2

Me: Iya.. Oh kirain knp kok marah2,

Tling..

Afri: Maaf ya abang salah kira tadi..

Me: Iya gpp bg, santai aja.

Dan obrolan kami pun berlanjut sampai aku tiba di rumah. Kami mengobrolkan banyak hal, awal nya aku gak begitu tertarik dengan Bang Afri, tapi jika di liat dari cerita nya, kayak nya bisa juga sedikit ku manfaat kan untuk buat skripsi, pikir ku saat ini.

Aku mulai menjelajah dunia maya, ku cari akun pacebook nya dia, dari foto nya aku liat ya biasa aja, terkejut kok penampilannya gitu? Bawa pedang, baju besi, rambut panjang, Hah?! Yakin ini orang nya? Aku takut salah, tapi setelah ku konfirmasi ternyata benar.

Tiga hari kemudian kami janji bertemu, dengan Aku mengundang nya untuk datang ke rumah. Ternyata dia laki-laki yang yah... menurut ku sih tampan, warna kulit putih, tinggi, hidung mancung, rambut lurus, bibir yang tebal, alis yang berserakan tapi berkesan unch banget sama aku. hehe...

Kami berbincang-bincang di teras rumah, karena sore hari, Bang Afri juga baru pulang dari Kampus nya, jadi dia bertanya padaku, "Kamu udah bisa buat skripsi? " Aku melihat ke arah nya dan menggelengkan kepala. "Baiklah, mari lihat ini dan Abang akan ajari kamu buat skripsi. Kamu udah semet

ster 6 kan? Berarti gak lama lagi dah nyusun lah tu. " Bang Afri segera membuka Laptop nya dan menunjukkan beberapa contoh Skripsi yang telah dia kerjakan. Dia juga memberikan tips-tips agar mudah mengerjakan Skripsi.

Udah oke emang, jadi aku pun berfikir bahwa orang ini akan cocok jika jadi pasangan ku. Harap-harap jadi suami ku kelak. hahaha aku berfikir terlalu jauh. Setelah perkenalan kami yang selama seminggu, aku dan bang Afri jadian. Yah, seperti mereka-mereka juga, kami jalan malam minggu dan bertemu jika rindu.

Tak terasa sudah berjalan hampir setahun perjalanan kisah kami. Ketika kami hendak jalan-jalan sore, rasanya ada yang berbeda dari Bang Afri, dia sangat pendiam. Jadi aku bertanya padanya, "Kamu kenapa bang? "

Dia menoleh ke samping dan menjawab "gapapa. Kita cari tempat makan dulu ya baru kita bicara." Aku menganggukkan kepala randa menyetujui.

Kok perasaan ku gak enak, ada apa ya? Gak biasa-biasanya begini, pikir ku.

Setelah kami sampai di salah satu rumah makan, kami duduk di salah satu meja dekat dinding pembatas yang langsung terlihat kolam ikan di bawah nya.

"Jadi Abang kenapa? Apa ada yang salah sama Mia? kok hari ini Abang diem aja sih?" Aku bertanya padanya setelah memesan makanan. "Gapapa Mia, gak ada yang salah sama Mia. Abang hanya banyak pikiran, oh iya, Abang ke toilet dulu". Aku mengangguk, dan tiba-tiba ada pesan masuk di Hp nya, Lantas aku membuka pesan itu, bukan nya aku gak sopan, tapi ini emang udah jadi kebiasaan kami kalau gak ada yang bakal di sembunyikan.

Aku tertegun dengan pesan yang masuk. Hati ku sakit, aku mau menangis rasanya. Apakah kami salah? Aku meletak kan lagi Hp itu di meja sambil menunggu bang Afri datang.

"Ada apa?" Tanya bang Afri yang mengagetkan aku. "Eh, udah siap Abang?" Tanya ku balik. "Abang tanya belum di jawab kok malah tanya balik sih".

Aku yang jadi bingung mau mulai dari mana.

"Ehm, anu bang.. Adik mu tadi kirim pesan, dan itu buat Mia merasa gak enak. Kayak nya dia gak suka sama Mia", Kata ku memulai pembicaraan.

"Emang nya pesan apa?" Tanya nya. "Abang baca aja la sendiri". Aku mendorong Hp nya ke arah nya. Bang Afri membuka kotak pesan di Hp lalu membaca isi pesan nya.

"Maaf ni bg, bukan aku ngelarang kau pacaran, tapi ko jaga lah sikit tingkah laku mu, gak enak di liat orang. Kalian belom nikah tapi sering kali aq liat jalan bedua. Hormatilah orang tua kita, Kalo aku gak masalah, tapi kalian terlalu mencolok keseringan jalan berdua. boleh ketemu, tapi kasih tenggat waktu, banyak udah orang yang bilang kalo kalian itu terlalu mesra. kalo ko udah siap bang, ko nikahin ajalah teros dia dari pada nanti kalian kelewatan."

"Ya udah biarin aja", tanggapan nya selesai membaca isi pesan itu. "Kayak nya kita emang harus jangan keseringan ketemu deh Mi", kata nya setelah dia diam beberapa saat.

"Iya Bang, Mia pun mikir nya gitu. Apa kita emang kelewat mesra ya bang? tapi kalo emang keluarga Abang gak bisa nerima Mia, lebih baik Mia mundur aja Bang", kata ku lagi.

"Kok mikir nya gitu? Apa Mia gak mau berjuang sama Abang? Abang itu sayang sama Mia, kita cuma harus jaga jarak aja sampai Abang siap ngelamar Mia", Kata bang Afri meyakinkan aku.

"Abang yakin dengan Mia Bang? Di awal gini aja kita udah dapet pertentangan, apa lagi nanti." Kataku pesimis. "Yakin lah Mia, kita bisa melewati nya bersama. Mia mau kan nunggu Abang?", Bang Afri memandang ku. Aku hanya bisa mengangguk dan menjawab Iya untuk meyakinkan nya.

Jodoh itu udah di atur, Aku yakin kalau emang Bang Afri jodoh ku, pasti ada jalan buat kami bersatu dalam mahligai rumah tangga. Dan aku pun gak pernah berfikir jalan yang akan ku alami me depannya bagaimana.

Setelah pembicaraan kami mengenai keluarga masing-masing, kami makan dengan santai dan berbincang seperti biasa. Tapi sekarang kami harus jaga jarak, intensitas ketemuan harus di turun kan. Aku bisa apa? Aku hanya akan menunggunya untuk datang melamar ku. Bang Afri juga bilang, kalau mau cepat di Lamar maka aku harus cepat Wisuda.

Suatu motivasi bagi ku untuk cepat menyelesaikan skripsi ku. Tentu nya dengan bantuan Bang Afri.

Gak terasa waktu cepat sekali berlalu. Sekarang aku melaksanakan KPM di sebuah kampung nun jauh dari tempat tinggal ku. Dengan begitu, otomatis kami juga tidak akan bertemu selama 2 bulan.

Di kampung ini kami tinggal di rumah Kepala Desa, ternyata Pak Kades punya 3 anak lelaki yang amat sangat tampan, wah.. ini sih cobaan buat ku. Di kala aku jauh dari kekasih hati, disini aku di suguhkan dengan pangeran-pangeran tampan nya Pak Kades.

Kami memulai acara serah terima dari pihak kampus dan Pak Kades di sore hari, setelah itu kami masing-masing beristirahat di malam hari. Awalnya sih masih gak kenal sama anak-anak nya Pak Kades, tapi ke esokan hari nya malah kami bisa jadi lebih akrab.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

" Fahri"

" Fahri"

semangat

2020-07-24

1

𝕯𝖍𝖎𝖓𝖆

𝕯𝖍𝖎𝖓𝖆

abang jg hati adek ya..
walaupun adek nun jauh di mata.. 😁😁

2020-06-21

1

Nona Yohana

Nona Yohana

jadi ingat masa pacaran dulu dgn suamiku, betapa banyak pertentangan dari keluarganya.. sampai skrg udh py anak 4 msh aja.. parah..

2020-05-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!