Dua Nasib Satu Rumah
tak pernah terbayang dalam hidup ku akan menjalani kehidupan yang sedemikian rupa, hari dimana semua hari adalah sama untuk ku.
ingin aku menjalani kehidupan yang normal seperti orang pada umumnya namun inilah garis kehidupan yang harus ku jalani.
aku fasya anasya memiliki seorang kakak yang berbeda 180 derajat dengan ku..
ialah fidshila firhida ia sosok yang sangat cantik memiliki kulit putih mulus, manis, dan lembut ia kakak yang baik dan kuakui itu semua apa padanya..
namun terlintas di benakku mengapa aku tidak seperti nya.. setiap orang yang melihat kami berdua tidak ada yang menyangka kalau aku adalah adiknya.. ayahku selalu memuji nya di depanku ayah selalu mengatakan bangga mempunyai anak cantik seperti nya, semua teman ayahku memuji kakakku semua laki laki jatuh cinta dengannya..
aku merasa minder setiap kali harus pergi bersamanya lantaran mereka selalu mengatakan "kok gak sama ya kayak kakaknya"bahkan guruku sendiri mengatakan hal yang sama padaku "mengapa kamu tidak seperti kakakmu dia putih dan cantik dan kamu hitam manis atau dengan kata lembut tidak putih" selalu saja kudengar kata kata yang seperti itu.
kini di pagi hari matahari terbit dengan cantik nya
aku yang baru bangun langsung mandi, ku bereskan tempat tidur ku...
ibu... apa hari ini aku boleh keluar sebentar, ini adalah hari minggu, libur sekolah... "fasya"
tidak boleh... kakak mu akan memakai honda untuk pergi ia perlu... kamu jangan seenaknya saja pergi keluar... "kata ibunya"
aku hanya diam mendengar kan kata kata ibuku... aku tidak ingin berdebat dengannya... jika itu sampai terjadi sudah tentu aku akan dilaporkan kepada ayahku atas sikapku... dan aku pasti langsung di pukul tanpa ampun itu sudah sering terjadi dan sangat menyakiti ku.. "batin fasya"
kamu ya fasya kerjaan mu hanya tidur, makan... kamu memang anak tidak tau diri.. "kata ibunya"
ibu... ibu selalu mengatakan hal itu padaku, aku mau membantu ibu tapi ibu sendiri yang marah-marah padaku kerjaan ku tidak bagus, aku perlu belajar perlahan, aku tidak mungkin langsung bisa tidak bisakah ibu bersabar.. "kata fasya"
tidak.. tidak bisa bersabar.. "kata ibuku" (dengan penuh penekanan)
sekarang aku duduk sambil nonton TV... aku ingin pergi keluar sebentar ke rumah temanku tapi sudahlah tidak seharusnya aku berharap apa yang bukan menjadi milikku."batin fasya"
ibu aku pergi dulu ya.... "kata fidshila"
iya kak kamu hati- hati... "kata ibuku"
terlintas di benakku mengapa aku di perlakukan seperti ini, mungkin benar aku bukanlah anak yang sangat rajin tapi apa yang menjadi perintah ibuku aku berusaha melakukannya meskipun hasil nya tidak memuaskan ibuku tapi dia ibuku tidak bisa melihat usahaku untuk melakukannya hanya melihat hasil dari ku kerjakan.. "batin fasya"
aku pernah menghitung hari dimana aku tidak dihina tidak ada dalam sehari pasti aku kenak omelan, yang bisa ku lakukan bersabar tapi kadang jika aku tidak bisa, aku ikut bersuara karna menurut ku itu perlu..
setelah kakak ku pulang, aku langsung pergi agar tidak perlu bicara dengan nya... ia pasti akan bercerita tentang perjalanannya, aku menghindari karna tidak ingin menimbulkan keirian di hatiku padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Milady Adara
lier bacanya..tolong letsj dialognya di benerin
2021-11-21
0
Wani Ikhwani
menarik, tapi bikin greget 😤
2021-05-05
1
Nita Ve
Semangat menulis thor🤗 Semoga makin sukses dalam dunia kepenulisan🤗 Jangan lupa jaga kesehatan🤗
Salam sesama author🌹
2020-09-24
0