Bab 4 ( Merahasiakan hubungan )

Setelah setahun lamanya mengejar cinta dan meluluhkan hati sang gadis pujaan. Meyakinkan gadis itu jika memang dirinya pantas untuk menjalin hubungan dengan Hasta kini hari-hari mereka selalu di liputi kebahagiaan. Hasta tipe pria yang sangat romantis bahkan ia selalu memberikan kejutan dan juga hadiah pada gadis itu.

“Ekhm … ciee yang bentar lagi lulus kuliah.Enak banget ya punya pacar kaya raya biayain kuliah, uang sewa kontrakan dan juga biaya hidup lainnya. Beruntung banget lu Jes dapetin Tuan CEO itu. Padahal belum jadi istrinya tapi hidup lu udah dibiayain sama dia. Mending berhenti aja kerja dan siap di persunting Tuan CEO lu itu,” ujar Weni.

“Gak lah, gue bukan cewe matre ya tapi ga munafik hidup harus matre juga tapi matrenya gue harus kerja keras ga minta sama laki-laki. Gue udah nolak Hasta buat ga biayain kuliah sama hidup gue tapi dia tuh ngeyel,” kesal Jesan.

“Itu artinya dia sayang banget sama lu, Jesan. Udah sih, terima aja toh selama tiga tahun ini dia ga pernah minta aneh-aneh kan sama lu walaupun dia udah royal,” pertanyaan Weni membuat Jesan merasa bingung dan menayakan balik maksud dari perkataan temannya tersebut.

“Hadehh … susah emang kalo punya temen polos kayak gini padahal umur udah mau dua puluh,” ujar Weni yang melangkah pergi meninggalkan Jesan yang masih kebingungan.

“Wen jelasin dulu, emang Hasta bakal minta apa sama gue,” pekik Jesan.

“Tanya aja sama dia …” balas Weni yang sudah sedikit menjauh.

Singkatnya hari ini adalah hari kelulusan Jesan dan pastinya Hasta menemani gadis pujaan nya itu. Akan tetapi, penampilan pria yang saat ini sudah berumur 28 tahun sangat berbeda dengan stelan celana dan memakai Hoodie serta topi dan masker yang melekat di wajahnya atas permintaan Jesan.

Karena jujur selama tiga tahun menjalin hubungan Jesan sampai saat ini meminta Hasta untuk merahasiakan hubungan mereka dari keluarga Nugraha.Sebenarnya Hasta menolak, tetapi dia akhirnya menyetujui hanya sampai kekasihnya itu lulus kuliah dan saat itu telah tiba di mana ia menghadiri acara kelulusan sang kekasih dengan amat bangga karena Jesan lulus dengan nilai yang terbaik.

Selesai acara mereka pergi dengan menggunakan motor sport Hasta, lagi-lagi atas permintaan Jesan. Hasta hanya bisa menurutinya saja. Sampai mereka tiba di sebuah restoran mewah bintang 5 tepatnya di rungan VIP.

Sebelum pergi Jesan sudah mengganti bajunya dengan stelan celana Jeans berwana biru dan mengenakan atasan kemeja membuat gadis itu terlihat dewasa. Menu makanan sudah tersedia dengan sebuah lilin di tengah meja itu dan hiasan bunga nan cantik di setiap sudut memberikan kesan romantis bagi kedua pasangan yang sedang kasmaran itu.

Hasta tiba-tiba berlutut dengan membuka sebuah kotak kecil yang mana di dalamnya terdapat sebuah cincin berwarna putih dan bermata biru,”Jesan, saat ini juga aku ingin mengikat mu. Anggap saja ini sebuah lamaran dari ku tapi kamu jangan khawatir dan berpikir aku mengajak mu menikah. Karena aku tau setelah ini kamu ingin mengejar cita-cita mu dulu,” ucap pria yang sangat pengertian itu.

“Iya, aku menerima pengikat darimu,” jawaban yang sangat diharapkan Hasta langsung saja ia memakaian cincin dan terlihat lebih cantik saat berada di jari manis Jesan.

“Terimakasih,” Jesan memeluk Hasta dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca. Kali ini bukan air mata kesedihan melainkan kebahagiaan. Sejak hadirnya Hasta di dalam hidupnya Jesan menjadikan gadis itu bersemangat lagi menjalani hidupnya dan berharap akan selamanya bersama pria itu.

Cup

Cup

Setelah melepaskan pelukan Jesan mencium pipi Hasta dan di balas kecupan juga tepat di kening Jesan. Ingin rasanya ia beralih mengecup bibir mungil kekasihnya, tetapi ia tidak ingin melampaui batas dan akan melakukannya setelah mereka menikah nanti.

Keduanya menikmati acara makan romantis yang sudah dipesan khusus Hasta untuk merayakan kelulusan sang gadis pujaan hati yang mana melengkapi kebahagiaan Jesan.

“Hallo, nyonya. Saat ini Tuan muda sedang makan romantis dengan seorang wanita” ucap seorang pria bertubuh tegap sedang memantau dua pasangan muda itu dari kejauhan melalui sambungan telepon.

*

*

“Terimakasih untuk semuanya, Tuan. Kau begitu baik padaku dan menyayangiku dengan tulus,” ujar Jesan.

Hasta lagi-lagi menghela napas kasar,”Sudah tiga tahun, Jesan. Tidak bisakah kau memanggil ku dengan sebutan lain?” protes Hasta yang kini masih duduk di motor sport nya.

“Baiklah, aku akan memanggilmu …” Jesan mendekatkan wajah nya dan membisikkan sesuatu.

“Om Hasta”

“Apa?!”

Melihat ekspresi sang kekasih Jesan berlari sangat kencang menuju rumahnya Hasta hanya tersenyum melihat kelakuan manis sang pujaan hati. Ia pun menghidupkan motornya dan langsung melajukannya dengan hati yang sangat bahagia,”Aku pun bahagia hari ini sayang tapi dihatiku masih mengganjal karena kamu masih belum mau memberitahu hubungan kita pada keluarga ku. Sampai kapan kau akan merahasiakan hubungan ini,” batin Hasta seraya menutup kaca helemnya dan melajukan motor sportnya dengan kecepatan lumayan tinggi.

Di sisi lain Sarah sedang gelisah di dalam kamarnya membuat Adnan yang melihatnya menjadi pusing. Wanita paru baya itu sedang khawatir setelah mendapatkan telepon dari orang suruhannya yang ditugaskan untuk mematai putranya.

Dirinya berpikir siapakah gadis yang di maksud itu? Apa itu sahabatnya? Tapi orang suruhannya mengatakan makan romantis? Mungkinkah putranya dan sahabatnya itu ada hubungan? Banyak sekali pertanyaan di benak Sarah saat ini dan ingin sekali ia menemui Hasta untuk meminta penjelasan. Akan tetapi, ia bingung kalau bertanya langsung takut jika putranya akan curiga jika selama ini Sarah menyuruh orang untuk mematainya dan pasti putranya nanti akan marah.

“Dari mana, bang?” tanya seorang yang kini sedang duduk di sofa ruang tamu sembari berselancar di ponselnya.

“Loh … Vanes? Kamu udah pulang?” jawab Hasta yang langsung menghampiri gadis itu.

“Udah lah, abang mana tau kapan aku pulang atau belum,” ketus Vanes sedikit merajuk.

Vanes aulia Nugraha putri ke dua keluarga Nugraha yang selama ini menetap di luar negri untuk kuliah. Umurnya sama dengan Jesan yakni 20 tahun dan juga sama-sama baru lulus kuliah.

“Ya, maaf abang lupa menjemputmu karna sibuk di kantor. Kamu tau kan abang sudah jadi CEO sekarang menggantikan papa,” terang Hasta yang dengan jailnya mengacak-acak rambut panjang sang adik.

“Ish, kebiasaan abang …” pekik Vanes.

Tidak lama Sarah datang dan menghampiri putranya. Dari raut wajah sang mama, Hasta sudah pasti menilai jika Sarah akan menanyakan hal yang sama. Ingin sekali ia berkata jujur, tetapi ia teringat ancaman Jesan yang akan mengakhiri hubungannya jika dia sampai mengatakannya pada keluarganya.

“Aku tau mama mau bertanya apa padaku. Ya, dugaan mama benar jika aku sudah memiliki kekasih tapi untuk saat ini dia masih fokus untuk karir nya dan mengejar cita-citanya. Jadi, aku tidak bisa memberitahu mama dulu dan itu juga atas permintaannya. Aku mohon mama mengerti ya,” terang Hasta.

“Tidak apa-apa, sayang. Mama akan menunggu gadis itu siap untuk bertemu dengan mama dan semua keluarga. Mama tadinya khawatir kalau kau malah sibuk bekerja dan nantinya tidak ingin menikah,” ujar Sarah seraya berpikir ternyata gadis yang ia maksud bukanlah sahabatnya. Karena yang sarah tau teman kecil putranya yang sangat dekat dengan Hasta sudah menjadi CEO di perusahaan orang tuanya.

“Terimakasih, mama. Aku menyayangimu. Kalau begitu Hasta ke kamar dulu, ya,” pamit Hasta dan setelah kepergiannya Sarah dan Vanes saling menatap.

“Abang udah punya pacar, mah?” tanya Vanes sangat penasaran.

“Entahlah, kata abang mu sih begitu. Mama kira dia menjalin hubungan dengan Anjani tapi ternyata wanita lain yang mama sendiri ga tau siapa itu,” ujar Sarah.

“Ehmm … Vanes juga bingung kenapa gadis itu tidak ingin bertemu dengan keluarga kita dengan alasan mengejar karir? Apa jangan-jangan dia malu dan takut ketemu keluarga abang karena dia gak setara sama keluarga kita,” ujar Vanes yang mana membuat Sara berpikir benar adanya seperti apa yang dikatakan sang putri.

“Maksudmu Hasta berhubungan dengan gadis yang tidak jelas asal-usulnya? Gadis miskin,” pekik Sarah.

“Sttt … mama, jangan keras-keras bicaranya. Lebih baik kita cari tau dulu kalau emang terbukti gadis itu hanya gadis miskin baru kita samperin dia,” saran Vanes.

“Yasudah, kalau begitu mama akan suruh orang lagi untuk mencari tau asal-usul gadis itu,”

Dengan cepat Sarah menekan nomor orang suruhannya dan cepat tersambung,”Saya mau kamu selidiki gadis itu dan kabari saya secepatnya,” perintah Sarah

“Baik, Nyonya”

Tut Tut

*

*

Bersambung

Episodes
1 Bab 1 ( Aku tertarik dengannya )
2 Bab 2 (Merasa tidak pantas )
3 Bab 3 ( Bayar pake cinta kamu aja )
4 Bab 4 ( Merahasiakan hubungan )
5 Bab 5 ( Aku ingin pergi ke London )
6 Bab 6 ( Kegelisahan Hasta )
7 Bab 7 ( Anjani Rahma Sanjaya )
8 Bab 8 ( Aku terlambat )
9 Bab 9 ( Di mana kau sekarang? )
10 Bab 10 ( Akhirnya kau milikku )
11 Bab 11 ( Andrew Giandra )
12 Bab 12 ( Pantai ... aku tidak mau kesana lagi )
13 Bab 13 ( Merahasiakan keberadaan ku )
14 Bab 14 ( Bertemu kembali )
15 Bab 15 ( Akan ku pastikan mereka membusuk di penjara )
16 Bab 16 ( Menikah diam-diam)
17 Bab 17 ( Cemburunya Hasta )
18 Bab 18 ( Mencintai istrimu sejak lama )
19 Bab 19 ( Aku akan membongkar perselingkuhanmu, Mas)
20 Bab 20 ( Hidup macam apa yang aku jalani )
21 Bab 21 ( Dia pantas menerima pukulan dari ku )
22 Bab 22 ( Sampai mati pun aku tidak akan mau bercerai)
23 Bab 23 ( Inilah akhir dari hidup ku )
24 Bab 24 ( Kebencian keluarga Sanjaya )
25 Bab 25 ( Wanita pembawa sial )
26 Bab 26 ( Aku ingin kau membebaskan Hasta )
27 Bab 27 ( Bertemu menantu )
28 Bab 28 ( Kedatangan sosok Anjani )
29 Bab 29 ( Terakhir kalinya aku menemui mu )
30 Bab 30 ( Panggilan Tuan adalah panggilan kesayangan untuk mu )
31 Bab 31 ( Dia masih memiliki tahta tertinggi di dalam hatiku)
32 Bab 32 ( Permintaan maaf Sarah dan Vanes )
33 Bab 33 ( Apa kau akan percaya, Tuan )
34 Bab 34 ( Penyesalan mu akan sangat terlambat )
35 Bab 35 ( Rencana jahat Sarah dan Vanes )
36 Bab 36 ( Koma)
37 Bab 37 ( Hukman untuk Jesan )
38 Bab 38 ( Ganti papa Korea )
39 Bab 39 ( Pengangkatan Rahim )
40 Bab 40. ( Suami tidak berguna )
41 Bab 41 ( Tidak bisa memaafkan)
42 Bab 42 ( Di mana putra ku, Tuan )
43 Bab 43 ( Sakit mental )
44 Bab 44 ( Penjara 10 tahun )
45 Bab 45 ( Aku ingin ke makam putra ku )
46 Bab 46 ( Itu namanya Karma untuk mu )
47 Bab 47 ( Jajan di luar )
48 Bab 48 ( Aku minta cerai )
49 Bab 49 ( Wanita tidak sempurna )
50 bab 50 ( Kakak terbaik )
51 Episode 51 ( Sudah lama aku ingin )
52 Bab 52 ( Kesempatan)
53 Bab 53 ( akhirnya kau datang juga )
54 Episode 54 ( kembalinya Vanes )
55 Episode 55 ( Keajaiban )
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 ( Aku tertarik dengannya )
2
Bab 2 (Merasa tidak pantas )
3
Bab 3 ( Bayar pake cinta kamu aja )
4
Bab 4 ( Merahasiakan hubungan )
5
Bab 5 ( Aku ingin pergi ke London )
6
Bab 6 ( Kegelisahan Hasta )
7
Bab 7 ( Anjani Rahma Sanjaya )
8
Bab 8 ( Aku terlambat )
9
Bab 9 ( Di mana kau sekarang? )
10
Bab 10 ( Akhirnya kau milikku )
11
Bab 11 ( Andrew Giandra )
12
Bab 12 ( Pantai ... aku tidak mau kesana lagi )
13
Bab 13 ( Merahasiakan keberadaan ku )
14
Bab 14 ( Bertemu kembali )
15
Bab 15 ( Akan ku pastikan mereka membusuk di penjara )
16
Bab 16 ( Menikah diam-diam)
17
Bab 17 ( Cemburunya Hasta )
18
Bab 18 ( Mencintai istrimu sejak lama )
19
Bab 19 ( Aku akan membongkar perselingkuhanmu, Mas)
20
Bab 20 ( Hidup macam apa yang aku jalani )
21
Bab 21 ( Dia pantas menerima pukulan dari ku )
22
Bab 22 ( Sampai mati pun aku tidak akan mau bercerai)
23
Bab 23 ( Inilah akhir dari hidup ku )
24
Bab 24 ( Kebencian keluarga Sanjaya )
25
Bab 25 ( Wanita pembawa sial )
26
Bab 26 ( Aku ingin kau membebaskan Hasta )
27
Bab 27 ( Bertemu menantu )
28
Bab 28 ( Kedatangan sosok Anjani )
29
Bab 29 ( Terakhir kalinya aku menemui mu )
30
Bab 30 ( Panggilan Tuan adalah panggilan kesayangan untuk mu )
31
Bab 31 ( Dia masih memiliki tahta tertinggi di dalam hatiku)
32
Bab 32 ( Permintaan maaf Sarah dan Vanes )
33
Bab 33 ( Apa kau akan percaya, Tuan )
34
Bab 34 ( Penyesalan mu akan sangat terlambat )
35
Bab 35 ( Rencana jahat Sarah dan Vanes )
36
Bab 36 ( Koma)
37
Bab 37 ( Hukman untuk Jesan )
38
Bab 38 ( Ganti papa Korea )
39
Bab 39 ( Pengangkatan Rahim )
40
Bab 40. ( Suami tidak berguna )
41
Bab 41 ( Tidak bisa memaafkan)
42
Bab 42 ( Di mana putra ku, Tuan )
43
Bab 43 ( Sakit mental )
44
Bab 44 ( Penjara 10 tahun )
45
Bab 45 ( Aku ingin ke makam putra ku )
46
Bab 46 ( Itu namanya Karma untuk mu )
47
Bab 47 ( Jajan di luar )
48
Bab 48 ( Aku minta cerai )
49
Bab 49 ( Wanita tidak sempurna )
50
bab 50 ( Kakak terbaik )
51
Episode 51 ( Sudah lama aku ingin )
52
Bab 52 ( Kesempatan)
53
Bab 53 ( akhirnya kau datang juga )
54
Episode 54 ( kembalinya Vanes )
55
Episode 55 ( Keajaiban )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!