kini fasya terlihat duduk di kursi kamarnya, sambil mengecek handphone nya adakah pesan dari seseorang untuk nya.
fasya yang kini telah duduk di bangku SMP. masih berfikir labil alias ingin mengenal diri nya sendiri, ingin menemukan passion yang pas untuk nya,namun hal itu nampak sulit dilakukan, karena masalah pribadi yang dihadapi nya. ingin rasanya ia meraih cita-cita setinggi langit, namun apa daya ibunya terus mengatakan kata-kata yang menyakitkan mematahkan semangat nya.
dalam hati fasya sangat sulit mendapatkan kepercayaan diri jika berhadapan dengan banyak orang, dan mungkinkah ia dapat meraih impian nya, ia pernah dengar dari guru agama nya mengatakan bahwasanya perkataan itu adalah doa terutama jika itu keluar dari mulut ibunya.
fasya bukanlah anak yang sangat penurut, adakalanya ia membangkang, dalam hatinya ia ingin ibunya membujuk nya mengatakan hal baik agar ia segera melakukan perkerjaan yang di perintahkan ibunya, seperti kakaknya fidshila dimana ketika ibunya menyuruh kakaknya dan ia tidak mau melakukannya, ibunya dengan perkataan lembut membujuk kakaknya nya, hingga timbul rasa cemburu dan iri dalam hatinya.
mengapa aku tidak memiliki nasib yang sama seperti kakakku, aku hanya keluar rumah untuk sekolah itu saja... tidak kah ibu merasa atau menanyakan ada apa anakku.... "kata fasya untuk dirinya sendiri" (dengan isak tangis yang tak dapat dibendung nya)
dilain sisi fidshila tengah duduk di ruang TV bersama pacar nya dan hal itu sangat mengangguk bukan tanpa alasan melainkan aku diminta untuk mengawasi mereka menjadi orang ketiga untuk duduk di antara mereka, seperti nyamuk supaya tidak menimbulkan fitnah.
aku dan keluarga ku tinggal di kota yang sangat menjaga nilai keagamaan dan nilai moral di kalangan masyarakat, ayahku sangat taat dalam agama, namun ia tidak mencontohkan kepada ku arti kasih sayang seorang ayah... aku hanya menganggap nya sebagai ayah yang aku takuti, takut jika melawan akan dipukul, takut jika bersuara keras akan di tampar.
jika aku berhadapan dengan ibu dan ada kata yang tidak berkenan dihati ibu, ibuku langsung memakiku seperti bukan aku anak kandung nya dan jika aku berhadapan dengan ayah dan ada hal yang ia tidak suka dariku ia langsung menendang ku seperti bola yang memang digunakan untuk ditendang.
inilah keluarga yang aku sebut keluarga, tak cukup aku mendapatkan rasa sakit dihatiku karena terus dibandingkan dengan kakak, dan aku juga harus menerima rasa ketidakadilan dalam hidupku, aku merasa tidak ada gunanya di dalam hidup mereka,aku sebagai orang yang hanya ditujukan untuk dihina dan untuk pelampiasan amarah
fasya..... ngapain di dalam kamar.. kamu nemenin kakak di luar... gak enak nanti orang- orang akan ngatain kakak karena duduk berduaan... "kata fidshila"( menemui fasya yang duduk di kamar)
jika kakak tau akan dampak dari hal itu mengapa kakak masih tetap melakukannya, duduk berduaan meskipun aku ada diantara kalian tapi tetap saja tidak enak dengan tetangga bawa laki-laki yang bukan muhrim ke rumah.... dalam islam gak ada yang namanya pacaran... "kata fasya"
gak usah sok suci di depan ku aku tau kamu irikan karena gak ada orang yang suka sama kamu... "kata fidshila"
dengar kak, kamu memang cantik tidak ada apa-apa nya jika dibandingkan dengan ku, kulit ku tidak sebagus mu, dan semua orang memuji mu, aku sadar akan hal itu tapi yang ku persoalkan sekarang bukanlah itu melainkan sikap mu yang sangat gemar berpacaran... "kata fasya"
sudahlah sya... aku tidak ingin berdebat dengan mu... aku akan memberikan minuman coffe yang enak dan makanan yang lezat jika kamu mau tetap duduk di luar dengan ku dan pacarku, kamu bisa nonton TV sambil makan dan minum.... "kata fidshila"
saat aku ingin menjawab tawaran kakak.. Tiba-tiba ibu datang.
cepat sya pergi... apa salahnya cuman duduk di luar nemenin kakak mu, kamu memang bukan adik yang baik, kamu suka lihat kakakmu di katain oleh orang lain.... "kata ibuku"
baiklah... aku nemenin tapi bilang sama pacarmu jangan ngatain aku ini dan itu.... "kata fasya"
jika yang kamu maksud kan adalah fisikmu bukankah itu fakta ya..... "kata fidshila" ( sambil tertawa)
udah gak cantik tapi gak sadar diri... "kata ibunya"
aku tidak menghiraukan perkataan mereka dan pergi ke ruang tv, ku lihat sudah duduk seorang laki-laki yang sudah jelas ia pacar kakakku,makanan dan minuman sudah ada di meja yang pasti tertuju untuk ku agar aku mau nemenin mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Firchim04
Hai author semangat😊
Salam dari "Dosenku Sahabatku" dan "Suamiku Adik Kelasku"
2020-09-22
0