Pungut Bayi [ Markhyuck ]

Pungut Bayi [ Markhyuck ]

PB | 01

.
•°•°•°•°•°•
Kata orang, dapet anak itu anugerah.
Tapi kalau nemu bayi?
Anugerah juga nggak? Kan sama-sama dapet? Ada buat di jaga dan di didik ya nggak? Yoi.
Nemu bayi terus di ambil termasuk dalam artian apa? Mungut? Pungut bayi? Bener kan kagak salah? Wkwk.
.
Sekarang cuaca lagi mendung, dan bisa di pastikan sebentar lagi akan turun hujan.
Mark, seorang siswa SMA kelas 12 yang sebentar lagi akan lulus 9 bulan kemudian. Haha.
Dirinya berjalan di sekitar taman yang sudah sepi. Sebenarnya ia baru saja pulang dari toko buku, membeli sebuah buku lalu pulang. Ia tak menggunakan kendaraan umum maupun pribadi, memilih berjalan menggunakan kedua kakinya yang masih sehat. Katanya sih itung-itung olahraga ringan.
Suasana masih sore tapi mendung membuat langit di kota itu menjadi abu-abu.
Mark itu tinggal di apartemen bareng temennya, yang sedari kecil selalu bersamanya hingga sekarang. Bahkan kemana-mana keseringan bareng, but kecualian untuk sekarang. Dia lagi sendiri ga ada temen buat nemenin. Wkwk.
Mark masih berjalan santai, tak menghiraukan cuaca yang lagi galau-galau nya. Bersenandung pelan, menikmati juga suaranya yang keren menurut dirinya sendiri.
Hingga tak lama langkahnya terhenti. Ia mendengar suara tapi bukan suara hantu, melainkan rengekan bayi.
Mark
Mark
"ga salah denger gue?" bingungnya.
Matanya melirik sekitar, mencari arah sumber suara.
Mark
Mark
"semak-semak?"
Mark
Mark
"tapi kanan atau kiri? Suaranya kek gak jauh, jangan-jangan semak-semak samping gue lagi?" pikirnya.
Mark pun berjalan mendekati samping kirinya, dan ternyata benar. Ada seonggok bayi kecil di sebuah keranjang yang terbuat dari kayu. Di dalamnya berisi bayi yang beralaskan kain putih dengan baju si bayi yang berwarna biru hitam.
Mark
Mark
"lah, beneran bayi orang??"
Mark
Mark
"ini siapa yang buang? Kagak berperikebayian banget"
Mark
Mark
"mana keliatan kayak mau satu tahuan nih umurnya.." matanya menelisik tiap sudut dari si bayi.
Mark perlahan mengambil keranjang berisi buntelan bayi hidup itu, masih nangis sebenernya. Mark mau bawa dulu buat di taroh di kursi deket taman itu, takut kalo tetep di sana ntar dikira dia yang buang lagi. Apa kata netijen nanti?
Mark
Mark
"dek? Ga ada kata-kata terakhir gitu?"
Mark
Mark
"dari orang yang buang lo."
Mark
Mark
"gue gamau gledah lo dek, masih di tempat umum. Kan malu ntar dikira gue bapak lo melakukan tindakan kekerasan."
Orang di atas termasuk tingkah orang dongo. So jangan ditiru ya, di pahami aja.
"oek...oek.." tangis si bayi nambah kenceng. Padahal tadi pelan cuma nangis dikit, sekarang wow.
[ oek oek atau huwaaa? Aim jarang & hampir ga pernah denger suara bayi... Karena di tempat aing bayinya udah gede-gede semua. ]
Mark
Mark
"buset!"
Mark
Mark
"kok kenceng banget?" matanya melirik sekitar, dan beruntung cuma ada 1, 2 sampai 5 orang yang natep dia disana.
Mark
Mark
"gue bawa pulang aja apa ya? tapi apa kata tu bocah ntar kalau gue bawa buntelan hidup kayak gini?"
Mark
Mark
"ntar di kira anak gue sama selingkuhan gue lagi.. Berabe yang ada" pikir Mark yang sedikit merenung.
Setelah berpikir cukup pendek. Mark pun berakhir membawa si keranjang beserta bayi itu untuk dibawa pulang ke apartemen yang ia tempati.
°•°•°•°
Sesampainya di apart.
setelah memasukkan pin sandi apartnya, ia pun langsung masuk lalu melepas sepatunya dan di letakkan di rak khusus.
"bawa apa lo?"
Satu kata untuk Mark, terkejut.
Mark
Mark
"bangsat!" umpatnya.
Ya gimana enggak, orang yang ngomong nanyain itu ada di belakang dia.
Mark
Mark
"kaget gue Chan.."
Haechan
Haechan
"alah gitu doang kok kaget" dengusnya, tapi setelah itu pandangannya jatuh ke keranjang yang di cincing Mark. Keranjang itu cukup besar dan membuatnya kepo.
Haechan
Haechan
"itu apa?"
Haechan
Haechan
"gak bawa stok geranat kan lo?"
Mark
Mark
"mulut lo, lo kira gue tentara mau perang apa?"
Haechan
Haechan
"ya kirain, lo kan anak ep ep. Siapa tau keracunan barang yang ada di game itu."
Mark
Mark
"sialan bener anak Johnny."
Haechan
Haechan
"gue aduin Jaehyun lo"
Mark
Mark
"sama aja kocak."
Haechan
Haechan
"udahlah. Apa itu"
Mark
Mark
"kepo bener jadi orang, pengen tau kah?"
Haechan
Haechan
"dongo!"
Mark
Mark
"iya iya cantik"
Haechan
Haechan
"ga usah banyak omong lo, demit banget jadi orang? Heran"
Mark
Mark
"malu bilang sayang."
Haechan
Haechan
"goblok."
Haechan
Haechan
"udah anj¡ng, buka itu keranjang!"
Mark
Mark
"iya iya, lagian ini isinya cuma buntelan doang kok."
Haechan melirik sinis, lalu perlahan matanya membulat dan berkedip menunggu kain yang akan di bukan Mark.
Mark
Mark
"ett"
Mark
Mark
"nungguin yak?"
Haechan
Haechan
"bangsat! Mark Jung!!"
Mark
Mark
"iya Jung Haechan" cengirnya.
Haechan
Haechan
"ah males banget gue sama lo"
Mark
Mark
"iya iya bercanda, sensi amat lo"
Haechan
Haechan
"buka!!"
Mark langsung membukanya dan langsung membuat Haechan membulatkan matanya kembali, menutup mulutnya dengan tangan nya lalu beralih ke arah Mark.
Haechan
Haechan
"bayi?"
Haechan
Haechan
"bayi siapa cok? Nemu di mana sat?!"
Haechan
Haechan
"jangan-jangan anak lo sama selingkuhan lo ya?!!" pekik nya sambil menunjuk, yang membuat Mark memejamkan matanya.
'help, telinga Mark..'
Mark
Mark
"astaga, kagak lah. Gue aja kaga pernah main anu-anu an"
Haechan memicingkan matanya, menelisik dari atas sampai bawah seolah tak percaya dengan apa yang di ucapkan.
Haechan
Haechan
"bohong pasti."
Mark
Mark
"suer deh, lagian selingkuhan gue udah mati Chan."
Haechan
Haechan
"anjer suram banget cok!"
Mark
Mark
"ya makanya"
Haechan
Haechan
"huh, yaudah terus ini dapet darimana? Ga mungkin lo culik bayi kan?"
Mark
Mark
"seburuk apa sifat gue Chan, astogeh"
Haechan
Haechan
"ya lo kan aneh orangnya"
Mark
Mark
"ngaca sat."
Haechan
Haechan
"yeuh."
Mark
Mark
"ini bayi, gue nemu di sekitaran taman. Karena gue kepo jadi gue samperin di semak-semak, pas gue liat malah ni buntelan yang nongol. Karena gue ada perikebayian ya gue pungut aja ni bayi, lumayan buat jadi mainan."
Haechan
Haechan
"mainan gundulmu!" menoyor kepala Mark keras sehingga membuat si empu mengaduh kesakitan.
Haechan
Haechan
"eh tapi serius?"
Mark
Mark
"1000 rius dah" ucapnya sambil memegang kepalanya.
Haechan
Haechan
"tapi siapa yang tega buang ni anak anjir, lucu gini. Ga niat emang itu yang buat, pengen gue ajak sledingan rasanya."
Mark
Mark
"ajak aja, kalau lo tau sih.."
Haechan
Haechan
"Lo tau?"
Mark
Mark
"ya kagak lah, gila aja gue tau. Orang baru mungut juga ini bayi."
Haechan
Haechan
"ohh"
Haechan
Haechan
"tapi terus gimana ini? mau di apain bayinya? Ga mungkin di giveaway Mark, kan lo udah dapet."
Mark mendelik ke arah Haechan, apaan gipewey gipewey.
Mark
Mark
"kata orang anak itu anugerah tau Chan."
Haechan
Haechan
"termasuk mungut bayi?"
Mark
Mark
"buset, terang-terangan."
Haechan
Haechan
"ya kan lo yang mungut bego!"
Mark
Mark
"sok tau banget gue yang mungut." gumamnya yang masih dapat di dengar Haechan dengan jelas
Haechan
Haechan
"terserah lo lah, pusing gue mau nikahin bapak lo aja."
Mark
Mark
"heh?!!"
Haechan
Haechan
"bercanda hehe" cengirnya.
Haechan
Haechan
"ya terus ini mau di apain bayinya?"
Mark
Mark
"buang Chan buang, di buang juga ga ada beban hidup"
Haechan
Haechan
"banyak omong bener lo?!"
Mark
Mark
"iya iya aduh... Kita rawat aja lah, gimana?"
Haechan
Haechan
"rawat? Rawat ni bayi?"
Mark
Mark
"ya iya, mau bayi mana lagi?"
Haechan
Haechan
"oh"
Haechan
Haechan
"tapi gue gatau caranya anjr!"
Mark
Mark
"sama, tapi tenang aja lah ntar liat Gugel"
Haechan
Haechan
"bener juga tuh"
Haechan
Haechan
"nah sekarang mau di apain?"
Mark
Mark
"eh tapi lo tau ni bayi namanya siapa?"
Haechan
Haechan
"enggak..." menggeleng pelan.
Mark
Mark
"coba gledah Chan keranjangnya, bayinya angkat dulu biar gue gendong."
Haechan
Haechan
"Lo bisa emang?" memicingkan matanya menatap Mark.
Mark
Mark
"cuma gendong doang, kayak gendong buku bisa lah gue"
Haechan
Haechan
"yaudah nih"
Haechan perlahan mengambil si bayi dari keranjang dengan hati-hati, ya ampun takut banget jatoh.. Dan setelah itu di berikan ke arah Mark yang sudah menunggu dengan senang hati.
Haechan
Haechan
"hati-hati ya lo?!"
Mark
Mark
"iya iya"
Haechan pun langsung memeriksa isi keranjang, hingga tak lama ia menemukan sebuah surat [aduh kayak di pilem pilem aja surat²an segala] mata Haechan berbinar melihat surat di tangannya, lalu kembali menggeledah dengan menarik kain putih yang menjadi alas keranjang.
Ga ada apa-apa sih, ternyata cuma dua pempes bayi ukuran kecil [s or l?] habis itu dia langsung bicara sama Mark yang udah nunggu sama si bayi yang sekarang udah tidur.
Haechan
Haechan
"lah bayinya tidur?"
Mark
Mark
"ho'oh, lo lama sih, ketiduran kan si adek"
Haechan
Haechan
"taroh dulu ke kamar Mark"
Mark
Mark
"kamar siapa?"
Haechan
Haechan
"terserah!!!"
Mark
Mark
"eh iya iya, gue taroh di kamar lo ya?"
Mark pun langsung beranjak dan berjalan sedikit cepat setelah suara Haechan yang agak keras itu berbunyi, huh untung ga sampe bangunin nih si bayi pungut-eh.
Sesudahnya Mark pun kembali menghampiri Haechan.
Mark
Mark
"ada apa tadi? Udah nemu?"
Haechan
Haechan
"iya ada, ni 2 pempes bayi"
Mark
Mark
"ih buset, buang bayi juga harus buang pempes? mana dua doang lagi" cibirnya yang membuat Haechan merotasikan matanya malas.
Haechan
Haechan
"nih sama ini nih" menunjukkan sebuah surat di depan wajah Mark.
Mark
Mark
"santai kali, ga usah pas depan muka gue juga."
Haechan
Haechan
"yaudah sih"
Mark
Mark
"coba buka Chan"
Haechan pun mengambil sekertas surat di dalam amplop, lalu perlahan membacanya dengan Mark di sampingnya.
Mark
Mark
"lah anjir, kagak punya duit emaknya"
Haechan
Haechan
"padahal pinjem ke bank kan bisa"
Mark
Mark
"tau tuh, lagian suaminya dongo banget ninggalin, jadi janda kan dia"
Komentar keduanya terhadap isi tulisan di surat itu.
Haechan
Haechan
"lo kalau udah nikah jangan sampe kayak bapak tu bayi Mark, brengshek itu namanya"
Mark
Mark
"iya enggak kok, kalau gue nikahnya sama lo—adohh"
Haechan menampar pipi Mark pelan, tapi tetep aja bikin si empu meringis.
Mark
Mark
"kdrt banget lo sama gue"
Haechan
Haechan
"yang bener anjing!"
Mark
Mark
"yeuh, ya enggaklah ngapain gue kayak dia? Gue kan orang yang baiq dan tidak sombong"
Haechan
Haechan
"tapi suka selingkuh" celetuknya membuat Mark memegang dadanya dramatis.
Haechan
Haechan
"alay lo"
Mark
Mark
"yeee, udah lama Chan... Lagian udah putus juga sama mantan pacar gue"
Haechan
Haechan
"yaudah sih."
Haechan
Haechan
"kita beli peralatan bayi kagak?"
Mark
Mark
"beli lah"
Haechan
Haechan
"ya temenin lah goblok!!"
Mark
Mark
"iya-iya gue temenin"
Haechan
Haechan
"tapi ini kita rahasiain ke orang tua kita?"
Mark
Mark
"gatau deh"
Mark
Mark
"kasih tau juga ga apa-apa"
Haechan
Haechan
"tapi ntar dikira kita yang nyulik anjr!"
Mark
Mark
"yaudah jangan kasih tau"
Haechan
Haechan
"dahlah"
Haechan
Haechan
"kita beli sekarang? Kan tu bayi kagak ada perlengkapannya? Tapi masa kita tinggal?"
Mark
Mark
"ajak aja gimana? Gue ambil mobil dulu"
Haechan
Haechan
"eehh, tapi terus gendongnya? Kan ga ada alat gendong?"
Mark
Mark
"gendong manual lah, pake tangan lo"
Haechan
Haechan
"yeu si Mark!"
Mark
Mark
"udah gue ambil mobil dulu di bawah, lo bawa si dedek"
Haechan
Haechan
"manggilnya dedek?"
Mark
Mark
"ya terus apa? Di kan ga ada nama, surat nya juga ga ada bilang tu nama si bayi siapa"
Haechan
Haechan
"kasih nama sendiri gimana?" idenya, sedangkan Mark menimang-nimang pikirannya lalu kemudian mengangguk.
Mark
Mark
"hemm boleh juga tuh, tapi siapa?"
Keduanya sama-sama berpikir hingga keduanya menjentikkan jarinya.
Haechan
Haechan
"Chenle"
Mark
Mark
"Chandra"
Haechan
Haechan
"lah kok beda?"
Mark
Mark
"terus mau yang mana?"
Haechan
Haechan
"chenle aja, jangan Chandra... gue kan udah Chan masa ntar si dedek di panggil Chan juga?"
Mark
Mark
"lah iya, yaudah Chenle aja"
Haechan
Haechan
"nah bagus, terus nama panggilannya lele"
Mark
Mark
"pftt, lele? Ikan? Item itu? HAHAHA" Mark tak bisa menahan tawanya ketika mendengar panggilan yang akan di berikan pada si bayi.
Haechan
Haechan
"ih apasih?! Salahnya apa coba? aneh lo!"
Mark
Mark
"hahaha iya enggak enggak, yaudah itu aja."
.
Bersambung.
Alamak, full percakapan Markhyuck✋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!