Aaliyah dan bundanya sudah berada di Masjid Baitul Makmur, masjid yang dipilih Angga dan Adelia untuk melaksanakan prosesi pernikahan mereka.
Keluarga mempelai pria sudah berada di masjid sedangkan keluarga mempelai wanita masih dalam perjalanan.
Aaliyah mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan di dalam Masjid itu, melihat para undangan yang hadir. Tampak pada salah satu sisi ruangan, Hadi sedang sibuk memberikan instruksi pada panitia pernikahan.
Dari pintu utara masjid muncul seorang wanita cantik mengenakan kebaya silver berjalan masuk dengan anggunnya. Tubuhnya sangat ramping bagaikan seorang model. Hampir semua mata yang hadir di Masjid itu memandangi wanita tersebut. Tentu saja dia bukan pengantin, karena tidak ada keluarga yang mengantarnya.
Semakin dekat tampak wajah cantiknya, dengan hidung mancung, bibir tipis dan kulitnya yang putih. Rambutnya disanggul tinggi. Dari make up dan rambutnya tampaknya merupakan hasil pekerjaan salon kecantikan.
Tampak Hadi mendekatinya, mereka berbicara seolah mereka sudah dekat sekali, kemudian wanita itu melangkah ke depan, duduk di samping Ibu Laela. Aaliyah berkesimpulan wanita itu adalah kekasih Hadi, Dokter Clarissa.
"Bunda, sepertinya wanita yang duduk di samping Bude Laela itu pacarnya Mas Hadi ya?" Aaliyah berbisik pada bundanya.
"Ya sepertinya begitu, cantik banget ya, sangat serasi dengan Hadi," jawab ibunya.
Mata Aaliyah sebentar-bentar menatap wajah wanita itu, mengagumi kecantikannya. Cara duduknya sangat anggun. Sekali-kali wanita itu berbicara dengan Ibu Laela kemudian mereka tertawa ringan.
Tidak lama kemudian mempelai wanita datang dan proses ijab kabul dimulai. Setelah ijab kabul selesai, kedua mempelai bersalaman dengan keluarga memohon restu. Acara pernikahan masih dilanjutkan dengan resepsi yang diadakan malamnya di ballroom salah satu hotel di Kota Bandung.
************
Aaliyah dan bundanya menghadiri resepsi pernikahan Angga dan Adelia di Hotel Delia B. Resepsi pernikahannya sangat ramai dihadiri para undangan.
Aaliyah mengenakan dress selutut berwarna cream hasil rancangannya sendiri yang dijahit ibunya. Karena sering membantu ibunya di ruang jahit, Aaliyah juga mulai belajar mendesain pakaian terutama untuk pakaiannya sendiri. Setiap pulang kuliah biasanya Aaliyah akan membantu Ibunya di ruang jahit.
Aaliyah duduk di sebuah kursi sambil menikmati alunan lagu yang dinyayikan seorang penyanyi pria. Sesekali ia ikut bersenandung menyanyikan lagu malaikat juga tahu. Sambil melihat pengantin hatinya berkata:
Tuhan, ingin rasanya menikah muda seperti Angga.
Lalu siapa yang akan jadi jodohku nanti?
Toh pacar aja belum punya.
Aaliyah kembali berandai-andai
Seandainya waktu lebih cepat mempertemukanku dengan Angga,
Sebelum Angga mengenal Adelia,
Apakah mungkin Angga akan jatuh cinta padaku?
Aaliyah tersenyum jadi malu sendiri pada dirinya.
Aaliyah hendak mengambil foto selfie dirinya dengan background panggung pengantin dan suasana pesta. Aaliyah mulai mengambil beberapa angle dan berpose. Kemudian ia memilih-milih beberapa foto untuk keperluan sosial medianya. Foto yang kurang menarik ia hapus.
Aaliyah kemudian memandangi para undangan yang lewat di depannya. Banyak diantara para undangan yang hadir dengan pasangannya. Melihat mereka kadang-kadang muncul rasa iri dalam hatinya.
Adakah yang salah dengan diriku?
Sampai usia segini belum punya pacar juga.
Terakhir kali Aaliyah berpacaran saat masih SMU. Sejak kuliah belum pernah punya pacar lagi. Beberapa kali ada yang mendekati. Tapi Aaliyah tidak menaruh hati pada mereka dan tidak bisa memaksakan dirinya.
Yang menarik perhatian Aaliyah malam itu adalah pasangan Hadi dan Clarissa. Memang benar dugaannya, wanita cantik di acara pernikahan tadi pagi adalah kekasih Hadi. Mereka berdiri sangat dekat saat menyapa undangan, sekali-kali tangan mereka bergandengan.
Hadi mengenakan jas abu-abu tua yang senada dengan celananya. Penampilannya sangat keren membuat Aaliyah mengaguminya.
Clarissa mengenakan dress panjang biru model sabrina sehingga semakin menampakkan kulitnya yang putih. Rambutnya lurus panjang sedikit pirang dan dibagian bawah ditata agak ikal.
Tidak sedikit undangan yang mengagumi keserasian pasangan ini. Bahkan aura mereka berdua tampaknya lebih terpancar dibandingkan dengan aura pengantin.
Ada satu wanita lagi yang menarik perhatian Aaliyah. Dari penampilannya nampak dia dari kalangan sosial kelas atas. Usianya mungkin sekitar 50 tahunan.
Aaliyah jadi kepo karena ketika wanita itu mendekati pasangan Hadi dan Clarissa untuk bersalaman, Clarissa menunjukkan raut muka yang kurang senang dan meninggalkan mereka menuju meja makanan.
Setelah hampir semua undangan telah pulang, Aaliyah dan ibunya naik ke atas panggung pengantin untuk mengucapkan selamat.
"Angga, Adel, selamat yah, samawa dan doain Aaliyah cepat nyusul, bisa nikah muda seperti kalian," kata Aaliyah.
"Iya aku doain, semoga Aaliyah cepat ketemu jodoh, gak kayak Mas Hadi, udah tua belum nikah-nikah juga," sahut Angga.
Mereka tertawa. Tentu saja Hadi tidak mendengar karena berada di depan panggung bersama Clarissa menyapa undangan yang tersisa. Mereka kemudian mengambil foto wefie bertiga.
Ibu Laela memanggil Hadi untuk foto bersama dengan keluarga Ibu Rini. Hadi mengajak kekasihnya naik ke atas panggung untuk ikut berfoto. Selepas mereka berfoto, Hadi mengenalkan pacarnya kepada Ibu Rini dan Aaliyah.
"Kalian serasi banget, cepat-cepatlah menikah," ujar Ibu Rini.
Hadi hanya tertawa kecil, Clarissa yang menjawab "Doain bu, semoga disegerakan."
Ibu Rini kemudian berpamitan pada keluarga Pak Hendrawan. Mereka kembali saling bersalaman. Seperti kemarin, saat bersalaman dengan Aaliyah Hadi menjabat tangannya dengan erat, membuat Aaliyah deg-degan.
Mereka berdua pulang ke rumah menggunakan taxi online.
******
Hadi mengantar Clarissa ke parkiran. Clarissa mengendarai mobil sendiri ke Hotel Delia B karena Hadi tidak sempat menjemputnya.
"Melihat Angga dan Adelia, kok rasanya aku sudah pengen cepat-cepat menikah, kalau kamu gimana?" tanya Hadi kepada Clarissa sambil berjalan.
"Siapa sih yang gak mau nikah, tapi aku kan masih studi spesialis," jawab Clarissa.
Clarissa memang baru saja menyelesaikan studi dokter spesialis kulit kelamin. Saat ini Hadi juga sementara mengikuti Program Magister Hukum. Kesibukan masing-masing membuat rencana pernikahan selalu tertunda, sehingga Angga yang usianya tujuh tahun lebih muda dari Hadi mendahului mereka menikah. Usia Clarissa ternyata setahun lebih tua dari Hadi.
Sesampainya di tempat parkir mobil Clarissa, Hadi mencium kening Clarissa dan berkata, "Istirahatlah malam ini, karena besok kita akan mulai membahas pernikahan, aku tidak mau lagi melewati tahun ini dengan status lajang."
Clarissa hanya tertawa mendengar ucapan kekasihnya. Kemudian ia naik ke mobilnya dan pamit pada Hadi.
"Sayang, aku pulang."
"Hati-hati, Sayang," balas Hadi.
Kemudian mobil Clarissa melaju keluar dari parkiran hotel.
Hadi melangkah kembali masuk ke dalam hotel.
Mereka beberapa kali merencanakan pernikahan, namun selain karena studi, beberapa kali hubungan mereka menghadapi masalah. Masalah yang datang dari Hadi, sehingga Clarissa belum begitu yakin untuk menikah dengan Hadi saat itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Ari Martiana
Kalau ngga salah, Angga rencananya mau dinikahkan dg Aaliyah. Janji ayah Angga sblm ayah Aaliyah meninggal.
2022-01-18
2
Yayoek Rahayu
belom jodohnya ya
2022-01-02
0
𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆
yah karena kalian bukan jodoh makanya ada aja yg bikin kalian belum menikah...
2021-12-02
1