Mendengar pembicaraan Albert dan kedua bodyguard-nya Rendra merasakan angin segar.
"Berarti Pak Albert sedang mencari calon istri" gumam Rendra.
Ia pun memberanikan diri mengetuk ruang pribadi Albert.
Siwon dengan sigap langsung membukakan pintu terlihat wajah pria itu tidak ada ramah sama sekali kepada Rendra.
"Ada perlu apa?" tanya Siwon.
"Saya mau bertemu dengan Pak Albert ada hal yang penting yang harus saya bicarakan" jawab Rendra.
"Tunggu di sini, saya akan berbicara terlebih dahulu dengan Tuan" perintah Siwon.
"Oke saya tunggu" balas Rendra.
Siwon langsung berjalan ke arah Albert dan melaporkan bahwa ada Rendra di depan pintu.
"Mau apa lagi si cecunguk itu menemui ku?" tanya Albert.
"Tak tahulah Tuan, pria itu memang terlihat tidak jelas" balas Siwon.
"Suruh saja dia masuk, aku ingin tahu apa yang akan dia katakan padaku" perintah Albert.
Siwon langsung bergegas membuka pintu.
"Tuan Albert menyuruh Anda masuk" Ucapnya.
Rendra mengangguk ia langsung masuk dan berjalan ke arah Albert.
"Selamat siang Pak Albert, bagaimana kursinya empuk?" Celoteh Rendra.
"Katakan ada apa anda menemui saya?" tanya Rendra.
"Maaf sebelumnya Pak Albert, saya tidak sengaja mendengar bahwa anda sedang mencari calon istri. Apakah itu benar?" tanya Rendra.
"Jadi anda menguping pembicaraan saya? Lancang sekali anda, saudara Rendra" kesal Albert.
"Maaf Pak Albert tapi saya sungguh tidak sengaja" balas Rendra.
"Ada hal apa yang ingin anda tanyakan kepada saya, waktu saya tidak banyak" tanya Albert.
"Jika anda sedang mencari calon istri maka saya solusinya" ucap Rendra.
"Anda ingin melamar jadi istri saya begitu?" tanya Albert dengan geram.
"Bukan bukan begitu Pak, masa saya jadi istri anda yang benar saja" balas Rendra ikut kesal.
"Terus maksudnya apa, cepat katakan?" desak Albert.
"Saya mempunyai anak gadis Pak, anak gadis saya sangat cantik dan beretika baik. Bisa di sebut ciri-ciri wanita yang patuh terhadap suaminya. Kalau anda berkenan saya akan kenalkan anda dengan putri saya" papar Rendra.
"Oh jadi kamu berniat menjual anak kamu pada saya?" tanya Albert memandang wajah Rendra seperti memandang seorang kriminal.
"Bukan begitu Pak Albert, pepatah mengatakan Tak Kenal Maka Tak Sayang bukan begitu, Pak? Maka dari itu saya akan mengenalkan putri saya kepada anda, dia juga sedang mencari calon suami" ungkap Rendra.
"Saya tidak tertarik menikah dengan putri anda Pak Rendra, saya tahu tujuan anda kemari anda tidak ingin saya mengambil mobil dan rumah anda bukan? Anda menawarkan anak gadis anda sebagai jaminan? Dasar orang tua egois" kesal Albert.
"Justru anda akan menyesal jika menolak anak gadis dia, Tuan!! Sebaiknya anda lihat dulu siapa tahu ini jodoh untuk anda" bisik Jungkook kepada Albert.
"Baiklah mana fotonya?" tanya Albert.
"Eh tapi tidak semudah itu Ferguso, tentunya saya tidak akan semudah itu menyerahkan putri saya untuk anda nikahi" balas Rendra.
"Dasar pria materialistis" cibir Albert.
"Tentunya tidak ada yang gratis, Pak Albert" balas Rendra.
Rendra lalu mengeluarkan ponselnya dan membuka file yang terdapat foto-foto Selina. Jika sedang iseng ia selalu mengambil foto sang putri di sosial medianya.
"Ini foto putri saya" Rendra memperlihatkan foto Selina kepada Albert.
Melihat itu tiba-tiba jantung Albert deg-degan, momen-momen kemarin malam bersama Selina teringat kembali.
"Dia" gumam Albert.
"Apa dia putri anda?" tanya Albert.
"Benar sekali ini putri saya, cantik bukan? Namanya Selina Mulya Wicaksono anak saya satu-satunya loh paling cantik dan paling berbakti" Rendra memaparkan sang putri.
"Baiklah saya mau menikah dengan gadis ini" ucap Albert langsung menyetujuinya.
"Tapi tidak gratis loh Pak Albert" ujar Rendra.
"Ya saya tahu rumah anda yang akan saya sita kan? Kalau saya menikah dengan putri anda, saya tidak akan menyita rumah dan mobil anda. Saya juga akan kembali memasukkan anda di perusahaan ini tetapi ingat jika anda menipu saya, saya tidak akan segan-segan memasukkan anda ke dalam kandang buaya. Anda akan dibunuh oleh kedua buaya saya yang sangat ganas, daging anda akan dicabik-cabik karena kedua buaya saya sangat menyukai daging manusia berbadan gemuk" ucap Albert memperingati.
"Baiklah Pak Albert malam anda datang ke rumah saya, saya akan mempertemukan anda dengan putri saya" pinta Rendra.
"Baiklah malam nanti saya akan datang ke rumah anda Pak Rendra! Saya akan melihat putri anda itu apakah cantik atau tidak dan tentunya dia harus mau menikah dengan saya" balas Albert merasa tidak sabar.
"Saya tunggu Pak Albert" ucap Rendra lalu ia pamit pulang.
Ketika keluar dari kantor itu sebenarnya hati Rendra sangat sedih manakala harus menjodohkan putri satu-satunya kepada pria berbadan kerdil seperti Albert, namun inilah jalan satu-satunya agar Albert tak mengambil hartanya.
"Maafkan Papa, Selin" ucapnya dengan sedih.
Sesampainya di rumah, Rendra segera menghampiri Selina yang sedang melihat-lihat pria-pria tampan berbadan kekar di ponselnya.
"Selin malam nanti kamu jangan kemana-mana ya" pinta Rendra.
"Memangnya ada apa, Pa?" tanya Selina sembari menaruh ponselnya di atas meja.
"Malam nanti Papa akan ada kejutan buat kamu" jawab Rendra.
"Kejutan? Pasti Papa mau menikah lagi kan?" selidik Selina.
"Gak, gak ada niat Papa menikah lagi. Wanita yang Papa cintai satu-satunya hanya mendiang Mama kamu" ucap Rendra.
"Terus kejutannya apa?" tanya Selina.
"Lihat saja nanti" jawab Rendra dengan wajah lesu.
Rendra pun tak bicara, ia buru-buru pergi ke kamarnya.
"Kejutan?? Woooow Selina suka kejutan. Mobil baru atau tas baru ya? Papa memang the best deh" ujar Selina sembari senyam-senyum sendiri.
Malam hari pun tiba, Selina tidak di perbolehkan keluar dari kamarnya sebelum Rendra yang menyuruhnya.
Di ruang tamu Rendra sedang menunggu kehadiran Albert dan benar saja pria kecil itu datang di damping oleh kedua bodyguard nya.
Rendra mempersilahkan Albert dan kedua bodyguard nya masuk, lalu dirinya memanggil Selina untuk keluar dari kamar.
"Ayo Selin kita turun" pinta Rendra.
"Mana kejutannya Pa?" tanya Selina.
"Kejutannya ada di bawah, ayo cepat" perintah Rendra.
Tanpa berpikir macam-macam Selina pun berjalan mengikuti Rendra ke lantai bawah.
Albert terus memandang Selina ketika gadis itu berjalan menuruni tangga.
Sesampainya di hadapan Albert, Rendra langsung memperkenalkan sang putri.
"Ini putri saya, Pak" ucap Rendra.
"Hmmmmm....Lumayan" balas Albert.
"Loh Pa, mana kejutannya?" tanya Selina.
"Ini kejutannya" jawab Rendra sembari melirik Albert.
"Siapa anak kecil ini, Pa?" tanya Selina.
"Jaga bicara kamu, beliau ini bukan anak kecil tapi beliau ini adalah Pak Albert Van Dework, orang yang mengakuisisi perusahaan kita sekarang dan beliau ini adalah calon suami kamu" papar Rendra sang papa membuat Selina langsung terbengong.
"Bukan begitu Pak Albert?" sambung Rendra.
"Ya benar" jawab Albert.
"Jangan gila Pa, siapa yang mau menikah dengan dia?" ujar Selina dengan kesal.
"Selina" lirih Rendra.
"Gak Pa, yang benar saja dong Pa masa Papa mau jodohin aku sama kacang polong" ucap Selina membuat Albert sangat tersinggung.
"Sepertinya pertemuan ini berjalan kurang baik, pastikan besok anda sudah mengosongkan rumah ini" ucap Albert.
"Pak Albert tolong, anak saya cuma terkejut saja" balas Rendra memohon.
"Dasar gadis sombong" ujar Albert menatap mata Selina dengan marah lalu pergi dari rumah Rendra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments