Istri Bar-Bar Dokter Arlan
Tidak ada yang bisa menebak takdir, apalagi mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Jika itu bisa dilakukan, mungkin malam ini Arlan lebih memilih tidak akan menolong gadis nakal dan problematik itu. Lebih baik dia membiarkan gadis itu berakhir tidur dengan preman bayaran. Daripada masa depannya di pertaruhkan seperti ini.
Namun Arlan tidak sejahat itu untuk membiarkan sebuah kejahatan terjadi di depan matanya. Tanpa pikir panjang, Arlan menghajar dan mengusir preman dari sebuah kamar dengan seorang gadis dalam pengaruh obat terangsang. Tubuh gadis itu nyaris polos ketika Arlan menerobos masuk ke dalam kamar. Dia murni menolong, sedikitpun tidak mengambil keuntungan untuk dirinya sendiri. Tapi orang-orang tidak percaya padanya.
Arlan menghembuskan nafas kasar dan mencoba menjelaskan rentetan kejadian pada anggota keluarga dari gadis itu. Arlan merasa dirinya menjadi terdakwa atas kasus pemer k*saan yang tidak pernah dia lakukan.
"Sudah berhubungan bad*n atau tidak, kalian tetap akan dinikahkan besok pagi!" Tegas seorang pria paruh bayar pemilik hotel ini, yang tak lain adalah Ayah dari si gadis pembuat onar itu.
Arlan tidak melayangkan penolakan karna merasa harga dirinya sebagai pria sedang dipertaruhkan. Dia bukan pria pengecut yang tidak bertanggungjawab meski kejadian ini bukan kesalahannya.
Berbeda dengan sikap pasrah Arlan, gadis nakal pembuat onar itu justru menolak mentah-mentah dengan kemarahan.
"Aku tidak mau menikah dengan orang itu Dad! Demi apapun, i'm still a virgin!!" Serunya geram.
"Saya setuju menikahi Rachel besok." Arlan bicara tegas tanpa keraguan. Bagaimanapun dia telah membantu Rachel mencapai klimaks meski tanpa penyatuan. Arlan merasa perlu bertanggungjawab dan menerima konsekwensinya.
"Diam! Aku tidak meminta mu bicara!" Sentak Rachel emosi.
Semua orang terkejut melihat sikap Rachel yang berani membentak Arlan. Termasuk kedua orang tua Rachel sendiri. Hal itu semakin memperkuat keputusan mereka untuk segera menikahkan putrinya dengan Arlan. Rachel sudah tidak tertolong lagi, dia perlu orang lain di luar keluarganya untuk mendidiknya.
"Arlan, hubungi keluarga mu. Pernikahan kalian akan di langsungkan besok pukul 11 siang." Tegas Frans. Penolakan putrinya tidak dihiraukan sama sekali. Frans sendiri terkadang bingung bagaimana lagi caranya mendidik putrinya. Anggap saja Frans ingin segera lepas dari tanggungjawab dengan mempercayakan Rachel pada Arlan, Dokter pribadi keluarga besarnya.
"Dad! Sudah ku bilang, aku tidak mau! Daddy akan melihatku terjun dari kamar hotel jika sampai pernikahan itu terjadi!" Ancam Rachel.
Tapi lagi-lagi tidak ada yang peduli dengan perkataan Rachel.
...******...
Ancaman Rachel malam itu tidak bisa mengubah keputusan kedua orang tuanya. Arlan cukup terkejut ketika semua anggota keluarga Rachel tidak menghiraukan ancaman itu. Arlan sendiri cukup khawatir, takut gadis itu benar-benar nekat mengakhiri hidup. Tapi sampai detik ini Rachel masih bernafas dan tengah berdiri disampingnya diatas pelaminan dengan balutan gaun lengan pendek berwarna putih. Gadis 19 tahun itu terlihat lebih dewasa dengan riasan pengantin. Wajahnya terlihat seperti gadis baik-baik pada umumnya, tapi faktanya berbanding terbalik.
"Pantas saja kamu menolak bekerjasama denganku untuk menjebak Bulan, ternyata kamu punya rencana sendiri untuk menjadi menantu konglomerat dengan masuk ke kamarku." Cibiran Rachel cukup pelan, tapi Arlan bisa mendengarnya dengan jelas.
Rachel sangat tidak tau berterimakasih. Padahal dia hampir di tiduri oleh preman bayaran jika sana Arlan tidak datang menolongnya. Tapi ucapannya seolah-olah Arlan yang menjebaknya.
Apakah Arlan sakit hati dengan ucapan Rachel? Tentu saja tidak. Sebab sejak semalam harga dirinya sudah diinjak habis-habisan oleh Rachel didepan banyak orang. Arlan mulai terbiasa, apalagi sifat Rachel memang diluar nalar.
Satu persatu keluarga yang hadir mulai naik keatas panggung untuk memberikan selamat. Arlan memilih mengabaikan perkataan Rachel. Setiap kali Arlan tersenyum lebar membalas ucapan dari keluarga besar mereka, Rachel terlihat menahan amarah. Sebab Rachel benci melihat siapapun berbahagia atas pernikahannya.
Acara pernikahan mereka berakhir pukul 2 siang. Tidak lama, sebab hanya keluarga besar dan orang-orang penting saja yang kebetulan memang masih ada di hotel ini sejak kemarin.
Dalam 2 hari berturut-turut, orangtua Rachel mengadakan pesta di ballroom hotel yang sama. Padahal mereka datang ke hotel ini untuk menggelar acara ulang tahun perusahaan milik Frans kemarin malam, dan siang ini mereka menggelar pernikahan putrinya.
Rachel berjalan cepat dengan menyeret ekor gaunnya yang panjang. Gadis itu menolak ketika Arlan menawarkan bantuan. Jadi Arlan hanya menyaksikan kerepotan Rachel yang susah payah berjalan menuju kamar mereka.
Sampainya di depan kamar hotel president suite, Rachel menempelkan akses card dan membuka pintu lebar-lebar dengan mendorongnya.
Arlan menggeleng melihat istrinya buru-buru memasuki kamar. Dia segera menyusul dan menutup pintunya perlahan. Arlan belum sepenuhnya sembuh dari sakit hati karna melihat mantan kekasihnya dinikahi pria lain, tapi hari ini Tuhan memberinya istri yang sangat jauh dari kriterianya. Bahkan berbanding terbalik. Tipe istri idamannya adalah wanita dewasa, sopan, lemah lembut dan sholehah tentunya, bukan gadis nakal seperti Rachel. Rasanya luka dihatinya kian bertambah.
Braakkk!!!
Pintu kamar mandi ditutup dengan keras. Lagi-lagi Arlan hanya bisa menghela nafas melihat sikap bar-bar Rachel.
Menjatuhkan diri di ranjang, Arlan memejamkan mata dengan kedua kaki menjuntai ke lantai. Dia masih memakai setelan tuxedo lengkap dengan sepatunya. Pernikahan seperti ini tidak pernah Arlan bayangkan sebelumnya. Tanpa ada rasa haru, apalagi bahagia. Meski Arlan tau bahwa gadis yang dia nikahi adalah pewaris hotel ini dan juga beberapa perusahaan besar di Jakarta, justru Arlan merasa terbebani karna memiliki tanggungjawab besar untuk mendidik Rachel.
"Heh! Bangun!" Rachel menendang kecil sepatu yang masih melekat di kaki Arlan agar pemiliknya terbangun. Padahal sejak tadi Arlan memang tidak tidur, dia hanya menutup mata sambil memikirkan bagaimana caranya mendidik Rachel sesuai permintaan Ayah mertuanya.
Arlan membuka mata, tatapan yang tegas tertuju pada gadis di depannya. Rachel sudah mengganti bajunya dengan baju rumahan dan menghapus make upnya.
"Kamu tidak tau caranya bersikap sopan?" Tegas Arlan setelah mengubah posisinya menjadi duduk.
Rachel berdecak. "Aku tidak perlu sopan padamu. Minggir, aku ingin tidur. Ada sofa disini, kamu bisa memanfaatkannya jika tidak ingin tidur di lantai!" Nada bicara Rachel terdengar ketus dan tidak main-main.
Arlan berdiri dan berlalu ke kamar mandi tanpa berniat menanggapi ucapan Rachel. Masih banyak hal yang sedang Arlan pertimbangkan untuk bersikap tegas pada Rachel meski sudah diberi kebebasan dalam mendidik Rachel.
"Saya akui kenakalan Rachel dan sikap kerasnya akibat kesalahan saya dan Belina yang gagal mendidiknya. Sejak kecil kami selalu memanjakan Rachel. Nanti setelah kamu menjadi suaminya, saya membebaskan kamu mendidik Rachel dengan caramu, asal tidak menyakiti fisik. Saya percayakan putriku padamu, Arlan. Jangan mengecewakan saya!"
Arlan mengusap kasar wajahnya mengingat perkataan Frans beberapa jam sebelum acara pernikahan berlangsung.
"Saya tidak akan ikut campur dalam mendidik Rachel, Sepenuhnya tanggungjawab putriku aku percayakan padamu."
Arlan membasahi tubuhnya dibawah guyuran shower. Pikirannya mulai bercabang. Tanggungjawab sebagai suami yang memiliki istri nakal dan keras kepala seperti Rachel tidak akan mudah untuknya.
"Ck!! Anak itu benar-benar merepotkan. Belum apa-apa sudah membuatku sakit kepala!" Arlan bergumam kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments
Kotin Rahman
selamat Kak icha karya barunya sdah terbiitt dan aku siap mngawal prjlanan cinta dokter arlan & Rachel......kira" siapa ya mantanya si arlan......bulankah ato ada yg lain, sprtinya harus loncat lgi ke lapaknya Bulan nih karna udh agak" lupaa 🤭🤭🤭😄😄😄😄😄😄😄
2025-09-16
2
Tiara Bella
Thor maaf ya di sebelah msh di noveltoone jg ada covernya sm KY ini tp judulnya beda...ganti ya cover nya....walaupun ceritanya beda tp gimana gitu
2025-09-17
2
Eka ELissa
slmt berjuang Arlan.....dia kn bini mu jdi kmu Apain aj boleh ko......biar dia jera dn GK nackal lgi Arlan prlu di ksih pljrn biarin tu mulut GK pedes dn GK nyinyiran..../Facepalm//Facepalm/
2025-09-16
2