Beast Mask: Macan yang Tertidur Chapter 2
“Sial... Punggungku, untung ada mobil ini,” kata Pria itu dengan pakaian hitam dilengkapi penahan senjata dan sabuk-sabuk senjata jarak jauh maupun dekatnya yang terlihat seperti perampok ilegal dan satu hal yang membuat tidak percaya. Dia memakai topeng berbentuk macan itu.
“Astaga... Itu Tora!!! Macan, salah satu dari beast mask!!” Pria pirang itu terkejut. Tak hanya dia, semuanya pun juga.
Lalu Pria besar bertopeng itu menoleh pada nya. “Yo Jou... Berantakan sekali di sini huh, apa yang kau lakukan di sini?” dia berdiri dan membersihkan dirinya. Bahkan tak ada rasa patah punggung, tubuhnya benar-benar terlihat sangat kuat.
“Ak-aku hanya ingin… Menangkap ga-gad—
WIU-WIU-WIU
Tiba-tiba suara sirene polisi terdengar membuat mereka terdiam.
“Kau menghubungi polisi huh?” Pria bertopeng itu menggunakan nada tegas sambil mengambil tas besar tadi yang rupanya isinya uang sangat banyak. Sudah jelas bahwa dia merampok dan melompat dari apartemen atas untuk melarikan diri dengan cara berani.
“Bu-bukan aku...!!” Pria rambut pirang langsung menggeleng.
Tapi mereka mendengar sebuah suara. “Polisi akan datang, tunggulah kami di sana,” dari sebuah ponsel.
Mereka langsung menoleh pada Leandra yang rupanya memegang ponsel menghubungi polisi. Rupanya dia yang melakukan nya, dia menghubungi polisi dan saat ini dia juga menatap ke mereka dengan tatapan kosong dan polos.
Suasana diam, tapi seketika dan saat itu juga Leandra berlari melarikan diri tapi Pria bertopeng itu malah mengejarnya.
“KEMARILAH KAU GADIS!!” panggilnya, tapi Leandra tetap berlari dengan panik.
“(Astaga... Aku mimpi apa kemaren!!!!?)”
“Kau harus akui, kakiku lebih panjang!” tambah Pria besar itu yang masih mengejar Leandra yang terengah-engah.
Tiga Pria penculik tadi menjadi terdiam sambil kemudian mendengar teriakan Leandra. “Ahk... Lepaskan aku... Brengsek!!”
“Apa semua Pria memang kau sebut brengsek?” Pria bertopeng itu berhasil menangkap Leandra dan sekarang ia membawa Leandra di pundaknya dengan satu tangan.
“Aku bilang lepaskan! Kau pikir perutku tidak sakit jika kau membawaku dengan posisi begini, dasar,” Leandra hanya bisa memukul mukul punggung Pria itu. Tapi itu tak terasa untuk nya. Malah yang sakit adalah tangan nya sendiri. “Duh sakit...” tangan nya merah karena memukul punggung keras itu.
“Jika ada satu hal yang kau pelajari malam ini, itu adalah, ‘tidak pernah lari dari Macan.’ Aku tidak tahu apa yang kau harapkan, kaki ku dua kali lebih panjang dari mu,” kata Pria bertopeng itu yang memegang paha Leandra di depan.
“Akhhh apa yang kau lakukan, hentikan!!” Leandra hanya bisa berteriak. Karena posisi nya adalah bagian belakang nya yang menghadap ke depan.
“Apa ini roti lembut?” Pria itu masih tetap menekan dengan tangan besarnya.
Leandra lalu melihat ada pagar besi saat Pria itu tetap berjalan ke tempat dia tadi jatuh. Lalu Leandra memegang pagar itu dengan kedua tangan nya sekuat tenaga berharap bisa lepas darinya tapi itu membuat Pria bertopeng itu menarik pinggang nya dengan kedua tangan nya juga. “Hentikan itu, lepaskan tangan mu dari pagar!” tatap nya.
“Ahhh lepaskan aku, jangan menyentuhku!!”
“Berhenti seperti anak kecil... Kau tidak perlu khawatir,” kata Pria itu yang hingga akhirnya berhasil menarik kembali Leandra yang tak sengaja melepas tangan nya dari pagar. “Ah, tidak,” dia terkejut.
“Kau harus patuh dengan ku... Jadi, apa keahlian mu... Kucing kecil?”
“Berisik!!” Leandra langsung menyela dengan kesal. Lalu di antara sela kakinya yang menggunakan sepatu, menjadi menggosok selangkangan milik Pria bertopeng itu membuatnya berhenti berjalan melihat ke bawah. “Apa yang kau lakukan? Bermain dengan (burung ku?)”
“Rasakan ini!!” teriak Leandra, seketika ia menyodok dengan sepatunya sangat keras membuat Pria itu terkejut dan langsung membanting Leandra ke garda bagian depan mobil remuk tadi.
BRAK!!
“Ugh, aw…” Leandra menjadi terdiam sakit. Lalu Pria itu mendekat memegang selangkangan nya sendiri karena hal tadi dan tak di sangka-sangka, kedua kaki Leandra terbuka untuk nya.
“Apa yang kau lakukan, pergilah dari ku!!” Leandra mencoba mendorong nya sekuat tenaga dengan lengan kecilnya. Tapi pria itu tetap mendekat padanya.
“Sial... Apa kau penghancur burung orang,” kata Pria itu sambil masih memegangi selangkangan nya sendiri. Mereka berdua malah terlihat seperti pasangan yang sedang melakukan hal aneh.
“Kau terlalu dekat!!”
Sementara 3 orang tadi berdiri memandang mereka dengan tatapan tanpa kedip.
Pria rambut pirang: “Mari kita tunggu sebentar lagi, aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.”
Pria bertudung: “Haruskah kita menolong salah satu dari mereka?” tambahnya sambil memfoto dengan ponselnya.
Tapi ada suara dari jendela apartemen. “Jouris, apakah itu kamu?! Ha!! Rupanya benar kamu! Pergi, bermain di tempat lain atau aku akan menelepon ibumu!” tepatnya seorang wanita tua yang mengintip dengan marah. “Apa sih yang salah dengan kalian?! Nak, apakah kalian menyadari jam berapa sekarang?! Apa yang berisik dan berteriak dari tadi?” tambah nya.
“Maaf tentang itu Nyonya!! Mereka hanyalah seperti saudara, mereka suka bertengkar! Tapi nyatanya mereka saling menyayangi seperti keduanya, jadi jangan khawatir, ini bukan sesuatu yang aneh!” balas Pria pirang pada Nenek tua itu.
Tapi tiba-tiba Leandra berteriak. “Ahhh astaga ahh... Apa yang kau... Aku merasakan sesuatu yang keras menyentuh pahaku!!!”
Seketika 3 pria tadi terpelongoh menatap mereka.
Leandra: “Pergilah darikuuuu kau berat!! Dasar badak!! Singkirkan batang mu!!”
Pria bertopeng: “Hentikan itu, itu hanya senjataku... Kau pikir aku akan berdiri hanya dengan gadis seperti mu.”
Leandra: “Apa yang kau lakukan sekarang!! Kau meraba tubuhku... hentikan!!”
Pria bertopeng: “Astaga gadis, seberapa besar pita suaramu itu, aku hanya mencari ponselmu,” sepertinya dia ingin membatalkan panggilan polisi di ponsel Leandra, karena itulah dia mengambil ponsel Leandra.
“Minggir dariku,” Leandra mendorong wajah pria itu membuat topeng itu hampir terbuka dan di saat itu juga Leandra terdiam melihat nya.
Leandra di sana punya ide. “(Jika aku membuka topeng nya, dia pasti akan fokus pada topeng nya yang tidak boleh terbuka, harus kulakukan!!)” Leandra menampar pria itu seketika topeng Macan itu hampir lepas. Tapi yang dia dapat sekali lagi adalah tangan yang sakit karena ulahnya sendiri.
"Auhk! Tanganku?!"
“Oh... Sial, ini ponsel mu kan, gadis,” bertepatan dengan itu, ia memegang topeng nya agar tidak lepas dan di tangan satunya memegang ponsel Leandra.
“Hah?!! Jangan di ambil!! Berikan padakuu!” Leandra akan mengambilnya tapi Pria itu menahan bahunya untuk tetap di tahan dan tangan satunya membatalkan panggilan polisi, sebelum menyerahkan ponsel itu, dia dengan iseng membuka beberapa aplikasi termasuk galeri Leandra. Dari sana hanya terlihat foto-foto selfie Leandra yang cantik dan imut sekali.
“Pft, apakah ini hobimu?”
“(Hizz, kenapa dia sampai membuka galeri ku, apa dia sengaja mengulur waktuku?!)” Leandra menjadi sangat kesal, tapi dia kebetulan juga melihat ponsel Pria bertopeng itu yang ada di celana besar nya itu. Dengan cepat Leandra mengambilnya dan melarikan diri dari pria itu.
“Hoi... Apa yang kau lakukan? Kucing kecil!!” Pria itu akan mengejarnya.
“Haha, aku dapat ponsel mu~” Leandra tersenyum senang menunjukan ponsel Pria itu yang ada di tangan nya. Lalu ia berlari pergi dengan cepat.
“Aku sudah bilang, kaki ku lebih panjang dari mu,” kata Pria bertopeng itu yang mengejarnya dan bahkan sudah hampir mendekat meraih Leandra yang panik melihat sekitar mencoba mencari cara untuk menghindarinya.
“(Aku harus melarikan diri,)” Leandra berlari dan dengan panik melihat ke arah sekitar lalu melihat celah bangunan yang kecil.
“Ah itu ide bagus hehe,” ia lalu berlari ke sana dan masuk dengan tubuh kecilnya.
Pria bertopeng itu berhenti berlari dan mengintip bahwa Leandra melewati celah kecil itu dan keluar ke jalan lain nya.
“Kau gadis yang pintar juga huh,” dia berlari melewati jalan dan memutari apartemen. Tapi saat sampai di lubang celah tempat Leandra akan keluar, ia kehilangan Leandra.
Ia menoleh ke sekitar dan tak menemukan Leandra. “Oh... Benar-benar Gadis Kucing.”
--
Hari selanjutnya Leandra terlihat berdiri di depan apartemen karena dia baru saja keluar. Ia memegang sebuah kotak kecil, menatapnya dengan kecewa.
“(Apa yang harus aku lakukan padamu... Kau benar-benar kasihan sekali... Maafkan aku, aku seharusnya tidak meninggalkan mu sendirian,)” pikir Leandra, ia lalu melihat tong sampah. “Haruskah aku membuang nya begitu saja?” ia berpikir lalu menggeleng cepat.
“Tidak, tidak, aku tidak akan membuang mu, aku akan membawamu ke suatu tempat yang layak,” gumam Leandra. Lalu ia berjalan di jalanan kota distrik yang sepi itu.
Tapi di sisi lain, tepatnya jalan yang akan di lewati Leandra, ada yang sedang berkelahi yakni seorang Pria gendut yang tengah mencekik seseorang di pinggir jalan itu. Seseorang itu rupanya juga adalah Pria bertopeng yang kemarin bertemu Leandra. Dia dipanggil dengan sebutan 'Tora'
“Bajingan gede, siapa suruh kau memukul adikku!” tatap Pria gendut itu dengan kesal.
“Kalau begitu bilang padanya dia yang memancing ku duluan,” balas Tora, Pria bertopeng Macan itu.
Tapi siapa sangka, Leandra melewati mereka dengan santai itu karena Leandra tidak tahu.
Pria gendut dan Tora itu menoleh padanya dengan diam karena Leandra berjalan hanya melihat ke depan. Dia mencoba berpikir dulu, apakah dia pernah bertemu Leandra hingga dia benar-benar melihat bahwa itu Leandra yang semalam bertemu.
“Gadis Kucing!!” teriak Tora membuat Leandra langsung reflek menoleh padanya.
“Gadis Kucing?” Pria gendut itu menatap bingung. Tapi di saat itu juga, Tora punya kesempatan memukul wajah Pria itu.
BUAGH!!
Dan menendang nya hingga terpental. “Akh, sial,” dia terpental sangat jauh membuat Tora terbebas dan langsung berdiri meregangkan lehernya.
“K-kau lagi...!!” Leandra terkejut dan menjadi waspada karenanya. Karena terkejutnya itu, ia menjadi tak sengaja menjatuhkan kardus kecil yang ia bawa tadi.
Dengan tubuh yang besar dan menakutkan itu, Tora langsung mendekat di hadapan nya setelah berdiri tadi dengan mengulur tangan. “Berikan padaku.”
“Apa!? Kau mau apa?” Leandra menatap gemetar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments