Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 3
“Barangku yang kau ambil kemarin,” tambahnya.
“Barang apa? Ini saja,” Leandra menunjukan kardus kecil tadi yang ia ambil.
“Apa itu?” kepala Tora menjadi miring sedikit.
“Ini adalah– hmmpp!!” Leandra terkejut ketika pria gendut tadi tiba-tiba langsung menutup mulut Leandra dengan tangan nya dan mengangkat Leandra untuk nya sendiri. Hal itu membuat Leandra menjatuhkan kotak itu lagi.
“Wou... Kau belum selesai bicara,” tatap Tora dengan tidak panik Leandra di ancam.
“Hei bajingan, ini gadis mu?” tatap Pria gendut itu.
Seketika Leandra menyingkirkan tangan pria itu dan berteriak. “Aku bukan gadis si brengsek itu!!”
Tora be like: “Oh, waw... Kau masih menyebutku dengan kata itu.”
“Oh, jika bukan gadis mu, ini akan enak!!” Pria gendut itu mendekat ke Leandra yang terkaku yang bahkan sekarang ketakutan. "(Oh tidak!! Jangan aku mohon!)"
Tangan pria gendut itu yang mengangkat tubuh Leandra menjadi meremas buah dada Leandra membuat nya terkejut.
“Akhhh!!”
“Hoo Man... Kau malah memperlihatkan nya begitu saja padaku,” kata Tora.
“Menyingkirlah dariku... Aku jijik!!!” teriak Leandra.
“Katakan itu beberapa kali, tak akan ada yang mendengarkan mu, karena kita sedang menikmati mu,” bisik Pria itu membuat Leandra benar-benar tak percaya dengan apa yang terjadi padanya. Tora juga hanya terdiam memandang itu apalagi di balik topeng nya itu, tak akan ada yang tahu ekspresi apa yang dia pasang.
“Hiks...” tiba-tiba terdengar suara tangisan.
Tapi Tora menjadi terdiam kaku ketika melihat Leandra mengalirkan air mata.
“Huhuhu... Betapa brengsek nya kalian para Pria,” rengek Leandra, tapi di mata Tora, Leandra menangis dengan imut. Meskipun di balik topeng itu, entah apa yang dipasang Tora untuk wajahnya, yang pasti dia terdiam.
“Haha, menangislah, kau terlihat manis,” Pria gendut itu masih tetap melecehkan Leandra. Namun dia tak tahu bahwa Tora sekarang sedang mengepal tangan nya.
BUAGH!!
Tiba-tiba ia terpukul oleh Tora dengan tangan nya sendiri membuat nya jatuh melepaskan Leandra yang hampir jatuh tapi Tora menangkap jatuhnya. Sepertinya Tora memutuskan untuk membela Leandra.
“Sialan...” Pria gendut tadi kembali bangun memegang hidung nya yang mimisan sekali lagi karena itu kedua kalinya dia terpental oleh pukulan Tora.
Leandra: “Menyingkirlah dari ku!!” Leandra mendorong tangan Tora.
Tora: “Wo, sebentar, aku menyelamatkan mu.”
Leandra: “Akhhh kau tetap saja brengsek... Jangan tarik aku ke dalam masalahmu!!”
Tora: “Wo... Kau tadi baru saja menangis dan merengek seperti anak kucing dan sekarang kau malah mengaum seperti singa.”
Leandra: “Bodo amat, aku bilang lepaskan!!” Leandra meloncat dan menjauh dari Tora yang terdiam menatapnya.
Tapi di sisi lain, ada banyak orang yang datang, orang yang tampak seperti preman dan sepertinya bawahan dari Pria gendut itu. “Kakak ada apa?” tanya salah satu dari mereka kepada Pria gendut itu.
“Cepat tangkap gadis itu, aku yang akan menghabisi si bajingan itu. (Tora)” teriak nya.
Lalu semua orang itu menoleh ke Leandra. “Wo... Wo... Sebentar, aku satu dan kalian banyak, itu tidak mungkin terjadi,” tatap Leandra sambil memegang kardus yang ia ambil tadi. Tapi mereka semua tetap menatap menantang.
“Hah!! Bagaimana ini?” dia menoleh ke tempat Tora tadi, tapi Tora hanya mengisyaratkan tidak peduli. “Dasar!! Aku harus pergi dari sini,” Leandra terpaksa harus berlari untuk melarikan diri.
“Hoi, cepat kejar dia, jangan sampai kehilangan!!” semuanya langsung mengejar Leandra.
“Astaga... Kenapa mereka?!!!???” Leandra terkejut saat menoleh ke belakang, mereka hanya melewati Tora yang berdiri dengan tenang.
“(Hiz.... Kenapa mereka tidak menghabisi si brengsek itu dulu!? Kenapa malah mengejarku?! Aku harus berlari saja,)” Leandra tetap berlari. Tapi lama kelamaan ketika dia sudah jauh, dia menjadi lelah dan terengah-engah.
Di saat itu juga, orang-orang itu sudah ada datang padanya membuatnya terkejut, dia terjebak. "(Oh tidak! Bagaimana ini?!)"
Tapi tiba-tiba saja, dari atas, ada yang menarik tepat pada celana nya ke atas membuat Leandra terangkat tiba-tiba dan terbentur tidak terlalu keras pada tembok di dinding bersama yang membawanya.
“Akhhh!!”
Rupanya Tora yang bergelantungan parkour di atas sambil memegang tubuh Leandra. “Maaf gadis, aku tak terbiasa membawa orang ketika begini,” kata Tora, ia memegang tubuh Leandra dengan satu tangan nya dan tangan yang lain akan menarik nya ke atas. Awalnya Leandra berwajah tak percaya bahwa Tora telah menyelamatkan nya dari kejaran mereka itu.
Tapi Leandra yang menoleh ke bawah menjadi terkejut karena ia terangkat. “Ahhh aku terbang!!” ia panik dan menyadari bahwa dia di bawa akan ke atas, dan yang membawanya jelas adalah Tora yang saat ini masih memanjat dengan satu tangan nya dengan memastikan dia akan terus memeluk tubuh Leandra agar tidak terjatuh di tengah jalan.
“Akhh!!! Aku akan jatuh!!” Leandra kembali panik dan di saat itu juga dia menyadari kotak yang ia bawa tadi terjatuh di bawahnya. “Tidak! Teman kecil ku!”
“Turunkan aku kamu Macan aneh!!” dia mencoba memberontak dengan kakinya yang bergerak kemana mana mencoba melepaskan diri dari Tora.
Tapi dia terkejut ketika tubuhnya malah tertarik ke bawah seperti ada yang sengaja menarik dan menahan nya. “Ah!?” ia mencoba melihat ke bawah.
Rupanya ada salah satu dari orang tadi yakni lelaki dari beberapa orang itu memegang celana di bagian paha Leandra.
“Tora! Serahkan gadis ini pada kami!! Kami diminta mengambil nya!!” dia berteriak meminta pada Tora melepaskan Leandra yang panik karena celana nya tertarik ke bawah.
Untung nya celana itu terhubung dengan tali jeans di baju Leandra dan tak akan membuat mudah merosot, tapi tetap saja, itu bisa robek.
Dia bahkan dengan sekuat tenaga menarik celana Leandra begitu tahu Tora menolak melepaskan Leandra tanpa sepatah kata apapun.
“Hentikan, kamu akan merobeknya!! Lepaskan!!” teriak Leandra dengan panik tapi Tora juga semakin memegang erat tubuh Leandra layaknya dia tidak akan menjatuhkan nya. Terjadi rebutan di sana dan Tora berusaha mencari jalan keluar.
“Pegangan yang erat, Gadis...” Dia dengan kuat mengangkat Leandra dan lelaki tadi yang memegang celana Leandra, dia akan bergelantungan karena Tora masih berusaha memanjat.
“Oh tidak!! Hoy Guys!! Tolong aku!” dia menatap di bawah dan dua teman nya langsung menangkap kakinya dan menarik ke bawah membuat Tora harus menahan tubuh Leandra agar tidak merosot dari tangan nya.
“Ack... Jangan pegang aku terlalu erat... Aku tak bisa bernapas...” Leandra tampak pucat.
Namun mendadak, jeans panjang Leandra robek di bagian dimana lelaki tadi memegang kain celana nya dan itu langsung robek.
“Tidak!!” Leandra terkejut. “Kalian!! Apa kau tahu butuh 3 minggu menjadi pengurus bayi untuk membeli jeans ini!!” dia kesal dan bahkan langsung menginjak wajah Lelaki itu membuat nya terkejut.
BUGH!!
“Uakh!!” hal itu membuat nya langsung jatuh melepaskan Leandra yang di bawa Tora dengan wajah yang berbekas injakan sepatu Leandra, jatuh mengenai dua rekan nya itu yang berteriak untuk terakhir kali sebelum Tora benar-benar menjauh memanjat.
“Tora!! Serahkan Gadis itu!!!”
Tora langsung naik seperti harimau lincah yang melompat di antara dua dinding hingga sampai di atas gedung dengan masih membawa Leandra yang terkejut.
Karena sobekan celana nya tadi, celana yang awal nya panjang menjadi begitu pendek sekali bahkan paha yang mulus miliknya kelihatan. Gadis itu memang memiliki kulit yang sangat bening dan Tora tak salah pilih mangsa yang empuk.
Ketika Tora sampai di atas, rambut Leandra menjadi acak-acakan dan wajahnya menjadi tak percaya.
“Bagaimana?” tanya Tora.
“Akh! Lepaskan, turunkan aku!” Leandra mendorong nya dan langsung beranjak turun. “Lihat ini!! Jeans ku benar-benar robek,” dia menarik potongan jeans robek yang ada di bawah kakinya dan akan menarik ke atas karena kakinya sungguh terlihat.
Tapi mendadak, di hadapan nya beberapa orang lagi datang akan menangkap nya.
“Ah...” Leandra terkejut dan langsung beranjak mendekat ke Tora. “Bawa aku!! Bawa aku!!” dia panik, padahal tadi meminta Tora untuk melepaskan nya.
Tora langsung mengangkat nya dan menggendong nya di dada. “Berpegangan lah,” kali ini kedua tangan nya membawanya dan siapa sangka, dia langsung melompat terjun dari gedung tinggi itu dengan kepala duluan. Dia pikir lompat dari jurang, lompatan yang indah begitu pun juga sangat berbahaya.
“Ahh!!!” Leandra terkejut dan berteriak panik dengan itu.
Tapi Tora berhasil mendarat dengan tenang di gedung lebih pendek dan mulai berlari dengan membawa Leandra.
“Tora!! Kembalikan gadis itu, kami akan di bunuh bos jika tidak membawanya!” mereka berteriak sekali lagi bahkan sebagian ada yang melompat dan mencoba mengejar dengan jalur ekstrem Tora.
Tora tetap tak akan mendengarkan mereka dan sekarang dia menuruni tempat curam dan jatuh hingga ia harus secara mendadak menahan tubuhnya yang sudah bergelantungan di sebuah balkon milik orang.
“Ah!?” Leandra refleks memeluk nya dengan melingkarkan tangan di leher Tora. Bahkan karena hal itu, buah dada milik Leandra menyentuh sangat empuk di tubuh Tora yang terdiam dengan masih bergelantungan menggunakan satu tangan nya.
Kemudian dia bicara. “Aku membutuhkan kedua tangan ku, gadis...” tatapnya. Dia benar-benar bergelantungan dengan satu tangan nya.
“Kenapa?” Leandra menatap sangat dekat, dia bahkan masih tetap memeluk Tora.
“Mereka tidak akan selesai, sampai kita pergi dari sini... Jadi pegang leherku sendiri,” kata Tora.
Leandra terkejut dengan peringatan itu, karena merasa dirinya sudah sangat takut menghadapi mereka, dia terpaksa harus langsung mendengarkan Tora dan dengan cepat memeluk kembali dengan erat pada leher Tora di depan, melingkarkan tangan nya dan di saat itu juga, satu tangan Tora yang bebas menjadi mencabut sebuah kabel apartemen itu yang ada di dekat mereka. Lalu ia menguntir nya di tangan nya agar tidak lepas. Itu tak akan sakit karena dia memakai sarung tangan khusus.
“Apa yang mau kamu lakukan!?” Leandra menatap panik.
Siapa sangka, Tora menggunakan kabel itu sebagai tali yang bisa melewati tempat itu dengan menyingkat waktu untuk sampai ke ujung gedung. Dia bahkan langsung melakukan nya seperti layaknya tali itu menjadi transportasi seperti di tarzan.
Leandra tampak ketakutan, tapi ia terdiam melihat distrik itu dari atas situ karena dia langsung menatap terkesan, tapi ia kebetulan menoleh ke balkon apartemen dan siapa sangka, di sana ada Pria rambut pirang yang kemarin hampir menculik Leandra. Sepertinya nama nya ‘Jouris’ dan ia sedang ngalamun.
"(Hah?! Itu?!)"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments