Dua

Ningsih membuka matanya dengan perlahan. Kepalanya terasa pusing, dengan bersusah payah, ia memaksakan untuk bangun.

"baring aja kalau masih pusing. bilang aja, kamu mau apa? biar Kakak aja yang ngambilin!" cegah seseorang, sambil membaringkan kembali tubuh Ningsih.

Mata Ningsih membulat saat melihat siapa pelakunya. Ingatannya kembali berputar pada kejadian sebelum dia pingsan.

"Dek? Dek, ngomong dong! jangan kayak gini!" pria itu tak lain adalah suami Ningsih, Arjuna Putra Wibowo. ia mengguncang bahu Ningsih dengan pelan dan perasaan hawatir karena gadis itu hanya diam dengan tatapan kosong.

"bagaimana bisa Kak? kenapa bisa?" tangis Ningsih akhirnya pecah setelah pertanyaan itu keluar dari bibirnya. ia bangun dan menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang. Juna yang melihat hal tersebut langsung menggenggam tangannya, "nangis aja dek, nangis aja! Kakak janji, setelah ini Kakak nggak akan biarin air mata kamu menetes karena sedih" ucapnya sambil merengkuh Ningsih ke dalam pelukannya.

Ningsih berusaha mencerna apa yang dimaksud Juna. Bukankah tidak selayaknya Juna berkata demikian padanya? Hello! Juna dan Kak Tania itu bukan dijodohkan loh, tapi mereka memang pacaran, bahkan delapan tahun lamanya. bukannya nggak wajar kalau Juna berkata semanis itu pada Ningsih sementara pernikahan ini terjadi karena terpaksa?

Ningsih melerai pelukan Juna padanya. saat melihat mata itu, Ningsih membeku karena di dalam sana tak ada sinar keraguan, yang ada hanya binar penuh tekad dan keyakinan. ada apa sebenarnya dengan Juna? Bukankah seharusnya ie bersedih karena tak menikahi kekasihnya?

"Kak? Kenapa kalian membuat aku bingung? kalian.....sebenarnya kalian semua kenapa? kenapa kalian tega nempatin aku di posisi ini?" tanya Ningsih dengan suara lirih. Juna kembali menariknya ke dalam pelukan. Ia tahu apa yang terjadi hari ini, benar-benar berat bagi gadis itu. Tapi saat ini, ia benar-benar tidak tahu untuk menjawab apa. karena apapun yang akan ia katakan, pasti sangat susah diterima Ningsih sebagai jawabannya.

"Sisi, Sisi udah sadar sayang?" suara tersebut membuat Ningsih menarik diri dari pelukan Juna. Ia mengalihkan tatapannya pada sang Mama yang baru saja memasuki kamar karena pintu sejak tadi memang terbuka.

Ningsih tak menjawab pertanyaan Mamanya, dia hanya menatap wanita yang terlihat sangat hawatir itu dengan datar.

"Iya, Ma. Sisi baru aja sadar" Juna memilih menjawab pertanyaan Wanita yang sudah resmi menjadi mertuanya itu, karena ia melihat Ningsih sama sekali tak berniat menjawabnya.

"syukurlah Sayang!" ujar Ana--Mama Ningsih--sambil mendekat dan bermaksud membelai rambut putrinya, namun tak disangka, Ningsih langsung menghindar. Wajah Ana seketika berubah sendu, ia tahu Ningsih pasti sangat berat menerima semuanya.

"Maaf, sayang! Maafin Mama!" tangis Ana. Ningsih memalingkan wajahnya dari wanita yang melahirkannya itu. bukan, bukan karena Ningsih benci pada Mamanya. tapi lebih tepatnya, ia tak sanggup melihat tangisan Ana. ia tahu pasti Mamanya itu merasa bersalah padanya.

"tinggalin Sisi sendirian. Aku.....aku mau sendiri dulu" ujarnya pelan.

"tapi....."

"kalau sudah waktunya resepsi, suruh Mbak Lila masuk aja. tenang, aku tetap akan mendampingi Kakak di resepsi nanti kalau itu yang Kakak hawatirkan!" potong Ningsih cepat saat Juna ingin menyanggah.

Juna menatapnya tajam saat kalimat itu keluar dari mulutnya. rasanya emosinya akan segera meledak kalau saja ia tak mengingat kondisi gadis yang sudah sah menjadi istrinya itu.

Juna menghela nafas keras, "oke. Kakak dan Mama akan keluar, tapi kamu janji nggak akan ngelakuin hal aneh" Juna memilih mengalah.

"maksud Kakak hal aneh itu seperti kabur dari pernikahan ini?" sindirnya. Rahang Juna seketika mengeras "jangan macam-macam Sisi. kamu nggak akan bisa kabur dari aku dan kamu tahu sendiri hal itu!" peringatnya.

Ningsih mendengus dengan air mata yang seketika jatuh dari pelupuk matanya. "oh ya? lalu kenapa Kak Tania kabur Kakak nggak bisa nemuin? bahkan kalian dengan tega malah ngorbanin aku!" katanya dengan suara lantang, bahkan sang Mama terkejut mendengarnya.

Juna terdiam. Ia menarik nafasnya dalam-dalam berusaha menetralkan emosinya. Ia mengalihkan tatapannya pada Ana "Mama sebaiknya keluar duluan, nanti Juna nyusul. Juna mau bicara dulu pada Sisi" sarannya saat melihat wajah pias Mama mertuanya karena terkejut dengan suara lantang Ningsih tadi, Mungkin karena selama ini Ningsih bersikap lemah lembut dan penurut. Tanpa mengatakan apapun, Ana menurut meninggalkan keduanya.

"Si, dengarin Kakak. Kakak takut ninggalin kamu sendiri bukan karena takut kamu kabur atau melewatkan acara resepsi nanti. Persetan dengan resepsi atau semacamnya, Kakak nggak peduli itu. Kakak cuma takut kamu ngelakuin hal bodoh yang bisa ngerugiin diri kamu sendiri!" ujar Juna dengan tegas. Ia tahu Ningsih meragukannya, tapi Juna berani bersumpah demi apapun kalau tak pernah terlintas dipikirannya semua yang dituduhkan Ningsih.

Ningsih hanya diam tak menanggapi, lagi-lagi Juna menghela nafas gusar.

"Si, percaya sama Kakak kalau semua akan baik-baik saja!" pinta Juna memohon, ia berusaha menggenggam tangan Ningsih namun gadis itu menepisnya.

"kasih Ningsih waktu untuk sendiri. Ningsih mohon Kak!" Ningsih mengutuk air matanya dalam hati karena lagi-lagi menetes. "ada banyak hal yang Ningsih takutkan karena pernikahan ini, jadi Ningsih mohon kasih Ningsih waktu untuk berfikir" tambahnya. akhirnya, mau tak mau Juna menuruti. dengan langkah berat, ia meninggalkan sang Istri.

Terpopuler

Comments

Sus Siti

Sus Siti

mampir thor...seru ni kyknya

2021-06-06

1

Siska Feranika

Siska Feranika

Udah capek scroll cari yg bikin seru dan penasaran dan jaruh dipilihan ini..semoga berkenan..😍😍😍😍

2021-03-18

1

Daffodil Koltim

Daffodil Koltim

situ waras,,,suruh org lain tenang,ga ngebayangin bgaimna perasaan sisi,,,,🤔🤔🤔

2021-02-05

6

lihat semua
Episodes
1 satu
2 Dua
3 Tiga
4 Empat
5 Lima
6 Enam
7 Tujuh
8 Delapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua Puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga Puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Cast Sang pengiring Pengantin (menurutku) Readers bebas menghayalkan siapa saja
57 Lima Puluh Enam
58 Lima Puluh Tujuh
59 Lima Puluh Delapan
60 Lima Puluh Sembilan
61 Enam Puluh
62 Enam Puluh Satu
63 Enam Puluh Satu
64 Enam Puluh Tiga
65 Enam Puluh Empat
66 Enam Puluh Lima
67 Enam Puluh Enam
68 Enam Puluh Tujuh
69 Enam Puluh Delapan
70 Laskar dan Pelangi
71 Enam Puluh Sembilan
72 Tujuh Puluh
73 Tujuh Puluh Satu
74 Tujuh Puluh Dua
75 Tujuh Puluh Tiga
76 Tujuh Puluh Empat
77 Tujuh Puluh Lima
78 Tujuh Puluh Enam
79 Tujuh Puluh Tujuh
80 Tujuh Puluh Delapan
81 Tujuh Puluh Sembilan
82 Delapan Puluh
83 Delapan Puluh Satu
84 Delapan Puluh Dua
85 Delapan Puluh Tiga
86 Delapan Puluh Empat
87 Delapan Puluh Lima
88 Delapan Puluh Enam
89 Noval dan Wita Part 1
90 Noval dan Wita Part 2
91 Noval dan Wita Part 3
92 Noval dan Wita Part 4
93 Noval dan Wita Part 5
94 Noval dan Wita Part 6
95 Noval dan Wita Part 7
96 Noval dan Wita Part 8 (End)
97 Bimo dan Tania Part 1
98 Bimo dan Tania Part 2
99 Bimo dan Tania Part 3
100 Bimo dan Tania Part 4 (end)
101 Ardiana Part 1
102 Ardiana Part 2
103 Ardiana Part 3
104 Ardiana Part 4
105 Ardiana Part 5
106 Penting (jawaban pertanyaan2 readers di komentar)
107 Ardiana Part 6
108 Ardiana Part 7
109 Ardiana Part 8 (End)
110 Ikhlas Part 1 (Cerita Ishak dan Wulan)
111 Ikhlas part 2
112 Ikhlas part 3
113 Ikhlas part 4
114 Ikhlas part 5
115 Permintaan Maaf
116 Rugi kalau nggak baca
Episodes

Updated 116 Episodes

1
satu
2
Dua
3
Tiga
4
Empat
5
Lima
6
Enam
7
Tujuh
8
Delapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua Puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga Puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Cast Sang pengiring Pengantin (menurutku) Readers bebas menghayalkan siapa saja
57
Lima Puluh Enam
58
Lima Puluh Tujuh
59
Lima Puluh Delapan
60
Lima Puluh Sembilan
61
Enam Puluh
62
Enam Puluh Satu
63
Enam Puluh Satu
64
Enam Puluh Tiga
65
Enam Puluh Empat
66
Enam Puluh Lima
67
Enam Puluh Enam
68
Enam Puluh Tujuh
69
Enam Puluh Delapan
70
Laskar dan Pelangi
71
Enam Puluh Sembilan
72
Tujuh Puluh
73
Tujuh Puluh Satu
74
Tujuh Puluh Dua
75
Tujuh Puluh Tiga
76
Tujuh Puluh Empat
77
Tujuh Puluh Lima
78
Tujuh Puluh Enam
79
Tujuh Puluh Tujuh
80
Tujuh Puluh Delapan
81
Tujuh Puluh Sembilan
82
Delapan Puluh
83
Delapan Puluh Satu
84
Delapan Puluh Dua
85
Delapan Puluh Tiga
86
Delapan Puluh Empat
87
Delapan Puluh Lima
88
Delapan Puluh Enam
89
Noval dan Wita Part 1
90
Noval dan Wita Part 2
91
Noval dan Wita Part 3
92
Noval dan Wita Part 4
93
Noval dan Wita Part 5
94
Noval dan Wita Part 6
95
Noval dan Wita Part 7
96
Noval dan Wita Part 8 (End)
97
Bimo dan Tania Part 1
98
Bimo dan Tania Part 2
99
Bimo dan Tania Part 3
100
Bimo dan Tania Part 4 (end)
101
Ardiana Part 1
102
Ardiana Part 2
103
Ardiana Part 3
104
Ardiana Part 4
105
Ardiana Part 5
106
Penting (jawaban pertanyaan2 readers di komentar)
107
Ardiana Part 6
108
Ardiana Part 7
109
Ardiana Part 8 (End)
110
Ikhlas Part 1 (Cerita Ishak dan Wulan)
111
Ikhlas part 2
112
Ikhlas part 3
113
Ikhlas part 4
114
Ikhlas part 5
115
Permintaan Maaf
116
Rugi kalau nggak baca

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!