Bab 4

Sejak tadi ekspresi wajah Rachel tidak ada senyum-senyumnya sama sekali. Dia hanya memasang wajah cemberut karna masih belum terima harus tinggal di apartemen yang super kecil dan biasa saja menurutnya. Luas apartemen milik Arlan bahkan hanya 2 kali lipat dari luas kamar milik Rachel di rumah orang tuanya. Jelas saja Rachel menggerutu dalam hati setiap saat. Dia merasa menikah dengan Arlan adalah sebuah kesialan dalam hidupnya. Ibarat kata, sudah jatuh tertimpa tangga. Menikah di usia muda dengan orang yang tidak dia cintai, sama sekali tidak pernah Rachel bayangkan sebelumnya. Ditambah lagi dengan pria miskin yang tidak selevel dengan keluarganya.

“Ya Tuhan, kesialan apa yang kau berikan padaku.” Keluhan Rachel frustasi. Dia mengacak-acak rambutnya sendiri saking kesalnya. Rasanya dia tidak sanggup jika harus hidup dengan Arlan dalam waktu yang lama.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dan sosok Arlan muncul di balik pintu. Pria itu sempat menatap heran ke arah Rachel karna rambutnya sedikit berantakan. Namun Rachel terlihat tidak peduli dengan penampilannya.

“Makan malamnya sudah datang. Sebelum tidur, isi perutmu dulu.” Titahnya.

Rachel di atas ranjang tidak beranjak sedikitpun, dia malah memainkan ponselnya seolah-olah perintah Arlan hanya angin lalu yang tidak perlu dia tanggapi.

“Rachel, aku sedang bicara padamu.” Tegur Arlan dengan nada bicara yang masih tenang dan lembut.

Rachel berdecak, dia menatap Arlan dengan malas seperti enggan berbicara dengannya. “Aku tidak mau makan sebelum kamu setuju tidur di ruang tamu!” Serunya.

Rachel malah memanfaatkan perhatian Arlan sebagai ancaman agar mereka tidak tidur satu kamar. Rachel percaya jika Arlan tidak akan membiarkannya kelaparan karna sudah berjanji pada kedua orang tuanya bahwa Arlan akan menjaganya.

“Kalau begitu silakan saja tidur dalam keadaan perut kosong.” Jawab Arlan acuh. Dia segera menutup pintu kamar dan pergi ke meja makan untuk mengisi perutnya.

Sementara itu, Rachel langsung mengamuk dengan melempar bantal ke arah pintu yang sudah tertutup.

“Dasar menyebalkan!!” Teriaknya frustasi.

Rachel tidak kehabisan akal, dia mencari nomor Ibunya dan segera menelpon.

“Mommy, tolong jemput aku sekarang.” Dengan nada suara dibuat-buat seperti sedang menangis, Rachel memohon pada Ibunya.

“Apa yang terjadi?” Tanya Belina diseberang sana. Suara Belina terdengar tenang meski putrinya memohon sambil menangis. Sebab Belina tau jika putrinya baik-baik saja bersama Arlan.

“Aku tidak diberi makan dan tidak boleh keluar untuk membeli makan. Arlan sengaja ingin menyiksaku agar aku mati kelaparan.” Adunya. Sekarang ditambah dengan isak tangis palsu untuk mendramatisir keadaan agar Ibunya percaya.

Belina diseberang sana terdengar menghela nafas. “5 menit yang lalu suamimu baru saja menelpon Daddy agar membujuk mu makan malam, Arlan sudah mengajakmu makan tapi kamu malah menolaknya.” Tuturnya.

Rachel langsung terdiam karna sedang berfikir harus membuat alasan seperti apa lagi agar dia tidak ketahuan berbohong.

“Mommy, dia,, dia pasti berbohong. Sejak tadi aku sama sekali tidak ditawari makan.” Ujarnya.

“Rachel! Berhenti membuat masalah atau Daddy akan menyuruh Arlan bersikap lebih tegas padamu!” Seru Frans di seberang sana yang terdengar sudah kehabisan kesabaran mendengar tingkah putrinya yang keterlaluan karna sampai memfitnah Arlan demi bisa kembali ke rumah.

“Daddy dan Mommy benar-benar tega padaku!” Pekik Rachel sebelum memutuskan sambungan teleponnya sepihak. Dia enggan berbicara lebih banyak lagi dengan orang tuanya karna hanya mendengar nasehat yang menurutnya selalu menyalahkannya. Rachel sama sekali tidak bisa menyadari bahwa dia memang selalu melakukan kesalahan.

Sambil memasang wajah masam, Rachel keluar dari kamar dan pergi ke dapur untuk makan malam. Jika bukan karna lapar dan ancaman dari Ayahnya, Rachel tidak akan merendahkan harga dirinya dengan makan malam bersama Arlan setelah tadi menolak untuk makan.

Kedatangan Rachel hanya menarik sekilas perhatian Arlan yang sedang menikmati makan malamnya. Pria itu hanya melirik ke arah Rachel dengan ujung matanya tanpa menyapanya.

“Aku baru tau ternyata kamu sangat licik! Apa maksudnya mengadu pada Daddy!” Geramnya kesal. Rachel bahkan menarik kursi dengan kasar dan duduk disana.

“Aku atau kamu yang licik?” Balas Arlan tenang, kemarahan Rachel sama sekali tidak mengganggu makan malamnya.

Rachel mendengus kesal dan tidak membalas perkataan Arlan. Dia memperhatikan makanan di atas meja, ada beberapa menu dan semua makan itu adalah makanan kesukaannya. Rachel beralih menatap Arlan, dia ingin bertanya tapi terlalu gengsi. Arlan membelikan menu makan malam kesukaannya pasti bukan suatu kebetulan kan? Sedangkan Rachel melihat makanan yang di makan oleh Arlan tidak sama dengan makanan yang tersisa di atas meja.

“Sampai kapan kamu hanya akan menatap makanannya.” Tegur Arlan tanpa melihat Rachel.

Lagi-lagi Rachel mendengus kesal. Semua perkataan yang keluar dari mulut Arlan selalu terdengar menyebalkan baginya. Padahal Arlan sudah sangat sabar menghadapi sikapnya.

Rachel menyantap makanannya dengan perasaan kesal. Dia masih belum bisa menerima fakta bahwa dia dan Arlan adalah pasangan suami istri. Dia sudah menjalankan rencana yang sangat matang untuk menghancurkan pernikahan Bulan dengan Erik, karna berharap Erik akan menjadi miliknya setelah melihat Bulan tidur dengan pria lain. Tapi semua rencananya hancur berantakan dan kemalangan malah berbalik menimpanya.

Mungkin jika saat itu Arlan tidak menolongnya, Rachel sudah habis ditiduri oleh preman bayarannya sendiri. Tapi Rachel juga tidak terima jika akhirnya harus dinikahkan dengan Arlan.

Rachel mendorong piringnya ketengah meja setalah menghabiskan makan malamnya dengan cepat. Ternyata suasana hati yang buruk bisa menguras banyak energi dan membuatnya sangat lapar.

sementara itu, Arlan dengan cekatan membereskan sisa makanan mereka dan membawa alat bekas makan ke wastafel untuk di cuci. Rachel yang masih duduk di sana hanya memperhatikan apa yang sedang Arlan lakukan dan tidak berniat untuk membantu. Lagipula Rachel sama sekali tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah, apalagi mencuci piring. Kulit tangannya yang halus dan nail artnya yang mahal bisa rusak jika dia mencuci piring.

“Kamu bahkan tidak mampu menggaji ART.” Ujar Rachel yang terdengar seperti ejekan, namun Arlan sama sekali tidak tersinggung.

“Aku punya kaki dan tangan yang.berfungsi dengan baik, lagi pula pekerjaan ringan seperti ini masih bisa aku kerjakan sendiri.” Jawab Arlan.

“Bagus kalau kamu bisa mengerjakannya sendiri, aku juga tidak berniat mengerjakan pekerjaan rumah selama tinggal disini.” Ketus Rachel.

Arlan tampak membuang nafas berat dan menoleh ke arah Rachel. “Setidaknya kamu harus belajar mandiri. Ingat jika sekarang kamu sudah tidak lagi tinggal di rumah mewah orang tuamu.”

“Tidak, sampai kapanpun aku tidak mau melakukannya. Jangan mengaturku, apalagi memaksa ku untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin aku lakukan!” Tegas Rachel kemudian segera beranjak dari meja makan dan pergi ke kamar.

Suara pintu yang dibanting keras membuat Arlan memijat pelipisnya. Baru genap 2 hari menikah dengan Rachel, Arlan merasa frustasi dibuatnya.

Terpopuler

Comments

Kotin Rahman

Kotin Rahman

rasain kmu Rachel cwek mnha gk tahu diri......merasa jdi ratu brharap arlan akan peduli dngan smua sandiwaramu ituu......justru sebaliknya nti bkal kmu sndiri yg akan tersiksa dngan siap acuhnya arlan.....rasane geram bnget pngen ngulek tuh cwek mnja yg bisanya hnya mngalkn harta ortunya aja 😡😡😡😡

smgat ya dokter arlan.....jngn lupa tiap hari ksih tuh pelajaran tuk cwek mnja bin pekok itu agar mau mawas diri.....🙄🙄🙄🙄

tak do'ain kmu cheell smga ktmu lgi dngan preman byaran kmu itu trus nti kmu di obok" biar stress 😄😄😄😄😄

2025-09-19

1

Ayna Adam

Ayna Adam

Sabar ya Arlan mengahadapi gadis kaya raya yg skrg harus tinggal di apartemenmu yg sederhana tanpa pembantu
Rachel memang tidak tahu terima kasih nya
Lanjut lagi kak updatenya 😊

2025-09-19

1

Reni

Reni

udah biarin aja istri g jelas sekalian g usah diurusin g mau masak Yo g usah makan g mau nyuci baju Yo biarin pake baju kotornya lama2 tambah ngelunjak dihalusin

2025-09-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!