Bab 3. Angga Wedding (Rev 2)

Aaliyah dan bundanya sudah berada di Masjid Baitul Makmur, masjid yang dipilih Angga dan Adelia untuk melaksanakan prosesi pernikahan mereka.

Keluarga mempelai pria sudah berada di masjid sedangkan keluarga mempelai wanita masih dalam perjalanan.

Aaliyah mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangan di dalam Masjid itu, melihat para undangan yang hadir. Tampak pada salah satu sisi ruangan, Hadi sedang sibuk memberikan instruksi pada panitia pernikahan.

Dari pintu utara masjid muncul seorang wanita cantik mengenakan kebaya silver berjalan masuk dengan anggunnya. Tubuhnya sangat ramping bagaikan seorang model. Hampir semua mata yang hadir di Masjid itu memandangi wanita tersebut. Tentu saja dia bukan pengantin, karena tidak ada keluarga yang mengantarnya.

Semakin dekat tampak wajah cantiknya, dengan hidung mancung, bibir tipis dan kulitnya yang putih. Rambutnya disanggul tinggi. Dari make up dan rambutnya tampaknya merupakan hasil pekerjaan salon kecantikan.

Tampak Hadi mendekatinya, mereka berbicara seolah mereka sudah dekat sekali, kemudian wanita itu melangkah ke depan, duduk di samping Ibu Laela. Aaliyah berkesimpulan wanita itu adalah kekasih Hadi, Dokter Clarissa.

"Bunda, sepertinya wanita yang duduk di samping Bude Laela itu pacarnya Mas Hadi ya?" Aaliyah berbisik pada bundanya.

"Ya sepertinya begitu, cantik banget ya, sangat serasi dengan Hadi," jawab ibunya.

Mata Aaliyah sebentar-bentar menatap wajah wanita itu, mengagumi kecantikannya. Cara duduknya sangat anggun. Sekali-kali wanita itu berbicara dengan Ibu Laela kemudian mereka tertawa ringan.

Tidak lama kemudian mempelai wanita datang dan proses ijab kabul dimulai. Setelah ijab kabul selesai, kedua mempelai bersalaman dengan keluarga memohon restu. Acara pernikahan masih dilanjutkan dengan resepsi yang diadakan malamnya di ballroom salah satu hotel di Kota Bandung.

************

Aaliyah dan bundanya menghadiri resepsi pernikahan Angga dan Adelia di Hotel Delia B. Resepsi pernikahannya sangat ramai dihadiri para undangan.

Aaliyah mengenakan dress selutut berwarna cream hasil rancangannya sendiri yang dijahit ibunya. Karena sering membantu ibunya di ruang jahit, Aaliyah juga mulai belajar mendesain pakaian terutama untuk pakaiannya sendiri. Setiap pulang kuliah biasanya Aaliyah akan membantu Ibunya di ruang jahit.

Aaliyah duduk di sebuah kursi sambil menikmati alunan lagu yang dinyayikan seorang penyanyi pria. Sesekali ia ikut bersenandung menyanyikan lagu malaikat juga tahu. Sambil melihat pengantin hatinya berkata:

Tuhan, ingin rasanya menikah muda seperti Angga.

Lalu siapa yang akan jadi jodohku nanti?

Toh pacar aja belum punya.

Aaliyah kembali berandai-andai

Seandainya waktu lebih cepat mempertemukanku dengan Angga,

Sebelum Angga mengenal Adelia,

Apakah mungkin Angga akan jatuh cinta padaku?

Aaliyah tersenyum jadi malu sendiri pada dirinya.

Aaliyah hendak mengambil foto selfie dirinya dengan background panggung pengantin dan suasana pesta. Aaliyah mulai mengambil beberapa angle dan berpose. Kemudian ia memilih-milih beberapa foto untuk keperluan sosial medianya. Foto yang kurang menarik ia hapus.

Aaliyah kemudian memandangi para undangan yang lewat di depannya. Banyak diantara para undangan yang hadir dengan pasangannya. Melihat mereka kadang-kadang muncul rasa iri dalam hatinya.

Adakah yang salah dengan diriku?

Sampai usia segini belum punya pacar juga.

Terakhir kali Aaliyah berpacaran saat masih SMU. Sejak kuliah belum pernah punya pacar lagi. Beberapa kali ada yang mendekati. Tapi Aaliyah tidak menaruh hati pada mereka dan tidak bisa memaksakan dirinya.

Yang menarik perhatian Aaliyah malam itu adalah pasangan Hadi dan Clarissa. Memang benar dugaannya, wanita cantik di acara pernikahan tadi pagi adalah kekasih Hadi. Mereka berdiri sangat dekat saat menyapa undangan, sekali-kali tangan mereka bergandengan.

Hadi mengenakan jas abu-abu tua yang senada dengan celananya. Penampilannya sangat keren membuat Aaliyah mengaguminya.

Clarissa mengenakan dress panjang biru model sabrina sehingga semakin menampakkan kulitnya yang putih. Rambutnya lurus panjang sedikit pirang dan dibagian bawah ditata agak ikal.

Tidak sedikit undangan yang mengagumi keserasian pasangan ini. Bahkan aura mereka berdua tampaknya lebih terpancar dibandingkan dengan aura pengantin.

Ada satu wanita lagi yang menarik perhatian Aaliyah. Dari penampilannya nampak dia dari kalangan sosial kelas atas. Usianya mungkin sekitar 50 tahunan.

Aaliyah jadi kepo karena ketika wanita itu mendekati pasangan Hadi dan Clarissa untuk bersalaman, Clarissa menunjukkan raut muka yang kurang senang dan meninggalkan mereka menuju meja makanan.

Setelah hampir semua undangan telah pulang, Aaliyah dan ibunya naik ke atas panggung pengantin untuk mengucapkan selamat.

"Angga, Adel, selamat yah, samawa dan doain Aaliyah cepat nyusul, bisa nikah muda seperti kalian," kata Aaliyah.

"Iya aku doain, semoga Aaliyah cepat ketemu jodoh, gak kayak Mas Hadi, udah tua belum nikah-nikah juga," sahut Angga.

Mereka tertawa. Tentu saja Hadi tidak mendengar karena berada di depan panggung bersama Clarissa menyapa undangan yang tersisa. Mereka kemudian mengambil foto wefie bertiga.

Ibu Laela memanggil Hadi untuk foto bersama dengan keluarga Ibu Rini. Hadi mengajak kekasihnya naik ke atas panggung untuk ikut berfoto. Selepas mereka berfoto, Hadi mengenalkan pacarnya kepada Ibu Rini dan Aaliyah.

"Kalian serasi banget, cepat-cepatlah menikah," ujar Ibu Rini.

Hadi hanya tertawa kecil, Clarissa yang menjawab "Doain bu, semoga disegerakan."

Ibu Rini kemudian berpamitan pada keluarga Pak Hendrawan. Mereka kembali saling bersalaman. Seperti kemarin, saat bersalaman dengan Aaliyah Hadi menjabat tangannya dengan erat, membuat Aaliyah deg-degan.

Mereka berdua pulang ke rumah menggunakan taxi online.

******

Hadi mengantar Clarissa ke parkiran. Clarissa mengendarai mobil sendiri ke Hotel Delia B karena Hadi tidak sempat menjemputnya.

"Melihat Angga dan Adelia, kok rasanya aku sudah pengen cepat-cepat menikah, kalau kamu gimana?" tanya Hadi kepada Clarissa sambil berjalan.

"Siapa sih yang gak mau nikah, tapi aku kan masih studi spesialis," jawab Clarissa.

Clarissa memang baru saja menyelesaikan studi dokter spesialis kulit kelamin. Saat ini Hadi juga sementara mengikuti Program Magister Hukum. Kesibukan masing-masing membuat rencana pernikahan selalu tertunda, sehingga Angga yang usianya tujuh tahun lebih muda dari Hadi mendahului mereka menikah. Usia Clarissa ternyata setahun lebih tua dari Hadi.

Sesampainya di tempat parkir mobil Clarissa, Hadi mencium kening Clarissa dan berkata, "Istirahatlah malam ini, karena besok kita akan mulai membahas pernikahan, aku tidak mau lagi melewati tahun ini dengan status lajang."

Clarissa hanya tertawa mendengar ucapan kekasihnya. Kemudian ia naik ke mobilnya dan pamit pada Hadi.

"Sayang, aku pulang."

"Hati-hati, Sayang," balas Hadi.

Kemudian mobil Clarissa melaju keluar dari parkiran hotel.

Hadi melangkah kembali masuk ke dalam hotel.

Mereka beberapa kali merencanakan pernikahan, namun selain karena studi, beberapa kali hubungan mereka menghadapi masalah. Masalah yang datang dari Hadi, sehingga Clarissa belum begitu yakin untuk menikah dengan Hadi saat itu.

Terpopuler

Comments

Ari Martiana

Ari Martiana

Kalau ngga salah, Angga rencananya mau dinikahkan dg Aaliyah. Janji ayah Angga sblm ayah Aaliyah meninggal.

2022-01-18

2

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

belom jodohnya ya

2022-01-02

0

𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆

𝕸𝖆𝖘𝖎𝖙𝖆𝖍 𝕬𝖟𝖟𝖆𝖍𝖗𝖆

yah karena kalian bukan jodoh makanya ada aja yg bikin kalian belum menikah...

2021-12-02

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Kisah di Asrama Polisi (Rev 2)
2 Bab 2. Reuni Dua Keluarga (Rev 2)
3 Bab 3. Angga Wedding (Rev 2)
4 Bab 4. Janji Pak Hendrawan (Rev 2)
5 Bab 5. Ayah Yang Terpukul (Rev 2)
6 Bab 6. Memenuhi Keinginan Orang Tua (Rev 2)
7 Bab 7. Sebuah Permulaan (Rev 2)
8 Bab 8. Ketika Hadi Ditolak (Rev 2)
9 Bab 9. Mengapa Aku Malu (Rev 2)
10 Bab 10. Rasa Yang Tak Biasa (Rev 2)
11 Bab 11. Penyelidikan Dimulai (Rev 2)
12 Bab 12. Cinta Dari Mata Turun Ke Hati (Rev 2)
13 Bab 13. Yang Kau Berikan Pada Orang Tua (Rev)
14 Bab 14. Hubungan Tanpa Status
15 Bab 15. Cemburu
16 Bab 16. Cuman Becanda
17 Bab 17. Malam Yang Indah
18 Bab 18. Penolong
19 Bab 19. Antara Sayang dan Rindu
20 Bab 20. Tiga Perempuan
21 Bab 21. Bunga Terakhir
22 Bab 22. Yang Pertama
23 Bab 23. Manusia Bodoh
24 Bab 24. Yang Terpilih
25 Bab 25. Pertunangan
26 Bab 26. Sang Dewi
27 Bab 27. Suaranya
28 Bab 28. Ikuti dia
29 Bab 29. Pengakuan
30 Bab 30. Tidak Dapat Meninggalkannya
31 Bab 31. Pura-pura Tegar
32 Bab 32. Cincin Itu
33 Bab 33. Saatnya Melupakan
34 Bab 34. Pahitnya Penyesalan
35 Bab 35. Menunjukkan Tanggung Jawab
36 Bab 36. Seperti Senja
37 Bab 37. Adelia
38 Bab 38. Hukuman
39 Bab 39. Kembali Ke Nol
40 Bab 40. Langkah Yang Terhenti
41 Bab 41. Tentang Aquina
42 Bab 42. Benci Mas Hadi
43 Bab 43. Bila Jadi Ipar
44 Bab 44. Berbagai Serangan
45 Bab 45. Aaliyah Merindu
46 Bab 46. Cinta Butuh Perjuangan
47 Bab 47. Menjelang Perpisahan
48 Bab 48. Dapatkah senja selamanya?
49 Bab 49. Aaliyah Berulah.
50 Bab 50. Hadi Marah
51 Bab 51. Pasukan Hitam (Revisi)
52 Bab 52. Lebih Awal Jadi Istri (Rev)
53 Bab 53. Panggil Papa Mama
54 Bab 54. Memalukan
55 Bab 55. Ayam Penuh Perjuangan
56 Bab 56. Peluk Cium Vs Uang
57 Bab 57. Mendiamkan Aaliyah
58 Bab 58. Dua Negatif
59 Bab 59. Bawaan Bayi
60 Bab 60. Cemburu
61 Bab 61. Bayi Mungil
62 Bab 62. Sisain Untuk Papa
63 Bab 63. Prahara
64 Bab. 64. Jangan Pernah Ucapkan
65 Bab 65. Apa Aku Bisa?
66 Bab 66. Karena Layyanah
67 Bab 67. Testpack
68 Bab 68. Hadiah Ulang Tahun
69 Bab 69. Aaliyah atau Clarissa
70 Bab 70. Jangan Pernah Coba-coba
71 Bab 71. Tekanan Psikologis
72 Bab 72. Aurora
73 Bab 73. Menguras Uang Suami
74 Bab 74. Tidak Akan Pernah Melepas
75 Bab 75. Hadiah untuk Nyonya Hadi
76 Bab 76. Tuhan Menghukum Papa
77 Bab. 77. Jaga Perasaanku
78 Bab 78. Ruang Tunggu
79 Bab 79. Ketegangan di Bandara
80 Bab 80. Kembalikan Anakku
81 Bab 81. Aaliyah Mengamuk
82 Bab 82. Ikatan
83 Bab 83. Menunggu Aaliyah Pulang
84 Bab 84. Saat Dia Pergi
85 Bab 85. Ujian Yang Tak Berhenti
86 Bab 86. Saya Ingin Kembali Padamu
87 Bab 87. Aaliyah Ujian Cinta Hadi dan Clarissa
88 Bab 88. Mengapa Terlalu Sayang
89 Bab 89. Kemana Aaliyah?
90 Bab 90. Ancaman Clarissa
91 Bab 91. Semua Telah Pergi
92 Bab 92. Cukup Aaliyah Jadi Pelajaran
93 Bab 93. Harus Terima
94 Bab 94. Menyempurnakan Dudanya
95 Bab 95. Agenda Pribadi
96 Bab 96. Hidup Tak Pernah Berpihak
97 Bab 97. Yang Lama Dirindukan
98 Bab 98. Poligami
99 Bab 99. Memantik Emosi Hadi
100 Bab 100. Ibu Fathan dan Ibu Layyanah
101 Episide 101. Saat Bertemu
102 Bab 102. Bilamana Kamu Tak Kembali
103 Bab 103. Karena Layyanah
104 Bab 104. Aaliyah
105 Bab 105. Papa Nabila
106 Bab 106. Toilet Menjadi Alasan
107 Bab 107. Terjebak Dalam Masa Lalu
108 Bab 108. Tidak Boleh
109 Bab 109. Iblis
110 Bab 110. Maafkan Mama
111 Bab 111. Saat Pindah
112 Bab 112. Tawaran Hadi
113 Bab 113. Itu Tujuanku
114 Bab 114. Sekarang Kamu Bebas
115 Bab 115. Galau
116 Bab 116.Penjaga
117 Bab 117. Clarissa dan Aaliyah
118 Bab 118. Hadi PMS
119 Epilog. Perempuan dalam pelukan
120 Extra Part. Menjadi Kembar
121 Extra Part. Rindu Nabila
122 Extra Part. Lay
123 Extra Part. Shopping
124 Extra Part. Baby Pink
125 Extra Part 6. Gen yang Lebih Dominan
126 Extra Part 7. Kekuatan Alam
127 Extra Part 8. Curahan Hati Aaliyah
128 Extra Part 9. Saat Hadi Cemburu
129 Extra Part 10. Bayi Gendra
130 Survey
131 Extra Part 11. My Aaliyah
132 Extra Part 12. Takkan Ada Cinta Yang Lain
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Bab 1. Kisah di Asrama Polisi (Rev 2)
2
Bab 2. Reuni Dua Keluarga (Rev 2)
3
Bab 3. Angga Wedding (Rev 2)
4
Bab 4. Janji Pak Hendrawan (Rev 2)
5
Bab 5. Ayah Yang Terpukul (Rev 2)
6
Bab 6. Memenuhi Keinginan Orang Tua (Rev 2)
7
Bab 7. Sebuah Permulaan (Rev 2)
8
Bab 8. Ketika Hadi Ditolak (Rev 2)
9
Bab 9. Mengapa Aku Malu (Rev 2)
10
Bab 10. Rasa Yang Tak Biasa (Rev 2)
11
Bab 11. Penyelidikan Dimulai (Rev 2)
12
Bab 12. Cinta Dari Mata Turun Ke Hati (Rev 2)
13
Bab 13. Yang Kau Berikan Pada Orang Tua (Rev)
14
Bab 14. Hubungan Tanpa Status
15
Bab 15. Cemburu
16
Bab 16. Cuman Becanda
17
Bab 17. Malam Yang Indah
18
Bab 18. Penolong
19
Bab 19. Antara Sayang dan Rindu
20
Bab 20. Tiga Perempuan
21
Bab 21. Bunga Terakhir
22
Bab 22. Yang Pertama
23
Bab 23. Manusia Bodoh
24
Bab 24. Yang Terpilih
25
Bab 25. Pertunangan
26
Bab 26. Sang Dewi
27
Bab 27. Suaranya
28
Bab 28. Ikuti dia
29
Bab 29. Pengakuan
30
Bab 30. Tidak Dapat Meninggalkannya
31
Bab 31. Pura-pura Tegar
32
Bab 32. Cincin Itu
33
Bab 33. Saatnya Melupakan
34
Bab 34. Pahitnya Penyesalan
35
Bab 35. Menunjukkan Tanggung Jawab
36
Bab 36. Seperti Senja
37
Bab 37. Adelia
38
Bab 38. Hukuman
39
Bab 39. Kembali Ke Nol
40
Bab 40. Langkah Yang Terhenti
41
Bab 41. Tentang Aquina
42
Bab 42. Benci Mas Hadi
43
Bab 43. Bila Jadi Ipar
44
Bab 44. Berbagai Serangan
45
Bab 45. Aaliyah Merindu
46
Bab 46. Cinta Butuh Perjuangan
47
Bab 47. Menjelang Perpisahan
48
Bab 48. Dapatkah senja selamanya?
49
Bab 49. Aaliyah Berulah.
50
Bab 50. Hadi Marah
51
Bab 51. Pasukan Hitam (Revisi)
52
Bab 52. Lebih Awal Jadi Istri (Rev)
53
Bab 53. Panggil Papa Mama
54
Bab 54. Memalukan
55
Bab 55. Ayam Penuh Perjuangan
56
Bab 56. Peluk Cium Vs Uang
57
Bab 57. Mendiamkan Aaliyah
58
Bab 58. Dua Negatif
59
Bab 59. Bawaan Bayi
60
Bab 60. Cemburu
61
Bab 61. Bayi Mungil
62
Bab 62. Sisain Untuk Papa
63
Bab 63. Prahara
64
Bab. 64. Jangan Pernah Ucapkan
65
Bab 65. Apa Aku Bisa?
66
Bab 66. Karena Layyanah
67
Bab 67. Testpack
68
Bab 68. Hadiah Ulang Tahun
69
Bab 69. Aaliyah atau Clarissa
70
Bab 70. Jangan Pernah Coba-coba
71
Bab 71. Tekanan Psikologis
72
Bab 72. Aurora
73
Bab 73. Menguras Uang Suami
74
Bab 74. Tidak Akan Pernah Melepas
75
Bab 75. Hadiah untuk Nyonya Hadi
76
Bab 76. Tuhan Menghukum Papa
77
Bab. 77. Jaga Perasaanku
78
Bab 78. Ruang Tunggu
79
Bab 79. Ketegangan di Bandara
80
Bab 80. Kembalikan Anakku
81
Bab 81. Aaliyah Mengamuk
82
Bab 82. Ikatan
83
Bab 83. Menunggu Aaliyah Pulang
84
Bab 84. Saat Dia Pergi
85
Bab 85. Ujian Yang Tak Berhenti
86
Bab 86. Saya Ingin Kembali Padamu
87
Bab 87. Aaliyah Ujian Cinta Hadi dan Clarissa
88
Bab 88. Mengapa Terlalu Sayang
89
Bab 89. Kemana Aaliyah?
90
Bab 90. Ancaman Clarissa
91
Bab 91. Semua Telah Pergi
92
Bab 92. Cukup Aaliyah Jadi Pelajaran
93
Bab 93. Harus Terima
94
Bab 94. Menyempurnakan Dudanya
95
Bab 95. Agenda Pribadi
96
Bab 96. Hidup Tak Pernah Berpihak
97
Bab 97. Yang Lama Dirindukan
98
Bab 98. Poligami
99
Bab 99. Memantik Emosi Hadi
100
Bab 100. Ibu Fathan dan Ibu Layyanah
101
Episide 101. Saat Bertemu
102
Bab 102. Bilamana Kamu Tak Kembali
103
Bab 103. Karena Layyanah
104
Bab 104. Aaliyah
105
Bab 105. Papa Nabila
106
Bab 106. Toilet Menjadi Alasan
107
Bab 107. Terjebak Dalam Masa Lalu
108
Bab 108. Tidak Boleh
109
Bab 109. Iblis
110
Bab 110. Maafkan Mama
111
Bab 111. Saat Pindah
112
Bab 112. Tawaran Hadi
113
Bab 113. Itu Tujuanku
114
Bab 114. Sekarang Kamu Bebas
115
Bab 115. Galau
116
Bab 116.Penjaga
117
Bab 117. Clarissa dan Aaliyah
118
Bab 118. Hadi PMS
119
Epilog. Perempuan dalam pelukan
120
Extra Part. Menjadi Kembar
121
Extra Part. Rindu Nabila
122
Extra Part. Lay
123
Extra Part. Shopping
124
Extra Part. Baby Pink
125
Extra Part 6. Gen yang Lebih Dominan
126
Extra Part 7. Kekuatan Alam
127
Extra Part 8. Curahan Hati Aaliyah
128
Extra Part 9. Saat Hadi Cemburu
129
Extra Part 10. Bayi Gendra
130
Survey
131
Extra Part 11. My Aaliyah
132
Extra Part 12. Takkan Ada Cinta Yang Lain

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!