aku tidak bahagia ketika berada di rumah, rumah yang seharusnya berfungsi untuk tempat berteduh, tempat untuk berlindung nyatanya hanya sebagai tempat pelampiasan amarah, keluarga ku kacau ra... kacau... "kata fasha"
cerita kan... cerita kan... "kata ira"
ayahku sudah menikah lagi... saat aku kecil... dan semenjak itu ibuku terus- terusan marah pada ayahku, kadang ayahku memukul ibuku di depan ku, ketika aku ingin menolong ibuku, aku ikut di pukul tanpa ampun, ayahku seorang tempramental, aku, ibu, dan kakakku sudah di pukul nya berkali- kali, aku tidak tahan, aku selalu menghayal membuat jalan cerita hidupku sendiri, aku menulis cerita kebahagiaan ku, menjalani kehidupan bahagia namun tetap sya... itu adalah dunia hayalan, bukan kenyataan, faktanya keluarga ku kacau... .. "kata fasha" (airmata nya kini membasahi pipinya)
sabar sya... Allah memiliki rencana yang lebih baik untuk mu, apa yang baik menurut mu belum baik menurut Allah, tapi apa yang baik menurut Allah sudah tentu baik untuk mu, Allah yang menciptakan kita, memberi kan rezeki kepada kita. mungkin hanya belum saatnya kamu menerima kebahagiaan tapi kamu harus yakin bahwa kebahagiaan mu ada dan itu nyata, Allah memberi kan kebahagiaan kepada hambanya disaat yang tepat.... "kata ira"
terimakasih ra... kamu telah menghibur ku, benar yang kamu katakan aku jangan terpuruk mungkin kebahagiaan ku sedang menunggu ku untuk berjalan ke arahnya.... "kata fasha"
iya sya... berjalan lah menuju kebahagiaan... jangan menunggu datangnya kebahagiaan karna itu tidak akan terjadi... kamu harus kuat... "kata ira" (sambil memelukku)
aku menangis, aku memang mudah menangis lebih - lebih jika di ingat kan tentang keluarga ku yang sedemikian rupa.
bel masuk berbunyi menandakan jam istirahat telah usai, kini aku dan murid - murid lain duduk di kursi kami masing- masing, sambil menunggu datang nya guru.
saat berada di sekolah, aku bisa melupakan masalah ku di rumah... Kepala ku seakan ingin pecah jika berada di rumah...
aku tinggal di kota tempat ibu merantau, tidak ada satupun keluarga ku dari pihak ayah ataupun ibu.
sya... kamu pulang dengan siapa... " kata ira"
aku pulang sendiri, jalan kaki... kenapa menang nya ira... "kata fasha"
gak... sekalian kalau gitu... tunggu aku ya.. jangan langsung pulang... "kata ira"
siap bos... "kata fasha" (membuat ira tersenyum)
kini waktu jam pulang... aku dan ira pulang bersama jalan kaki... aku melihat ira sedang di goda oleh seorang laki-laki dan ira nampak tidak mempermasalahkan hal itu..
ira sudah... ayo cepat kita pulang..."kata fasha"
iya.. iya tunggu.. "kata ira"
kamu ya sya.... gak bisa lihat orang pacaran... "kata ira"
bukan gitu sya... aku hanya tidak ingin terlambat pulang entar ibuku akan memarahiku... aku tidak sanggup mendengar omelan nya... "kata fasha"
baiklah... Oh ya sya.. apa hubungan mu dengan ibumu baik- baik saja.. "kata ira"
baik ra... hanya saja seperti yang aku cerita kan tadi... ibu gampang marah... dan meluapkan amarahnya kepadaku tanpa alasan atau menjadikan ku sebagai sumber masalah untuk kehidupan nya tapi setelah ibu dalam keadaan tenang.. semua baik - baik saja... "kata fasha"
sesampainya di rumah fasya terlihat sangat lelah ia duduk sebentar dan langsung mandi, ia bersegera shalat zhuhur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments