Part 3

***Jika mengingat semuanya tlah lama berakhir...

Bukankah sudah waktunya aku membiarkan kamu pergi??

Kamu hidup dalam ingatanku yang tak terlupakan...

Di pecahan yang tak terhitung jumblahnya dan berserakan di setiap sudut hatiku...

Bagaimana caraku untuk menolakmu***??

💖💖💖💖

Perlahan malam mulai menyapa sang bumi, lampu lampu jalanan mulai menyala untuk membantu para pejalan kaki menyusuri ruas ruas jalan kecil ketempat tujuan masing masing.

Di ujung jalan nan sepi Syila berjalan dengan langkah yang nampak santai namun siapa yang tahu bahwa sang pemilik kaki jenjang itu melangkahkan kaki dengan perasaan yang tak bisa dia jelaskan sendiri. Perasaan itu muncul lagi, ingin sendiri dengan keresahan hati yang tak tau sebabnya. Dia merasa sedih dan ingin menangis tapi dirinya sendiri pun tak tahu kenapa dia ingin menangis. Berkali kali Bryan menelpon dan berkali kali pula Syila tak merespon.

" Kok ngilu sih." Gumam Syila memegangi Dadanya yang terasa sesak lagi. Terkadang perasaan kesepian ini muncul menghantui secara tiba tiba. Rasa rindu yang menggebu namun tak tau entah kepada siapa??.

Bryan menyusuri jalanan mencari keberadaan Syila, " Kambuh lagi nih kabur kaburannya".

Setahunya Syila akan pergi ke atas bukit jika resah hatinya kembali muncul. Syila sangat menyukai bintang, suasana di atas bukit membuatnya terasa lebih dekat dengan bintang.

Bryan meniti anak tangga ke atas bukit, nampaklah pohon besar nan rindang berhiaskan gemerlap lampu hias berwarna warni..

Ada beberapa kursi santai yang tersedia di bawah pohon itu, dan di sanalah biasanya Syila akan melepas segala perasaan aneh yang mengacaukan hari harinya.

" Syilaaaa!" Seru Bryan, Tak ada sahutan. Yah gadis itu nampak tak ada di sana. Hanya ada pengunjung lain yang juga sedang menikmati langit malam penuh bintang sembari menyantap berbagai jajanan ringan yang di jual para pedagang.

Panggilan kepada nomor Syila kembali dia lakukan, namun gadis itu masih saja tak merespon. Atau kah sesuatu tlah terjadi???

" Ya allah la....kemana sih???". Gumamnya resah. Bryan masih mengenakan pakaian ngantornya, dia begitu khawatir ketika menjemput Syila sepulang dari kantor ke toko bunga dan ternyata Syila sudah nggak ada di sana.

Di lain tempat gadis yang sedang di cari cari oleh Bryan tengah duduk menghadap sungai. Angin sejuk malam menembus pakaiannya, awalnya memang sejuk namun lama kelamaan Syila mulai merasa kedinginan. Kedua tangannya saling berpegangan pada pundaknya " Hufphh..." Helanya mencoba mengusir hawa dingin.

Pinggiran sungai nampak lumayan ramai malam itu, para pedagang berjejer menjajakan bermacam macam jajanan manis, pedas, maupun asin. Sebuah stan yang menjual ayam pedas manis menyita perhatian Syila. Di penggemar makanan pedas dan jelas dia merasa tergiur untuk mencicipinya.

Sesampainya di stan ayam tanpa membuang waktu Syila langsung memesan makananya" Bang...1 porsi ya". Pintanya pada Kang ayam.

" Ngantri sebentar ya neng". Sahut Kang ayam yang terlihat lumayan sibuk dengan dagangannya.

Syila melirik sekitar, kursi kursi di tenda stan sudah terisi semua " Iya deh Kang, saya tungguin di meja sono ya". Tunjuknya pada sebuah meja kosong yang tertata tepat menghadap ke arah sungai.

" Iya neng, pedes level berapa nih?".

" Super pedes deh". Sahut Syila meraih sebotol air mineral dan berlalu menuju meja kosong setelah sebelumnya membayar minumannya kepada Kang ayam.

Lantunan Spring day dari BTS mengalun dari pengeras suara yang sedang menyala di stan Kang ayam. Suasana hati Syila yang sedang sedih terasa semakin pilu...kali ini dia kembali mengelus dada.

" Ini kali yang di bilang orang ada yang sakit tapi nggak berdarah". Ucapnya mengekularkan ponsel dan memasang headset di telinganya. Tujuannya sih biar dia bisa dengerin lagu lain aja dari ponselnya, masa iya dia harus meminta Kang ayam buat ganti lagu hanya karena dia merasa semakin sedih mendengar lagu RM dan kawan kawannya itu, nggak lucu kan guys.

" Eh...Kak Bryan ada nelpon". Haha...dari tadi kek periksa ponselnya Syil, kamu nggak tau kalutnya Bryan lagi nyariin kamu saat ini.

Di meja lain sebuah keluarga kecil juga tengah menikmati suasana malam di pinggiran sungai. Kang ayam mengantarkan pesanan super pedas kepada mereka dan beberapa makanan manis lainnya untuk anak perempuan mereka.

Sang suami melirik pesanan sang istri, cabenya nongol semua memenuhi piring sang istri" Dih masih pesen yang level mantul Yang??".

Sang istri tertawa kaya emaknya shinchan " Hohoho.... Sedep tau". Sahut sang istri sembari menutup mulutnya ketika tertawa, persis deh kaya emaknya Shinchan kalo lagi ngakak.

" Awas nanti si kembar Asi nya kepedesan lho Yang". Tegus sang suami, si istri emang nggak kira kira nih kalo ketemu makanan pedas, ampe dower juga tu mulut nggak bakal kapok dah. Mungkin emaknya ngidam cabe kali ya pas lagi hamil dia.

" Kasih susu Formula dulu dong Yang". Sahutnya santuy. Emak emak model beginian nggak untuk di tiru ya guys, kasian baby kalian kan 😁.

" Ugh...ada aja jawabannya, jago ngeles kaya bajay nih Bunda kamu Miya".

Bibir sang istri manyun manyun mendengar ucehan sang suami.

" Sruk sruk..." Miya sang anak tak menghiraukan ucapan sang Papah. Dia malah menarik dres sang Mamah.

" Aunty Kaila.....". Tunjuknya pada Syila yang berada di meja lain. Jarak mereka nggak terlalu jauh sih, dapat di pastikan bahwa penglihatan Miya nggak meleset.

" La!!!" Mey spontan menghampiri Syila. Ya! keluarga kecil ini adalah Fatur dan Mey yang sedang mengajak Miya sang putri pertama Fatur dengan istri terdahulunya untuk makan malam. Mumpung Miya lagi sama Fatur dan Mey jadinya sekalian di ajak jalan jalan deh.

Kembali kepada Mey yang jejingkrakan mendapati Kaila sang sahabat kini hadir kembali di hadapannya.

Dia mengguncang guncang tubuh Syila..." Kailaaaaa!!!!". Tanpa sadar dia langsung memeluk sahabat yang sangat dia rindukan itu.

Fatur juga ikut menghampiri Syila, dan Miya juga mengekor.

" Iya kan Pah..beneran Aunty Kaila, biar udah lama Miya ingat banget sama Aunty".

Merasa heran Syila melepaskan pelukan Mey. Kedua tangannya menyilang menyangkal perkataan mereka " Saya Syila, bukan Kaila!!".

Mey menepis tangan Syila yang menolak kehadiran dirinya" Jangan bercanda La!!".

" 100% Kaila nih, selama ini kamu kemana aja??, kasihan Lian lho!!".

" Gimana gimana?? Kamu sekarang tinggal di mana?? udah temuin Lian?? Kamu nggak banyak berubah lho La, masih kaya Kaila yang dulu nih". Tanpa menghiraukan wajah bingung Syila, Mey terus saja berbicara kesana kemari menanyakan kabar Syila.

" Bukan!!, kalian salah orang". Syila menepis tangan Mey yang kini memegangi kedua pundaknya.

Mey mulai greget dengan tingkah Syila, dia menyangka Kaila sedang nge prank dirinya dan juga Fatur " Ayolah La berhenti bercandanya?? kamu nggak kangen sama kita kita??".

" Gimana aku bisa kangen kalo aku nggak kenal kalian". Sahut Syila dengan kedua alis beradu naik.

Mey menatap Syila lekat lekat, rambutnya sedikit lebih pendek, postur tubuhnya memang Kaila 100%. Tapi dia menyangkal bahwa dirinya bukanlah Kaila. " kaila pasti nge prank nih". Batinya.

" Mbak...maaf aku bukan Kaila, aku Syila". Gadis itu perlahan mundur dari hadapan Mey.

" Trrrrrrttt" Ponsel Syila kembali berdering. Bryan kembali menelponnya.

" Saya permisi terima telpon mbak...mas..". Syila meraih tasnya dan masuk ke stan ayam pedas manis. Kebetulan sudah ada kursi kosong di sana jadi dia bisa melarikan diri dari orang orang yang bersikap aneh kepadanya.

" Kaila ini nggak lucu lho!!". Pekik Mey berharap Syila berbalik kepadanya.

" Bunda kok Aunty Kaila aneh sih, itu beneran Aunty kan!!" Miya sangat yakin dengan dirinya.

Mey memijit keningnya..." Akh...apa aku memang salah orang Yang??". Tanyanya pada Fatur yang hanya mengendikan bahu pertanda tak mengerti dengan keadaan Syila sekarang. Diapun membawa anak dan istrinya ke meja mereka lagi " Kita lanjut makan dulu, sambil kita perhatiin dia di dalam sana". Tuturnya mencoba menenangkan Mey yang ngos ngos san setelah kaget dan langsung ngomong bertubi tubi kepada orang yang dia sangka Kaila.

" Kalo di pandang lekat lekat dia memang Kaila". Tambah Fatur. "

" Tuh kan!!, emang Kaila Yang!!". Mey bersemangat lagi.

" Tapi dia menyangkal Yang, kita juga nggak bisa memaksa dia buat mengaku Kaila kan".

" Hick 😢 , Kejam banget tu anak. Pen aku benyek benyek deh". Geram Mey.

Lumayan lama Syila menunggu pesanannya...itu merupakan keberuntungan bagi Mey dan Fatur juga Miya. dari jarak yang tak begitu jauh mereka memperhatikan Kaila sembari menyelesaikan makan mereka.

" Aku pesen lagi ya Yang..buat Ibu sama Ayah". Kesabaran Mey semakin berkurang, dia nggak bisa diam aja memandangi Syila tanpa mendapat kepastian seperti ini.

Fatur mengangguk, dia mengerti maksud Mey dia memesan makanan lagi sekalian kembali mendekati Syila.

" Kaila..". Panggilnya lirih.

" Maaf mbak...saya Syila...dari dulu nama saya emang Syila". Sangkal Syila lagi. Lama lama kesel juga Syila dengan Mey yang ngotot memanggilnya Kaila.

" Tapi kaila..." Wajah Mey berubah sedih.

" Duh maaf banget mbak...mbak salah orang, mungkin saya cuman mirip banget sama orang yang mbak maksud".

Mey mendekati Syila lagi " Enggak!! kamu 100% Kaila..saya yakin".

Saat itu Bryan datang dan mendapati Syila seperti sedang terpojok oleh Mey.

" Kak Bryan!!". Gadis itu berlarian menghampiri Bryan.

" Kenapa Syil??"

" Mbak ini ngotot bilang aku adalah Kaila".

Bryan memegangi tangan Syila yang sekarang berdiri di belakang Bryan.

" Maaf mas...saya yakin dia sahabat saya".

" Maaf juga mbak..ini Syila adek saya, bukan orang yang mbak maksud kan". Ucap Bryan tegas.

Fatur menghampiri mereka, dia merasa nggak asing dengan lelaki yang sedang di hadapi istrinya. Dia meminta Miya diam di meja sementara dia menyusul Mey.

" Yang..udah pesen makannya??". Ucapnya sembari mendekati mereka yang masih berdebat.

Ujung mata Bryan melirik Fatur..." Lho...Pak Fatur??". Ingatan Bryan lebih kuat dari Fatur, mereka baru saja bertemu tadi siang di ruangan rapat perusahaan Brander kan.

Kedua mata Fatur mengedip ngedip menghadap Bryan seolah berpikir sejenak.

" Pak Bryan!!". Ujarnya menyentikan jari ke arah Bryan.

Dia sama penasarannya dengan Mey, karena ini adalah Bryan jadi dia punya kesempatan untuk mengajaknya gabung ke meja mereka dan tentu saja Syila akan ikut bersama Bryan.

Sedikit memaksa Bryan mengajak Syila ikut bersama mereka " Sambil nunggu pesanan kamu, tenang Syil Kak Bryan nggak akan biarin kamu kenapa kenapa kok".

Syila yang manut kepada Bryan akhirnya dapat di takhlukan, setelah mereka duduk bersama Bryan menjelaskan bahwa Syila memang bukanlah Kaila.

" Dia adek saya Pak Fatur, namanya Syila..bukan Kaila!".

" Mirip banget!!". Mey mencoba menyentuh wajah Syila.

" Yang!". Tegur Fatur. Dia melarang sang istri bertindak lebih nggak sopan untuk menyentuh wajah gadis yang dengan jelas menolak mereka.

" Ya allah gimana kalo Lian liat kamu Syil..." Ucap Mey menjelajahi tubuh Syila dengan pandangannya.

" Lian...?? Pak Lian maksudnya??" Bryan melirik Fatur dan Fatur mengangguk.

" Kebetulan nih Pak Fatur, saya bukan bermaksud nggak sopan. Hanya saja saya sangat penasaran dengan gosip yang mengatakan kalo Pak Lian itu lembut dan ceria dulunya. Berbeda banget sama dia yang sekarang".

" Ya karena wajah Syila ini". Ucap Mey lirih, dia masih nggak bisa menerima bahwa gadis di hadapannya ini adalah Syila dan bukan Kaila.

Fatur merasa nggak enak hati dengan tingkah Mey " Dih kamu Yang".

" Tapi bener kan Yang!!, semenjak Kaila pergi dunia Lian seakan runtuh. Nggak ada lagi Lian yang pecicilan dan berganti dengan Lian yang dingin kaya tembok es". Mey terlanjur kesal. Mengingat Lian dia benar benar kesal kepada Kaila tapi benar benar rindu juga sama sahabatnya itu.

Jika itu menyangkut Syila dia nggak bisa tinggal diam. Bryan semakin di buat penasaran dengan perihal Lian" Gimana ceritanya Pak Fatur??".

" Panjang ceritanya Pak Bryan...".

Saat itu makanan Syila sudah selesai di kemas Kang Ayam.

" Duh jadi kepotong deh ceritanya Pak Fatur".

" Lain kali aja kita lanjutin, kami juga mau buru buru pulang soalnya si kembar di tinggal sama Kakek dan neneknya".

Bukan Mey namanya kalo menyerah begitu saja, dia mendekati Syila lagi " Syil...boleh peluk nggak?? aku kangen banget sama Kaila 😣". Pinta Mey.

Meskipun Syila merasa risih namun dia mengiyakan permintaan Mey. Di Peluk Mey lah tubuh kecil Kaila dan dia dapat merasakan tak ada perbedaan ketika dia sedang memeluk Kaila.

Akhirnya merekapun berpisah, Mey seakan nggak rela melepas pelukannya pada Syila namun apalah daya Bryan menegaskan bahwa Syila bukanlah Kaila.

Sepeninggalan Syila dan Bryan pikiran Mey masih melekat pada Syila.

" Kaya aku lagi peluk Kaila Yang!!".

" Udah deh kan udah di tegasin Bryan kalo dia itu adeknya". Mau nggak mau Fatur harus meyakinkan Mey untuk percaya akan kepastian Bryan.

" Tapi..."

" Udah sayang!!, jangan sampe ketahuan Lian ya. Kasihan Lian kalo sampe ketemu sama Syila, bisa bisa jadi gila tu anak". Pinta Fatur.

Mey diam saja mendengar ucapan Fatur. Dia yakin kalo gadis itu adalah Kaila, tangannya gatel banget mau nelpon Lian buat nyulik tu cewek.

" Kalo dia nggak ngaku kan bisa di paksa ngaku aja Yang".

" Ampun deh Yang!!, nggak bisa maen paksa dong".

Mey cemberut, bibir atas dan hidungnya nyaris bertabrakan.

" Lihat tuh Miya, bentar lagi Bunda bakal berubah jadi donal bebek".

" Kwkwkkwk, Bunda donal bebek". Ejek Miya.

Gelak tawa Miya dan Fatur terdengar renyah dari dalam mobil yang sedang melaju. Sementara Mey menahan kesal namun juga geli hati dengan candaan sang suami.

To be continued...

6 September 2020.

Selamat membaca, Jangan lupa komen dan like nya ya. Saran dan kritiknya juga saya tunggu lho.

Salam anak Borneo 😊

Terpopuler

Comments

Buna_Qaya

Buna_Qaya

Sampe ngebut aku baca nya kak🤭🤭

2022-07-10

1

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Dih, si Syila kamu nggak takut sakit perut apa?! Pedes level Dewi tuh! Tinggi, bat ya'! 🤭🤭

Cie yang ketemu sahabat, girang bener!

2021-07-04

0

NA_SaRi

NA_SaRi

susu formula😅

2021-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Eps 40
41 Eps 41
42 Eps 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64.
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69"Majikan kucing betina"
70 Part 70"Wanitaku!"
71 part 71"Kucing betina nakal"
72 Part 72"Rubah liar kembali bertingkah"
73 Part 73"Are u oke??"
74 Part 74"Perkara luka kecil"
75 Part 75"Rubah posesif"
76 Part 76
77 Part 77"Negosiasi"
78 Part 78"kantor bak taman bunga"
79 Kucing persia korea
80 Teman baru
81 Cinta tanpa logika
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 lovesick
87 Healing Butterfly
88 Joni....please!!!!
89 Primadona Kakek dan Nenek
90 Berhenti mencarimu
91 Novel anyar
92 Telah terbit Novel Om Thunder
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Eps 40
41
Eps 41
42
Eps 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64.
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69"Majikan kucing betina"
70
Part 70"Wanitaku!"
71
part 71"Kucing betina nakal"
72
Part 72"Rubah liar kembali bertingkah"
73
Part 73"Are u oke??"
74
Part 74"Perkara luka kecil"
75
Part 75"Rubah posesif"
76
Part 76
77
Part 77"Negosiasi"
78
Part 78"kantor bak taman bunga"
79
Kucing persia korea
80
Teman baru
81
Cinta tanpa logika
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
lovesick
87
Healing Butterfly
88
Joni....please!!!!
89
Primadona Kakek dan Nenek
90
Berhenti mencarimu
91
Novel anyar
92
Telah terbit Novel Om Thunder

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!