Kini mereka tiba di sebuah gedung yang merupakan markas mereka selama ini.
"Angel," panggil Sherly ketika melihat Angel yang baru memasuki ruangan tersebut.
Angel mengangguk singkat, "Dimana yang lain?" tanya-nya.
"Yang lain sedang menemui Mr. Robert dirumahnya," jawab Vika.
Sherly dan Vika adalah teman satu profesi Angel. Dan yang dimaksud dengan yang lain adalah Roby dan Dave.
Mereka berjumlah 7 orang. Dimana Dave adalah ketua nya dan Angel merupakan wakilnya. Sherly yang tak lain kekasih Dave adalah Sekretaris dan Vika bendaharanya. Yang lain semisal James, Calvin dan Roby hanyalah anggota mereka.
Walaupun Angel baru disana, tapi dia sudah naik pangkat menjadi wakil setelah Mr. Robert atau penggerak mereka melihat kemampuan wanita tersebut.
"Huft lelahnya," gumam Calvin yang dapat didengar oleh semua.
"Cihh, hanya beberapa kilometer dari bandara kau sudah lelah seperti itu," cibir Vika dengan tatapan tidak sukanya.
Memang Vika dan Calvin jarang akur. Disebabkan sifat Calvin yang menyebalkan dan Vika yang terlalu cerewet.
"Hey nona, terserah padaku. Aku ingin lelah atau tidak, itu bukanlah urusanmu," ketus Calvin, pria itu lalu merebahkan tubuhnya ke sofa.
Vika memandang Calvin kesal, "Kau benar-benar menyebalkan."
"Terima kasih untuk pujiannya," balas Calvin cuek sembari menutup matanya.
"Aku bukan memujimu bodoh," Vika, wanita itu berteriak hingga membuat semua orang yang berada di dalam ruangan itu menjadi terkejut. Tak terkecuali James yang sedang minum lalu tersedak karena mendengar teriakannya.
"Tidak bisakah jika kalian berhenti?" Kali ini Angel yang membuka suaranya. Karena wanita itu tidak suka dengan kebisingan disana, dia lalu segera meninggalkan ruangan tersebut dan masuk ke dalam salah satu kamar untuk merebahkan dirinya sama seperti Calvin.
Semua orang terdiam jika Angel sudah mulai bicara. Tidak ada yang berada menyelanya.
"Hati-hati, aku dengar benci bisa menjadi cinta loh," goda Sherly.
"Aku? Cinta dengannya? Tidak akan mungkin." Vika menjawabnya dengan sarkastik.
"Aku doakan semoga kalian berjodoh," sambung James yang ikut menimpali ucapan Sherly. Pria itu lalu segera pergi dari situ setelah mengatakan hal tersebut.
"Jamesss... tarik kembali ucapanmu," teriak Vika yang langsung dibekap oleh Sherly.
"Kau gila? Jika Angel sampai mendengar kau berteriak, dia pasti akan marah karena waktu istirahatnya kau ganggu," bisik Sherly.
Seketika Vika ketakutan dan Sherly melepaskan tangannya yang masih menggantung dimulut Vika.
"Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Aku rasa Angel sudah tidur." Sherly kemudian meninggalkan Vika untuk mengambil minuman di dapur.
"Mengapa aku bisa bertemu dengan wanita berisik ini?" gumam Calvin yang hanya dapat didengar olehnya.
Sementara di tempat lain....
Di sebuah restaurant mewah terdapat empat orang pria. Tiga yang sudah berumur dan satunya masih muda.
"Bagaimana Mr?" tanya salah satu pria tua disana.
"Aku tidak tertarik," jawab yang lain.
Ternyata dua orang berumur itu menawarkan seorang wanita kepada pria yang lainnya. Sayangnya pria itu menolak tawaran dari rekan bisnisnya itu.
Pria tersebut mendekati putranya yang sedari tadi berdiri tak jauh dibelakangnya.
Dia lalu menyentuh pundak putranya tersebut,
"Jangan pernah bermain-main dengan wanita, Nak. Wanita dapat memperdayaimu."
Sang anak hanya mengangguk. Setelah mengatakan itu, tiba-tiba sebuah peluru menembus tubuh ayahnya dan mengenai dirinya juga. Dan sang ayah pun tewas ditempat. Sedangkan dirinya masih sedikit sadar dan memanggil-manggil ayahnya. Akhirnya pandangannya berubah menjadi gelap dan dia pun tak sadarkan diri.
Yang menembak mereka adalah rekan bisnis mereka yang menawari seorang wanita tadi namun ditolak oleh ayahnya.
...* * *...
Dua minggu berikutnya...
Pria yang tertembak itu sudah pulih dan mulai menjalankan kembali dunia hitamnya.
Kini dia menggantikan posisi sang ayah menjadi The Leader of Mafia.
"Bagaimana dengan penjualan barang tersebut?" tanya pria itu sambil sesekali meminum wine-nya.
Dengan takut-takut, sang bawahan menjawab, "Penjualannya gagal tuan. Dan mereka semua telah tewas karena seorang wanita yang merupakan agen detective."
Pria tersebut mengeluarkan seringaiannya. Dan tanpa sepengetahuan bawahannya itu, dia mengeluarkan sebuah pistol di balik jasnya. Lalu...
Dorrr!!!
Anak buahnya itu sudah terkapar tewas dengan penuh darah di kepalanya.
"Tidak berguna," gumamnya. "Mario," panggilnya dengan setengah berteriak.
"Ya, tuan?" jawab pria lain yang merupakan tangan kanannya.
"Urus pria ini," ujarnya dengan tatapan jijik pada pria yang sudah tak sadarkan diri itu.
"Baik tuan." Mario lalu membungkukan sedikit badannya lalu bergegas keluar memanggil para anak buahnya.
Pria tersebut kemudian berdiri dan menatap keluar jendela kamarnya.
"Seorang wanita agen detective?"
"Menarik," tambahnya sambil mengusap dagunya.
...* * * ...
Angel keluar dari kamar tadi dan dilihatnya semua orang sudah ada disana. Tak terkecuali James dan Calvin yang sedang bermain kartu.
"Bagaimana perjalananmu?" tanya Dave.
"Seperti biasa," balas Angel singkat lalu menuju ke dapur untuk mengambil minuman soda.
"Angel, kemari. Ayo kita bermain," ajak Calvin saat melihat Angel sudah kembali dari dapur.
"Cihh, kau selalu kalah jika bermain denganku bodoh," balas Angel yang sudah ikut bergabung bersama mereka.
Semua orang tertawa mendengar ucapan Angel yang mengejek Calvin.
Calvin pun memasang wajahnya masam, "Mengapa kalian begitu jahat padaku?" ujarnya mendramatis.
"Tidak usah memasang wajah seperti itu. Kau terlihat sangat menjijikan," Angel bergidik melihat wajah pria itu.
Dan sontak perkataannya tersebut membuat mereka kembali tertawa. Dan yang paling keras suaranya adalah James. Dia memang senang jika melihat Calvin menderita.
"Okey, fine." Karena merasa kesal, Calvin lalu pergi dari sana.
"Apa dia marah?" tanya Sherly.
Dave mengendikan bahunya tanda tidak tahu dan juga tidak perduli.
"Biarkan saja. Dia tidak akan lama marahnya," timpal Roby. Pria itu kemudian menggantikan posisi Calvin yang sedang bermain kartu melawan James.
Dave kembali bertanya kepada Angel, "Berapa jumlah orang disana?"
"Hanya empat."
"Kau menghabisi mereka tanpa tersisa?"
Angel hanya mengangguk dan meminum kembali sodanya.
"Berapa banyak barang itu?" Kini gantian Roby yang bertanya. Sepertinya pria tersebut tidak jadi untuk bermain kartu.
"Sekitar 40 kilo."
"Lalu kau apakan?" tanya Vika menggebu.
"Kubakar."
"Bagus," puji Dave.
"Tapi kusarankan hati-hati mulai sekarang. Mungkin mafia itu sedang mencarimu karena telah menggagalkan misinya."
"Kau tidak perlu khawatir. Aku bisa menjaga diriku sendiri."
Angel kemudian menerawang apa yang harus dia lakukan sekarang.
*S*epertinya aku harus menemui Susan.
Dia pasti khawatir padaku.
"Aku pergi," ujar Angel tiba-tiba.
"Kemana?" tanya Sherly.
"Temanku." Lalu Angel masuk kedalam kamar tadi dan mengambil kunci mobil sport nya. Dia memutuskan untuk kembali ke apartement nanti, setelah kembali dari menemui Susan.
"Hati-hati," ujar Dave yang hanya dibalas dengan anggukan singkat oleh Angel.
Ketika sudah berada diluar, dirinya dapat melihat Calvin sedang duduk didepan mobilnya dengan sepuntung rokok yang menyelip di antara jari pria itu.
Angel tidak memperdulikannya dan memilih untuk segera menuju ke mobilnya.
"Kau ingin kemana?" tanya Calvin yang melihat Angel hendak memasuki mobilnya.
"Temanku," jawab Angel sekenanya.
Calvin berOh ria sambil mengangguk-anggukan kepalanya.
"Hati-hati."
"Hmm,"
Angel segera melesat membawa mobilnya membelah jalanan ibukota. Sudah lumayan lama dia tidak menggunakan mobilnya ini. Dan dia sangat merindukannya.
Wanita itu memutuskan untuk mampir lebih dulu ke supermarket dan membeli beberapa makanan untuk Susan. Dia pikir, Susan sibuk akhir-akhir ini karena pekerjaannya yang menjadi staff akuntansi sama seperti saudarinya.
Bahkan Susan juga bekerja ditempat yang sama dengan Veronica dan Angel mengetahui itu. Angel pernah mengatakan jika Veronica menyakitinya, maka bicaralah padanya dan biarkan dia yang menyelesaikannya.
Dan sampai saat ini, ayah Susan masih dirawat di rumah sakit. Jadi Angel memutuskan untuk kerumah sakit terlebih dahulu lalu menuju ke tempat Susan bekerja.
Ketika sedang tidak ada misi atau tugas, Angel akan berpakaian seperti layaknya wanita pada umumnya. Dia selalu memakai celana jeans, menurutnya memakai skirt sangat menyusahkan dan dia jadi sedikit sulit untuk bergerak dan beraktifitas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Umminya Fadhilah Fadhilah
menarik
2021-05-16
0
Citra Anggri
😍😍😍😍👍👍👍👍 angela
2021-03-18
0
Sri Siti wahyuni
wanita tangguh aq syuka😁😁😁
2021-03-08
1