Malam pun telah usai, kini tibalah waktu pagi. Angel, Veronica, Hazel dan Ibu mereka menyantap sarapan dengan khidmat dan tenang.
Seusai sarapan, Angel dan Hazel berangkat ke kampus seperti biasa. Disini Angel dan Hazel selisih 2 tahun. Angel yang usianya 20 tahun sedangkan Hazel 18 tahun. Mereka belajar dikampus yang sama.
Sedangkan Veronica berusia 24 tahun dan baru memulai karirnya tahun ini sebagai staff akuntansi disalah satu perusahaan yang tidak jauh disana.
Dan Ibu juga bekerja dibutiknya. Kebetulan ibu mereka memiliki satu butik yang sangat besar dan butik itulah yang menjadi tempatnya mendapatkan uang untuk menghidupi putra-putrinya.
Sesampainya dikampus, Angel langsung turun dari mobil Hazel dan menghampiri temannya yang sudah menunggunya.
"Selamat pagi," sapa Angel dengan senyum manisnya.
"Selamat pagi juga, Angel." balas Jessica dan Susan secara bersamaan.
"Wahh, Hazel semakin tampan yaa." Jessica berdecak kagum saat melihat Hazel turun dari mobilnya.
Sedangkan Susan hanya memutar bola matanya malas mendengar pujian yang dilantunkan oleh temannya ini. Lagi pula ini bukan yang pertama kalinya Susan mendengarnya, tapi sering. Sampai-sampai lebih baik dia tidak menghiraukannya.
Angel hanya tertawa kecil mendengar temannya yang selalu memuji adiknya. Karena Angel sendiri tahu jika Jessica sudah lama mengagumi adiknya itu. Ah, mungkin bukan mengagumi lagi tapi lebih daripada itu.
"Ayo kita pergi saja dari sini. Biarkan dia melihat pangerannya itu." Susan lalu menarik tangan Angel agar segera meninggalkan tempat tersebut.
"Hey, mengapa kalian meninggalkanku?" teriak Jessica yang melihat kedua temannya pergi tanpa mengajak dirinya. Wanita itu lalu berlari untuk mengejar temannya tersebut.
Mereka sudah masuk ke dalam kelas karena sebentar lagi dosennya akan datang. Dan tak lama, dosen yang mereka tunggu datang juga. Mereka pun mulai masuk ke materi dan mendengarkan penjelasan dari dosen tersebut.
Waktu terus berlalu dan usailah pelajaran hari ini. Angel dan kedua temannya sedang berada dikantin untuk mengisi perut mereka. Lebih tepatnya perut Jessica, karena sedari tadi dia merengek minta ditemani untuk makan. Sedangkan Angel dan Susan hanya memesan minuman saja.
Saat mereka sedang asik mengobrol, tiba-tiba Hazel mendekat dan itu sukses membuat Jessica menghentikan aksi makannya.
"Veronica tadi menelpon dan menyuruh untuk segera pulang," ujar Hazel datar.
Angel terdiam. Pasalnya Veronica tidak pernah menyuruh mereka pulang saat berada dikampus.
Apa terjadi sesuatu?
"Apa kau tidak dengar dengan yang kukatakan?" tambah Hazel dengan meninggikan suaranya, karena pria itu merasa di abaikan.
Angel terkejut begitupun dengan teman-temannya. Dia lalu bergegas berdiri dan berpamitan kepada temannya bahwa dia harus pulang sekarang.
"Mengapa Hazel berbicara seperti itu pada kakaknya?" tanya Jessica setelah kepergian dua kakak beradik itu.
"Dan kau masih menyukai pria seperti itu?
Yang jelas-jelas tidak dapat menghargai saudarinya sendiri?" tanya Susan balik.
Jessica mendengus, "Mungkin dia sedang kesal."
Kesalahan apapun yang Hazel tunjukkan di hadapannya, Jessica pasti membenarkan dan membela pria tersebut.
Susan kemudian berdiri dari duduknya,
"Terus saja bela dia. Sampai kau tahu bahwa dia memang bukanlah pria yang baik."
Setelah mengatakan itu, Susan pergi meninggalkan Jessica yang terdiam dengan ucapannya.
Susan dulu memang pernah mengagumi Hazel sama seperti Jessica. Tapi saat melihat bagaimana kelakuan dan cara bicaranya pada Angel, Susan sadar bahwa Hazel bukanlah pria baik. Menurut logikanya, Jika pria tidak bisa menghargai saudarinya sendiri, bagaimana dengan wanita lain seperti kekasihnya?
Setelah tiba dirumah, Angel dan Hazel bergegas masuk. Didalam terdapat Veronica dan juga Ibunya.
Mengapa Ibu dirumah? Bukankah harusnya dibutik? batin Angel bertambah bingung.
Begitu banyak pertanyaan yang berada dipikirannya saat ini. Angel lalu bertanya kepada Veronica melalui tatapannya, tapi Veronica malah membuang muka, seolah enggan untuk menatapnya.
Tatapan Angel kemudian beralih pada Ibunya yang sedang duduk disofa dengan kepala menunduk.
"Ibu," panggil Angel dengan suara pelan.
Ibu pun langsung berdiri ketika mendengar suara Angel dan...
Plakkk
Sebuah tamparan mengenai pipi mulusnya. Angel menatap ibunya tidak percaya dengan air mata yang siap tumpah kapan saja.
"Apa aku kurang memenuhi segala kebutuhanmu selama ini? Apa yang kau inginkan selalu kukabulkan, bukan?" lirih Ibu dengan air mata yang sudah menetes.
"Ibu, aku tidak mengerti apa maksudmu." Angelina semakin bingung di buatnya. Bahkan saudara-saudarinya tidak ada yang mau menjelaskan kepada dirinya.
Ibu tersenyum getir, "Sudah berapa banyak pria yang menyentuhmu?"
Pertanyaan Ibunya sukses membuat Angel terkejut dengan dadanya yang terasa amat sakit.
"Apa maksudmu, Bu?"
"Sudah berapa banyak pria yang menyentuhmu, ******." Ibunya berteriak tepat di depan wajahnya
Angel menangis, sakit rasanya saat orang yang begitu kita cintai ini menyebut kita dengan sebutan yang sangat menjijikkan itu.
"Aku tidak mengerti, Bu."
Lagi-lagi Angelina mengatakan itu. Memang dia tidak mengerti arah bicara ibunya ini.
Sang Ibu yang kesal dengan jawaban itu, langsung menunjukan foto diponselnya. Yang dimana foto tersebut terdapat fotonya dengan pria yang menciumnya di club kemarin malam.
"I-ibu dapat foto itu darimana?" Shock Angel.
"Kenapa? Kau bingung?
Bukan kau yang bingung, tapi aku yang bingung bagaimana bisa melahirkan dan membesarkan ****** sepertimu."
Angel kemudian bersimpuh dikaki Ibunya,
"Ibu, kumohon dengarkan aku... hikss"
Mata Angel lalu mencari-cari keberadaan kakaknya yang semalam mengatakan akan mengurusi jika ibunya sampai tahu mereka ke club.
"Tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, pergi dan jangan pernah muncul dihadapanku lagi," ujar ibunya datar sambil menyeka air matanya kasar.
"Ibuu, kumohonn."
Ibu yang sudah terlanjur emosi lalu menyeret Angel untuk keluar,
"Pergi kau dari sini!"
"I-ibuu, kumohon dengarkan aku dulu ...." Melas Angel sambil memeluk kaki Ibunya.
"Untuk apa aku mendengarkanmu hah?
Buktinya sudah jelas! Jadi tidak ada yang perlu dijelaskan lagi."
"Kau sangat membuatku kecewa.
Aku merasa menjadi seorang ibu yang gagal." Sang ibu menatap Angel dengan tatapan kecewa, kemudian wanita paruh baya tersebut kembali masuk ke dalam rumah dengan menutup pintu begitu keras hingga menimbulkan suara berdentum.
Sedangkan Angel hanya bisa menangisi kebodohannya yang mau saja diajak kakaknya ke club di malam tersebut.
Lalu dia menatap kearah balkon yang terdapat dua orang disana. Angel menatap mereka sama seperti tatapan ibunya kepada dirinya.
"Bodoh," ujar Veronica.
"Heyy, mengapa kau masih disini?
Cepat pergi sebelum ibu kembali keluar dan memukulmu." Hazel ikut menambahi ucapan dari Veronica.
Akhirnya Angel berdiri walaupun kakinya terasa lemah. Wanita itu lalu pergi dari situ dengan penuh kekecewaan terhadap adik dan kakaknya.
Dan tanpa sepengetahuannya semalam, bahwa Veronica lah yang mengambil fotonya saat sedang dicium oleh Crish. Dan itu sudah direncanakan oleh Veronica dan Hazel sebelumnya.
Veronica dan Hazel memang tidak menyukai Angel sedari dulu. Itu karena kedua orang tuanya lebih menyayangi dan memperhatikan Angel yang ketimbang anak pungut di bandingkan mereka yang jelas adalah anak kandung.
Itupun hanya pendapat mereka, sebenarnya orangtua mereka tidak pernah membanding-bandingkan. Hanya saja Angel anak yang baik dan penurut dibandingkan mereka berdua. Veronica dan Hazel lebih banyak membangkang, itulah mengapa kedua orangtuanya lebih perhatian terhadap Angel.
Apalagi kedua orangtua kandung Angel sudah tiada sejak wanita tersebut baru berusia tiga tahun. Mungkin sebab itulah kedua orangtua mereka lebih memberikan perhatian kepada Angel agar wanita itu tidak memikirkan orangtua kandungnya yang sudah tiada.
Oleh karena itu, Veronica dan Hazel membuat rencana agar Angel diusir dan dibenci oleh ibunya. Dan rencana mereka pun berhasil.
Veronica dan Hazel lalu mengadakan pesta di club malam dengan teman mereka atas keberhasilan rencananya, itupun tanpa sepengetahuan ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Yeyen Dhevan
hmmmm jhat bnget
2022-01-03
0
Mogu
oh ok coba nyimak dlu klu sukses bkin trtarik mka lnjutkan
2021-04-26
0
Citra Anggri
bener2 saudara gak ada akhlak nya...kasian angel
2021-03-18
0