"Kawan, kau hebat..!"
!!
Raiden memuntahkan darah kental saat pria berambut gimbal temannya ini menepuk punggungnya dengan penuh semangat.
Luka akibat tebasan yang dia terima dari lawan berambut kuning emas sebelumnya, bukanlah hal yang mudah disembuhkan.
"Yun, sialan..! Apa kau mau membunuhku?!"
Raiden merintih kesakitan, pemuda kurus dan berkacamata yang menepuknya tadi bernama Yun, sepertinya bukan nama asli. Tetapi memang, di Dunia Elvort Garden seseorang dapat mengubah identitasnya.
Yun sering bertingkah layaknya detektif, dia memang memiliki minat dalam anime dan film bergenre misteri. Kedatangannya ke Elvort Garden adalah untuk mengungkap misteri dari game ini.
Masalahnya, tampilan Yun seperti 'joker jahat' bagi Raiden. Lihat saja, dia memakai topi ala pesulap yang ternyata serasi dengan rambut gimbal hitamnya.
Badannya tinggi kurus dan seperti dapat di terbangkan angin kapan saja. Pakaiannya berwarna hitam dengan jubah pesulapnya, dari atas sampai bawah benar-benar nampak sedang berkostum player.
"Rai, minum ini,"
Teman sepetualangan Raiden yang lain adalah Lulu, gadis mungil berusia 21 Tahun namun tinggi badannya seperti anak usia 14 Tahun.
Gadis kecil ini memiliki sepanjang punggung, dia sering memakai jepit rambut berbentuk telinga rubah berwarna merah, terkadang mengkuncir dua rambutnya dan memberinya warna yang lain.
Tidak perlu menanyakan pakaiannya, Lulu adalah gadis kecil imut yang dapat menjadi target penculikan para pedofil di dunia Elvort Garden.
Botol kaca seukuran jari telunjuk yang disodorkan Lulu pada Raiden merupakan cairan obat yang memiliki efektifitas menutup luka dan menghilangkan rasa sakit.
"Rai, ayo minum.."
Raiden tidak kuasa menolak, dirinya mengambil botol tersebut dan kemudian membuka tutupnya. Baru saja satu tetes cairan obat menyentuh lidahnya.. Lulu langsung mengulurkan telapak tangan seakan meminta bayaran.
"Potion kelas tiga, harga 3000 Poin..!"
"Ambil kembali..!"
Raiden hampir saja tersedak, beruntung dia sudah menduganya. Lulu adalah gadis yang sangat pelit dan menyukai uang. Bahkan untuk temannya sendiri, dia akan mematok harga yang tinggi. Padahal sebotol cairan obat kelas tiga hanya seharga 100 Poin dan itu bisa dibeli pada toko-toko terdekat.
Raiden sebenarnya bisa membeli beberapa botol 'Potion' dengan tabungan Poin miliknya. Namun dia seperti tipekal orang yang jauh lebih pelit karena tidak pernah mau mengeluarkan uang se-Poin pun untuk sesuatu yang dia anggap tidak berguna.
Dirinya lebih memilih untuk mendapat perawatan gratis di salah satu Hospital di dunia Elvort Garden. Lagipula, rasa sakit akibat pertarungan merupakan sesuatu yang menyenangkan, dan Raiden menyukainya.
".. Aah~ ini sempurna,"
Raiden tersenyum dan kemudian meminta Yun untuk membantunya berjalan. Dia mendapat banyak sekali rutukan dari kedua temannya karena tidak pernah mau memakai 'Potion' untuk menyembuhkan luka.
".. Kau bisa mati jika terus seperti ini. Kau tahu bahwa game ini hanya ada satu nyawa, kan? Jadi hargai nyawamu sendiri,"
"Yun, kalau bisa mati.. Akan jauh lebih menarik. Rasa sakit adalah pengingat bahwa aku masih manusia. Ayo, percepat langkahmu,"
Yun tidak habis pikir dengan temannya. Kemungkinan sebelum ditransfer ke dunia ini, Raiden adalah seorang psikopat.
Karena sejak awal pertemuan mereka, pemuda yang berpapah pada bahunya ini sangat menyukai pertarungan berisiko tinggi. Hanya saja saat ditanya, Raiden menjawab dia merupakan siswa berandalan.
Tempat yang dituju ketiganya sekarang ialah sebuah bangunan berlantai dua yang terbuat dari kayu.
Alasan mengapa Elvort Garden disebut sebagai Dunia Virtual Reality paling sempurna adalah karena setiap benda di dunia Elvort Garden adalah nyata.
Seorang pemain dapat merasakan berat dan sensasi setiap benda yang dipegangnya. Rasa yang sama saat menyentuh tanah, pohon, daun, air, dan kertas.
Bagi Raiden, Elvort Garden bukanlah sebuah Game tetapi Dunia yang lain. Di tempat ini, dia dapat melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukannya di Dunia Nyata.
Dirinya dapat berkelahi sebanyak apapun, merusak berbagai benda tanpa harus membayar ganti rugi. Dia bahkan dapat melakukan pembunuhan tanpa harus menjadi buronan dan di penjara.
Sakit yang Raiden rasakan seperti pengingat bahwa dia memang tidak sedang bermimpi.
Tidak adanya bar status dan sistem yang menolong semakin membuat dunia Elvort Garden nyata. Bahkan di sini, NPC dan Pemain tidak dapat dibedakan. Sungguh, dunia virtual reality ini adalah game yang paling sempurna.
Di dunia Nyata sekarang, tepatnya di dalam bangunan milik HD Corporation, wilayah Tohoku.. Nampak sebuah ruangan luas yang jika dilihat dari atas mirip seperti tabung kaca besar.
Tabung ini berada di tengah-tengah bangunan, melingkupi enam buah lantai dari 12 lantai yang ada di bangunan HD Corporation.
Untuk orang luar, mereka tidak diizinkan memasuki lantai pertama. Karenanya, ada dua buah tangga samping yang membuat orang-orang langsung masuk ke lantai dua.
Dari lantai ini, serta lantai-lantai lain yang melingkupi tabung kaca besar.. Orang-orang dapat melihat bagaimana 211 pegawai bekerja memantau para pemain di dalam Dunia Elvort Garden.
Sebenarnya, selain 12 lantai ini.. ada tiga buah lantai lagi di bawah tanah pada bangunan HD Corporation.
Tempat tersebut bernuansa putih, tetapi tidaklah bersih. Sebab setiap dua jam sekali.. Selalu ada pemain Elvort Garden yang kembali, namun dengan tubuh mengenaskan.
!!
Di tiga lantai ini, ada lingkaran besar tepat di tengah ruangan. Sebuah kaca berbentuk mangkuk besar terbalik yang menempel di langit-langit ruangan merupakan V-Gear yang fungsinya menteleport manusia dari Elvort Garden ke Dunia Nyata.
V-Gear ini telah dirancang hanya menteleport pemain yang berhasil mengalahkan Big Bos dan mengajukan keinginannya untuk pulang serta pemain yang tewas di dalam Elvort Garden.
Sejak empat jam yang lalu, sudah ada lebih dari tiga pemain yang muncul di atas lantai berbentuk lingkaran dengan kondisi tanpa nyawa. Dua diantara tubuh pemain ini mengalami luka sayatan pada leher, dada dan kaki. Sementara satu mayat lainnya dalam kondisi wajah dan dada yang hancur.
"Sebenarnya apa yang dilakukan para Pemain di dalam dunia itu. Setiap hari kita harus melihat pemandangan mengerikan.."
"Karena inilah aku tidak pernah mau sarapan pagi,"
Dua orang berseragam putih dengan memakai masker serta sarung tangan nampak berbicara. Keduanya merupakan pegawai yang bertugas membersihkan mayat-mayat tersebut.
Ada salah satu wanita yang berpakaian putih, namun dengan tampilan yang lebih berani dari pegawai lainnya. Sepertinya wanita berusia 27 Tahun ini adalah penanggung jawab di lantai bawah tanah.
"Nona Hanny, silahkan.."
!!
Ada 19 orang pegawai berseragam putih di lantai pertama, bagian Bawah Tanah yang menatap Hanny dengan aneh.
Pasalnya, gadis cantik dengan tahi lalat kecil di pipi sebelah kirinya itu masih dapat minum kopi dengan tenang saat ada tiga mayat mengerikan di depannya. Mereka saja berusaha untuk menghindari menatap mayat-mayat tersebut, tetapi Hanny..
"Hubungi keluarga ketiga sampah itu, aku akan memeriksa di lantai dua. Teruskan pekerjaan kalian,"
"Ba-baik,"
Salah satu pegawai yang sepertinya adalah perempuan segera menepuk teman di sampingnya. Mereka lalu perlahan mendekati ketiga mayat tersebut dan mulai mengangkatnya pelan-pelan.
Tiga mayat ini dimasukkan ke dalam kantong yang terbuat dari plastik tebal berwarna hitam bercampur jingga. Sebuah kantong khusus yang disiapkan untuk para pemain yang tewas dari Game Elvort Garden.
Hanny adalah gadis berwajah putih susu yang memiliki bibir dan bentuk tubuh menggoda iman. Dia selalu berpakaian layaknya sekretaris kantoran yang terdapat di komik-komik berating dewasa.
Bagus juga Hanny diberi kepercayaan memegang kuasa pada tiga lantai bawah tanah HD Corporation. Karena dengan melihat dirinya, para pegawai sedikit bisa cuci mata dan melupakan betapa mengerikannya tubuh mayat-mayat ini.
*
*
"Adu duh! Sakiit..! Pelan-pelan Bibi..!"
"Makanya jangan bertarung lagi!"
Plak!
Raiden menjerit kesakitan saat punggungnya ditampar keras oleh seorang wanita tua yang seperti berusia 60 Tahun.
Wanita ini sedang mengoleskan obat herbal yang perihnya tidak terbayangkan pada punggung Raiden yang terluka. Pemuda yang berbaring di atas tempat tidur ini harus memejamkan mata erat dan mencengkeram kuat bantal yang menopang dagunya.
Yun dan Lulu terus memaksa Raiden untuk meminum 'Potion', tetapi teman mereka ini tetap tidak mau. Raiden berkata dia baru akan minum 'Potion' saat sakit di punggungnya sudah tidak terasa lagi.
"Apa kau bodoh? Ada 'Potion' yang dapat menyembuhkan lukamu hanya dengan sekali tegukan. Kenapa kau malah memilih pengobatan yang paling sakit ini..!"
"Aaah! Yun Kurang Ajar..! Kau jangan menekan punggungku..!"
Raiden membentak Yun karena temannya secara sengaja menekan punggungnya yang terluka, namun Yun ternyata berbalik membentak dirinya dengan berkata bahwa dirinya adalah anak yang tidak mau mendengar.
Yun jadi gemas ingin menampar punggung pemuda yang terbaring ini dengan lebih keras lagi.
Elvort Garden adalah game virtual reality. Harusnya luka tebasan pada punggung Raiden dapat sembuh setelah meminum 'Potion', tetapi temannya benar-benar bodoh karena lebih memilih mengobati luka dengan herbal racikan.
Yun akhirnya menyerah, dia menghembuskan napas pelan dan menatap Raiden yang masih meringis.
"Rai, kau beristirahatlah. Kami akan membelikanmu makanan,"
"Harusnya sejak tadi kau mengatakan itu. Aku ingin roti isi daging, oh iya! Dengan minuman penambah energi juga,"
Lulu meminta poin milik Raiden untuk membeli pesanan yang dia sebutkan tadi. Tetapi temannya tersebut langsung mengeluh kesakitan.
"Bilang saja kau tidak mau mengeluarkan uang, dasar.."
!
Yun menampar bokong Raiden dan kemudian mengajak Lulu untuk pergi. Keduanya meninggalkan teman mereka yang masih setia dirawat oleh wanita tua pemilik bangunan yang berfungsi sebagai penginapan dan tempat perawatan gratis di Elvort Garden.
Butuh waktu selama tiga hari sampai rasa sakit pada tubuh Raiden tidak terasa lagi. Untuk menutup bekas luka di punggungnya, Raiden baru meminum 'Potion'.
Sama seperti sebelumnya, hari ini Raiden memakai dua lapis pakaian, bagian dalam yang berlengan panjang nampak berwarna hitam, sementara pakaian luarnya memiliki warna abu-abu basah.
Raiden memakai ikat pinggang yang membuatnya terlihat seperti seorang pendekar.
Dia memang mempunyai dua jenis senjata. Satu adalah pedang yang terselip di pinggang kirinya, dan satu lagi merupakan belatih yang terselip di belakang pinggangnya.
Ada sebuah kain pita berwarna putih yang melilit leher Raiden. Bukan karena dirinya terluka, tetapi pita ini hanya sebagai aksesoris yang bisa dia gunakan untuk membalut luka atau menjadi senjatanya bila memang diperlukan.
Raiden terlihat memakai sepatu, di depannya telah berdiri Yun dan Lulu yang menunggu dirinya. Tujuan ketiganya sekarang adalah pergi ke Kota Api untuk mendaftarkan diri ke dalam sebuah Guild.
Tidak hanya Raiden dan kedua temannya, tetapi beberapa pemain juga akan pergi ke sana.
Kota Api merupakan kota terbesar di Kebun No. 9. Kota inilah pusat dari Guild-Guild besar.
Ada beberapa pilihan yang bisa Raiden, Yun, dan Lulu pakai agar dapat pergi ke Kota Api dengan cepat. Namun untuk sekarang, ketiganya memilih menaiki motor tanpa roda.
Harga beli motor ini adalah 2500 Poin, Raiden jelas tidak akan mengeluarkan uang sebanyak itu. Karenanya, dia dan kedua temannya berpatungan.
Motor tanpa roda bernama 'Drift' ini dimodifikasi seadanya agar bisa membawa dua penumpang, sebab umumnya Drift hanya dikhususkan untuk satu orang saja.
Yun melepaskan topi pesulapnya dan menggantinya dengan helm. Meski di Elvort Garden tidak ada polisi lalu lintas, tetapi keselamatan harus tetap diutamakan, apalagi jika yang menjadi pengemudi adalah Raiden.
Lulu juga melakukannya, dia bahkan memakai empat lapis sabuk pengaman. Setelah memakai masker dan sarung tangan, Lulu mulai menaikkan jempolnya sebagai isyarat bahwa dia telah siap.
"Yun, pakai sabuk pengamanmu. Jangan sampai kau terhempas saat mesin belum menyala,"
"Aku ini bukan manusia balon. Ayo cepat berangkat,"
Raiden memperhatikan kedua temannya yang duduk dengan baik di dalam keranjang mirip telur berwarna hitam dan merah tersebut. Keranjang ini melekat kuat di sisi kanan dan kiri Drift.
Setelah memakai helm berwarna jingga dan kacamata hitam, Raiden mulai menaiki Drift kesayangannya.
Mesin mulai dinyalakan, suara Drift tidak terlalu keras dan ini merupakan kendaraan ramah lingkungan sebab hanya menggunakan udara sebagai bahan bakar.
Hanya sekali gerakan dari tangan kanan dan kaki kiri Raiden, Drift langsung melaju kencang di jalanan yang penuh kendaraan lainnya.
Cara Raiden mengendarai memang terkesan liar, dia suka menyalip kendaraan lain dan bahkan beberapa kali menerbangkan Drift miliknya.
Lulu dan Yun harus menutup mata agar tidak berteriak. Ini dikarenakan keduanya akan merasa seperti menaiki roller coaster berkecepatan tinggi jika yang menjadi pengemudi adalah Raiden.
Sebenarnya, Yun juga dapat mengendarai Drift, namun kecepatan yang ditempuhnya bahkan di bawah 20 kilometer/jam. Dia hanya akan mendapat umpatan dan omelan dari Raiden sepanjang jalan jika melakukannya.
"RAIDEEN..!!"
?!
Raiden, Yun, dan Lulu tersentak saat mendengar suara seruan keras. Asal suara itu rupanya berasal dari samping kiri mereka.
Seorang pemuda dengan rambut kuning emas yang nampak mengendarai Drift keluaran terbaru berwarna kuning bercampur hitam sedang menyesuaikan kecepatannya dengan Raiden.
Pemuda ini tidak lain adalah orang yang pernah bertarung dengan Raiden sebelumnya. Sekarang dia datang untuk menantang Raiden kembali sekaligus mengambil token yang sudah susah payah dia kumpulkan.
"Berhenti kau sekarang juga..!"
"Huh? Kita tidak punya urusan lagi, pirang!"
Raiden mempercepat laju Drift miliknya. Yun dan Lulu yang sebelumnya membuka mata untuk melihat pemuda yang memanggil teman mereka tadi, kini kembali menutup mata mereka.
"RAIDEEN..! Kau Tidak Akan Bisa Lari Dariku..!"
Pemuda berambut kuning emas ini bernama Hide, dia merupakan anggota dari Guild Singa Emas, salah satu Guild besar yang ada di Kota Api.
Hide sebenarnya sedang berjalan-jalan di Kota Semanggi, tetapi sebuah kertas pengumaman di jalan membuatnya kesal dan mencari-cari Raiden.
Kertas tersebut bertuliskan tentang seorang pria yang mencari lawan tangguh untuk diajak bertarung. Masalahnya, tulisan pada kertas tersebut tidak bisa diterima oleh Hide.
'.. Jika denganku saja kau kalah, maka kau memang tidak pantas menjadi manusia. Kalau kau sudah melihat ini dan tidak mencariku, maka kau memang Pengecut! Merangkaklah dan menyusu pada ayahmu sana..!'
"RAIDEEN..! Akan Kuhajar Kau! Aku Pasti Akan Membunuhmu..!"
Hide semakin naik pitam saat ingatan tentang tulisan di kertas pengumuman layaknya iklan yang mencari musuh itu terbayang di kepalanya.
Dia mempercepat laju Drift miliknya dan menyusul Raiden. Drift terbaru memang hebat, tetapi Raiden jelas tidak ingin kalah dengan pemuda pirang ini.
Keduanya benar-benar berlomba, saling mendahului, dan sesekali bersenggolan. Ramainya jalanan tidak menghentikan keduanya untuk melajukan Drift mereka dengan kencang.
Tidak disangka, berlomba menjadi yang tercepat membuat Raiden dan kedua temannya telah memasuki Kota Api.
Tetapi sepertinya Hide tidak akan melepaskannya sebelum dia mengikuti keinginan pria berambut kuning emas ini.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Alan Bumi
satu dikiri satu dikanan
2023-06-11
0
Alan Bumi
abu-abu basah tuh gimana yah?
2023-06-11
0
Alan Bumi
efektivitas
2023-06-11
0