Seperti biasa, aku yang selalu bangun subuh, setelah sholat aku pergi ke dapur untuk buat teh hangat, emang sudah jadi kebiasaan ku sejak kecil, setiap selesai sholat subuh aku selalu minum teh.
"Eh, ada bang Bas, maaf bang, saya mau buat teh.. ". Aku terkejut karena tiba-tiba bang Bas, anak pertama Bu Kades sudah ada di belakang ku. "Iya gapapa. Kamu cari apa?" Kata Bang Bas melihat gerak gerik ku. "Ehm, ini, Saya cari teh nya di mana ya?" kata ku sesikit malu. "Oh, teh nya ada di boks atas itu", Dia menunjuk bagian lemari yang paling atas, yang ku ikuti melihat arah tunjuk nya.
"Oh, tinggi ya" Gumam ku. "Maaf Bang, permisi, saya mau cari kursi."
"Biar Abang yang ambilin". Bang Bas langsung mengambil boks berisi teh sambil berjinjit. Setelah dia dapatkan boks teh nya lalu di berikan padaku.
"Makasih Bang", kata ku. Dia mengangguk dan berlalu, baru 2 langkah aku memanggil nya kembali, "Anu Bang, Abang mau sekalian di buatin teh?" Tanya ku, lalu dia tersenyum dan mengangguk. "Kalau gitu Abang mandi dulu, dan terimakasih teh nya".
Aku mengangguk dan segera membuat teh. Dari situ lah kedekatan kami bermula. Tapi Aku juga sadar kalau Aku tak lagi sendiri, Aku juga meyakinkan hati ku kalau Bang Afri jauh lebih baik, walaupun Bang Bas juga gak kalah baik.
2 bulan sudah aku melaksanakan KPM di kampung nya Bang Bas, dan hari ini kami semua mengadakan acara bakar ayam untuk sekedar acara pelepasan anak-anak KPM, gitu sih kata Bu Kades.
Aku juga gak menyangka kalau di hari terakhir ini aku dapat pernyataan cinta dari seorang Bang Bas, Aku kira kedekatan kami selama ini hanya sebatas teman, tapi ternyata Bang Bas nganggap lebih.
"Besok Kamu pulang Dek? " Kata Bang Bas saat kami duduk di teras rumah nya. "Iya Bang, kan tugas kampus udah kelar. Kenapa?" tanya ku sambil memakan ayam bakar yang baru mateng. "Abang mau ngomong la", kata nya sambil melihat ke arah ku.
"Ngomong aja Bang, Mia dengerin kok".
"Emm,, sebenernya Abang udah suka sama Mia dari Mia buatin abang teh", Aku langsung terbatuk mendengar penuturannya. Sedangkan Bang Bas lamgsung mengambil minum dan memberikannya padaku.
"Abang gak salah?" kataku. "Enggak, Abang liat, Adek itu baek, rajin, ramah, pas kali lah kalo jadi istri." Katanya sambil menatap ke arah ku, sedangkan Aku yang baru aja lepas dari sedak ayam bakar gak tau harus ngomong apa, aku gak mau nyakitin Bang Bas, tapi aku juga gak bisa terima cinta nya, karena emang aku udah punya pilihan ku sendiri.
"Maafin Mia ya Bang, bukan Mia tolak Abang, tapi dari awal kan Abang tau kalo Mia punya Pacar Bang. Seharusnya Abang gak kembangkan perasaan itu, Mia jadi merasa bersalah sama Abang".
"Abang juga gak tau Mia, bukan Abang yang maksa perasaan ini, dia ngalir gitu aja. Terus Abang harus apa?" Kata Bang Bas.
"Maaf Bang, kita gak bisa lanjutin perasaan itu, Mia cuma bisa anggap Abang sahabat Mia. Mia juga gak mau nyakiti hati kekasih Mia, Abang ngerti kan?" Tanya ku hati-hati.
"Oke lah kalo gitu, sebisa mungkin Abang akan hilangkan perasaan itu."
Setelah lama kami ngobrol cukup lama, malam pun terus beranjak ke pertengahan. Aku pamit pada Bang Bas untuk segera istirahat, sedangkan temen-temen yang lain masih setia dengan perbincangan mereka.
Keesokan hari nya kami pun pulang ke daerah masing-masing, dan akan melanjutkan hari-hari kami sebagai Mahasiswa tingkat akhir. Aku juga sedang mempersiapkan laporan hasil KPM, dan setelah nya lanjut dengan penyelesaian Skripsi.
"Udah sampai Bab berapa Skripsinya Mia?" Tanya Bang Afri saat kami bertemu di salah satu Cafe untuk mengetik Skripsi ku.
"Baru masuk Bab 2 Bang, setelah selesai ini nanti mau konsul sama Dosen pembimbing." kata ku tanpa mengalihkan pandangan dari Laptop.
"Kalo Mia udah Wisuda, Abang janji akan datang ke rumah orang tua Mia, Abang akan lamar Mia."
Aku tersentak mendengar perkataan nya, serasa mendapat angin segar, Aku melihat ke arah nya. "Beneran Bang?" tanya ku seolah tak percaya. "Iya, tapi janji cepat selesaikan Skripsi kamu, Wisuda lalu kita Tunangan,"
Aku langsung mengangguk setuju, sungguh ini adalah penyemangat luar biasa untuk ku, akan ku laksanakan perintah calon suami.
Tak akan ku sia-siakan kesempatan ini, selain Aku cari bahan, Aku juga di bantu oleh Bang Afri untuk mengerjakan Skripsi.
Tak terasa waktu berjalan terus tanpa berhenti. Aku yang sudah menyelesaikan Skripsi hanya tinggal menunggu sidang. Ini sih lebih parah gugup nya ketimbang mau ketemu pacar. Aku dapat giliran pertama, berkali kali Bang Afri menelpon ku dan banyak mengirimkan pesan, tapi tak ku hiraukan sebab aku lebih merasa ke Panik nya, gugup luar biasa menghadapi Dosen penguji.
Setelah melewati Sidang yang begitu menegangkan akhirnya aku bisa bernafas lega. Dan tanpa aku duga, Bang Afri udah tersenyum manis di belakang kursi. Tak henti-henti nya aku tersenyum bahagia, disaat aku nge-down, ternyata ada orang yang selalu mendukung ku, Aku bahagia.
Kami, berjalan menuju kantin untuk melepaskan ketegangan ku sewaktu sidang, ternyata momok menakutkan masa kuliah telah aku lewati. Aku tak sangka bisa melewati nya dan saat ini aku sedang duduk makan es krim bersama Kekasih hati ku.
"Udah Fresh??" tanya Bang Afri.
"Udah Bang, makasih ya udah kasih semangat, tapi kenapa Abang gak bilang mau dateng?"
"Kan udah Abang tanya tadi jam berapa Mia sidang, pas Mia bilang jam 8, Abang langsung bergegas ke kampus."
Ooo... so sweet banget sih, tak lepas senyum dari wajah ku, tak pernah aku berpikir kalo Bang Afri akan melakukan hal seromantis ini. Aku banyak-banyak berterimakasih dalam hati Karena memiliki kekasih seperti Bang Afri, yang begitu pengertian walaupun tak ku minta. Semoga saja Allah menjodoh kan aku sama dia sampai maut memisahkan kami.
Sungguh aku tak salah lebih memilih bertahan dengan nya dari pada rasa suka sesaat pada seseorang di tempat aku melaksanakan KPM. Aku sangat bersyukur karena pilihan ku tak salah.
Kami mengobrol cukup lama di kantin. Membahas kedepannya akan seperti apa. Setelah cukup mengobrol, kami akgirnya pulang kerumah dengan aku di antar bang Afri.
2 bulan aku menunggu hingga saat nya aku wisuda. Menggunakan kebaya hijau seperti Nyi Roro Kidul, gitu lah kata Bang Afri, tapi tetep cantik dengan balutan hijab yanh senada. Bang Afri datang dengan Bunga di tangan nya dan dia melamarku.
Tak terlukis kebahagiaan ku saat itu, setelah lamaran langsung padaku, tepat saat malam tahun baru, seluruh keluarga Bang Afri datang untuk melamarku. Ternyata Bang Afri menepati janji nya untuk meminang ku setelah aku Wisuda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Ning-Nong25
aku pas wisuda juga pakai kebaya hijau.
ga tahu lihatnwarna hijau kok sukaaaa bingit. kaya lhat karyanya authur green-light. sukaaa
2020-09-16
1
🥀♥ kiky ♥🥀
seru
2020-08-06
1
Emak e Cah 3
Jadi ingat masa lalu, kalo aku dulu kebalikannya
Habis dia wisuda langsung ngelamar aku 😁😁
2020-08-03
1