Pertemuan Dua Sahabat

Pagi menjelang siang di Garuda Corp

Mobil mewah kepunyaan Hadi Bagaskara Ibrahim terparkir di depan pintu masuk Garuda Corp.

Hadi masuk ke perusahaan sang sahabat dengan semangat yang tinggi. Sisa satu langkah lagi untuk menjadikan Sabrina sebagai menantu di keluarga Ibrahim.

Hadi yang memang sudah mempunyai janji temu dengan Afnan diarahkan langsung untuk menuju ruang Presdir Garuda Corp.

Ceklek

Hadi membuka pintu ruangan Afnan setelah mendapat izin dari pemilik ruangan tersebut.

"Di ada apa sih? Memang kamu ada masalah dari semalam ngajak aku ketemuan?" Bukannya menyambut sahabatnya dengan hangat, Afnan justru mencecar Hadi dengan deretan pertanyaan receh.

"Nan, aku mau kita ngak usah sahabatan lagi. Hubungan persahabatan kita cukup sampai disini yah" Percayalah Afnan, Hadi sedang mengajakmu bercanda.

"Loh memangnya aku ada salah sama kamu? Kemarin kita baik-baik aja. Kita sahabatan dari zaman kuliah loh. Kita merintis usaha bersama. Kok tiba-tiba kamu seperti ini sih" Afnan masih bingung melihat Hadi yang memutuskan persahabatan mereka.

"Ini bukan kamu punya salah atau ngak Nan, tapi ini salah anakmu" Penjelasan Hadi membuat Afnan semakin bingung.

"Bina?" Nama anak refleks terucap dari bibir Afnan.

"Memangnya kamu punya anak berapa sih Nan?" Percayalah berakting seperti ini tidak mudah bagi Hadi. Dia harus menahan tawanya ketika melihat ekspresi bingung seorang Afnan Rizky.

"Aku ngak mau kita sahabatan lagi, karena aku mau kalau hubungan kita ini naik ke tingkat lebih tinggi yaitu besanan" Penjelasan dari Hadi barusan menjelaskan bahwa dia telah melamar Bina untuk putra semata wayangnya Malik.

"Aku sih setuju ngak tapi kita harus bicara ini ke Bina dulu dan Umminya" Afnan menyabut hangat lamaran itu.

"Kalau abi setuju dan ridho aku terima kok lamaran Om Hadi bi" Sabrina dan Ummi Aisya muncul mengagetkan Afnan.

"Kok kamu ada disini nak, mi?" Tanya Abi Afnan pada anak dan istrinya.

Flashback On

Pagi-pagi sekali Hadi menyambangi kediaman mewah milik Afnan Rizky's Family.

Kedatangannya disambut oleh Sabrina.

"Assalamu alaikum Bina" Ucap Hadi pada calon menantunya.

"Waalaikum salam om, silahkan masuk" Bina mempersilahkan Hadi masuk, pikirnya Hadi mempunyai urusan pekerjaan dengan Abi Afnan.

"Ummiii, ini Om Hadi datang" Teriakan Bina yang tidak terlalu keras terdengar sampai ke dapur.

"Eh mas, nyariin abinya bina yah?" Tanya Aisya karena tumben-tumbenan Hadi menyambangi kediamannya.

"Aku kesini ada yang mau aku bicarain dengan Bina mbak" Ucapan Hadi langsung membuat kening Aisya dan Sabrina berkerut dan Hadi menatap intens Sabrina.

"Aku om?" Tanya Sabrina sambil menatap Hadi penuh selidik.

"Om mau minta kamu jadi menantu om kamu bersediakan?" Besar harapan Hadi agar Sabrina menerima lamaran ini.

"Jadi kamu kesini mau ngelamar putri ku mas?" Tanya Ummi Aisya.

"Iya mbak aku kesini mau ngelamar Sabrina untuk Malik anak sulungku. Besar harapan om agar Bina mau menerima lamaran ini" Bina dapat melihat pancaran ketulusan dari mata pria paru bayah di hadapannya itu.

"Kenapa bukan Kak Malik yang langsung ngelamar aku om" Tanya Bina pada sahabat abinya.

"Disini om ngewakilin Malik, Bina. Hari ini Malik ada rapat penting jadi tidak bisa datang bersama om" Jawaban yang Hadi berikan berhasil membuat kedua wanita itu percaya.

"Maaf om, tapi aku harus izin dulu ke abi. Kalau abi meridhoi ini Inshaa Allah Bina siap menjadi menantu om" Secercah harapan kembali berpihak kepada Hadi Bagaskara Ibrahim.

"Abi kamu sudah ke kantor?" Terlalu sibuk memikirkan lamaran untuk Sabrina, Hadi sampai melupakan kabar sang tuan rumah.

"Iya mas ada rapat pembahasan untuk proyek baru" Ummi Aisya memberi jawaban atas pertanyaan calon besannya.

"Habis ini aku dan ummi mau ke kantor abi om, om mau ikut?" Tanya Bina pada Hadi.

"Baguslah kalau gitu om ikut kalian saja" Hadi harus secepatnya meminta persetujuan Afnan untuk menjadikan Bina istri dari Malik.

Flashback Off

Begitulah penjelasan yang Sabrina berikan pada abinya.

"Abi berat untuk melepaskanmu kepada pria lain sayang" Afnan menatap putri kesayangannya dengan tatapan sedih.

"Abi, pernikahan adalah ibadah terpanjang. Izinkan Bina untuk menyempurnakan separuh dari ibadah Kak Malik" Ucap Bina pada abinya.

"Kak Malik adalah pangerannya. Tapi abi tetaplah rajanya" Mata Bina mulai berkaca-kaca ketika meminta restu pada abinya.

Afnan menarik putri semata wayangnya masuk ke dalam pelukannya. Dia mendekap erat sang putri. Tangis haru dari Abi Afnan dan Sabrina memenuhi ruang kerja Afnan. Ummi Aisya dan Om Hadi pun meneteskan air mata.

"Hadi segera bawa putramu menghadapku, kita bicarakan pernikahan mereka secara kekeluargaan" Afnan merestui putrinya untuk dipinang oleh Malik Ibrahim.

"Baik Nan, secepatnya aku dan keluargaku akan melamar Sabrina secara resmi" Genap sudah perasaan Hadi ketika Afnan menerima dan meridhoi putrinya menjadi menantu di keluarga Ibrahim.

"Bina kamu mau seserahan apa untuk lamaran?" Tanya Hadi pada Sabrina.

"Apapun yang om berikan Bina dengan senang hati menerimanya" Bina hanya tersenyum malu menatap calon papa mertuanya itu.

"Nan, Mbak Aisya aku pamit pulang dulu. Aku mau laporan dulu dengan Naya dan Calon Suami Bina" Hadi dengan langkah panjang keluar meninggal ruangan Afnan. Hal itu membuat Abi Afnan dan Ummi Aisya geleng-geleng kepala.

"Nak kita makan siangnnya di luar aja yah" Ajak Ummi Aisya pada Sabrina.

"Kok makan di luar, Ummi ngak masak untuk makan siang?" Tanya Abi Afnan.

"Ngak bi, teman kamu tuh ngak sabaran banget minta restu kamu" Ummi Aisya menjelaskan pada suaminya tentang Hadi yang kebelet banget menjadikan anak mereka menantunya.

"Ya udah kita makan di tempat favorit Bina aja mi, Violet Cafe and Resto tapi tunggu abi beresen meja dulu" Abi Afnan berlalu meninggalkan anak dan istrinya yag masuk duduk di sofa ruang kerjanya.

Disinilah mereka bertiga berada Violet Cafe and Resto.

Abi Afnan, Ummi Aisya dan Sabrina telah memesan makanan dan minuman masing-masing.

"Ummi, Abi Bina ke toilet dulu yah udah kebelet banget nih" Bina pamit pada ummi dan abinya.

Ketika hendak masuk ke dalam toilet Sabrina menabrak seseorang.

BUGH

"Maaf mbak" Ucap Bina pada seorang wanita yang sebaya dengannya tapi tanpa hijab.

"Bina?" Ucap wanita yang ditabrak oleh Bina.

"Masyaa Allah Ghea" Bina langsung memeluk Ghea sahabatnya sejak kecil.

"Ghea kamu ngak buru-burukan aku toilet dulu, kamu tungguin aku yah" Rasa kebelet yang dirasakan Bina tidak bisa lagi dia tahan.

"Iya bawel aku tungguin cepeten gih" Ghea masih setia menunggu Bina di luar toilet.

"Udah?" Tanya Ghea saat melihat Bina keluar dari toilet. Bina tersenyum sembari mengangguk pada Ghea.

"Kamu udah makan? Bareng Ummi dan Abi ku yuk" Bina masih ingin melepas rindu dengan sahabatnya itu. Tanpa menunggu jawaban dari Ghea, Bina langsung menarik Ghea ke meja tempat Ummi dan Abinya berada.

"Ummi, Abi Ghea boleh bareng kita kan?" Tanya Bina saat akan duduk di samping abinya.

"Ya boleh dong nak, Ghea duduk di samping ummi nak" Ummi Aisya memang sudah menganggap Ghea sebagai anaknya begitupun dengan Abi Afnan.

"Makasih ummi" Ghea pun menarik kursi yang berada di samping Ummi Aisya.

"Kamu kerja dimana sekarang Ghea?" Tanya Bina.

"Aku udah ngak kerja Bin" Jawaban Ghea membuat batin Abi Afnan pilu.

"Kamu kerja di perusahaan abi ajak Ghea?" Abi Afnan mencoba memberi penawaran pada sahabat anaknya.

"Ngak abi, Ghea berhenti kerja karena Ghea mau fokus jadi istri yang baik untuk Mas Haris" Ghea malu jika harus menceritakan kronologi pemecatannya beberapa hari yang lalu.

"Ghea, sebentar lagi aku mau di lamar loh" Ucapan Sabrina berhasil memberi efek kejut pada Ghea sang sahabat.

"Wah kamu pulang dari Singapura langsung dilamar aja, cowok itu pasti beruntung karena akan menjadi suami dari sahabat sholehanya aku" Ghea turut berbahagia atas Sabrina.

Entah bagaimana keadaan Ghea ketika tahu kalau calon suami sahabatnya adalah cinta terlarangnya.

"Happ Reading"

Love Wawa💕

Terpopuler

Comments

melani cimel

melani cimel

ya Allah...

2021-04-06

0

Wiwi Alawiyah

Wiwi Alawiyah

dunia selebar daon kelor y

2020-10-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!