∘◦Episode 1◦∘ Dia, yang Selalu Ada

Pagi masih sunyi saat Soobin melangkah keluar rumah. Udara dingin menyapa, langit perlahan terang. Ia merapatkan jaket hoodie-nya, menghela napas sebelum menuju pagar. Namun, sebelum ia sempat melangkah lebih jauh—
Beomgyu
Beomgyu
Heii, Binnieee!
Suara nyaring itu datang dari samping, lalu seseorang menabraknya pelan. Soobin nyaris kehilangan keseimbangan, sementara si pelaku justru tertawa puas.
Soobin
Soobin
Beomgyu...
Soobin
Soobin
Kamu nggak bisa datang kayak orang normal, ya?
Beomgyu
Beomgyu
/nyengir, matanya berbinar seperti anak kecil yang baru saja menjahili temannya/ Apa serunya kalau normal?
Soobin mendengus pelan dan terus berjalan. Beomgyu segera menyusul, menyeringai jahil di sampingnya.
Beomgyu
Beomgyu
Oh iya, aku mimpi aneh semalam.
Soobin
Soobin
/melirik sekilas/ Mimpi apa?
Beomgyu
Beomgyu
Mimpi aku pindah jauh dari sini, /nada suaranya sedikit berubah/
Beomgyu
Beomgyu
Terus kita nggak bisa ketemu tiap hari.
Soobin terhenti, menoleh ke Beomgyu yang masih menatap lurus ke depan.
“𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘨𝘨𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘩𝘢𝘳𝘪?” Soobin mengulang kalimat itu dalam kepalanya, berusaha menangkap makna di baliknya. Untuk alasan yang tak sepenuhnya ia pahami, dadanya terasa sedikit sesak.
Beomgyu
Beomgyu
Terus di mimpi itu, kamu nangis.
Beomgyu
Beomgyu
Kamu narik jaketku sambil bilang, ‘Beom, jangan pergi! Aku nggak bisa hidup tanpamu!’
Soobin
Soobin
/menatapnya lama, lalu menghela napas/ Mimpi kamu itu drama banget.
Beomgyu
Beomgyu
Tapi masuk akal, kan?
Soobin tidak menjawab, hanya menatap Beomgyu yang kini kembali tersenyum usil. Namun, sebelum ia bisa membalas, Beomgyu sudah lebih dulu berlari mendahuluinya.
Beomgyu
Beomgyu
Siapa duluan sampai gerbang, dia menang!
Soobin
Soobin
Beom!
Soobin mendesah sebelum akhirnya ikut berlari mengejar. Seperti yang sudah diduganya, Beomgyu tiba lebih dulu dan kini bersandar santai di tiang gerbang sekolah dengan napas sedikit terengah.
NovelToon
Beomgyu
Beomgyu
Aku menang lagi, /katanya dengan senyum puas/
Soobin
Soobin
/menggelengkan kepala, mencoba menormalkan napasnya/ Menang apaan? Nggak ada hadiahnya juga.
Beomgyu
Beomgyu
Hadiahnya... /berpikir/
Beomgyu
Beomgyu
Traktir aku es krim di kantin nanti.
Soobin
Soobin
/mendelik/ Kenapa juga aku yang harus traktir?
Beomgyu
Beomgyu
Karena aku menang? /menjawab dengan santai, seolah itu hal yang sudah jelas/
Soobin hanya menatapnya lama, mencoba mencari celah untuk berargumen, tapi akhirnya mendesah pasrah.
Soobin
Soobin
Satu es krim aja.
Beomgyu
Beomgyu
/terkekeh, lalu menepuk bahu Soobin sebentar sebelum berbalik menuju kelasnya/ Nanti aku jemput pas jam istirahat. Jangan kabur!
Mereka memang tidak satu kelas, tapi kebetulan ruang kelas mereka bersebelahan—Soobin di 11–A, sementara Beomgyu di 11–B.
Soobin hanya diam, menatap punggung Beomgyu yang semakin menjauh.
Beomgyu selalu seperti itu. Selalu ada. Selalu datang dengan tawa dan keusilannya. Selalu menjadikan hari-hari Soobin lebih berwarna—meski sering kali dengan cara yang menyebalkan.
Dan entah kenapa, Soobin tak bisa membayangkan pagi harinya tanpa dia.
──────── ∘◦ ⌂ ◦∘ ────────
Saat pelajaran dimulai, Soobin berusaha fokus, tapi kata-kata Beomgyu tadi pagi masih bergema di benaknya. "𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘭, 𝘬𝘢𝘯?" Ia menghela napas, mencoba mengabaikan suara itu yang terus berputar di pikirannya. Kenapa juga hal itu masih mengganggunya?
Bel istirahat berbunyi, menyadarkannya sebelum sempat menemukan jawaban. Ia menutup buku, bersiap merapikan meja—
Beomgyu
Beomgyu
Binnieee!
Kepala Beomgyu tiba-tiba muncul di ambang pintu kelas, suaranya cukup kencang hingga beberapa teman sekelas Soobin menoleh.
Soobin hanya bisa mendesah pelan. Sudah berkali-kali ia protes soal panggilan itu, tapi Beomgyu tetap saja keras kepala.
Yeonjun yang duduk di sebelah Soobin mendengus kecil sambil menggeleng pelan.
Yeonjun
Yeonjun
Gue kadang bingung, dia sahabat lo atau anak lo sih?
Soobin
Soobin
/melirik sekilas, tidak berniat menanggapi/
Beomgyu sudah melangkah masuk, berdiri di samping meja Soobin dengan ekspresi penuh harap.
Beomgyu
Beomgyu
Ayo makan.
Soobin
Soobin
/menghela napas sebelum akhirnya berdiri/ Tahu nggak, kamu itu kayak alarm berjalan.
Beomgyu
Beomgyu
/tertawa/ Tapi aku kan alarm yang lucu?
Soobin
Soobin
Sekaligus usil, ayo. /menggandeng tangan Beomgyu/
Mereka berjalan keluar kelas, melewati lorong yang cukup ramai. Beberapa murid melirik sekilas sebelum kembali sibuk dengan urusan masing-masing. Tak ada yang terkejut—semua sudah terbiasa melihat mereka selalu bersama, seolah lengket seperti lem.
Di tengah lorong, Beomgyu tiba-tiba berhenti.
Beomgyu
Beomgyu
Eh, kita harus ke kantin dulu! Kamu kan udah janji mau traktir aku es krim.
Soobin
Soobin
/mendesah kecil/ Aku kira kamu udah lupa.
Beomgyu
Beomgyu
Hei, mana mungkin!
Beomgyu
Beomgyu
Ayo, kita ke kantin.
Tangan mereka masih bertaut, membuat Soobin otomatis ikut melangkah.
NovelToon
Di tempat biasa mereka makan, Beomgyu cekatan mengambil ayam goreng Soobin dan menggantinya dengan telur dadarnya—gerakan alami, seakan itu memang hak istimewanya sejak dulu.
Soobin
Soobin
Beom, kamu tuh kapan sih nggak nyolong makananku? /keluh Soobin pura-pura kesal/
Beomgyu
Beomgyu
Aku nggak nyolong, Soobin. Aku kan nuker ayam kamu sama telur dadarku. Lagian, bekal kamu selalu lebih enak, /balas Beomgyu santai/
Soobin
Soobin
Oh ya? Atau sebenarnya kamu nggak bisa makan tanpa ganggu aku?
Beomgyu
Beomgyu
/hanya terkekeh tanpa menjawab/
Di kejauhan, dua anak laki-laki yang duduk di bangku taman memperhatikan mereka sambil mengobrol pelan.
Taehyun, duduk dengan kaki bersilang, menyesap kotak susunya.
Taehyun
Taehyun
Gue nggak ngerti lagi, mereka udah kayak pasangan, tapi nggak pernah ngaku pacaran.
Di sampingnya, Hueningkai yang sibuk menggigit roti mengangguk setuju.
Hueningkai
Hueningkai
Iya, tiap hari bareng. Gue kadang mikir, ada nggak sih waktu mereka nggak bareng?
Sebagai teman sekelas Beomgyu, mereka sudah terbiasa mendengar nama Soobin disebut terus-menerus, entah di kelas maupun di luar. Bahkan kalau Beomgyu telat masuk, alasannya hampir selalu berkaitan dengan Soobin.
Taehyun
Taehyun
Mungkin mereka sendiri nggak nyadar. /gumam Taehyun, matanya melirik ke arah Beomgyu yang sekarang mencuri satu gigitan lagi dari bekal Soobin/
Hueningkai
Hueningkai
/terkekeh/ Atau malah nyadar, tapi pura-pura nggak tahu.
Dan begitulah hari-hari mereka selalu berjalan—tapi mungkin, tanpa mereka sadari, sesuatu perlahan mulai berubah.
Terpopuler

Comments

ri

ri

Buat pembaca setia 'Roommate | Soogyu', semoga kalian bisa move on dari Sabiel 😌🙏🏻 Biarin aja mereka udah bahagia selamanya di episode spesial. Jangan ada yang minta update lagi, ya, soalnya itu udah ending 🥲

2025-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!