".. Sekitar tujuh meter di depanmu, ada sebuah lubang yang menyemburkan lahar sekali dalam tiga detik. Di balik semburan lahar itu, ada monster golem setinggi satu setengah meter yang menunggumu. Kau padatkan Vit dan tebas lehernya, itu titik terlemahnya."
Roku memperhatikan Yun dengan seksama, pemuda berkostum ala pesulap ini ternyata memiliki pengamatan yang hebat. Tatapan matanya lalu mengarah pada pemuda yang mulai mengikuti arahan Yun.
Raiden mengumpulkan Vit dan memadatkannya sambil tetap berjalan. Dia tidak merasakan hawa panas lahar apalagi mendengar semburannya.
Suasana di sekelilingnya begitu sunyi, bahkan dia tidak mencium aroma tanaman. Hanya suara Yun dan gumaman Lulu yang dapat dirinya dengar .
"Tujuh langkah di depanmu, Rai. Kuhitung sampai tiga, kau harus melesat dan menebas tepat di bagian lehernya,"
["Oke,"]
Yun begitu fokus melihat temannya dari Area Komando. Dia tidak sadar mengangkat tangan setinggi telinganya dan mulai menghitung. Dirinya langsung berseru ketika lahar telah berhenti menyembur.
Raiden melesat seperti yang dikatakan Yun dan benar-benar mengenai tepat di bagian leher monster golem tersebut.
Suara keras dihasilkan saat monster itu menjadi kepingan. Hal ini mengakibatkan monster yang sebelumnya berjalan tenang di beberapa lorong labirin tiba-tiba menjadi agresif.
"Yun, arahanmu sempurna. Aku bisa merasakannya,"
["Jangan senang dulu, kawan. Ada makhluk jadi-jadian yang hampir menemukanmu. Sekitar sepuluh meter dari arah timur, dia dapat bergerak cepat. Kumpulkan Vit lebih banyak dan dengarkan aku,"]
Raiden mengangguk, dia lalu berlari setelah diberi arahan pada Yun. Tidak jauh di depannya, seorang manusia kelelawar yang memperlihatkan gigi taring berwarna hitam miliknya langsung menyerang Raiden dengan cakarnya yang tajam.
["Kanan! Merunduk! Tendang bagian X-nya! Menghindar Rai!"]
Bruk!
"Yun, sialan! Harusnya kau mengatakan 'menghindar ke kiri!'"
Raiden merasakan dadanya baru saja terkena cakaran tajam. Dia dapat mendengar suara cengengesan khas dari Yun.
Belum sampat dirinya protes, temannya itu memberinya perintah menendang bagian kiri. Raiden bisa merasakan kakinya memang berhasil menendang sesuatu.
[".. Sekarang cepat berdiri, melompat sekitar satu meter dan tebas sisi kananmu."]
Raiden menurut, dia melakukan setiap intruksi yang diberikan Yun tanpa ragu sedikit pun. Dia berlari, melompat, menendang, dan menebas ketika diminta.
Kepercayaan Raiden terhadap arahan dari Yun membawanya hampir ke pintu keluar labirin. Masalahnya, saat dia berada di satu titik.. Tiba-tiba saja dinding tanaman di sampingnya bergetar dan mengeluarkan akar menjalar yang tajam.
"Lompat mundur Rai..!"
Yun berseru, cara pemberian komando terhadap rekan satu kelompoknya diperhatikan oleh para pemain yang lain. Mereka tidak menyangka pemuda yang begitu kurus kerempeng dengan wajah yang terlihat biasa-biasa saja dapat memberi arahan yang begitu tepat.
"Dia dapat memperkirakan tinggi seorang monster, jarak antara rekannya dengan monster tersebut, dan mampu membuat keputusan yang tepat. Dia hebat,"
"Bukan hanya dia, tapi temannya juga. Coba lihat, pemuda itu tanpa ragu mengikuti setiap arahan dari rekannya. Hubungan dengan tingkat kepercayaan 100 persen ini mustahil dibangun dalam waktu yang relatif singkat. Kedua orang itu pasti telah berteman selama bertahun-tahun,"
Dua orang di antara banyaknya pemain mengeluarkan pendapatnya sambil terus memperhatikan Raiden yang sedang melawan tiga monster golem.
CRAASH!
Mengandalkan belati yang dialiri Vit membuat Raiden mampu menebas leher salah satu golem dengan sekali ayunan. Dia begitu percaya diri bertarung meski matanya ditutup oleh kain hitam.
"Gawat. Rai, kau harus bergerak lebih cepat, ada serigala bertubuh manusia yang datang ke arahmu. Cara berlarinya masih seperti binatang, kau harus merunduk saat menyerang. Incar kepala dan jantungnya,"
CRAASH!
["Sepertinya itu akan berat. Luka di dadaku cukup dalam, tapi akan kucoba."]
Yun merasa tegang. Akan sangat berbahaya bila Raiden melambatkan kecepatannya. Apalagi dia bisa melihat masih ada banyak monster yang harus di lawan temannya itu.
Lulu menyadari ada rasa kekhawatiran yang nampak di wajah Yun. Dirinya lalu memegang tangan rekannya sambil mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.
".. Kalau kau gugup, Rai bisa berada dalam bahaya. Jadi tenangkan dirimu,"
Yun menghembuskan napas pelan, benar apa yang dikatakan Lulu. Kegugupannya dapat membuatnya tidak bisa berpikir jernih, dan jelas hal itu akan berdampak pada keselamatan temannya yang berada di dalam labirin.
Yun mulai kembali berpikir jernih, dia memperhatikan dengan teliti setiap jalur labirin yang akan dilalui Raiden. Dirinya lalu melihat ada tempat aman di salah satu lorong labirin.
"Rai, bergeraklah secepat yang kau bisa. Serigala itu sudah mulai dekat denganmu,"
Yun terus mengarahkan Raiden bahkan ketika serigala bertubuh manusia tersebut melompat seakan ingin mencengkeram mangsanya.
[".. Rendahkan tubuhmu dan tebas bagian atas dari kepalamu!"]
Raiden menurut, dia merasakan belatinya menebas sesuatu. Gerakannya semakin cepat sesuai dengan arahan yang diterimanya.
"Lompat mundur Rai!"
Yun hampir tidak bisa mengambil napas, tatapan matanya terus fokus ke arah temannya, dia membuat Raiden menghindari lesatan pisau kecil dari arah dinding labirin.
Roku, pria berusia 43 Tahun yang berdiri di samping Yun terlihat tegang. Raiden saat ini sedang bertarung dengan serigala bertubuh manusia dan dua monster golem, apalagi dirinya harus menghindari jebakan yang ada di dalam labirin.
Yun terus memberi arahan tanpa berhenti walaupun hanya untuk mengambil napas. Bukannya tidak mau, tetapi keadaan tidak mengizinkannya. Bila dia berhenti memberi arahan, maka temannya Raiden tidak tahu akan menyerang kemana.
Semakin lama, Yun semakin bisa mengendalikan keadaan. Dengan kecerdasannya, dia dapat mengetahui berapa tinggi monster yang menyerang Raiden, jarak antara temannya dengan monster tersebut, dan tata letak jebakan yang ada di dalam labirin.
Yun tidak hanya fokus memberi arahan pada Raiden saat bertarung, tetapi dia juga fokus mengarahkannya ke pintu keluar.
Raiden sekarang berada di area labirin yang cukup aman, dia mengambil Potion sesuai yang dikatakan Yun. Ketika luka di dadanya mulai sembuh, dirinya kembali melanjutkan perjalanan.
Raiden dapat mendengar suara Lulu yang mengatakan waktu dari efek pil yang dimakannya tadi tersisa sepuluh menit lagi. Dia lalu bertanya pada Yun mengenai jarak antara dirinya dengan pintu keluar labirin.
"Apa waktunya cukup?"
["Aku bisa menjaminnya,"]
Mendengar temannya begitu percaya diri membuat Raiden tersenyum. Dia lalu menjilat punggung tangan kanannya yang ternyata terdapat darah kelelawar jadi-jadian yang sebelumnya berhasil dia kalahkan.
"Darah ternyata tidak enak,"
["Apa kau pikir itu makanan? Sebaiknya kau berlari sekarang dan kumpulkan lebih banyak Vit. Ada empat zombie yang hampir menemukanmu,"]
Raiden berlari, dia lalu berbelok saat mendengar perintah dari Yun. Belatinya kini dipenuhi oleh Vit, saat berhadapan dengan salah satu zombie--dirinya segera menyerang jantung zombie tersebut dan memberi tendangan pada kepalanya.
Raiden sama sekali tidak kesulitan, setiap perintah yang didengarnya dari Yun begitu akurat.
Temannya selalu memberitahu tentang tinggi dan kelemahan dari lawannya. Temannya juga mengatakan padanya kapan dirinya mengayunkan belati, setinggi apa jarak lompatannya dan kapan dia harus menghindar.
Jika mendapat arahan yang terukur, maka kesulitan apapun dapat dilalui. Raiden pada dasarnya pemuda yang cerdas dan ahli dalam pertarungan, jadi tidak aneh bila dirinya mampu bergerak lincah dan setiap serangannya juga kuat. Dia telah melatih fisiknya bahkan sebelum dirinya mengenal Elvort Garden.
Tepat di saat efek pil yang ditelannya hampir habis, Raiden telah keluar dari labirin. Dia menyimpan kembali belatinya dan membuka kain penutup matanya.
Ketika Raiden berbalik untuk melihat apa yang sudah dia lewati di dalam labirin, seketika itu juga kabut putih menutupi arah pandangannya.
Karena tidak bisa melihat apapun selain kabut putih tersebut, Raiden akhirnya kembali ke lantai atas, tempat di mana kedua temannya berada.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
y@y@
🔥👍🏼👍👍🏼🔥
2022-11-03
1
panglima
oke
2021-10-24
1
Wahyu Grai
Xiao Shuxiang...
2021-10-15
1