Princess Kaori
Alex selalu bertanya dimana Kaori, ia paling
menyayangi cucunya yang satu itu. Sejak Kaori tinggal bersama mereka, bisnis
dan investasi Alex berkembang sangat pesat. Investasi apapun yang ia lakukan
pasti menghasilkan keuntungan yang tidak sedikit.
Rava tidak jadi duduk, ia berjalan cepat ke kamar
Kaori. Satu-satunya kamar anak di lantai bawah hanya kamar Kaori. Rava mengetuk
pintu kamar itu sebelum membukanya.
“Kaori.”panggil Rava.
“Yes, uncle.”saut Kaori yang sedang duduk di
mejanya. Ia sedang mendengarkan musik berbahasa Inggris.
“Let’s eat.”kata Rava. “I’m standing at the door.
Be careful.”
“Okey, uncle.”kata Kaori sambil mematikan mp3-nya
dan melangkah ke pintu dengan tongkatnya.
Rava membiarkan Kaori berjalan sendiri menuju meja
makan. Ia hanya menjaga agar Kaori tidak menabrak sesuatu di depannya. Ketika
Kaori sampai di meja makan, Alex menarik kursi untuknya. Alex menggenggam
tangan Kaori, mengajaknya mengobrol menggunakan bahasa Inggris. Kaori sangat
terampil berbicara dengan bahasa asing yang satu itu. Sejak Kaori mulai bisa
bicara, Alex selalu mengajaknya bicara menggunakan bahasa Inggris.
Karena buta, Kaori tidak bersekolah seperti
anak-anak lainnya di rumah Alex. Alex mendatangkan guru khusus untuk Kaori yang
akan datang setelah jam makan siang. Guru itu mengajari Kaori membaca huruf
braille, mengenal benda, dan mengenali wajah seorang. Ada juga guru lain yang
mengajari mata pelajaran untuk SMP kelas dua. Kalau bersekolah normal, Kaori
seharusnya sudah duduk di bangku kelas dua SMP.
Alex memotong udang untuk Kaori sesekali menyuapi
cucunya itu. “Princess Kaori, suka makan udangnya?”
“Yes, grandpa. Grandma, dimana aunty Renata?”tanya
Kaori.
...Flash back on...
Mia yang mengira dirinya tidak jadi hamil karena
mendapat haidnya ternyata kembali terlambat bulan berikutnya. Ketika ia
memeriksakan dirinya ke dokter, ternyata Mia sudah hamil 2 bulan. Alex tentu
saja sangat senang sekaligus sangat stress karena rumah besar mereka belum
selesai. Tapi semua bisa mereka lalui sampai akhirnya lahirlah putri cantik
mereka berdua yang diberi nama Renata.
Saat Alex memberi kejutan di ulang tahun pernikahan
mereka berdua di rumah baru, mereka ingin berfoto bersama juga dengan semua
anak dan cucu mereka berdua. Mia celingukan mencari keberadaan si kembar Rava,
Reva dan si cantik Renata. “Mana mereka?”tanya Mia.
Alex menunjuk ke samping mereka. Ketiga anak Mia
tampak sedang berdiri mengelilingi Kaori. Mereka terlalu asyik mengobrol sampai
mengabaikan pesta yang sedang berlangsung. Renata terus- menerus merapikan
rambut Kaori, sementara Rava dan Reva menggodanya.
Mereka berempat tidak menyadari kalau kamera sudah
mengarah pada mereka. “Rava, Reva, Renata, Kaori, sini nak.”panggil Mia. “Kita
foto dulu ya.”
Renata menuntun Kaori maju ke depan. Kaori berdiri
didepan Mia dan Alex. Mereka berpose bersama tersenyum ke arah kamera.
“Sekarang sama cucu. Mana nich anak-anak kalian?”tanya Mia pada Rio, Rara, dan
Riri.
”Eits, mau tahu berapa tambahan cucu Alex dan Mia,
tunggu terus update CINTA KEMBARKU.”
...Flash back off...
“Aunty Renata masih dijemput mama Gadis, sayang.
Ayo, lanjut makannya. Rava, Reva, habis ini kalian jangan ke kamar dulu. Ada
yang mau kami bicarakan.”kata Mia.
Si kembar hanya mengangguk-angguk. Flora muncul
dari dapur membawakan pencuci mulut untuk mereka semua.
“Loh, ini siapa?”tanya Alex yang belum sempat
ketemu dengan Flora.
“Mas, ini Flora, ponakannya mb Roh. Dia bantu
bersih-bersih disini.”kata Mia.
“Oh, masih muda sekali ya. Masih sekolah?
Dimana?”tanya Alex bertubi-tubi.
“Saya sekolah di SMA deket sini, tuan. Kelas
tiga.”saut Flora sambil menghidangkan pencuci mulut di meja makan.
“Kak Flora?”panggil Kaori, ia meraba-raba mencari
keberadaan Flora.
“Ya, nona.”saut Flora sambil memegang tangan Kaori.
“Hai, aku Kaori, kak. Panggil Kaori aja.”kata Kaori
ramah.
“Hai, Kaori. Aku Flora.”balas Flora sopan.
Kaori mencium tangannya setelah menjabat tangan
Flora. Ia tersenyum mencium wangi yang menempel di tangannya.
“Kak, do you put on hand cream?”tanya Kaori
keceplosan memakai bahasa Inggris saat bicara.
“Yes, I do. Do you like the fragnance? I made it
myself.”saut Flora dengan santai.
Reva menyemburkan air yang barusan ia minum. Uhuk!
Uhuk! Rava melempar napkin padanya. “Lo kenapa sich?”tanya Rava bingung.
“Keselek. Dia bisa ngomong Inggris lancar gitu
ya.”saut Reva tidak percaya.
Flora mengabaikan Reva meskipun ia senang juga
mendengar Reva keselek. Biar kapok.
”Udah cantik, pinter bahasa Inggris lagi. Apalagi
kelebihanmu, Flora.” batin Reva yang melihat senyuman manis Flora saat bicara
dengan Kaori.
Ketika mereka sudah selesai makan siang, Gadis baru
pulang bersama Renata dan si kembar Reymond dan Reyna. Mereka bersekolah di SMP
yang sama dan sekarang sudah kelas satu SMP.
“Hai, kalian udah pulang ya. Gimana di
sekolah?”sapa Mia pada anak dan cucunya.
“Oma, aunty Renata tadi dike...”kata Reymond
mengadu pada Mia tapi terpotong karena Renata sudah membekap mulutnya.
“Jangan berisik, Rey. Nanti aunty gak bantu buat PR
loh.”anca Renata sambil senyum manis pada Mia. “Gak ada apa-apa, mah. Kita mau
ganti baju dulu.”
Renata menggeret kedua ponakannya ke lantai atas
untuk ganti baju sebelum makan siang. Gadis bergabung dengan Kaori dan Mia yang
masih duduk di meja makan. Sementara si kembar Rava dan Reva sudah beranjak ke
ruang kerja bersama Alex. Mia menyusul beberapa saat kemudian. Alex menggelar
beberapa kertas di hadapan mereka.
“Ini apa, pah?”tanya Rava.
“Kalian kan udah mau magang kerja. Ayo, pilih mau
magang dimana.”kata Alex.
Rava mengambil kertas itu, ia membacanya bersama
Reva. Ada perusahaan milik Arnold dan Rara. Bahkan setelah berlalu masa untuk
pengalihan jabatan Direktur, Arnold tidak juga mengambil jabatan itu dari Rara.
Justru ia bekerja sebagai wakil direktur sekarang.
Ada juga perusahaan Jodi, perusahaan Elo,
perusahaan Jelita, sampai perusahaan Bianca juga. Rava tertarik melihat hotel
milik Alex dan Ronald. Ia memisahkan aplikasi magang untuk hotel itu dan
menyerahkan sisanya pada Reva.
“Pah, yang paling deket sama rumah yang mana?”tanya
Reva.
“Ya, perusahaan papa.”saut Alex.
“Yang itu aja.”saut Reva mengambil aplikasi magang
perusahaan Alex.
Alex dan Mia saling pandang, kedua putra kembar
mereka wajahnya saja yang sama tapi pemikirannya sangat jauh berbeda. Sejak
kecil Reva lebih suka segala sesuatu yang gampang dan menguntungkan buatnya. Sedangkan
Rava lebih suka sesuatu yang menantang dan belum pernah ia lakukan.
“Jadi Rava pilih yang mana?”tanya Alex.
“Hotel di pusat kota ini kayaknya cukup menantang.
Siapa GM-nya, pah?”tanya Rava.
“Tante Katty.”saut Alex.
“Wah, seru tuch. Pasti tamunya banyak terus
ya.”kata Rava semangat.
“Ya, begitulah. Occupancy-nya seratus persen terus
di high session.”kata Alex.
Rava langsung bertanya istilah yang disebutkan
papanya itu. Keduanya terlibat pembicaraan seru yang tidak dimengerti Mia dan
Reva.
*****
Makasih udah mampir, jangan lupa tinggalkan jejakmu
rate bintang 5, like, komen, dan yang paling penting vote, vote, vote. Ty.
Visual Kaori
Visual Renata
Visual si kembar Reymond dan Reyna
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Heri Monjali
kaori cantij
2021-04-18
0
Rian Cappuchino
Kak mampir yuk kenovelku.Judulnya "Ray Stardust."
Kutunggu kedatanganmu.
Terima kasih
2021-02-02
1
@💫ʟᷡ⃝ᴇᷳʏͦɴᷠaͣ
visualnya keren
2020-11-19
0