Tidak lama kemudian Randy muncul setelah Maharani menyelesaikan makannya. Maharani yang melihat kedatangan Randy segera menghampirinya.
"Apa kamu sudah selesai sarapan? tanya Maharani
"Tidak usah peduli" jawab ketus Randy.
Maharani hanya mengangguk mengerti,
"Segera bersiap saya akan membawa kau pulang" ucap Randy berlalu pergi ke kamar mandi.
Maharani segera merapikan semua pakaiannya yang sempat berantakan karena dia mencari pakaiannya. Setelah semua selesai dia duduk menunggu kedatangan Randy dari kamar mandi.
Randy keluar dari kamar mandi langsung menyambar hp nya yang di atas meja dan berlalu keluar tanpa mengajak Maharani.
Maharani hanya melihat Randy keluar dari kamar segera mengikutinya dari belakang dengan menarik koper yang berisi pakaian mereka.
Setelah check out, mereka keluar menuju mobil yang sudah terparkir di depan pintu masuk. Randy masuk ke dalam mobil tanpa mempersilahkan istrinya untuk naik.
Maharani masuk dalam mobil dan duduk di samping kursi kemudi Randy.
Di dalam mobil tidak ada yang bersuara sampai suara dingin dari Randy terdengar.
"Jangan terlalu berharap banyak untuk menjadi istriku" ucap Randy dengan dingin tanpa menoleh ke arah Maharani.
Maharani hanya diam mendengar suara dingin itu tanpa menanggapinya.
Dua puluh lima menit mereka berkendara akhirnya mereka memasuki sebuah rumah yang lumayan besar dengan halaman yang begitu asri banyak tanaman bunga bermekaran.
Mereka memasuki rumah itu, disini sepi tidak ada siapapun. Randy menunjuk sebuah kamar yang berada di lantai satu.
"Itu kamar yang akan Kau tempati" ucap Randy ketika sampai di sebuah kamar yang di pojok dekat dengan dapur yang berada di lantai satu.
Kalau di lihat dari letak dan model dari kamar itu seperti kamar pembantu. Maharani membuka kamar itu dan sudah di sambut dengan bau pengap karena kamar itu berdebu.
"Kamar ini belum di bersihkan, silahkan Kau bersihkan kalau mau ada kamar tidur" ucap Randy tidak peduli.
Maharani berdiri memandangi kamar itu yang penuh dengan sarang laba-laba tergantung di mana-mana. Dia tidak merespon apapun dari Randy.
"Kau dengar tidak apa yang saya jelaskan? tanya Randy kesal
"Hmm" deheman Maharani tanda dia paham
"Bagus. Kau tidak boleh menginjakkan kaki di kamarku yang berada di lantai tanpa seijin ku" peringatan Randy.
Setelah kepergian Randy ke lantai atas, Maharani mulai membersihkan kamar itu agar bisa layak di pakai. Dia tidak mempermasalahkan kalau dia tinggal di kamar seperti ini selagi dia masih dapat melihat orang yang selama ini dia cintai.
Dua jam lamanya Maharani membersihkan kamar itu. Kamar yang beberapa saat lalu seperti gudang kini kamar itu seperti kamar suite hotel karena Maharani mendekorasi dengan baik.
Maharani harus kembali membersihkan dirinya karena berkeringat tadi.
Setelah selesai dengan membenah diri dia beralih ke arah dapur untuk memasak makanan siang. Dia membuka lemari es tidak ada apapun di sana hanya terdapat 5 butir telur dan beberapa sayuran.
Maharani sedikit bingung harus di apakan dengan bahan seperti itu. Akhirnya dia memutuskan untuk memesan makanan online. Nanti dia akan ke supermarket untuk belanja bahan makanan.
Sambil mengotak-atik hp nya terdengar bunyi bel rumah. Dia segera keluar untuk menerima makanan yang dia pesan tadi.
Makanan yang dia pesan tadi, dia segera mengaturnya di atas meja makan. Setelah beres semuanya kebetulan Randy juga turun dari lantai dua sudah berpakaian santai yang rapi sepertinya dia akan keluar.
Randy yang melihat Maharani mengatur makanan di meja makan tidak peduli dia terus melangkah ke luar.
"Mas mau kemana? Makanan siangnya sudah siap" ucap Maharani melihat Randy terus berjalan keluar.
"Jangan terlalu banyak tahu urusan saya" ucap Randy ketus
"Mas tidak mau makan siang dulu? tanya Maharani menghiraukan ucapan Randy
"Tidak. Dan satu hal yang harus kau ketahui Saya tidak akan pernah mau makan makanan yang kau buat" ucap Randy di telinga Maharani hanya diam dia tidak bilang ia ataupun mengangguk.
Karena Randy tidak mau makan akhirnya Maharani yang menghabiskan makanan itu sendirian. Selesai makan Maharani menghubungi seseorang.
Entah pembicaraan apa? Author juga belum mengetahui.
Randy kini berada di sebuah kafe, dia risih berada di rumah, dia butuh waktu, dan butuh ruang untuk bisa menerima semua kenyataan ini.
Dia harus menerima pernikahan perjodohan ini dan menikahi seorang gadis yang bahkan belum tamat dari sekolah. Gadis yang tidak dia sukai sama sekali.
Tidak ada yang menarik dari wanita itu juga, wanita yang belum ada pekerjaan, akan jadi apa masa depannya nanti.
Pokoknya dia harus bisa membuat gadis itu pergi secepatnya dari kehidupannya. Dia tidak akan membiarkan gadis itu tenang berada di rumahnya.
******
Kini Maharani keluar dari rumah untuk belanja bahan makanan di sebuah supermarket terdekat.
Maharani membeli banyak daging, sayuran, ikan, buah-buahan dan bahan-bahan yang bersangkutan dengan memasak.
Setelah mendapatkan apa yang dia cari, Maharani kembali ke rumah, dia tidak sabar untuk membuat makanan yang dia ingin masak.
Maharani berkutat dengan masakannya, berulang kali dia gagal dalam memasak tapi tetap dia belajar walaupun tangannya sekarang penuh dengan goresan kecil karena ketajaman mata pisau. Rasa semangat mengalahkan perih di tangannya.
Kadang makanan gosong, kadang asin dan pahit padahal dia sudah mengikuti arahan dari YouTube tetap saja dia gagal.
Berulang kali dia gagal berulang kali juga dia mencoba, akhirnya sekarang dia berhasil.
Memang usaha tidak pernah mengkhianati hasil.
Sekarang penampilan Maharani sudah sangat berantakan, wajah yang penuh dengan tanda hitam, pakaian yang penuh dengan minyak dan jari-jari tangan yang luka akibat pisau dan percikan minyak goreng.
Setelah mengatur semua masakan yang dia masak tadi baru dia menatap penampilannya.
"Ah penampilanku sampai berantakan seperti ini" ucapnya sambil melihat seluruh tubuhnya yang sudah sangat kotor.
Dia langsung berlalu pergi ke kamarnya untuk membersihkan diri dan mengobati luka-luka ditangannya. Dia mengoleskan obat untuk luka bakar dan membalut dengan plester luka.
Maharani menggunakan baju lengan panjang untuk menutupi luka-luka di tangannya. Setelah beres dengan penampilannya dia beralih ke arah hp.
Sebuah notifikasi masuk yang berisikan informasi mengenai permintaannya kepada salah satu orangnya untuk mencari.
Sudah setengah jam 9 malam, belum ada tanda-tanda Randy untuk pulang membuat Maharani kuatir.
Dia mencoba menghubungi nomor Randy yang ada di hp nya, nomor itu masuk tapi tidak ada yang angkat, dia menghubungi sekali lagi tapi tetap juga tidak ada yang angkat.
"Kemana kau Randy? angkat telpon jangan membuatku kuatir." gumamnya sambil terus menghubungi nomor itu tapi tetap gagal terus.
Lalu Maharani langsung kembali ke kamar mengganti pakaiannya dan memakai jaket kulit hitam tidak lupa topi. Di menghubungi seseorang untuk bantu melacak nomor Randy.
Hay Hay Hay sobat 👏
Apa kabar kalian?
Jangan lupa klik like dan Vote ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
mbaRos
Randy belagu...kl udh buncin tau rasa lho
2021-11-04
0
Teteh
sayang maharani sudah keduluan cinta sama rendy
2021-11-04
0
flora sweet
kayanya maharani bukan orng sembarangan lh....
2020-11-25
4