Tak lama berselang, Pak Ryan pun terlihat telah mengakhiri pembicaraan lewat ponselnya dan segera menghampiri mereka kembali.
"Ngomong-ngomong Dita sebelumnya bekerja dimana? Apa baru bekerja?"Tanya Pak Ryan sambil duduk di hadapan mereka.
Dita sedikit kaget dan menjawab, "Eh iya Pak, sebenarnya saya saat ini masih bekerja di PT. IKM, tapi karena satu dan lain hal saya akan segera mengajukan resign dan bekerja di Kantor Pak Bagas."
Pak Ryan kembali bertanya alasan Dita kenapa resign dari tempatnya bekerja, dan terpaksa Dita menjelaskan pada Pak Ryan bahwa ia sudah tidak betah bekerja di PT.IKM karena pekerjaannya yang merangkap sebagai HRD sekaligus sekretaris atasannya karena sekretaris sebelumnya resign tiga bulan lalu namun atasannya saat ini tak kunjung merekrut sekretaris baru. Ia merasa lelah dengan double job yang diembannya di kantor padahal gaji yang diterimanya tidak ada bedanya dengan gajinya sebagai HRD saja.
Pak Ryan setuju dengan tindakan Dita, "Benar, kamu harus tegas jika atasan kamu melakukan tindakan yang salah. Jangan mau dipermainkan atasan dalam pekerjaan."
Dita merasa senang karena ia mendapat satu lagi dukungan atas tindakannya yang ingin segera resign dari kantor.
Malam itu mereka mengobrol lama, tak terasa jam menunjukkan pukul 23.30. Pak Ryan sangat humble dan membuat Dita dan Dimas tidak merasa canggung mengobrol dengannya. Mereka membahas masalah pekerjaan, berita-berita yang sedang viral, sampai obrolan tidak penting bahkan bercandaan receh.
Dita semakin kagum dengan sosok Pak Ryan yang ramah dan tidak sombong sama sekali padahal beliau adalah pimpinan sebuah perusahaan. Pak Ryan sangat menginspirasi bagi Dita, dalam hati Dita berujar kelak jika dirinya sukses ia harus bisa humble seperti Pak Ryan.
Dita melirik jam di ponselnya, dirinya gelisah saat tahu bahwa sudah hampir tengah malam. Pak Ryan melirik Dita dan segera melihat jam tangan miliknya.
"Ternyata sudah jam segini, tidak terasa ya." Ucap Pak Ryan sambil tertawa.
"Sepertinya kita harus segera beranjak pulang, karena besok masih hari kerja." lanjutnya.
Dita dan Dimas mengangguk sambil tersenyum menyetujui ajakan Pak Ryan.
Pak Ryan terlihat menelepon supirnya untuk menjemput di lobby hotel.
"Lu tunggu di lobby aja Dit, biar gue yang ambil mobil ke basement." Ujar Dimas sambil kemudian berpamitan dengan Pak Ryan dan segera berlari menuju lift.
Di lobby Dita berdiri bersebelahan dengan Pak Ryan yang sedang menunggu supirnya.
Tak disangka Pak Ryan berkata, "Bisa saya minta nomor telepon Dita? Atau nomor WhatsApp juga boleh." Sambil menyodorkan ponsel miliknya pada Dita.
Dita merasa sedikit kaget dan mengambil ponsel milik Pak Ryan kemudian segera mengetik nomor ponselnya sambil terlihat gugup.
Pak Ryan melihat sikap tidak nyaman Dita dan segera berujar, "Kalau seandainya kamu butuh bantuan untuk pekerjaan, silahkan hubungi saya, jangan sungkan. Nanti saya coba misscall ke nomor kamu. Silahkan simpan nomor saya, dan silahkan hubungi jika kamu memerlukan bantuan."
Seketika ponsel Dita berdering terlihat panggilan masuk dari nomor tak dikenal, tak lain itu adalah nomor ponsel Pak Ryan. Dan Dita segera menyimpannya.
"Terima kasih Pak sebelumnya, saya jadi tidak enak, merepotkan." Ujar Dita sopan.
"Santai saja, selagi saya bisa membantu pasti akan saya bantu. Jangan sungkan sama saya."
Kemudian terlihat sebuah mobil menghampiri Pak Ryan dan seseorang membukakan pintu untuknya.
Pak Ryan pamit untuk duluan dan Dita mengangguk sambil tersenyum.
Setelah mobil Pak Ryan melaju Dita terbengong-bengong masih tidak percaya Pak Ryan lah yang menawarkan bantuannya dan tidak segan meminta nomor ponselnya. Sejujurnya Dita masih merasa ganjil, namun dia segera menepisnya.
Dimaspun datang dengan mobil Dita yang dikendarainya, mereka pun segera pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
You Bitch
nyimak Lagi
2022-01-11
0
You Bitch
nyimak
2022-01-11
0
Tian
lebih sakit mencintai secara diam2....apalagi tau klu yg kita cintai sdh ada yg punya....
2021-10-28
0