***Sayang, apakah kau yang berada di hadapanku??
Aku bisa mendengar suaramu, seakan ini adalah mimpi yang tak kan datang saat aku terbangun.
Hatiku adalah dirimu, hatiku yang tak dapat melihatmu namun masih merasa kau selalu ada bersamaku.
Kenapa aku selalu saja memanggilmu seperti biasanya....
Jika kau bertemu denganku suatu hari nanti,
Aku akan menyapamu agar kau terkenang dengan masa yang pernah kita lalui.
Tempatkan aku di dalam matamu...
Karena hatiku adalah dirimu, selamanya dirimu***.
💖💖💖💖
Pucuk di cinta ulam pun tiba, setelah kemarin gagal menyelidiki Syila karena mendapat telpon darurat dari Dion kali ini Lian dapat langsung bertemu dengan Syila.
Tak perlu waktu lama untuknya menunggu, bahkan pesanan sarapannya saja belum tersedia di atas mejanya. Sebuah mobil berwarna merah yang mengantarkan Syila ke toko bunga sontak membuat Lian bergerak spontan keluar dari kedai.
" Pak pesanan anda!". Ujar pegawai kedai.
" Saya akan kembali, letakan saja di meja saya". Sahutnya tanpa mengindahkan pandangan dari gadis itu.
" Mandangin siapa sih??" Obrolan sesama pegawai kedai pun terjadi.
" Tau!!, dari tadi aku perhatiin tu orang mandangin toko bunga di depan terus". Sahut seorang pegawai.
" Ih orang orang jaman now kok bermacam sikap ya, kira kira dia mau ngapain ya buru buru amat ke toko itu". Leher sang pegawai udah kaya lehernya jerapah cuy, mendadak jenjang binti panjang demi ngintipin Lian yang ternyata sudah berada di toko bunga dan sedang berhadapan dengan Syila.
" Eh nemuin Syila tuh, temennya Syila kali!".
Pegawai yang lain begitu bersemangat" Gosip baru, ntar kita kepoin ya".
" Wuuu gibah aje yang di urusin".
" Hahahahah kalo gibah sedang berlangsung kalian juga pada pasang telinga toak mushola kan". Ucap pegawai leher jenjang.
" Yaaa...mubajir sih kalo di lewatin, sekedar mengisi waktu luang aja". Pegawai gibah ngeles.
" Dasar bemo, ngeles aje kerjaannya". Gerutu para pegawai yang lain.
Suasana santai di dalam kedai sangat berbeda jauh dengan suasana di luar sekarang.
Tubuh Lian bergetar, jantungnya berdetak sangat keras.
" Ini memang Kaila!!" Pekik hatinya.
Tanpa ragu kakinya melangkah maju lebih dekat kepada Syila dan mendekap gadis berperawakan jauh lebih kecil dari pada dirinya itu.
" Bruk!!!, sayang...kamu kembali!!". gadis itu tenggelam dalam pelukan Lian.
Perbuatan Lian membuat kedua mata Syila hampir meloncar keluar.
" Hey!!! anda siapa??". Jelas dia sangat terkejut, garis matanya saja belum melihat jelas siapa gerangan pria yang memeluk erat dirinya sekarang.
" Sayang...ternyata kamu sembunyi di sini?? maafin aku ya, aku nggak akan nyalahin kamu lagi". Bisikan pria itu terasa menyentuh relung hati Syila, entah kenapa pelukan itu terasa akrab, juga suara itu dan...wangi collone nya!. ini adalah wangi yang sering tiba tiba datang dan pergi di indra penciuman Syila.
Tangan kecilnya mendorong tubuh Lian untuk menjauhinya, dia perlu melihat lebih jelas siapa gerangan pria ini.
Kedua mata mereka kini bertemu, beberapa detik mereka tenggelam dalam pandangan. Ada rasa yang nggak bisa di ungkapkan di sana, entah itu rindu karena lama tak bertemu. Entah itu amarah karena gadis yang dia yakini kekasihnya nyatanya dulu pergi meninggalkannya dan kini hadir kembali.
" Kamu baik baik aja selama ini sayang?". Kedua tangan Lian meraup wajah Syila, memegangi kedua pipinya dengan kedua tangannya. Di elusnya pipi mulus gadis yang sangat dia rindukan itu. Lian begitu antusias mendapati gadisnya kembali.
Hal berbeda terjadi pada diri Syila, dia terpaku dengan wajah tampan Lian...kedua matanya terus berkedip bak lampu neon soak memandangi Lian tanpa bisa berucap sepatah katapun.
" Hey!!" Sebuah jentikan mendapat di keningnya, tentu saja itu membuat sang empu kening spontan meringis dan tersadar dari lamunanya.
" Ni orang kenal juga enggak tapi perlakuannya padaku serasa lebih akrab dari perlakuan Kak Bryan".
" Tu___tuan, saya Syila. Bukan Kaila!". Sanggah gadis berambut sebahu itu dengan tangan memegangi keningnya. Perkataannya merubah raut bahagia di wajah Lian dan membuat pria itu sedikit menjauh darinya.
" Kamu masih marah La!!, aku minta maaf sayang. Please jangan buat aku semakin menderita. Aku lelah hidup seperti ini La, tolong selamatkan aku!!".
Syila kebingungan, lagi lagi Kaila. Kenapa nama itu terus mengusik kehidupan damainya akhir akhir ini??".
" Beneran Tuan, saya Syila!! SYILA MIKHAILA BRANDER saya mempunyai keluarga yang sangat menyayangi saya, anda salah orang Tuan!!".
Bagaikan petir di siang bolong Lian di paksa menerima kenyataan bahwa gadis di hadapannya mengaku bukanlah kekasih hati yang tlah lama hilang.
" La...." Ucapnya dengan raut wajah sedih. "Segusar inikah kamu sama aku, hingga kamu memilih mengubah semua identitas kamu dan hidup menjadi orang lain"?. Sangat sulit bagi Lian untuk mempercayai penjelasan Syila, dia sangat yakin dengan perasaanya.
Kala itu sang pemilik toko datang bersama menantunya.
" Nak Bryan..." Sapa Nonya Sook yang belum menyadari itu bukanlah Bryan sebab posisi Lian sedang membelakangi mereka.
" Akh!! maaf saya salah orang". Ujarnya setelah Lian berbalik menghadapnya.
" Lho!! kamu yang kemarin saya kasih bunga kan di lampu merah,". Ingatan Nyonya Sook sangat kuat meskipun sudah berusia separo baya.
" Selamat pagi Nyonya!". Lian memberi salam.
" Selamat pagi" Sahut pasangan mertua dan menantu itu.
" Temennya??". Ghina berbicara setengah berbisik di samping Syila. Gadis yang di tanya menggeleng cepat.
" Lha...kelihatan akrab begitu kok!". Tutur Ghina lagi.
" Bukan Ghin!! tau nih dateng dateng langsung peluk peluk". Jelas Syila balas berbisik.
" Wah...mesum ni orang!!, aku laporin kakak kamu ya!".
Mereka bisa jadi berbisik namun jarak dekat mereka membuat Lian dapat mendengar dengan jelas obrolan dua wanita itu.
" Saya tunangannya kok mbak!!".
" WHATT!!!!". 3 wanita yang berada di sana terperangah, alis Ghina menukik naik dengan mulut membentuk huruf O. Ekspresi wajah Nyonya Sook nggak jauh berbeda. Dan Syila..." Tunangan!!, kenal aja enggak. Tuan anda salah orang!!!". Tegasnya lagi.
💞💞💞💞
Bryan menghentikan mobil di parkiran, Kai berdiri dengan sigap menunggunya di depan pintu utama perusahaan.
Pria tinggi tegap itu berjalan dengan gagah mendekati sang asisten.
" Benerin dasi saya!".
" Siap Pak Bryan". Dengan cekatan Kai membetulkan letak dasi bos besarnya tanpa banyak tanya.
" Siap siap ya, setiap hari kamu bakal benerin dasi aku terus".
" Hm..?". Gumamannya terdengar seperti sebuah pertanyaan bagi Bryan.
" Hehehehe, adek kesanganku mau membalas budi. Akh nggak usah di jelasin deh ya". Senyum lebar merekah di wajah Bryan, sekedar memasangkan dasi saja sudah membuatnya senyum senyum, dia sangat menyayangi Syila.
" Oh...pasti bersangkutan dengan Nona Syila". Terka Kai.
" Kamu selalu saja bisa menerka dengan benar". Ujarnya masih dengan senyuman.
" Saya diem diem kursus jurusan perdukunan lho Pak". Canda Kai dan itu membuat Bryan terkekeh geli.
Setelah yakin dengan penampilan bos nya Kai mempersilahkan Bryan melangkah memasuki perusahaan dengan dirinya yang siap mengekor sang bos besar.
" Cakep dah..jadi kalo ada klien yang rada rada nyeselin kamu tinggal kirim santet aja ya Kai". Bryan berjalan sambil melanjutkan candaan mereka. Suasana hatinya sedang ceria sekali pagi ini sebab Syila juga sedang dalam mood ceria.
Bak prajurit yang menerima perintah Kai memberi hormat pada Bryan dan dengan tegas berucap " Siap laksanakan!!". Interaksi mereka membuat karyawan lain tersenyum geli. Kai dan Bryan adalah pasangan bos dan asisten ter uwu di perusahaan Brander. Tak jarang tingkah mereka mengundang gelak tawa seperti sekarang ini. Mereka memang benar benar pasangan yang kompak dan serasi baik dalam pekerjaan ataupun dalam keseharian seperti sekarang ini.
Di tengah candaan itu ponsel Bryan berdering, Ghina Calling.
" Pagi nyonya Joen Charllote". Sahutnya ceria.
" Bryan, buruan ke toko. Ada cowok ngaku ngaku tunangan Syila!!".
Keceriaan Bryan musnah sudah!!...pikirannya langsung tertuju kepada Lian.
" Kai ikut aku ke toko bunga".
Tanpa banyak tanya Kai ikut berlarian kembali ke parkiran.
" Saya aja yang nyetir Pak!!". Serunya ketika Bryan hendak mengambil posisi menyetir".
" Its okay Kai, ayok ikut aja!!".
" Anda sedang kalut Pak, dan saya akan di cap asisten kurang ajar kan jika kita bertukar posisi sekarang??". Kai mengingatkan.
Bryan mengatur Nafas sejenak, mencoba mengumpulkan akal sehat yang hampir saja hilang dari kepalanya.
" Astagfirullah!!!, aku benar benar kalut Kai". Pria itu mengambil posisi seharusnya, duduk di kursi penumpang dan membiarkan Kai yang mengemudikan Mobilnya.
" Cepat ya Kai, Syila sedang dalam masalah".
" Siap Pak!".
💞💞💞💞
Charllote memanglah keluarga bangsawan yang berwibawa, meskipun Lian jatuhnya sebagai pengacau di tokonya namun mereka masih menjamu Lian dengan sopan dan ramah.
" Silahkan kopinya Tuan". Ucap Ghina yang datang dengan secangkir kopi dan sepiring kecil kue . Dia meletakan makanan dan minuman itu di meja yang sedang di duduki Lian. Sementara Syila mengambil jarak agak jauh dari Lian dan perlahan memulai pekerjaannya.
" Maaf kalo saya mengganggu anda Nyonya". Tutur Lian. Dia nggak enak hati dengan pemilik toko, tapi dia juga nggak bisa menahan diri untuk nggak menghampiri Syila ke toko itu.
Pandangan nyonya Sook menjelajahi diri Lian, dia mengenal pakaian yang Lian kenakan dari merek ternama, juga arlogi yang melingkar di lengannya" Saya lihat kamu bukanlah orang sembarangan, jelas saja kamu punya alasan kuat berani mengakui Syila sebagai tunangan anda". Ucap Nyonya Sook dengan seulas senyum.
" Maka dari itu saya memanggil Kakak laki lakinya untuk membuktikan kebenaran disini, entah Syila yang berkelit atau anda yang memang salah orang". Lanjutnya lagi.
" Dia punya Kakak laki laki??".
" Hm...dan dia sangat menyayangi adik perempuannya ini". Jelas Nyonya Sook.
" Saya yakin dia tunangan saya Nyonya!". Ini sudah kesekian kalinya Lian mengucapkan status Syila baginya.
" Tapi Syila menyangkal kamu Nak, dan dia Syila bukan Kaila!". Berkali kali pula Nyonya Sook membantu Syila meyakinkan Lian bahwa dirinya bukan Syila.
Saat itu Bryan telah sampai di toko bunga dan betapa terkejutnya dia mendapati memang Lian lah yang telah mengaku sebagai tunangan Syila.
" Ya Allah nasibkah yang menuntun Lian sampai di sini??" Jerit hatinya.
" Lian!!", Sapanya ramah. Nampak tenang dan santai, padahal di dalam hati Bryan sangat resah.
" Lho..Bryan!!". Lian beranjak menghampirinya. Bryan kah Kakak laki lakinya??
" Jadi kamu yang mengaku tunangan adik saya??". Dia menekankan pada kata adik saya. Dia adikku, dan selamanya akan menjadi adikku!!, Gumam batinnya.
" Kita bicara di kedai seberang saja". Ajak Bryan, dia sengaja menjauhkan Syila dari Lian.
" Tapi Kaila,,,!"
" Syila!!, itu Syila adikku Lian!". Ada nada amarah di sana, namun wajahnya tersenyum kepada Lian. Tangannya menarik pelan Lian agar ikut dengannya.
" Nyonya, kami ke seberang dulu ya...". Ujarnya berdadah ria pada Nyonya Sook, juga pada Ghina.
" Bye bye Syila jelek!!". Ledeknya pada sang adik.
Gadis itu tersenyum pada sang Kakak, dia merasa lega, ada Bryan di sini dan masalahnya pasti akan selesai.
Pikiran Bryan begitu kusut kala ini, sesampainya mereka di meja Lian dua pria itu terlibat perdebatan santai namun alot.
Dengan kedua tangan berlipat di dada Lian mulai menginterogasi Bryan " Jelaskan padaku kenapa Kaila bisa berakhir menjadi adikmu??". Mata tajamnya seakan bersiap menghujam Bryan jika dia terpeleset berkata kata.
" Dia memang adikku, adik kandungku!!, dan dia bukan Kaila". Bryan nggak kalah tegasnya dari Lian. Dengan susah payah dia membangun jati diri seorang Syila dalam diri gadis itu, Lian nggak bisa seenaknya datang dan ingin mengambil gadis itu dari sisinya.
" Jelas jelas dia adalah Kailaku". Ucap Lian dengan nada mulai meninggi.
" Kailamu?? dia Syilaku!!". Sahut Bryan.
" Kamu mengada ngada Bryan!!". Tunjuk Lian bermain di depan wajah Bryan, ayolah Lian tahan emosimu!!.
" Hey bro...kamu yang mengada ngada, dia adikku dan dia menyadarinya, berbeda dengan kamu yang mengaku tunangannya namun dia menyangkalnya kan??". Di tepisnya telunjuk kurang ajar Lian, selama ini nggak ada seorang pun yang berani mengangkat jari lebih dekat di wajahnya selain dari pada Syila.
Lian mengerutkan keningnya, pria itu diam sembari mencari perbedaan antara Kaila dan gadis itu.
" 100% dia adalah Kaila, bahkan aroma tubuhnya nggak berubah Bryan. Dia punya aroma manis yang nggak akan pernah aku lupakan!!".
" Jaga prilaku kamu Lian!!".
" Kenapa?? kamu nggak mengenal dia kan?? kamu hanya mengaku ngaku sebagai Kakaknya kan??".
" Kami sudah hampir menikah Bryan, aku tau segalanya tentang Kaila".
Ucapan Lian mampu membungkam Bryan beberapa detik. Semua ucapan Lian benar, memang benar. Tapi dia nggak akan kehilangan adik kesayangannya lagi, Syila tetaplah Syila. Nggak akan kembali menjadi Kaila!!.
" Lian..kamu salah orang". Nadanya merendah, dia harus santai agar Lian percaya dengan penjelasannya.
" Dia hanya kebetulan berwajah mirip dengannya!".
" Nggak!!, aku tau betul bahwa dia adalah Kaila!".
" Tanyakan saja sama Papahku!".
" Buat apa?? Papah kamu pasti akan membela kamu Bryan!". Kek bocil aja ni si Bryan bawa bawa Papah 😅😅😅😅. Lian sedikit geli mendengar Kata kata Bryan menyangkut sang Papah.
" Aku yakin kamu bukan pengecut yang berniat merampas hak orang lain kan Bryan". Dia mulai menyerang Bryan dengan kata kata.
" Mengaku saja Bryan!!, apa yang terjadi kepadanya? dia memang nggak mengenaliku lagi tapi tatapan matanya berbeda Bryan. Matanya mengenaliku!!". Desakan demi desakan terus Lian lancarakan kepada Bryan. Dia mendapati pria di hadapannya ini tlah goyah dalam pertahanannya.
" Aku harus segera kembali ke kantor, dan aku yakin kamu juga harus ke kantor kan!!". Dia mengelak, dia berusaha kabur dari Lian.
" Hem, jadi begini cara Tuan muda keluarga Brander menghadapi masalah??". Sindir Lian santai.
" Lian...".
Ujung mata Lian meliriknya...
" Dia Syila, bukan Kaila". Lagi..dia mencoba meyakinkan Lian.
" Aku semakin yakin bahwa dia adalah Kailaku". Sahut Lian tersenyum pada Bryan.
Bryan menghempas tubuhnya kembali duduk di hadapan Lian.
" Aku mohon Lian...biarkan dia tetap menjadi Syilaku". Pintanya mengharap belas kasih dari seorang Lian.
To be countinued...
Happy reading, jangan lupa like dan komennya 😉😉
9 september 2020.
Salam anak borneo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Buna_Qaya
brian egois
lanjut ke sini sambil nunggu update terbaru novel satunya
2022-07-11
1
NA_SaRi
aku cicil ampe sini dlu ya kk mei🤗
2021-01-16
1
(Hiatus 1 month)-Wulan
💝💝💝💝
2021-01-12
1