Rendra, Selina dan Rendra terlibat perang mulut. Selina tidak habis pikir dengan tindakan Rendra yang dengan seenaknya ingin menjodohkan dengan pria yang tidak jelas apalagi pria itu tidak sempurna.

"Aku gak habis pikir sama Papa, kenapa Papa ingin menjodohkan ku dengan pria seperti itu? Lagi pula aku masih kuliah, aku belum mau menikah" ucap Selina dengan marah.

"Maafkan Papa, Selin tapi inilah jalan satu-satunya agar rumah kita dan mobil kita tidak diambil oleh orang itu" balas Rendra.

"Tapi aku gakak mau Pa, apalagi harus menikah dengan orang seperti itu. Apa Papa tidak memikirkan perasaanku?" tanya Selina kali ini Selina menangis.

"Papa sangat memikirkan perasaan kamu Selin, tapi bagaimana dengan hidup kita? Hanya Pak Albert lah yang bisa menolong kita" jawab Rendra sembari mengiba.

"Enggak ya Pa, aku nggak mau!! Sekali nggak mau aku tetap nggak mau. Papa saja yang menikah dengan orang itu" putus Selina.

"Ya sudah jika kamu tidak mau menikah dengan Pak Albert tidak apa-apa sekarang ayo kita bereskan pakaian kita besok rumah ini harus sudah kosong. Biarkan Papa menjadi gembel sekalian di jalan menjadi pengemis meminta-minta kepada orang lain" ujar Rendra.

"Nggak aku nggak mau Pa, aku nggak mau hidup miskin. Aku nggak mau" tolak Selina.

"Ya sudah kalau kamu tidak mau hidup miskin maka menikahlah dengan Pak Albert, lagi pula pria cebol seperti itu tidak akan meminta haknya sebagai suami pada kamu. Dia tidak akan mungkin bisa membuat anak, burungnya pasti kecil" ucap Rendra menyepelekan.

"Ih apaan si Papa, kok jadi bahas bikin anak segala" ucap Selina kesal.

"Papa bicara serius, kamu hanya perlu baik saja pada dia sesudah itu kamu bujuk dia untuk menyerahkan perusahaan beserta aset-aset milik kita yang lainnya sesudah itu kamu boleh cerai dengan dia" Rendra membeli solusi.

"Tapi aku nggak mau Pa nikah dengan pria itu badannya kerdil dan terlihat menyebalkan" tolak Selina.

"Seline, please sekali ini saja kamu turuti kemauan Papa lagi pula selama ini Papa tidak pernah meminta apapun kepada kamu, bukan? Tolong sekali ini saja kamu nurut sama Papa" pinta Rendra.

Selina menggelengkan kepalanya sembari menangis.

"Tidak sulit kok hanya menikah saja, jika Pak Albert sudah menyerahkan perusahaan dan aset-aset kita yang lainnya maka kamu boleh gugat cerai dia. Kamu boleh tinggalkan dia Papa akan dengan senang hati membantu mengurus surat perceraian kamu" lagi-lagi Rendra membujuk.

"Tapi apa kata dunia Pa seorang Selina menikah dengan pria cebol" ucap Selina.

"Dunia tidak akan menertawakan kamu Selina, justru ini saatnya kamu berbakti kepada Papa. Sebagai anak ini saatnya kamu berguna untuk papa. Maaf Selin bukan Papa ingin menjual kamu dengan Pak Albert si cebol tetapi kali ini saja tolong turuti kemauan Papa" Rendra memohon dengan sangat kepada sang putri supaya Selina menyetujui perjodohan dengan Albert.

"Kasih aku waktu Pa" ucap Selina lalu pergi ke kamarnya.

Di kamarnya Selina diam termenung, ia memikirkan perkataan Rendra soal berbakti kepada dirinya sebagai Papa yang merawat Selina sedari kecil karena Mama Selina meninggal sehabis melahirkannya. Rendra tidak menikah lagi.

"Aku mau berbakti sama Papa, tapi tidak menikah juga dengan cebol itu..hikhikhik" ujar Selina sembari menangis.

Tidak habis pikir selama ini Selina selalu menolak laki-laki yang tidak tampan dan culun eh sekarang malah akan di jodohkan dengan pria berbadan pendek.

Apalagi tadi Selina sempat melirik wajah Albert yang terkesan menyebalkan.

"Tapi kalau aku menikah dengan dia, dia tidak akan minta hohe-hohe, begitu cerai aku masih perawan dan bisa menikah dengan orang yang aku cintai nantinya dan benar kata Papa aku bisa bujuk dia pelan-pelan supaya mengembalikan nama perusahaan dan tidak mengambil rumah dan mobil. Hikhikhik.. Tapi bagaimana jadinya kalau aku menikah sama ulat bulu begitu" Selina terus berperang dengan hatinya.

Kini Selina sudah mengumpulkan bahwa ia akan bersedia menikah dengan Albert.

..

Keesokan paginya, di meja makan Rendra menagih hasil keputusan Selina karena semalaman Albert menelepon terus tak berhenti-henti membuat Rendra pusing sendiri.

"Gimana Selin keputusannya?" tanya Rendra.

"Aku mau nikah sama dia" jawabnya dengan nada dingin.

"Terimakasih Selin, terimakasih Nak, kamu sudah menyelamatkan aset-aset kita. Ini juga untuk masa depan kamu. Dengar, kalau perusahaan Papa sudah jatuh lagi ke tangan Papa maka Papa orang pertama yang ingin mendengar ketuk palu 🔨 pengadilan agama. Kamu boleh cerai sama Pak Albert, kamu bisa menikah dengan pria manapun yang kamu cintai Selin" ucap Rendra dengan terharu.

Selina hanya mengangguk saja dengan lesu.

Rendra kembali menghubungi Albert dan mengatakan bahwa Selina sudah setuju dengan lamarannya. Mendengar itu hati Albert senang tak terkira namun tak menampakkan takut Rendra merasa tersanjung.

"Yasudah" balas Albert dengan nada dingin.

"Selina juga bilang ingin bicara berdua dengan anda" ucap Rendra.

"Moana Resto, siang ini saya tunggu disana jam 1" balas Albert.

"Ya nanti saya sampaikan" balas Rendra.

.....

****************

Siang itu keduanya bertemu hanya berdua tetapi tetap saja kedua Bodyguard Albert selalu mengawasi dari luar Resto.

Selina memandang Albert dengan tatapan permusuhan sementara Albert memandang Selena dengan tatapan biasa saja.

"To the point saja kenapa kamu mau menikah dengan aku?" tanya Selina.

"Tanyakan saja pada ayahmu" jawab Albert dengan dingin.

"Dasar Minion menyebalkan" gerutu Selina dalam hatinya.

"Jangan mengumpat Nona, bahkan aku bisa tahu isi hatimu" ucap Albert membuat Selina terkesiap.

"Kenapa kamu mau menikah denganku? Kenapa kamu setuju? Kamu bisa mencari wanita yang mau sama kamu" ucap Selina membuat Albert terdiam.

"Karena Ayahnu mungkin takut kehilangan hartanya" balas Albert.

"Baiklah Than Albert, jika kita menikah aku tidak mau ada pesta. Aku ingin pernikahan ini tertutup" pinta Selina.

"Why??" tanya Albert.

"Jujur saja aku belum siap dunia tahu" jawab Selina.

"Karena kau malu menikah dengan pria kerdil??" tanya Albert.

"Tidak, tidak begitu hanya saja aku memang belum siap mempublish nya" jawab Selina.

"Terserah kau saja! Apalagi syarat yang kau ajukan, padaku?" tanya Albert.

"Tidak ada, aku hanya ingin meminta pernikahan kita tertutup dan aku ingin bisa menceraikan mu kapan saja"jawab Selina.

Tentunya Albert bukan pria yang bodoh, dirinya tahu maksud dari kata-kata Selina tentu saja selain Selina malu jika gadis itu menikah dengan pria sepertinya, Albert juga yakin cepat atau lambat Selina akan menceraikannya apalagi jika Albert tidak jadi menarik rumah dan mobil milik Rendra.

"Ya aku setuju" balas Albert.

"Ada lagi?" tanya Albert.

"Tidak" jawab Selina.

Albert pun menghubungi bodyguard-nya tak lama Siwon masuk ke dalam Resto menghadap Albert.

"Ada apa Tuan memanggil saya?" tanya Siwon.

"Siwon antar Nona manja ini pulang" perintah Albert.

"Siapa nona manja? Aku tidak manja, aku bisa membawa mobil sendiri" tolak Selina.

"Jangan rewel Nona atau kau akan aku telanjangi di tempat ini" ucap Albert dengan kesal kepada Selina.

"Dasar Minion menyebalkan" kesal Selina.

"Apa kau menyebut aku Minion? Lancang sekali kau Nona. Memangnya kau cantik? Kau tidak cantik sama sekali wajahmu seperti babi rusa" kesal Albert.

Mendengar itu Selina menjadi tambah kesal kepada pria yang ada di hadapannya. Pertemuan pertama sudah menyebalkan apalagi nanti ketika dirinya sudah menjadi suami Selena.

Ingin rasanya Selina meremas-remas pria kecil di hadapannya namun Selina takut dengan kedua Bodyguard Albert.

"Antarkan Nona menyebalkan ini ke rumahnya, Siwon! Aku tidak mau anak gadis orang lecet setelah bertemu denganku" perintah Albert.

"Tidak mau, aku bawa mobil sendiri" tolak Selina.

"Tetapi mobilmu sudah di derek" balas Albert.

"Apa? Kenapa mobilku kau derek Tuan? Dasar minion gila" Selina menjadi murka mendengar mobilnya sudah diderek oleh orang suruhan Albert bahkan kunci mobil itu masih Selina pegang.

"Jangan terlalu keras padaku nona cantik karena aku adalah calon suamimu" ucap Albert dengan dingin.

"Aku menolaknya" balas Selina.

"Tapi Ayahmu sudah menjualmu padaku! Bersikaplah baik padaku Baby, maka aku pun bisa bersikap lembut padamu. By the way dada kamu besar cocok untuk ku menyusu di malam hari" ucap Albert lalu meninggalkan Selina yang masih ditunggui oleh Siwon untuk diantar pulang.

Selina tidak habis pikir dengan pria kerdil di hadapannya itu bicaranya sangat absurd dan terkesan mesum.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!