Bab 18 ( Mencintai istrimu sejak lama )

Sudah satu jam Andrew menunggu di Cafe bersama sekretarisnya membuatnya hampir jenuh bercampur kesal. Untung saja di kantor tidak banyak hal yang harus ia kerjakan karena memang sebenrnya hari ini ia ingin beristirahat di rumah dan berniat mengajak adiknya itu jalan-jalan.

“Nita, berapa lama lagi aku harus menunggu! Tidak punya pikiran itu orang kenapa dia bisa jadi CEO kalau meeting saja terlambat. Gak disiplin!” gerutu Andrew.

“Sabar sih bos, mungkin dia kena macet,” sahut Nita dengan santainya seraya berselancar di ponselnya membuat Andrew bertambah stress mempunyai sekretaris modelan Nita yang ga ada takutnya sama sekali pada Andrew.

Brak

Prank

Andrew dan Nita terkejut mendengar suara gaduh tepat berada di belakangnya. Sepasang kekasih sedang bertengkar dan sang pria merasa marah pada wanitanya.

“Lalu, aku harus bagaimana lagi, hah. Apa hubungan kita selamanya akan begini terus! Kenapa keluargamu banyak menuntut!” teriak Angga.

“Aku juga bingung, kenapa mama ku selalu egois, hiks,”

Wanita itu menangis dan mereka tidak sadar kalau semua orang di cafe tersebut sedang memperhatikannya. Mungkin mereka juga tidak memperdulikannya karena telalu serius dengan masalah hubungan mereka.

“kalau begini terus lebih baik hubungan kita sampai di sini saja,” Angga ingin beranjak pergi, tetapi sang wanita menahannya.

“Apa kau serius ingin berpisah denganku?” lirih wanita itu.

“Ya, kecuali kau mau menerima saran ku untuk bisa kita bersama selamanya,” seru Angga tersenyum menyeringai.

Wanita itu terdiam sejenak membuat Angga duduk kembali dan mendekat pada sang kekasih,”Datanglah besok ke apartemenku dekat restoran. Aku akan memberitahumu sesuatu,” Wanita itu mengangguk membuat Angga merasa senang.

“Ternyata cinta tidak di restui,” gumam Andrew.

“Yah begitu lah, Tuan. Cinta bisa menyakitkan bisa juga membuat hidup kita bahagia,” sambung Nita.

“Ck, sok tau. Kau sendiri tidak pernah merasakan cinta. Yang kau rasakan selalu sugar Daddy mu itu,” sindir Andrew.

“Sirik aja sih bos. Mending nikmatin sugar Daddy dari pada cinta yang tak sampai,” sindir balik Nita yang memang tau kehidupan bos nya karena memang dia sudah lama bekerja dengan Andrew.

“Terserah,” kesal Andrew memutar bola matanya malas.

“Maaf, saya terlambat,” Hasta sampai dan di sambut biasa saja oleh Andrew.

“Lain kali jangan buat ku menunggu!” cicit Andrew.

Hasta benar-benar meminta maaf dan menjelaskan keterlambatannya itu. Andrew dengan pasrah memakluminya dan meeting pun berlanjut tanpa adanya drama sampai selesai.

“Tuan Andrew bolehkah saya bertanya?” tanya Hasta.

“Panggil Andrew saja, Silahkan mau bertanya apa,” jawab Andrew.

Dengan rasa tidak enak Hasta bertanya tentang Anjani padanya membuat Andrew dan Nita saling tatap,”Maaf jika aku bertanya masalah di luar pekerjaan,” ucap Hasta merasa tidak enak.

“Aku memang mencintai istrimu sejak lama,” celetuk Andrew mendapat tatapan terkejut dari Nita. Akan tetapi, Andrew tetap berbicara fakta dan tidak suka berbasa-basi.

“ke-kenapa kalian tidak menikah saja. Maksudku jika kau mencintai nya lebih dulu kenapa kau tidak melamar Anjani malah membiarkan Anjani menikah denganku,” ujar Hasta.

Andrew menarik sudutnya bibir nya ia mencondongkan badannya ke depan mendekat pada Hasta,”Kau juga, kenapa menikahinya tanpa rasa cinta,” pertanyaan Andrew sontak membuat Hasta bingung dan bertanya-tanya apakah Andrew tau jika Hasta menikah karena terpaksa.

“Ck, sudahlah. Tidak perlu di perpanjang, aku hanya berpesan padamu jangan pernah menyakitinya walaupun kau tidak mencintainya. Karena tanpa sadar kau sudah menyakiti dua wanita sekaligus,” tanpa berpamitan Andrew beranjak dari duduknya dan meninggalkan Hasta dan Rama yang melongo dibuatnya.

“Maaf jika bos ku terlalu jujur. Saya permisi Tuan Hasta, pak Rama,” pamit Nita merasa tidak enak lalu ia dengan cepat menyusul bos nya.

“Tidak usah dipikirkan, Tuan. Tuan Andrew berkata seperti itu karena cemburu karena nona lebih memilih Tuan dari pada dirinya,” ujar Rama.

Hasta mengangguk tapi yang di katakan Andrew memang benar adanya secara tidak langsung memang ia menyakiti dua wanita. Andai saja ia bisa menolak menikah dengan Anjani saat itu mungkin hidupnya tidak akan serumit ini.

*

*

Di sisi lain Vanes yang baru saja sampai di rumah dibuat kesal karena sang mama yang mengintrogasinya terus menerus,”Aku gak mau di jodohin kayak abang, mah. Vanes punya pilihan sendiri,” tolak Vanes.

“Sipa? Si Angga kere itu, iya!” pekik Sarah.

“Dia gak kere. Angga punya restoran sendiri, dia seorang pemilik restoran mah bukan pegawai di sana,” seru Vanes.

“Mau dia punya apa juga mama tetap gak setuju kamu sama si Angga itu. Keluarganya tidak setara sama kita,” ujar Sarah.

“Aku cape mama terus saja ngomong kayak gitu,” balas Vanes yang kembali menangis.

“Emang kenyataannya. Pokoknya kamu harus putus sama dia dan menikah dengan anak teman mama yang sangat kaya setara sama kita,” Sarah terus memaksa Vanes membuat gadis itu muak dan tidak menimpali lagi ucapan sang mama. Ia memilih pergi ke kamarnya dengan menangis.

“Anak itu ga bisa banget dibilangin. Dia bakal nyesel kalau tetap sama si Angga kere itu,” geram Sarah.

Tidak lama Vanes keluar dari kamarnya. Sarah melihat putrinya sudah berganti baju melangkah keluar dan ingin pergi. Wanita paru baya tersebut berusaha menghentikannya, tetapi Vanes tidak peduli dan menulikan telinganya membuat Sarah bertambah kesal.

“Vanes … mama belum selesai bicara!” teriakan Sara terdengar oleh Adnan yang sangat pusing membuatnya tidak bisa beristirahat.

“Ada apa sih, mah. Kamu teriak terus dari tadi seperti di hutan saja!” pekik Adnan.

“Putrimu itu loh, pah. Susah banget diaturnya! Dia masih berhubungan dengan pria itu mama ga suka Vanes punya calon suami kere kayak dia,” seru Sarah.

“Sudah biarkan saja. Vanes sudah remaja dia bisa menentukkan pilihannya sendiri. Kamu itu suka sekali menjodohkan anak. Cukup Hasta saja yang menajdi korban keegoisan kamu jangan Vanes lagi yang kamu paksakan kehendakmu,” peringat Adnan.

“Pilihanku tidak pernah salah. Buktinya Hasta bahagia bersama Anjani dan bisa melupakan kekasihnya,” ujar Sarah dengan bangganya.

“Kalau dia bahagia, mungkin sekarang kita sudah punya cucu,” sambung Adnan.

“Mungkin belum di kasih aja. Mereka sama-sama sibuk menantuku itu wanita karir kalau dia pengangguran mungkin kita sudah punya cucu yang banyak,” timpal Sarah tidak mau kalah.

Adnan tidak menjawab. Dirasa percuma jika ia menimpali lagi omongan istrinya yang selalu ingin benar. Ia hanya merasa kasihan pada kedua anak nya yang sangat tertekan tidak bisa bersama dengan orang yang dicintainya. Khusunya Hasta yang sekarang terlihat tidak bersemangat dalam menjalani hidupnya semenjak menikah dengan Anjani.

*

*

Bersambung.

Episodes
1 Bab 1 ( Aku tertarik dengannya )
2 Bab 2 (Merasa tidak pantas )
3 Bab 3 ( Bayar pake cinta kamu aja )
4 Bab 4 ( Merahasiakan hubungan )
5 Bab 5 ( Aku ingin pergi ke London )
6 Bab 6 ( Kegelisahan Hasta )
7 Bab 7 ( Anjani Rahma Sanjaya )
8 Bab 8 ( Aku terlambat )
9 Bab 9 ( Di mana kau sekarang? )
10 Bab 10 ( Akhirnya kau milikku )
11 Bab 11 ( Andrew Giandra )
12 Bab 12 ( Pantai ... aku tidak mau kesana lagi )
13 Bab 13 ( Merahasiakan keberadaan ku )
14 Bab 14 ( Bertemu kembali )
15 Bab 15 ( Akan ku pastikan mereka membusuk di penjara )
16 Bab 16 ( Menikah diam-diam)
17 Bab 17 ( Cemburunya Hasta )
18 Bab 18 ( Mencintai istrimu sejak lama )
19 Bab 19 ( Aku akan membongkar perselingkuhanmu, Mas)
20 Bab 20 ( Hidup macam apa yang aku jalani )
21 Bab 21 ( Dia pantas menerima pukulan dari ku )
22 Bab 22 ( Sampai mati pun aku tidak akan mau bercerai)
23 Bab 23 ( Inilah akhir dari hidup ku )
24 Bab 24 ( Kebencian keluarga Sanjaya )
25 Bab 25 ( Wanita pembawa sial )
26 Bab 26 ( Aku ingin kau membebaskan Hasta )
27 Bab 27 ( Bertemu menantu )
28 Bab 28 ( Kedatangan sosok Anjani )
29 Bab 29 ( Terakhir kalinya aku menemui mu )
30 Bab 30 ( Panggilan Tuan adalah panggilan kesayangan untuk mu )
31 Bab 31 ( Dia masih memiliki tahta tertinggi di dalam hatiku)
32 Bab 32 ( Permintaan maaf Sarah dan Vanes )
33 Bab 33 ( Apa kau akan percaya, Tuan )
34 Bab 34 ( Penyesalan mu akan sangat terlambat )
35 Bab 35 ( Rencana jahat Sarah dan Vanes )
36 Bab 36 ( Koma)
37 Bab 37 ( Hukman untuk Jesan )
38 Bab 38 ( Ganti papa Korea )
39 Bab 39 ( Pengangkatan Rahim )
40 Bab 40. ( Suami tidak berguna )
41 Bab 41 ( Tidak bisa memaafkan)
42 Bab 42 ( Di mana putra ku, Tuan )
43 Bab 43 ( Sakit mental )
44 Bab 44 ( Penjara 10 tahun )
45 Bab 45 ( Aku ingin ke makam putra ku )
46 Bab 46 ( Itu namanya Karma untuk mu )
47 Bab 47 ( Jajan di luar )
48 Bab 48 ( Aku minta cerai )
49 Bab 49 ( Wanita tidak sempurna )
50 bab 50 ( Kakak terbaik )
51 Episode 51 ( Sudah lama aku ingin )
52 Bab 52 ( Kesempatan)
53 Bab 53 ( akhirnya kau datang juga )
54 Episode 54 ( kembalinya Vanes )
55 Episode 55 ( Keajaiban )
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 ( Aku tertarik dengannya )
2
Bab 2 (Merasa tidak pantas )
3
Bab 3 ( Bayar pake cinta kamu aja )
4
Bab 4 ( Merahasiakan hubungan )
5
Bab 5 ( Aku ingin pergi ke London )
6
Bab 6 ( Kegelisahan Hasta )
7
Bab 7 ( Anjani Rahma Sanjaya )
8
Bab 8 ( Aku terlambat )
9
Bab 9 ( Di mana kau sekarang? )
10
Bab 10 ( Akhirnya kau milikku )
11
Bab 11 ( Andrew Giandra )
12
Bab 12 ( Pantai ... aku tidak mau kesana lagi )
13
Bab 13 ( Merahasiakan keberadaan ku )
14
Bab 14 ( Bertemu kembali )
15
Bab 15 ( Akan ku pastikan mereka membusuk di penjara )
16
Bab 16 ( Menikah diam-diam)
17
Bab 17 ( Cemburunya Hasta )
18
Bab 18 ( Mencintai istrimu sejak lama )
19
Bab 19 ( Aku akan membongkar perselingkuhanmu, Mas)
20
Bab 20 ( Hidup macam apa yang aku jalani )
21
Bab 21 ( Dia pantas menerima pukulan dari ku )
22
Bab 22 ( Sampai mati pun aku tidak akan mau bercerai)
23
Bab 23 ( Inilah akhir dari hidup ku )
24
Bab 24 ( Kebencian keluarga Sanjaya )
25
Bab 25 ( Wanita pembawa sial )
26
Bab 26 ( Aku ingin kau membebaskan Hasta )
27
Bab 27 ( Bertemu menantu )
28
Bab 28 ( Kedatangan sosok Anjani )
29
Bab 29 ( Terakhir kalinya aku menemui mu )
30
Bab 30 ( Panggilan Tuan adalah panggilan kesayangan untuk mu )
31
Bab 31 ( Dia masih memiliki tahta tertinggi di dalam hatiku)
32
Bab 32 ( Permintaan maaf Sarah dan Vanes )
33
Bab 33 ( Apa kau akan percaya, Tuan )
34
Bab 34 ( Penyesalan mu akan sangat terlambat )
35
Bab 35 ( Rencana jahat Sarah dan Vanes )
36
Bab 36 ( Koma)
37
Bab 37 ( Hukman untuk Jesan )
38
Bab 38 ( Ganti papa Korea )
39
Bab 39 ( Pengangkatan Rahim )
40
Bab 40. ( Suami tidak berguna )
41
Bab 41 ( Tidak bisa memaafkan)
42
Bab 42 ( Di mana putra ku, Tuan )
43
Bab 43 ( Sakit mental )
44
Bab 44 ( Penjara 10 tahun )
45
Bab 45 ( Aku ingin ke makam putra ku )
46
Bab 46 ( Itu namanya Karma untuk mu )
47
Bab 47 ( Jajan di luar )
48
Bab 48 ( Aku minta cerai )
49
Bab 49 ( Wanita tidak sempurna )
50
bab 50 ( Kakak terbaik )
51
Episode 51 ( Sudah lama aku ingin )
52
Bab 52 ( Kesempatan)
53
Bab 53 ( akhirnya kau datang juga )
54
Episode 54 ( kembalinya Vanes )
55
Episode 55 ( Keajaiban )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!